Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dyah Ayu Ris Putri

NIM : 21601101046

TUGAS MANAJEMEN KESEHATAN 1

MASALAH : HIV/AIDS masih tinggi, Dinkes Kota Malang Imbau Masyarakat Lakukan
Pemeriksaan Sejak Dini.

1. Identifikasi Masalah
Kota Malang termasuk wilayah dengan persebaran HIV/AIDS yang ada di Jawa
Timur. Hal ini mengingat Kota Malang merupakan salah satu kota besar di Jawa Timur
dengan kepadatan penduduk hingga mencapai 7.826,77 jiwa/km2. Didukung juga
dengan banyaknya pusat-pusat ekonomi, kebudayaan, dan pendidikan. Ini semua
menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang untuk mendatangi Kota Malang dari
berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga hal ini dapat menjadi faktor risiko
persebaran HIV/AIDS di Kota Malang
Penderita HIV yang terdata di Koa Malang pada tahun 2018 mencapai 508
orang. Sedangkan penderita AIDS mencapai 495 orang. Kebanyakan penderita adalah
kaum laki-laki yang mencapai 347 orang untuk penderita HIV dan 345 untuk penderita
AIDS. Sedangkan kematian yang diakibatkan penyakit AIDS mencapai 37 kasus. Pada
tahun 2019, telah ada 333 pengidap HIV/AIDS dari 8300 yang melakukan pemeriksaan.
Angka ini menjadikan Kota Malang berada di posisi kedua setelah Surabaya dengan
pengidap HIV/AIDS terbanyak.
Masalah dirumuskan berdasarkan prinsip 5W+1H (What, Who, When, Where,
Why, dan How)
 What
Kota Malang berada pada posisi kedua yang memiliki penderita HIV/AIDS
terbanyak kedua setelah Surabaya.
 Who
Kelompok yang berisiko menderita penyakit menular seksual (PMS) seperti
wanita pekerja seks (WPS), orang yang menyalahgunakan obat dengan suntikan
(IDUs), penghuni lapas (LP) dan kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga
 When
Tahun 2018-2019
 Where
Kota Malang dengan kepadatan penduduk mencapai 7.826,77 jiwa/km2
 Why
Padatnya penduduk dan banyaknya pusat-pusat ekonomi, kebudayaan, dan
pendidikan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang yang mendatangi
kota Malang yang dapat menjadi faktor risiko penyebaran HIV/AIDS tertinggi.
 How
HIV/AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia. Penyakit ini merupakan penyakit berbahaya yang penyebaran dan
penularannya bisa terjadi karena penularan dari orang yang menderita penyakit
menular seksual, wanita pekerja seks, penggunaan jarum suntik bersamaan dan
penghuni lapas. Penularan bisa terjadi dengan cara berhubungan seksual yang tidak
sehat, tidak menggunakan pengaman sehingga menambah resiko penularan penyakit.
Selain itu, kurangnya pemahaman mengenai edukasi seksual juga masih kurang
sehingga banyak yang tidak mengetahui resiko yang bisa terjadi.

2. Penentuan Prioritas Masalah


Menetapkan prioritas masalah bisa menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth)

NO MASALAH U S G TOTAL
1. Penurunan jumlah pasien pengidap 5 5 4 14
HIV/AIDS di Kota Malang
2. Pencegahan terjadinya penularan 4 3 5 12
HIV/AIDS di Kota Malang

Berdasarkan prioritas masalah yang sudah ditentukan, Penurunan jumlah pasien


pengidap HIV/AIDS di Kota Malang lebih prioritas untuk menurunkan jumlah pasien
pengidap HIV/AIDS di Kota Malang.

3. Merancang Tujuan dan Rencana Kerja


3.1 Tujuan
A. Tujuan Umum
Menurunkan jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Malang dan melakukan
pencegahan terhadap penularan HIV/AIDS.
B. Tujuan Khusus
- Meningkatkan dan memperkuat sistem pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
untuk mengantisipasi peningkatan jumlah ODHA yang memerlukan askes
perawatan dan pengobatan.
- Meningkatkan kemampuan dan memberdayakan mereka yang terlibat dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
- Memberdayakan individu, keluarga, dan komunitas dalam pencegahan HIV

3.2 Rencana Kerja


Upaya yang bisa dilakukan dalam rangka penanggulangan penyakit
HIV/AIDS, di samping ditujukan pada penanganan penderita yang telah ditemukan,
juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui sosialisasi yang dilakukan terhadap
masyarakat atau terhadap kelompok masyarakat resiko tinggi.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menemukan penderita dilakukan
melalui skrinning HIV/AIDS terhadap darah, pemantauan pada kelompok berisiko
menderita penyakit menular seksual (PMS) seperti wanita pekerja seks (WPS),
penyalahguna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni kapas (LP) atau sesekali
dilakukan penelitian pada kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan
sebagainya.

A. Pra Kegiatan
- Melakukan survey mengenai jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Malang
- Membentuk tim survey, tim penyuluhan dan tim pemeriksaan untuk skrinning awal
HIV/AIDS.
- Menentukan materi penyuluhan dan mempersiapkan sarana prasarana kegiatan.
- Membuat kuesioner (pre-post test) untuk penilaian kegiatan penyuluhan.

B. Kegiatan
- Penyuluhan mengenai pencegahan dan risiko bahaya mengenai HIV/AIDS
- Pemeriksaan/Skrinning awal HIV/AIDS
- Pembagian kuosieoner (pre-post test)

C. Pasca kegiatan
- Evaluasi kegiatan (Peninjauan kembali mengenai penderita HIV/AIDS)
- Evaluasi penyuluhan dengan kuesioner min 1 bulan setelah kegiatan

4. Menentukan Sasaran
A. Sasaran Langsung
Kelompok yang beresiko terkena penyakit HIV/AIDS
B. Sasaran Tidak Langsung
Keluarga penderita, Masyarakat sekitar, Siswa sekolah

5. Merancang Organisasi & Staf


Dilaksanakan oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
Angkatan 2016 Semester 7, yang terdiri dari :
- Ketua pelaksana
- Tim Survey
- Tim Penyuluhan
- Tim Pemeriksaan
- Tim Evaluasi dan Monitoring

6. Menyusun Rencana Kegiatan atau Biaya


A. Biaya operasional
No KETERANGAN BIAYA
1 Transportasi Rp. 2.000.000,00
2 Konsumsi @Rp 25.000,00 Rp. 1.500.000,00
Jumlah panitia 10 orang
Jumlah peserta maksimal 50 orang
3 Bingkisan (Souvenir) @Rp.20.000 Rp. 1.000.000,00
Jumlah 50 Souvenir
TOTAl Rp. 4.500.000,00

B. Biaya personalia
No KETERANGAN BIAYA
1. Tim Survey dan Evaluasi Rp. 1.000.000,00
2. Dokter Pemateri penyuluhan Rp. 250.000,00
3. Dokter Pemeriksa @Rp 300.000,00 Rp. 300.000,00
Total Rp. 1.550.000,00
C. Biaya sarana &Prasarana
No KETERANGAN BIAYA
1 Peminjaman Gedung Kegiatan (Ruangan, LCD, Rp. 1.000.000,00
Sound, Tempat pemeriksaan)
2 Cetak Poster Penyuluhan @Rp 25.000,00 Rp. 50.000,00
3 Alat medis untuk pemeriksaan (disediakan dokter Rp. 2.000.000,00
pemeriksa)
4 ATK Rp. 200.000,00
Total Rp. 3.250.000,00

D. Biaya evaluasi
No KETERANGAN BIAYA
1. Transport Biaya Evaluasi Rp. 500.000,00
Total Rp. 500.000,00

7. Menyusun Rencana Evaluasi


- Follow up
- Evaluasi
- Monitoring

Indikator penilaian evaluasi :


- Peningkatan dan bertambah kuatnya sistem pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
untuk mengantisipasi peningkatan jumlah ODHA yang memerlukan askes
perawatan dan pengobatan.
- Peningkatan kemampuan dan pemberdayaan ODHA dan masyarakat dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
- Terdapat pemberdayaan individu, keluarga, dan komunitas dalam pencegahan HIV.

Sumber : Profil Kesehatan Kota Malang. 2019

Anda mungkin juga menyukai