Anda di halaman 1dari 5

DIFTERI

Pengertian Infeksi toksik karena Corynebacterium diphteriae. Umumnya menyerang anak/bayi


Sifat :
- Membentuk pseudomembran yang sukar diangkat, mudah berdarah dan berwarna putih
keabuan
- Mengeluarkan eksotoksin yang sangat ganas dan dapat meracuni jaringan

Penyebaran 1. Udara (air ludah, batuk, bersin)


2. Eksudat dari lesi kulit yang terinfeksi
3. Benda makanan dan minuman yang terkontaminasi
4. Kontak langsung

MK D. hidung D. Tonsil faring D. Laring D. kulit D vulvovaginal


konjungtiva telinga
1.pilek ringn 1.nyeri 1.stridor yang 1.dermatosis 1. ulserasi
tanpa/disertai tenggorokan progresif 2.luka goresan, 2. pembentukan
gejala sistemik 2.demam -38,5 2.suara parau luka bakar, membran dan
ringan 3. nadi cepat, dan batuk kering impetigo yang perdarahan
2.sekret hidung lemah, nafas 3.demam tinggi, telah submukosa
3.membran putih bau, anoreksia, lemah, sianosis, terkontaminasi
pada daerah malaise pembengkakan sekunder
septum nasi 4. edema ringan kel. Leher 3. nyeri, eritem,
leher (bullneck) eksudat khas

PmxDiagnosis - Identifikasi secara fluorescent antibody technique


- Isolasi C. Diphteria dengan pembiakan pada media loeffler
- Tes toksinogenitas secara in vivo (marmot) in vitro (tes elek)

Pencegahan Vaksin DPT usia >6minggu-7 tahun


Vaksin Td usia 7-18 tahun
Vaksin TdaP 1x suntikan, usia 11-65th

Pengobatan - Isolasi selama 2-3 minggu


difteri umum - Pemeriksaan EKG selama 2x berturut”
- Pemberian cairan serta diet yang adekuat

Pengobatan Antidiphteriae serum (ADS) Antibiotik (bakterisidal) Kortikosteroid


difteri khusus 20.000 Unit/hari selama 2 Penisilin prokain 50.000 1. Komplikasi myokarditis
hari U/kgBB/hari sampai 3 hari -Prednison 2mg/kgbb/hari 3-4
-sebelumnya dilakukan uji bebas demam minggu
kulit dan mata -tracheostomi -> (+)
-meneralisir toksin difteri chloramphenicol 2.Komplikasi paresis
75mg.kgBB/hari dibagi 4 -stritchnin ¼ mg
dosis -Vit B1 100mg/ hari/
10 hari

Komplikasi Komplikasi Prognosis


&prognosis 1. Respirasi : bronchopneumonia,  Umur makin muda : makin jelek
atelektasis  Lambat ditemukan : memperparah
2. Kardiovaskuler : myokarditis keadaan
3. Urinaria : nefritis  Letak lesi di hidung : Ringan
4. Saraf : paralisis/paresis palatum mole,  Komplikasi miokarditis : sgt
otot” mata memperburuk prognosis
 Terlambat pemberian ADS prognosis
makin buruk
AVIAN INFLUENZA (H5N1) Penyakit menular yang disebabkan oleh virus (burung dan mamalia)

Deskripsi - Inkubasi 3-5hari


- Dapat bertahan hidup pada suhu dingin, mati pada suhu tinggi
- Dapat menular melalui udara, kontak makanan minuman, sentuhan
- Replikasi virus dalam tubuh cepat

Gejala Unggas  Mati mendadak dalam waktu cepat


 Jengger membengkak biru
 Ada leleran dari hidung, mata mulut
 Mengantuk, kemerahan pada kaki, dada, paha
 Tingkat kematian yang tinggi mendekati 100% dalam 2 hari hingga 1 minggu

Gejala Manusia 1. Infeksi saluran nafas (bisa radang paru” pneumonia->mati)


2. Demam tinggi >38 C
3. Gejala flu, batuk, pilek, nyeri tenggorokan tiba-tiba
4. Nyeri otot, sakit kepala, lemas mendadak
5. Mual muntah, diare
6. Laboratorium -> Leukosit dan trombosit menurun

Pencegahan -Unggas tidak diperlihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal, dijauhkan dari perumahan
-menjaga kebersihan, cuci tangan, deterjen atau desinfektan(struktur virus AI rusak)
-masak dengan matang
-penanganan oleh petugas medis

Penatalaksanaan 1. Istirahat dan peningkatan daya tahan tubuh, antiviral, antibiotik, perawatan respirasi, anti
inflamasi, imunomodulator

Antiviral (48 jam pertama) Pedoman Depkes RI

Penghambat M2 Penghambat Suspek Oseltamivir 2x75mg dalam 5 hari


neuramidase + simtomatik +antibiotik
a.Amantidine a.Zanamivir (relenza)
b.Rimantidin b.Oseltamivir(tamiflu) Probable Oseltamivir 2x74mg dalam 5 hari
+antibiotik spektrum luas
2x100mg/hari 2x75mg
atau 1 minggu -ARDS ->Respiratory care ICU
5mg/kgbb (3-5hari)
Profilaksis Oseltamivir 75mg sekali sehari
selama >7hari (hingga 6 minggu)
RABIES (Lyssa virus) Infektif pada 56C, mati dengan deterjen, etanol, sol iodium

Definisi - Penyakit infeksi akut pada SSP yang disebabkan oleh virus rabies (zoonis)
- Penularan : gigitan hewan pembawa (anjing, kucing, monyet, kelelawar, srigala, rakun)
Inkubasi : - Virus masuk melalui : Luka gigitan, luka yang terkena air liur hewan / manusia rabies
1minggu-tahun
Kepekaan terhadap infeksi dan masa inkubasinya bergantung pada :
umumnya - Latar belakang genetik inang
1-2bulan - Strain virus yang terlibat
- Konsentrasi reseptor virus pada sel inang
- Jumlah inokulum, beratnya laserasi
- Jarak yang harus ditempuh virus untuk bergerak dari titik masuk ke SSP
- Masa inkubasi lebih pendekketika digigit di wajah/kepala

Perkembangan Perkembangan penyakit tergantung pada


penyakit - Lokasi gigitan, keparahan luka gigitan
- Konsentrasi virus dalam gigitan, spesien hewan pembawa
- Strain virus, status imun penderita

GEJALA KLINIS Fase inkubasi Fase prodromal Fase Ggg saraf Fase Koma-Mati
30-90 hari 2-10 hari 2-7 hari 0-14 hari

tergantung lokasi gatal,nyeri, rasa baal tanpa terapi suportif


gigitas, gigitan di di luka, demam, 1/3 pasien akan
wajah lebih singkat menggigil, cemam, meninggal pada hari 1
daripada tungkai lelah, lemas, nyeri hidrofobia
kepala, gelisah, ggg 2/3 koma tanpa
pencernaan dan kelumpuhan
pernapasan

Gejala Neurologi Encephalitis rabies/rabies galak/furious rabies Paralitik rabies / dumb rabies
Akut
- Bila organ dominan terinfeksi adalah - Bila organ dominan terinfeksi adalah
otak (80%) medspin (20%)

1. Hiperexcitabilitas (peka tinggi) 1. Gejala kelumpuhan yang menonjol


Bingung, halusinasi, agitasi berupa paresis pada keempat
ekstremitas
2. Hidrofobia 2. Gangguan spincter ani
Spasme otot, laring spasme, ketakutan 3. Beberapa kasus -> hidrofobia dan
menelan sPasme otot laring

3. Gejala lain
Hyperestesia, hipersalivasi,
hiperlakrimasi, spame laring, nyeri
tenggorok, nyeri dada

TATALAKSANA - Ditangani secraa cepat dan sesegera mungkin


- Mencuci luka gigitan dengan air mengalir/sabun/ditergen selama 10-15 menit kemudian
beri antiseptik (alkohol 70%, betadine)
- Luka X dijahit
- Serum Anti Rabies (SAR) infiltrai sisanya IM
- Dipertimbangkan perlu tidaknya pemberian serum/vaksin anti tetanus, antibiotik, analgetik
TETANUS (Inkubasi 2hari / beberapa minggu-bulan) umumnya 8-12 hari

Definisi Gangguan neuromuskular akut berupa trismus, kekauan dan kejang otot diseabkan oleh
eksotoksin (tatnospasmin dan tetanolysmin) spesifik Clostridium tetani (ANAEROB)
Tetanus :
- Lokal -Luka robek (Vulnus laceratum)
- Umum -Luka tusuk (Vulnus punctum)
- Cephalic -Luka bakar (combustio)
-Luka tali pusat

tetanospasmin yang terikat pada neuron akan memblok pelepasan neurotrnsmiter -> Kejang
rangsang dan spasme
kekakuan pertama trismus -> toxin masuk ke sumsum tulang belakang (mulai timbul kejang) ->
toksin mencapai korteks serebri -> kejang umum spontan

Tanda dan Gejala - Suhu tubuh normal-afebris


- Kejang dalam keadaan sadar dan nyeri hebat
- Sekujur tubuh berkeringat
- Gangguan pernafasan akibat kejang yang terus menerus
- Tetanus lokal : otot disekitar luka kaku
- Tetanus generalisata :
- Trismus, Rhesus sardonicus, Kaku otot kuduk, perut, anggota gerak
- Sukar menelan, Opistotonus

Stadium Stadium Anak Stadium Dewasa


Stadium 1 Trismus 3cm, X kejang
rangsan X kejang spontan Stadium 1 Trismus
Stadium 2 Trismus 3cm, kejang Stadium 2 Opistotonus
rangsang X kejang spontan Stadium 3 Kejang rangsang
Stadium 3 Trismus 1 cm, kejang Stadium 4 Kejang spontan
rangsang, kejang spontan

Diagnosis dan Diagnosis : Klinis +Pewarnaan Gram


komplikasi
Komplikasi : Anoksia otak, fraktur vertebra, aspirasi, pneumonia, low intake, dehidrasi, disfungsi
otonom, kematian

Pencegahan - Debridement dan rawat luka (ATS profilaksis luka baru <6 jam)
- Imunisasi aktif dan pasif (DPT< dt, atau tt)
- Antibiotik

Tatalaksana 1. Pemberian Selama 2-5 hari berturut-turut


Antitoksin tetanus ATS : 10.000-20.000 IU IM (d) 10.000 IU IM (a)
d = dewasa HTIG : 3000-6000IU IM (d) 3000 IU IM (a)
a= anak
2. Penatalaksanaan - Cross incision dan debridemen segera (rawat terbuka)
Luka - Disekitar luka disuntik ATS
-
3. Pemberian -Penisilin 1,2 jta IU/8jam IM (d) selama 5 hari 50.000IU/kgBB (a)
Antibiotika Dilanjutkan 3 hari bebas panas
-Tetrasiklin 4x500mg.hari (d) 40mg/kgbb/hari (a)
-Metronidazol 3x1 gr IV

4. Penanggulangan - ruang isolasi minim cahaya dan suara


kejang - Antikejang
Fenobarbital 60-100mg IM -> 6x30mg PO
Klorpromazin 3x35mg IM (d) 4-6mg/kgbb/hari (a)
Diazepam 0,5-1mg/kgbb IM-> 1,5-4mg/kgbb PO
Klorhidrat
Midazolam
Bila belum teratasi -> Muscle relaxant+ ventilator -> ICU
5. Perawatan - Tirah baring
penunjang - Oksigen
- Infus, Sonde
- Monitoring
- Konsul
-
6. Pencegahan -Anoksia ota (antikejang, jalan nafas memadai)
komplikasi -Penumonia (bersihan jalan nafas, pengaturan posisi baring,
antibiotik)
-Fraktur vertebra (anti kejang yang memadai)

Prognosis Faktor yang memperburuk :


- Masa inkubasi pendek
- Stadium penyakit yang parah
- Penderita lanjut usia, neonatus
- Kenaikan suhu yang tinggi
- Pengobatan yang lambat
- Adanya komplikasi

Anda mungkin juga menyukai