-5HT dihancurkan oleh monoamine oxidase (MAO) dan diubah menjadi metabolit yang tidak
aktif
- neuron serotonergik mengandung MAO-B yang memiliki afinitas rendah untuk 5HT,
sehingga sebagian besar 5HT dianggap terdegradasi secara enzimatis oleh MAO-A di luar
neuron setelah 5HT dilepaskan dan diubah menjadi metabolis yang tidak aktif
-5HT juga memiliki transporter pump presinaps yang disebut serotonin transporter (SERT)
dengan mengakhiri kerja serotonin dengan memompa keluar dari sinaps dan kembali ke
terminal saraf presinaps dan akan disimpan kembali dalam vesikel sinaptik untuk
penggunaan selanjutnya di neurotransmisi lain.
JALUR MESOKORTIKAL
APG II lebih berpengaruh banyak dalam memblok reseptor 5HT2A dengan demikian
meningkatkan pelepasan dopamin dan dopamin yang dilepas daripada dihambat di jalur
mesokortikal. Hal ini menyebabkan berkurangnya gejala negatif maka tidak terjadi lagi
penurunan dopamin di jalur mesokortikal dan gejala negatif yang ada dapat diperbaiki.
Gambar 15 C
Stimulasi reseptor 5HT1A secara fungsional analog dengan kortikal reseptor blokade 5HT2A
yang menyebabkan peningkatan pelepasan dopamin di striatum
JALUR NIGROSTRIATAL
Jalur ini berproyeksi dari substansia nigra menuju ganglia basalis. Fungsi jalur nigrostriatal
adalah untuk mengontrol pergerakan. Bila jalur ini diblok, akan terjadi kelainan pergerakan
seperti pada Parkinson yang disebut extrapyramidal reaction (EPR). Gejala yang terjadi
antara lain akhatisia, dystonia (terutama pada wajah dan leher), rigiditas, dan akinesia atau
bradikinesia
Neuron serotonin yang berada di raphe midbrain dapat menginervasi neuron dopamin
nigrostriatal baik di tingkat badan sel saraf neuron dopamin di subtransia nigra (kotak 2) dan
pada dopamin terminal akson neuron di striatum (kotak 1)
Gambar 5-16C
Stimulasi Raphe 5HT1A reseptor meningkatkan pelepasan dopamin.
Serotonin mengikat 5HT1A pada inti raphe dan menghambat pelepasan serotonin.
1. Dalam striatum, pelepasan sertoonin berkurang -> reseptor 5HT2A pada GABAergik
dan neuron dopaminergik tidak dirangsang, sehingga pelepasan dopamine tidak
terhambat
2. Reseptor 5HT2A pada interneuron GABAergic tidak dirangsang, dan karena itu GABA
tidak dirilis dan dopamine dapat dilepaskan ke striatum
JALUR MESOLIMBIK
Gambar 5-18A
- Pelepasan dopamin oleh antagonis 5HT2A mengurangi gejala EPS
- Jika kerja hanya seperti gambar A dan ini adalah satu”nya aksi obat, akan ada gejala
EPS jika D2 reseptor lebih dari 80% (seperti di antipsikotik konvensional)
- Kerja dari antipsikotik atipikal dengan memblock reseptor D2 dan reseptor 5HT2A.
- Reseptor D2 diblokir oleh D2 antagonis dari antipsikotik atipikal (gambar A)
- - Antipsikotik atipikal memiliki 2 sifat, memblock reseptor 5HT2A yang meningkatkan
pelepasan dopamin di striatum dan bersaing dengan reseptor antagonis D2 di
striatum dan mengurangi pengikatan reseptor D2 yang cukup untuk mengurangi
gejala EPS.
TUBEROINFUNDIBULAR PATHWAYS
Serotonin dan dopamin memiliki peran timbal balik dalam sekresi prolaktin dari sel hipofisis
lactotrof. Artinya dopamin menghambat prolaktin
Gambar 5-24
(Clozapine, olanzapine, quetiapine, asenapine) semua mengikat jauh lebih poten ke 5HT 2A reseptor
daripada yang mereka lakukan untuk D 2 reseptor. (B) The “ dones ”
(Risperidone, paliperidone, ziprasidone, iloperidone, lurasidone) juga mengikat lebih poten ke 5HT
2A reseptor daripada D 2 reseptor, atau menunjukkan potensi
serupa di kedua reseptor. (C)
Aripiprazole dan cariprazine baik mengikat lebih poten ke D 2 reseptor daripada ke 5HT 2A
Postsynaptic 5HT 1A reseptor di prefrontal cortex adalah akselerator
untuk pelepasan dopamin di
striatum
Akselerator untuk pelepasan dopamine di striatum adalah postsinaps reseptor 5HT1A. Stimulasi
reseptor 5HT1A di korteks merangsang pelepasan dopamine di striatum, dengan mengurangi
pelepasan glutamate di otak dan akhirnya gagal untuk memicu pelepasan GABA pada neuron
dopamine. Neuron dopmin kemudian dihambat, karena mereka reseptor 5HT2A secara teori akan
menyebabkan pelepasan dopamine di striatum dan mengurangi EPS.
Presinaps reseptor 5HT1A di raphe juga akselerator untuk pelepasan dopamin di striatum
Kurangnya pelepasan serotonin karena stimulasi reseptor 5HT1A presinaps sehingga memungkinkan
neuron dopamin nigrostriatal untuk aktid dan melepaskan dopamin di striatum.
Pre dan postsinaps reseptor 5HT1A bekerja sama untuk memingkatkan pelepasan dopamin di
striatum dan ketika keduanya dirangsang oleh antipsikotik atipikal tertentu, secara teoritis
meringankan EPS.
B. Farmakodinamik
Kerja obat antipsikotik atipikal pada dopamine pathway.
1. Mesokortikal Pathways
Antagonis 5HT2A tidak hanya akan menyebabkan berkurangnya blokade terhadap
antagonis D2 tetapi juga menyebabkan terjadinya aktivitas dopamin pathways sehingga
terjadi keseimbangan antara serotonin dan dopamin. APG II lebih berpengaruh banyak
dalam memblok reseptor 5HT2A dengan demikian meningkatkan pelepasan dopamin dan
dopamin yang dilepas daripada dihambat di jalur mesokortikal. Hal ini menyebabkan
berkurangnya gejala negatif maka tidak terjadi lagi penurunan dopamin di jalur
mesokortikal dan gejala negatif yang ada dapat diperbaiki.
APG II dapat memperbaiki gejala negatif jauh lebih baik dibandingkan APG I karena di
jalur mesokortikal reseptor 5HT2A jumlahnya lebih banyak dari reseptor D2, dan APG II
lebih banyak berkaitan dan memblok reseptor 5HT2A dan sedikti memblok reseptor D2
akibatnya dopamin yang di lepas jumlahnya lebih banyak, karena itu defisit dopamin di
jalur mesokrtikal berkurang sehingga menyebabkan perbaikan gejala negatif skizofrenia.
2. Mesolimbik Pathways
APG II di jalur mesolimbik, antagonis 5HT2A gagal untuk mengalahkan antagonis D2 di
jalur tersebut. jadi antagonsis 5HT2A tidak dapat mempengaruhi blokade reseptor D2 di
mesolimbik, sehingga blokade reseptor D2 menang. Hal ini yang menyebabkan APG II
dapat memperbaiki gejala positif. Pada keadaan normal serotonin akan menghambat
pelepasan dari dopamin.
3. Tuberoinfundibular Pathways
APG II di jalur tuberoinfundibular, antagonis reseptor 5HT2A dapat mengalahkan
antagonis reseptor D2. Hubungan antara neurotransmiter serotonin dan dopamin sifatnya
antagonis dan resiprokal dalam kontrol sekresi prolaktin dari hipofise. Dopamin akan
menghambat pengelepasan prolaktin, sedangkan serotonin menigkatkan pelepasan
prolaktin. Pemberian APG II dalam dosis terapi akan menghambat reseptor 5HT2A
sehingga menyebabkan pelepasan dopamin menigkat. Ini mengakibatkan pelepasan
prolaktin menurun sehingga tidak terjadi hiperprolaktinemia.
4. Nigrostriatal Pathways
Jalur ini berproyeksi dari substansia nigra menuju ganglia basalis. Fungsi jalur
nigrostriatal adalah untuk mengontrol pergerakan. Bila jalur ini diblok, akan terjadi
kelainan pergerakan seperti pada Parkinson yang disebut extrapyramidal reaction (EPR).
Gejala yang terjadi antara lain akhatisia, dystonia (terutama pada wajah dan leher),
rigiditas, dan akinesia atau bradikinesia.3