Dasar Hukum Bela Negara di Indonesia Bela negara merupakan salah satu upaya dan propaganda yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempertahankan kedaulatan rakyat di Indonesia. namun, bukan berarti pemerintah dengan seenak dan semaunya sendiri tiba-tiba mengadakan upaya bela negara ini. Ketika pemerintah hendak melakukan sesuatu, harus ada dasar hukum yang jelas dari sesuatu itu. Hal yang sama berlaku ketika pemerintah menggalakkan bela negara. Terdapat setidaknya delapan dasar hukum bela negara di Indonesia. di bawah ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari kedelapan dasar hukum bela negara di Indonesia: 1. Undang-Undang No. 29 Tahun 1954 Tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat UU ini merupakan UU pertama yang membahas mengenai peran serta rakyat dalam rangka bela negara. UU No. 29 Tahun 1954 disahkan pada masa demokrasi parlementer dan di dalamnya berisi mengenai kehormatan warga negara adalah dengan turut serta dalam upaya pertahanan negara. maksud dari pertahanan negara adalah membela kemerdekaan negara dan daerahnya. Selain itu, di dalam pasal 2 UU ini, disebutkan bahwa setiap warga negara tidak dapat menghindar dari kewajiban pertahanan negara. kewajiban ini akan hilang apabila warga negara sedang dihukum oleh negara karena kejahatannya, demikian isi pasal 3 UU No. 29 Tahun 1954. 2. Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 Tentang Ketentuan Pokok Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia. Dasar hukum bela negara yang paling gamblang dan paling kuat adalah UU No. 20 tahun 1982 ini. Di dalamnya dengan jelas disebutkan apa itu arti dari pertahanan keamanan negara, bela negara, upaya bela negara, perlawanan rakyat semesta, sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, dan lain sebagainya. Undang-undang ini juga mempertegas pentingnya peran rakyat di dalam mempertahankan kedaulatan negara. pemerintah diwajibkan oleh undang-undang ini untuk mendidik rakyatnya agar senantiasa siap melakukan upaya bela negara. Undang-undang ini juga menjadikan aspek wawasan nusantara sebagai salah satu komponen penting di dalam pendidikan pendahuluan bela negara. selain itu, tugas dan fungsi TNI Polri dalam hal bela negara juga diatur di dalam Undang-Undang ini. 3. Undang-Undang No. 56 Tahun 1999 Tentang Rakyat Terlatih Dasar hukum bagi bela negara di Indonesia selanjutnya adalah UU No. 56 Tahun 1999. UU ini mengatur secara lengkap mengenai rakyat terlatih. Rakyat terlatih merupakan unsur dasar dari kekuatan pertahanan keamanan negara yang mampu melaksanakan fungsi ketertiban umum, perlindungan rakyat, keamanan rakyat, dan perlawanan rakyat dalam rangka penyelenggaraan pertahanan keamanan negara. Secara lebih lanjut, undang-undang ini mengatur tentang pembentukan dan pembinaan rakyat terlatih yang menjadi tanggung jawab dari pemerintah. Rakyat terlatih yang dimaksud adalah semua warga negara berusia 18-45 tahun yang sehat jasmani dan rohani, serta tidak dalam keadaan hilang haknya untuk upaya bela negara. setelah selesai dibina, maka rakyat terlatih diberi penugasan atas wewenang presiden. Apabila terjadi pelanggaran dalam hal bela negara, terdapat pidana yang juga diatur di dalam undang-undang ini. 4. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No. VI Tahun 2000 Tentang Pemisahan TNI dengan Polri Sebelum adanya ketetapan MPR RI No. VI tahun 2000, terjadi bias kekuasaan dan wewenang di dalam dunia pertahanan keamanan negara ini. TNI dan Polri menjadi satu di dalam wadah ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). selain itu, terjadi pula Dwifungsi ABRI di dalam dunia politik dan hankam sehingga dibentuklah suatu Tap MPR untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tap MPR No. VI tahun 2000 ini menjadikan ABRI terbagi dua, yaitu TNI dan Polri. Ditegaskan pula bahwa TNI ialah alat negara untuk pertahanan negara, sedangkan Polri adalah alat negara untuk memelihara keamanan negara. Di dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara, TNI dan Polri harus saling bekerja sama dan saling membantu. 5. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No. VII Tahun 2000 Tentang Peranan TNI dan Polri Sebagai bentuk tindak lanjut dari Tap MPR No. VI tahun 2000 tentang pemisahan TNI dan Polri, MPR RI kembali mengesahkan suatu Tap yang berkaitan dengan Tap sebelumnya, yaitu Tap No. VII tahun 2000 tentang peranan TNI dan Polri. Ketetapan MPR ini digunakan untuk menegaskan pemisahan TNI dengan Polri. Dalam pasal 2 Tap ini, disebutkan tugas pokok TNI yaitu menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara, serta menyelenggarakan wajib negara bagi WNI. Di sisi lain, pada pasal 6 Tap ini disebutkan bahwa Polri memiliki peranan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. 6. Amandemen Undang-Undang Dasar NKRI Tahun 1945 Pasal 30 ayat (1) sampai ayat (5) dan Pasal 27 ayat (3) Perubahan UUD NKRI 1945 pasal seperti tersebut di atas menghasilkan suatu ketentuan yang harus diikuti atau hak dan kewajiban warga negara. secara khususnya, pasal 27 ayat (3) mengatur mengenai kewajiban warga negara untuk berpartisipasi dalam upaya bela negara. sebagai tambahan, di dalam pasal 30 ayat (1) dan ayat (2) disebutkan bahwa warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan melalui sistem semesta. Ayat-ayat selanjutnya menjadi dasar bagi peran TNI dan Polri dalam upaya pertahanan dan keamanan negara. 7. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Undang-Undang ini mengatur lebih lanjut mengenai upaya bela negara dalam konteks terdapat ancaman dari luar negeri yang mengancam kemerdekaan Indonesia. aktor utama dalam UU ini adalah Tentara Nasional Indonesia. namun, tidak lupa warga negara juga dicantumkan dalam UU ini karena ia berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Penanggung jawab tertinggi dari pertahanan negara menurut UU ini adalah presiden RI dengan memperhatikan pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat. Pembinaan kemampuan pertahanan, pengawasan, dan pembiayaan pertahanan negara juga diatur dalam UU ini. Uraian panjang di atas merupakan penjelasan secara rinci mengenai apa saja yang termasuk ke dalam dasar hukum bela negara di indonesia. cukup panjang juga ya pembaca. Nah, setelah membaca artikel ini, penulis berharap pembaca dapat memahami secara lebih baik mengenai apa itu bela negara dan apa saja yang menjadi dasar hukumnya. Tak lupa, setiap upaya bela negara merupakan kewajiban dari segenap rakyat negara Indonesia untuk melaksanakannya di dalam setiap kesempatan. Apabila upaya bela negara ini tidak kita lakukan, maka pada akhirnya yang akan menderita adalah diri kita sendiri, karena kita masih menjadi warga negara Indonesia. demikian artikel ini penulis sampaikan, dan sampai jumpa pada kesempatan yang lain. semoga sukses selalu bagi para pembaca.
4.apa fungsi Dan tujuan Bela negara
Fungsi dan Tujuan Bela Negara Tujuan bela negara, diantaranya: Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Melestarikan budayaMenjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945 Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara
Sedangkan fungsi bela negara, diantaranya:
Mempertahankan Negara dari berbagai ancaman; Menjaga keutuhan wilayah negara; Merupakan kewajiban setiap warga negara. Merupakan panggilan sejarah;
Fungsi dan Tujuan Bela Negara Bagi Bangsa Indonesia
Keberadaan bela negara bagi bangsa Indonesia tentunya memiliki fungsi dan tujuannya sendiri. Sesuatu tidak akan ada artinya jika kedua hal tersebut tidak ada di dalamnya. Nah, berikut ini merupakan uraian singkat dari fungsi bela negara bagi bangsa Indonesia: Menjaga negara dari segala ancaman, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Mempertahankan utuhnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga tidak ada wilayah yang menginginkan dirinya lepas dari NKRI. Mewujudkan salah satu kewajiban setiap warga negara Indonesia Perwujudan dari panggilan sejarah Indonesia yaitu membela negara Selanjutnya, di bawah ini merupakan penjelasan singkat dari tujuan adanya bela negara bagi bangsa Indonesia: Mempertahankan kedaulatan negara sehingga kelangsungan hidup bangsa dan negara senantiasa terjaga tegaknya. Melestarikan semua budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur. Hal ini penting karena kekayaan budaya Indonesia begitu melimpah dan sangat perlu untuk dijaga. Mewujudkan bakti yang terbaik bagi negara dan bangsa Indonesia. Menjaga keberadaan identitas dan harga diri bangsa dan negara Indonesia.