Anda di halaman 1dari 13

BAGIAN ILMU KESEHATAN

KULIT DAN KELAMIN LAPORAN KASUS

TIM KOORDINASI PENDIDIKAN 2 Juni 2022

RSUD LA PALALOI MAROS

PITIRIASIS VERSIKOLOR

OLEH

Lalu Hermawan Ranova

Dokter Pendidik Klinik

dr. Adharia, M.Kes.,Sp.KK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR 2022
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa

Nama : Lalu Hermawan Ranova

NIM :

Judul Laporan Kasus : Pitiriasis Versikolor

Adalah benar telah menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “Pitiriasis

Versikolor” dan telah disetujui serta telah dibacakan dihadapan supervisor pembimbing

dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas

Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

Makassar, 2 Juni 2022

Dokter Pendidik Klinik Penulis

dr. Adharia ,M.Kes.,Sp.KK Lalu Hermawan Ranova


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya
serta salam dan shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta sahabat dan
keluarganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus ini dengan judul
“Pitiriasis Versikolor” sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan
Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.
Selama persiapan dan penyusunan Laporan Kasus ini rampung, penulis mengalami
kesulitan dalam mencari referensi. Namun berkat bantuan, saran, dan kritik dari berbagai
pihak akhirnya Laporan Kasus ini dapat terselesaikan serta tak lupa penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tulisan ini.
Semoga amal dan budi baik dari semua pihak mendapatkan pahala dan rahmat yang
melimpah dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kasus ini
terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan Laporan Kasus ini. Saya berharap
sekiranya Laporan Kasus ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Makassar, 2 Juni 2022

Hormat saya

Penulis
DAFTAR IS

I
KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB 1 LAPORAN KASUS......................................................................................

1.1 Identitas Pasien............................................................................................

1.2 Anamnesis...................................................................................................

1.3 Pemeriksaan.................................................................................................

1.4 Resume........................................................................................................

1.5 Diagnosis.....................................................................................................

1.6 Penatalaksanaan...........................................................................................

1.7 Prognosis.....................................................................................................

1.8 Follow Up....................................................................................................

BAB 2 ANALISIS KASUS.......................................................................................

2.1 Pembahasan.................................................................................................
BAB I

LAPORAN KASUS

I. IDENTIFIKASI PASIEN

 Nama : Tn. S

 Jenis Kelamin : Laki-laki

 Umur : 64 tahun

 Alamat : Tanralili

 Suku : Makassar

 Agama : Islam

 Pekerjaan : Kuli Bangunan

 No. RM : 260375

 Tanggal Pemeriksaan : 23 Mei 2022

II. ANAMNESIS

A. Keluhan Utama

Bercak putih pada kedua lengan dan kedua paha disertai sisik halus.

B. Keluhan Tambahan

Gatal bila berkeringat.

C. Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan kelamin RSUD La Palaloi Maros dengan

keluhan satu timbul bercak keputihan pada kedua lengan kemudian menyebar ke
kedua paha sejak 1 tahun yang lalu. Pasien mengatakan mengeluhkan rasa gatal

juga apabila berkeringat. Pasien mengatakan pekerjaan pasien adalah seorang kuli

bangunan, dan setelah pulang bekerja pasien tidak lansung berganti baju dan juga

mandi. Sebelumnya sudah diobati menggunakan krim obat dengan merk kalpanax

namun belum ada perbaikan.

D. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat keluhan serupa disangkal

Riwayat penyakit kulit lainya disangkal.

Riwayat penyakit sistemik disangkal

E. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit serupa pada anggota keluarga terdapat pada istri pasien.

Riwayat penyakit sistemik disangkal

F. Riwayat Higienitas

Pasien mandi 1x sehari, saat sore hari pulang kerja.

Pasien menggunakan handuknya bergantian dengan istri pasien.

Pasien sering berkeringat tetapi jarang langsung mengganti pakaian yang lembab

oleh keringat.

G. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien tinggal serumah bersama istri dan 3 orang anak.

Pasien bekerja sebagai kuli bangunan dan istri pasien adalah IRT.

Kesan: Sosioekonomi menengah ke bawah.

III. PEMERIKSAAN

A. Status Generalisata

 Keadaan Umum : Baik


 Kesadaran : Kompos mentis

 Tekanan Darah : Tidak diperiksa

 Laju Nadi : Tidak diperiksa

 Laju Napas : Tidak diperiksa

 Suhu : Tidak diperiksa

B. Status Dermatologis

Lokasi :

 Regio Brachium Dextra, Regio Antebrachium Sinistra dan

 Regio Femoralis Dextra et Sinistra

Ukuran / Bentuk :

 Ukuran : miliar sampai nummular.

 Bentuk dan susunan : bulat dan polisiklik.

Distribusi :

 Penyebaran dan lokalisasi : simetris bilateral, regional

Eflorensi :

 Makula hipopigmentasi dengan skuama halus

C. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan

 Pemeriksaan Anjuran Lampu Wood

 KOH 10 – 20%
IV. RESUME

 Pasien datang dengan keluhan timbul bercak keputihan pada kedua lengan dan

kedua paha disertai sisik halus sejak 1 tahun yang lalu.

 Pasien mengatakan mengeluhkan rasa gatal apabila berkeringat.

 Pasien mengatakan pekerjaan pasien adalah seorang kuli bangunan, dan setelah

pulang bekerja pasien tidak lansung berganti baju dan juga mandi

 Pasien kurang menjaga kebersihan.

 Istri pasien memiliki keluhan serupa

 Sudah pernah diobati dengan obat kalpanax, namun tidak ada pernaikan

 Dari pemeriksaan dermatologi didapatkan lesi makula hipopigmentasi pada

lengan dan paha berbentuk bulat dan polisiklik, serta penyebarannya simetris.

V. DIAGNOSIS

Diagnosis Kerja
- Pitiriasis Versikolor

Diagnosis Banding

- Vitiligo

- Pityriasis Alba

- Morbus Hansen


VI. PENATALAKSANAAN

- Nonmedikamentosa

Edukasi pasien mengenai penyakit pasien

Edukasi pasien untuk menjaga kebersihan kulit.

- Medikamentosa

Sistemik : ketokonazol 200 mg s.1.dd No. XIV

Cetirizin 10 mg 1 x 1 No. XIV

Topikal : Asam salisilat 3% No. I

Miconazol cr 20 gr

Desoxymethason cr 10 gr

Mf la cr da in pot I

s.2.dd cr 1 u.e. m.et.v

Fungasol SS 2% No. I

T.i.w. u.e (oles saat mandi, diamkan 15 menit lalu dibilas)


VII. PROGNOSIS

Quo ad vitam : Bonam


Quo ad functionam : Bonam

Quo ad sanamtionam : Bonam

VIII. FOLLOW UP

 Meminta pasien untuk kontrol kembali melihat perkembangan penyakit pasien

setelah 2 minggu pengobatan\

 Melakukan pemeriksaan KOH 10 – 20% dan pemeriksaan lampu wood

BAB II
ANALISIS KASUS

PEMBAHASAN
Pitiriasis versikolor adalah penyakit jamur nondermatofitosis superfisialis yang

disebabkan oleh Malasezia furfur Robin, umumnya tidak memberikan keluhan subjektif,

berupa bercak berskuama halus yang berwarna putih. Terutama meliputi badan dan kadang

dapat menyerang ketiak, paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala berambut

disertai rasa gatal ringan sampai sedang apabila berkeringat. Hal tersebut sesuai dengan tanda

dan keluhan pasien yaitu bercak berwarna putih dengan sisik halus disertai gatal bila

berkeringat, dengan predileksi pada kedua lengan dan kedua paha.

Faktor predisposisi pitiriasis versikolor yaitu faktor endogen meliputi defisiensi imun,

malnutrisi dan heriditer, juga faktor eksogen yaitu lingkungan yang lembab, suhu, dan

keringat. Hal tersebut juga sesuai dengan kondisi pasien yaitu pada faktor eksogen cuaca

udara yang cukup panas yang menyebabkan munculnya keringat sehingga membuat kulit

menjadi lembab sehingga jamur mudah tumbuh.

Diagnosis banding untuk pitiriasis versikolor pada pasien adalah vitiligo yaitu

hipomelanosit idiopatik ditandai dengan makula hipopigmentasi yang dapat meluas dengan

diameter beberapa millimeter sampai sentimeter daerah yang sering terkena adalah sekitar

mata, mulut, dan hidung, tibialis, pergelangan tangan dengan etiologi autoimun,

neurohumural autositotoksik dan bahan kimia. Morbus Hansen merupakan penyakit infeksi

yang kronik dan penyebabnya adalah Mycobactrium leprae, ditandai dengan adanya lesi

hipopigmentasi, papula, dan nodus dengan anesthesia. Pitiriasis alba merupakan bentuk

dermatitis yang tidak spesifik, ditandai dengan adanya lesi hipopigentasi, papula, dan nodus

yang akan menghilang serta meninggalkan area yang depigmentasi lesi bianya berbentuk
bulat, oval, atau plakat penyebab dari pitiriasis alba diduga adanya infeksi Streptococcus,

predileksinya biasanya ekstremitas dan badan.

Pemeriksaan Yang dianjurkan adalah lampu Wood yaitu pemeriksaan dermatologi

menggunakan sinar ultraviolet 360 nm yang dipantulkan berdasarkan perbedaan berat

molekul metabolit organisme penyebab, sehingga menghasilkan indeks bias berbeda dan

menghasilkan warna tertentu, untuk pemeriksaan pada pitiriasis versikolor akan berwarna

kuning keemasan. Sedian langsung menggunakan kerokan kulit dengan larutan KOH 20%

terlihat campuran hifa pendek dan spora bulat berkelompok.

Penatalaksaan pititiriasis versikolor dibagi menjadi dua, yaitu nonmedikamentosa dan

medikamentosa. Sebagai penatalaksaan nonmedikamentosa pasien perlu diedukasi

mengenai :

- Penyakit pada pasien

- Pentingnya menjaga kebersihan

- Penyebab dari pitiriasis versikolor adalah infeksi jamur harus dihindari faktor

pencetus, misalnya mandi 2 kali sehari dan sebahabis pulang bekerja harus segera

mengganti baju dan mandi.

- Karena pengobatan bisa sampai 2 minggu maka harus memberikan pengertian agar

bila obat habis untuk melakukan follow up.

Penatalaksaan medikamentosa diberiberikan pengobatan topikal dan sistemik antara

lain, yaitu :

Topikal

- Pada pasien dengan kasus ini diberikan obat krim racikan dengan komposisi asam

salisilat 3% sebagai eksfoliator dan membersihkan kulit mati, mikonazol krim 20


gram sebagai anti jamur mengobati penyebab penyakit, dan desoksimetason 10 gram

untuk mengatasi peradangan. Krim tersebut diberikan 2 kali sehari pagi dan malam.

- Obat pilihan : sampo selenium sulfida 1,8 % dioleskan diseluruh bagian yang

terinfeksi, obat digosokan pada lesi dan didiamkan 15-30 menit sebelum mandi,

digunakan sekali perhari atau 2-3 kali seminggu. Khusus untuk daerah wajah dan

genital diberikan golongan azol topikal. Obat diberikan selama kurang lebih 2 pekan.

- Alternatif menggunakan sampo ketokonazol 2% sebelum mandi, diamkan selama 15

menit kemudian dibilas. Sampi diberikan 3x seminggu

Sitemik

- Ketokonazol tablet, 1x200 mg/hari selama 10 - 14 hari sabagai anti jamur,

- Cetirizin 1x10 mg/hari diminum selama terasa gatal

Pada kasus kronik berulang terapi pemeliharaan dengan topikal tiap 1-2 minggu atau

sistemik ketokonazol 2x100 mg perhari sekali sebulan. Pada pasien diberikan ketokonazol

tablet untuk sistemik, sedangkan topikal diberikan krim mikonazol. Pengobatan tersebut

sudah sesuai karena sudah bersifat kausatif yakni mengobati infeksi jamur.

Prognosis pitiriasis versikolor, untuk Quo ad vitam adalah sanam karena tidak

mengganggu tanda-tanda vital, untuk Quo ad funtionam adalah sanam tidak mengganggu

fungsi tubuh sedangkan untuk Quo ad sanationam adalah sanam.

Anda mungkin juga menyukai