Anda di halaman 1dari 9

Refleksi Kasus Februari, 2018

KANDIDOSIS INTERTRIGINOSA

Disusun Oleh:

NAMA : NINA FERA UTARI


NIM : N 111 17 035

PEMBIMBING KLINIK
dr. Nur Hidayat, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018

1
STATUS PASIEN

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. In
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Tangkasi No.16
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tgl pemeriksaan : 12 Februari 2018

II. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama :
Ada bercak kemerahan yang gatal pada ketiak kiri dan kanan.
b. Riwayat penyakit sekarang :
Seorang perempuan umur 45 tahun sedang dirawat di paviliun
bougenvil RSUD Undata dengan keluhan adanya bercak kemerahan yang
gatal pada ketiak kanan dan kiri. Pasien mengaku hal ini sudah dialami
sejak 2 minggu. Awalnya hanya berupa bintik-bintik merah kecil pada
ketiak yang kemudian digaruk-garuk oleh pasien dan kemudian melebar
pada ketiak kanan. Setelah itu, bercak kemerahan tersebut terdapat pula
pada ketiak kiri. Bercak terasa sangat gatal sehingga pasien terus
menggaruk. Untuk mengurangi rasa gatal pasien menaburkan bedak,
namun tidak ada perubahan. Rasa gatal pada ketiak disertai dengan nyeri
dan perih. Pasien sudah pernah melakukan pengobatan sebelumnya,
namun tidak mengalami perubahan. Keluhan dirasakan semakin
memberat bila pasien berkeringat. Pasien tidak memiliki alergi terhadap
makanan dan tidak ada riwayat alergi obat juga sebelumnya.

2
c. Riwayat penyakit dahulu:
Pasien sebelumnya belum pernah menderita hal seperti ini. Riwayat
Diabetes Melitus (+) dan Hipertensi (-).
d. Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama
dengan pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Status Generalis
1. Keadaan umum : Sakit sedang
2. Status Gizi : Baik
3. Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda Vital
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 16 x/menit
Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan

Status Dermatologis
Ujud Kelainan Kulit :
1. Kepala :Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
2. Leher : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
3. Dada : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
4. Punggung : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
5. Perut :Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
6. Genitalia : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
7. Inguinal : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
8. Bokong : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
9. Ekstremitas atas : Terdapat lesi berupa makula eritem yang berukuran
plakat dan disertai lesi berupa vesikel dan papul

3
yang berukuran miliar dan lentikular tersusun
secara kombidiformis pada regio axilla sinistra dan
dextra
10. Ekstremitas bawah : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)

IV. GAMBAR

(A) (B)

Gambar 1. Terdapat lesi berupa macula eritemat yang berukuran plakat dan
disertai lesi berupa vesikel dan papul yang berukuran miliar dan lentikular
tersusun secara kombidiformis pada regio axilla dextra (A) dan sinistra (B)

4
Hasil pemeriksaan Kalium Hidroksida (KOH) :

Gambar 2. Hasil pengamatan dengan menggunakan mikroskop ( perbesaran


4x)
Interpretasi :
Dari hasil pemeriksaan, didapatkan hasil yang negatif karena tidak
ditemukannya gambaran pseudohifa.

V. RESUME
Pasien dengan keluhan adanya bercak kemerahan dan berbatas tegas yang
gatal pada ketiak kanan dan kiri. Hal ini sudah dialami sejak 2 minggu.
Bercak terasa sangat gatal. Rasa gatal pada ketiak disertai dengan nyeri dan
perih. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes. Keluhan dirasakan semakin
memberat bila pasien berkeringat.
Pada status dermatologi ekstremitas atas terdapat terdapat lesi berupa
macula eritem yang berukuran plakat dan disertai lesi berupa vesikel dan
papul yang berukuran miliar dan lentikular pada region axilla dextra dan
sinistra.

5
VI. DIAGNOSIS KERJA
Kandidosis Intertriginosa

VII. DIAGNOSIS BANDING


a. Eritrasma
b. Psoriasis Inversa

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN


- Pemeriksaan Biakan

IX. PENATALAKSANAAN
1. Non-medikamentosa
a. Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit ini adalah penyakit
yang disebabkan oleh jamur
b. Memberi tahu pasien untuk menggunakan obat secara teratur dan
tidak menghentikan pengobatan
c. Menjaga kebersihan tubuh
d. Menganjurkan pasien untuk memakai pakaian yang menyerap
keringat, menyetrika pakaian sebelum digunakan, mengganti
pakaian jika sudah lembab dan tidak menggunakan pakaian
bersama dengan orang lain
2. Medikamentosa
Topikal :Mikonazol krim 2% 2x1
Sistemik : Ketokonazol 200mg 2x1
Cetirizin 10 mg 1x1

X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungtionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Quo ad Cosmeticam : ad bonam

6
XI. PEMBAHASAN
Seorang perempuan umur 45 tahun sedang dirawat di paviliun
bougenvil RSUD Undata dengan keluhan adanya bercak kemerahan dan
berbatas tegas yang gatal pada ketiak kanan dan kiri. Pasien mengaku hal
ini sudah dialami sejak 2 minggu. Awalnya hanya berupa bintik-bintik
merah kecil pada ketiak yang kemudian digaruk-garuk oleh pasien dan
kemudian melebar pada ketiak kanan. Setelah itu, bercak kemerahan
tersebut terdapat pula pada ketiak kiri. Bercak terasa sangat gatal sehingga
pasien terus menggaruk. Untuk mengurangi rasa gatal pasien menaburkan
bedak, namun tidak ada perubahan. Rasa gatal pada ketiak disertai dengan
nyeri dan perih. Pasien sudah pernah melakukan pengobatan sebelumnya,
namun tidak mengalami perubahan. Keluhan dirasakan semakin memberat
bila pasien berkeringat. Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan
dan tidak ada riwayat alergi obat juga sebelumnya.
Candidiasis adalah penyakit jamur, yang bersifat akut atau subakut
disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh spesies Candida albicans
dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru, kadang-
kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.1
Penyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua
umur terutama bayi dan orang tua, baik laki – laki maupun perempuan.
Jamur penyebabnya terdapat pada orang sehat sebagai saprofit. Gambaran
klinisnya bermacam – macam sehingga tidak diketahui data – data
penyebarannya dengan tepat.2
Berdasarkan tempat yang terkena CONANT dkk. (1971),
membaginya menjadi: kandidiasis selaput lendir, kandidiasis kutis,
kandidiasis sistemik, dan reaksi id. Kandidiasis selaput lendir meliputi:
1).kandidiasis oral (thrush), 2).perléche, 3).vulvovaginitis, 4).balanitis atau
balanopostitis, 5).kandidiasis mukokutan kronik, 6).kandidiasis
bronkopulmonar dan paru.Kandidiasis kutis meliputi: 1).lokalisata yaitu
daerah intertriginosa dan daerah perianal, 2).generalisata, 3).paronikia dan

7
onikomikosis, 4).kandidiasis kutis granulomatosa.Kandidiasis sistemik
meliputi: 1).endokarditis, 2).meningitis, 3).pielonefritis, 4).septikemia.3
Pemeriksaan langsung: kerokan kulit atau usapan mukokutan
diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram, terlihat
sel ragi, blastospora, atau hifa semu. Pemeriksaan biakan: bahan yang
akan diperiksa ditanam dalam agar dektrosa glukosa Sabouraud, dapat
pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol) untuk mencegah
pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari
suhu 37ºC, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like colony.
Identifikasi Candida albicans dilakukan dengan membiakkan tumbuhan
tersebut pada corn meal agar 4
Infeksi kandida dapat terjadi, apabila ada faktor predisposisi baik
endogen maupun eksogen.Faktor endogen meliputi perubahan fisiologik,
umur,dan imunologik.Perubahan fisiologik seperti: 1).kehamilan, karena
perubahan pH dalam vagina, 2).kegemukan, karena banyak keringat,
3).debilitas, 4).latrogenik, 5).endokrinopati, gangguan gula darah,
6).penyakit kronik seperti: tuberkulosis, lupus eritematosus dengan
keadaan umum yang buruk.Umur contohnya: orang tua dan bayi lebih
mudah terkena infeksi karena status imunologiknya tidak
sempurna.Imunologik contohnya penyakit genetik.Faktor eksogen
meliputi: iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan respirasi meningkat,
kebersihan kulit, kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama
menimbulkan maserasi dan memudahkan masuknya jamur, dan kontak
dengan penderita misalnya pada thrush, dan balanopostitis.5

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Kuswadji. Kandidosis. Dalam : Djuanda A., Hamzah M., Aishah S., Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi IV, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, 2010, Pp:103-6

2. SMF Ilmu Kulit Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.


Atlas Penyakit Kulitdan Kelamin. Airlangga University Press, 2012,
Pp:86-92

3. James William,Berger Timothy, Elston Dirk. Candidiasis. Dalam :


Andrew’s Disease of TheSkin Clinical Dermatology. Ed 10th. British. WB
Saunders Company. 2011. Pp:308-9

4. Wolff, Klauss. Candidiasis. Dalam : Fitzpatrick. Dermatology in General


Medicine. Ed 7th, New york. McGraw Hill Company. 2015. p: 1822

5. Siregar, R.S. Atlas Berwana Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. EGC.


Jakarta. 2012. Pp: 279-280.

Anda mungkin juga menyukai