TINEA MANUS
Disusun Oleh:
Maryam Qarinah Rabbani
111 2020 2105
Pembimbing :
Dr. dr. Fanny Iskandar, Sp. KK(K)
rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
ii
HALAMAN PENGESAHAN
erinacei Infection
ii
KATA PENGANTAR
referat ini dapat diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga
yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama
penyusunan laporan kasus dan refarat ini hingga selesai. Secara khusus
Iskandar, Sp. KK(K) sebagai pembimbing yang sangat baik, sabar dan
dan refarat ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
2.2 Anamnesis................................................................................................2
2.5. Diagnosis...................................................................................................5
2.6. Penatalaksanaan......................................................................................5
3.1. Definisi......................................................................................................6
3.2. Epidemiologi..............................................................................................6
2.7. Tatalaksana............................................................................................13
2.8. Prognosis................................................................................................15
2.9. Pencegahan............................................................................................15
BAB IV SIMPULAN............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Efloresensi..................................................................................3
v
BAB I
PENDAHULUAN
kulit, rambut, dan kuku. Dapat bersifat inflamasi atau noninflamasi. Rute
25% populasi dunia. Klasifikasi klinis didasarkan pada tempat infeksi yaitu
tinea pedis, tinea manus (manuum), tinea kruris, tinea corporis, tinea
dapat disebabkan oleh berbagai dermatofita. Tidak ada data pasti tentang
1
BAB II
LAPORAN KASUS4
Nama : Ny. P
Umur : 37 tahun
Status :-
Pekerjaan :-
Alamat :-
Anamnesis Terpimpin :
pustule pada ibu jari sebelum menyebar pada seluruh telapak tangan.
Ruam terasa gatal dan nyeri. Pasien juga mengalami demam yang
terpapar getah tanaman kaktus dan tertusuk duri di tempat pasien bekerja.
Tidak sampai ke kuku dan tidak ada ruam lain di badan. Kontak dengan
hewan (-).
2
Status Gizi : Baik
2. Tanda-tanda vital
Pernapasan : 20x/menit
Nadi : 84x/menit
Normal
teraba
8. Status Dermatologis :
Gambar 1 Effloresensi
3
Lokasi : Regio Palmaris Manus Sinistra
Distribusi : Regional
Bentuk : Bulat
Ukuran : Miliar
mikobakterium (-).
sebelum terjadi ruam pasien di gigit dan tertusuk duri oleh landak
peliharaan temannya.
4
2.5 Diagnosis
erinacei
5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi
3. 2 Epidemiologi
Kejadian ini juga sering terjadi pada orang yang memiliki hewan
6
kejadian tinea manuum.7 Tangan yang dominan biasanya paling
6
Dermatofita, yang menghasilkan jutaan infeksi kulit setiap
atau bersamaan dengan infeksi kaki dan kuku kaki atau biasa disebut
manus ini merupakan infeksi sekunder yang didapat dari ekskoriasi kaki
yang menyatu menjadi plak bundar dengan tepi dan pusat yang relatif
jelas. Namun, ada juga tampakan lain infeksi jamur ini pada kulit yang
lebih tebal akan berbeda.10 Umumnya, infeksi tinea pada tangan adalah
7
terdapat beberapa spesies jamur seperti T. mentagrophytes dan
jarang ditemukan tapi juga bisa disebabkan jenis lain seperti Micrsporum
kapas yang putih dan mempunyai pigmen tidak dapat berdifusi berwarna
cara yaitu1 :
keradangan (Silent/Carrier ).
8
Untuk dapat menimbulkan suatu penyakit, jamur harus dapat
proses penggantian normal pada kulit, rambut dan kuku. Manifestasi klinis
sebagian besar disebabkan oleh respon imun dari inang terhadap spesies
9
adanya asam lemak rantai panjang fungistatik di sebum saat pubertas.
3. 4 Gambaran Klinis
10
menjadi semakin jelas. Lesi kronik dapat mengenai seluruh telapak
pedis tipe moccasin sering ditemukan pada pasien dengan tinea manuum,
dan keduanya memiliki gambaran klinis yang sama seperti kronisitas dan
reaksi "dermatofit".14,16
11
Gambar 4 Tinea Manus Palmaris Manus
3. 5 Penegakan Diagnosis
bersisik. Hifa terbanyak diperoleh dari perbatasan lesi. 10 Kultur jamur juga
12
bisa dilakukan jika diperlukan untuk memastikan diagnosis. Walaupun
kultur memerlukan waktu dan mahal, pemeriksaan ini yang paling spesifik
3. 6 Diagnosis Banding
kulit serta infeksi bakteri, virus, dan jamur lainnya Seperti : Psoriasis,
3. 7 Tatalaksana
13
Penggunaan tambahan produk topikal yang mengandung asam
Terapi Topikal :
1-2 minggu.
(ciclopirox gel 0,77% atau krim 1%) 2 kali sehari selama 4 minggu
manus; baik karena perawatan yang tidak memadai, atau karena keadaan
klinis. Obati infeksi bakteri sekunder jika ada, maserasi dan bau tidak
3. 8 Prognosis
Prognosis baik bila diobati dengan benar, penyakit akan sembuh dan
tidak kambuh, kecuali bila terpajan ulang dengan jamur penyebab. Tinea
ada.15
14
3. 9. Pencegahan
Gunakan pakaian dan handuk yang sudah dicuci bersih dengan air
matahari.17
15
BAB IV
SIMPULAN
Tinea manus adalah infeksi jamur yang terjadi pada tangan baik
telapak tangan dan jari atau jenis eksfoliative, vesikuler, dan papular.
dermatofita.
16
DAFTAR PUSTAKA
2021:1039-1043. doi:10.1136/bmj.2.5529.1593-c
Indriatmi W, eds. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. Jakarta:
2018:109-116.
2018;4(6):518-520. doi:10.1016/j.jdcr.2018.01.019
5. Patterson JW. Mycoses and algal infections. In: Patterson JW, ed.
doi:10.1016/B978-0-7020-3485-5.00026-7
2016:274-276.
19
(Zaidi Z, Hussain K, Sudhakaran S, eds.). UK: Springer; 2019.
10. Dinulos JGH. Fungal Infections. In: Habil TP, Dinulos james GH,
11. Neuhaus IM, Micheletti RG. Diseases Resulting from Fungi and
Yeast. In: James WD, Elson DM, Berger TG, eds. Andrew’s
12. Jawetz, Melinick, Aldeberg. Mikologi. In: Brooks GF, Butel JS, Morse
doi:10.3126/jgmcn.v10i1.17901
14. Elewski BE, Hughey LC, Hunt KM, Hay RJ. Fungal Diseases. Fourth
Edi. (Bolognia JL, Schaffer J V., Cerroni L, eds.). US: Elsevier Ltd;
2021. doi:10.1016/B978-0-7020-6275-9.00077-5
doi:10.1021/jo900140t
19
16. Jones H, Burnham JP, Sternhell-Blackwell K. Infection and
Infestation. In: Council ML, Sheibein DM, Cornelius LA, eds. The
Kluwer; 2018:56-59.
(Tinea Manum The right, Tinea corporis, Tinea cruris and Sinistra) in
2014;3(September):135-142.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/435.
19