Anda di halaman 1dari 18

1

LAPORAN KASUS

KONDILOMA AKUMINATA

Oleh :

Gusti Ayu Putu Giti Livia Devi


1802611007

Pembimbing:

dr. Anak Agung Istri Saraswati Dewi, Sp. KK

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA

DI KSM ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MANGUNSADA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

BADUNG

2018
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan YME, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya laporan kasus yang berjudul “Kondiloma
Akuminata” ini dapat diselesaikan tepat pada waktu. Laporan kasus ini merupakan
salah satu tugas dalam rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di Bagian
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang
dilaksanakan tanggal 11 Juni – 17 Juni 2018 di Rumah Sakit Umum Daerah
Mangunsada Kabupaten Badung.
Dalam penyusunan laporan kasus ini penulis banyak memperoleh bimbingan
dan petunjuk-petunjuk dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Prof. dr. Made Swastika Adiguna, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV selaku
Kepala Bagian KSM Kulit dan Kelamin FK Universitas Udayana, RSUP
Sanglah Denpasar,
2. dr. IGAA Dwi Karmila Sp.KK selaku Koordinator Pendidikan Dokter KSM
Kulit dan Kelamin RSUP Sanglah Denpasar,
3. dr. A. A. Ari Agung Kayika, Sp.KK selaku Kepala Bagian di KSM/Bagian
Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Mangunsada dan dr. A. A.
Istri Saraswati Dewi, Sp.KK sebagai Koordinator Pendidikan sekaligus
sebagai pembimbing yang senantiasa membimbing dan memberikan masukan
dalam penyusunan laporan kasus ini,
4. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu, yang dengan tulus
telah bersedia memberikan bantuan dan masukannya.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari sempurna,
untukitu semua saran dan kritik sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan di
masa mendatang. Semoga tinjauan pustaka ini memiliki nilai tambah bagi
pembaca.
Denpasar, 11 Juni 2018

Penulis

ii
iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................Error! Bookmark not defined.  
KATA PENGANTAR .........................................Error! Bookmark not defined.  
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii  
DAFTAR TABEL ................................................Error! Bookmark not defined.  
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv  
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1  
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 2  
2.1   Definisi ..................................................................................................... 2  
2.2   Epidemiologi ............................................................................................ 2  
2.3   Etiologi ..................................................................................................... 2  
2.4   Patogenesis ............................................................................................... 3  
2.5   Gejala Klinis............................................................................................. 3  
2.6 Diagnosis .................................................................................................. 4
2.7   Diagnosis Banding ................................................................................... 4  
2.8   Penatalaksanaan ....................................................................................... 4  
2.9   Prognosis .................................................................................................. 5  
BAB III LAPORAN KASUS ........................................................................... 6  
3.1   Identitas Pasien......................................................................................... 6  
3.2   Anamnesis ................................................................................................ 6  
3.3   Pemeriksaan Fisik .................................................................................... 7  
3.4   Diagnosis Banding ................................................................................... 8  
3.5   Pemeriksaan Penunjang ........................................................................... 8  
3.6   Resume ..................................................................................................... 9  
3.7   Diagnosis Kerja ........................................................................................ 9  
3.8   Penatalaksanaan ....................................................................................... 9  
3.9 Prognosis .................................................................................................. 9
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................... 10
BAB V KESIMPULAN .................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Papul putih keabuan pada vestibulum uretra pasien………………8

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Kondiloma akuminata atau genital warts adalah infeksi menular seksual


yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu dan biasa
muncul pada area genitalia.1,2 Kondiloma akuminata paling sering disebabkan
oleh HPV tipe 6 dan 11.2
Manifestasi klinis yang muncul biasanya bersifat minor berupa gatal,
panas, dan rasa tidak nyaman. Risiko untuk terkena kondiloma akuminata
meningkat apabila pasien memiliki sistem imun yang lemah, melakukan
hubungan seksual tanpa pengaman dan berganti-ganti pasangan, serta memiliki
penyakit menular seksual lainnya.1
Berdasarkan uraian tersebut, laporan kasus ini bertujuan untuk menambah
pemahaman klinis penulis serta pembaca mengenai penyakit kondiloma
akuminata, mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnosis serta
penatalaksanaan. Setelah pemaparan kasus ini diharapkan penulis serta pembaca
dapat memiliki informasi yang cukup tentang kondiloma akuminata.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI
Kondiloma akuminata adalah infeksi menular seksual yang disebabkan
oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu dan muncul pada area
genitalia dengan manifestasi klinis berupa papula atau plak yang memiliki
variasi warna mulai dari putih keabuan, merah, hingga cokelat, berjumlah
soliter atau multipel dengan permukaan yang kasar dan berjonjot.1,2 Penyebab
terbanyak dari penyakit ini adalah HPV tipe 6 dan 11. Kondiloma akuminata
terjadi pada wanita dan pria yang memiliki pola hidup yang tidak bersih,
menderita penyakit menular seksual lainnya, memiliki kebiasaan melakukan
hubungan seksual tanpa pengaman dan berganti-ganti pasangan serta
penurunan imunitas.1

2.2 EPIDEMIOLOGI
Kondiloma akuminata memiliki frekuensi yang sama pada wanita maupun
pria.2 Dalam penelitian Yanofsky dkk pada tahun 2012 didapatkan lebih dari
20 juta masyarakat Amerika telah terinfeksi HPV selama 35 tahun terakhir,
dengan 75% yang terinfeksi akan menderita kondiloma akuminata. Infeksi
HPV pada masyarakat Amerika banyak terjadi pada remaja hingga dewasa
muda dengan rentang usia 15 – 24 tahun.1

2.3 ETIOLOGI
Kondiloma akuminata disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV)
tipe tertentu. HPV merupakan virus DNA yang tergolong dalam keluarga
virus Papova. Sampai saat ini tipe yang pernah ditemui pada kondiloma
akuminata adalah tipe 6, 11, 16, 18, 30, 31, 33, 35, 39, 41, 42, 44, 51, 52, dan
56. Dimana tipe 16 dan 18 memiliki potensi keganasan yang tinggi dan

2
3

banyak ditemukan pada kanker serviks. Sedangkan tipe 6 dan 11 merupakan


tipe yang menjadi penyebab tersering dari penyakit ini.2

2.4 PATOGENESIS

Penyebaran penyakit ini sering melalui kontak seksual, tidak hanya kontak
seksual penetrasi namun kontak seksual nonpenetrasi seperti kontak kulit ke
kulit genital juga dapat menularkan penyakit ini.3,9 Infeksi diawali dengan
virus yang masuk ke dalam sel melalui proses mikroabrasi jaringan
permukaan epitel, sehingga memungkinkan sel masuk hingga ke lapisan basal,
dengan sel keratinosit yang menjadi target pada infeksi HPV. Sel basal terus
membelah, bermigrasi mengisi sel bagian atas, berdiferensiasi dan mensintesis
keratin. Protein virus pada infeksi HPV mengambil alih perkembangan siklus
sel dan mengikuti diferensiasi sel. Replikasi HPV tergantung dari proses sel
pejamu (host) dengan sintesis DNA virus tetap berlangsung di seluruh lapisan
atas epidermis.9

2.5 GEJALA KLINIS


Kondiloma akuminata biasanya mengenai daerah genitalia, perineum,
lipatan paha dan anus dengan gambaran papul atau nodul dan membentuk
massa seperti bunga kol (cauliflower-like), khususnya pada tempat yang
lembab.2,3 Pada pria tempat predileksinya di perineum, glans penis, muara
uretra eksterna, korpus, dan pangkal penis. Sedangkan pada wanita di daerah
vulva, introitus vagina, dan terkadang pada porsio uteri.2 Manifestasi klinis
kondiloma akuminata bersifat asimptomatik namun jika muncul biasanya
bersifat minor berupa gatal, panas, dan rasa tidak nyaman, serta tidak
menimbulkan nyeri.1,3
4

2.6 DIAGNOSIS
Diagnosis kondiloma akuminata dapat ditegakan dengan pemeriksaan fisik
terhadap lesi secara langsung. Pemahaman terhadap morfologi lesi sangat
membantu proses penegakkan diagnosis.4 Pemeriksaan klinis dengan
menggunakan asam asetat 3%-5% (Acetowhite Test) dapat digunakan untuk
membantu menegakkan diagnosis, tetapi pada dasarnya tidak sepenuhnya
diperlukan karena hanya untuk memastikan infeksi HPV dan melihat seberapa
luas area yang terinfeksi.3,4,5  Biopsi dapat digunakan jika terapi yang diberikan
tidak memberikan hasil apapun atau ketika terjadi peningkatan pertumbuhan
jaringan yang abnormal.4

2.7 DIAGNOSIS BANDING


Kondiloma akuminata dapat didiagnosis banding dengan kondiloma lata
dan karsinoma sel skuamosa karena memberikan klinis yang sama, yaitu papul
pada area genitalia.6,7 Kondiloma lata adalah daging berwarna atau
hipopigmensi dengan papul atau plak bermaserasi. Biasanya ditemukan pada
9-44% kasus sifilis stadium dua.2,6 Gambarannya hampir sama dengan
kondiloma akuminata dengan adanya gambaran seperti bunga kol tetapi
permukaannya halus, lembab dan papulnya datar.6 Karsinoma sel skuamosa
adalah keganasan epitel pada organ yang memiliki susunan epitel skuamosa
seperti pada kulit, bibir, esofagus, vagina, serviks, prostat, dan paru.8 Pada
karsinoma sel skuamosa biasanya pasien akan mengeluhkan nyeri.9

2.8 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan dari penyakit kondiloma akuminata adalah sebagai berikut:2
• Tutul dengan tinctura Podofilin 25%

Kulit disekitarnya harus dilindungi untuk mencegah iritasi, setelah 4-6


jam dicuci. Jika tidak ada perbaikan dapat diulangi setelah 3 hari.
Tidak disarankan untuk wanita hamil karena bersifat toksik.
5

• Tutul dengan tinctura Asam Triklorasetat 50%


Dioleskan setiap minggu dan dapat diberikan pada wanita hamil
• Bedah listrik (elektrokauterisasi)
• Bedah beku (N2, N2O cair)

2.9 PROGNOSIS
Prognosis pada kondiloma akuminata umumnya baik walaupun sering
mengalami kekambuhan dan dapat menimbulkan komplikasi yang lebih
buruk, sehingga edukasi terhadap pasien sangat penting dimana pasangan
seksual harus diperiksa dan juga perlu diobati.2,3 Fokus pengobatan untuk
menghilangkan lesi daripada mengobati pencetusnya yang terbukti tidak
efektif, serta menjaga kebersian dan kelembaban genitalia sangat berguna
dalam penyembuhan penyakit ini.1,2
BAB III
LAPORAN KASUS

3.1 IDENTITAS PASIEN

Nama : NMAK
JenisKelamin : Perempuan
Umur : 46 tahun
Tempat,TanggalLahir : 18 April 1972
Alamat : Munggu

Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Agama : Hindu
StatusPernikahan : Menikah
No Rekam Medik : 023644
Tanggal Pemeriksaan : 11 Juni 2018

3.2 ANAMNESIS
1) Keluhan Utama
Gatal pada kemaluan.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Badung untuk kontrol
karena mengeluhkan gatal pada genitalia sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya
hanya rasa gatal yang hilang timbul pada genitalia lalu mulai muncul tonjolan
kecil padat pada genitalia pasien. Pasien mengaku pernah mengalami keluhan
yang sama 3 bulan yang lalu dan sudah diobati.
3) Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku mengonsumsi obat minum dan penggunaan salep untuk
mengurangi gatal sebelum ke rumah sakit.
4) Riwayat Alergi

6
7

Pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat ataupun bahan
makanan tertentu.
5) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya pernah menderita keluhan yang sama 3 bulan lalu, sudah
menerima pengobatan berupa tutul dengan tinctura Podofilin 25%, dan sudah
membaik.
6) Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
Anggota keluarga yang saat ini tinggal serumah dengan pasien tidak ada yang
memiliki keluhan yang sama dengan pasien.
7) Riwayat Sosial
Pasien bekerja sebagai seorang pedagang. Pasien mengaku memiliki kebiasaan
tidak meggunakan pengaman saat melakukan hubungan seksual dan hanya
memiliki 1 pasangan. Pasien melakukan hubungan seksual terakhir 1 minggu
yang lalu tanpa menggunakan pengaman dengan suami pasien.

3.3 PEMERIKSAAN FISIK

Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah :-
Nadi :-

Respirasi :-

Status General
Kepala : normocephali, rambut warna hitam tidak beruban
Mata : anemi-/-, ikterus-/-, isokor
THT : sekret(-)

Abdomen :-

Ekstremitas :-
8

Status Dermatologi
Lokasi : Vestibulum uretra
Efloresensi : Terdapat papula putih keabuan berbentuk
bulat berjumlah soliter berdiameter 0,4 cm
dengan batas tegas dan terlokalisasi di area
genitalia.

Gambar 3.1. Papul putih keabuan pada vestibulum uretra pasien.

Mukosa :-
Rambut : warna hitam
Kuku :-
Fungsi kelenjar keringat :-
Kelenjar limfe :-
Saraf :-

3.4 DIAGNOSIS BANDING


1. Kondiloma akuminata
2. Kondiloma lata
3. Karsinoma sel skuamosa

3.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang karena pasien datang untuk kontrol.
9

3.6 RESUME
Pasien perempuan, 46 tahun, beragama Hindu, pekerjaan pedagang,
sudah menikah dengan keluhan utama rasa gatal pada genitalia. Rasa gatal
pada kemaluan muncul hilang timbul. Keluhan tersebut sudah terjadi sejak 1
bulan yang lalu. Pasien mengaku pernah mengalami keluhan yang sama 3
bulan yang lalu dan sudah diobati. Pemeriksaan fisik pasien :
Status present : dalam batas normal
Status general : dalam batas normal

Status dermatologis : Pada vestibulum uretra terdapat papula putih


keabuan berbentuk bulat berjumlah soliter
berdiameter 0,4 cm dengan batas tegas dan
terlokalisasi di area genitalia.

3.7 DIAGNOSIS KERJA


Kondiloma akuminata

3.8 PENATALAKSANAAN
1) Medikamentosa
- Tutul tinctura Podofilin 25%
2) Non- Medikamentosa
KIE :
- Menyarankan untuk menggunakan pengaman saat berhubungan seksual
- Hindari melakukan hubungan seksual dengan pasangan selama 1 minggu
- Menjaga kebersihan area genitalia

3.9 PROGNOSIS
Prognosis baik.
BAB IV
PEMBAHASAN

Diagnosis kondiloma akuminata ditegakan berdasarkan anamnesis dan


pemeriksaan fisik dari gejala klinis yang dikeluhkan oleh pasien. Dari anamnesis,
pasien dengan kondiloma akuminata memiliki manifestasi klinis minor seperti
mengeluh gatal pada genitalia, selain itu disertai adanya benjolan kecil padat pada
genitalia pasien.
Dari anamnesis, didapatkan bahwa pasien perempuan, 46 tahun dengan
keluhan utama rasa gatal pada genitalia. Pasien mengatakan rasa gatal sudah
berlangsung selama 1 bulan. Pasien mengaku rasa gatal hilang timbul. Pada
pasien ditemukan papula putih keabuan di vestibulum uretra pasien.
Dari anamnesis pada pasien didapatkan pasien pernah mengalami keluhan
yang sama 3 bulan yang lalu sudah menerima pengobatan berupa tutul dengan
tinctura Podofilin 25%, dan sudah membaik.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan bahwa status present dan status
general pasien dalam keadaan normal. Pada pemeriksaan status dermatologis
didapatkan bahwa pada labia minora terdapat papula putih keabuan berbentuk
bulat berjumlah soliter berdiameter 0,4 cm dengan batas tegas dan terlokalisasi di
area genitalia. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik di atas sangat menunjang
diagnosis ke kondiloma akuminata.

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis


banding kondiloma lata dan karsinoma sel skuamosa. Kondiloma lata memiliki
gambaran yang hampir sama dengan kondiloma akuminata dengan adanya
gambaran seperti bunga kol tetapi permukaannya halus, lembab dan papulnya
datar, sedangkan pada karsinoma sel skuamosa biasanya pasien akan
mengeluhkan nyeri.
Pengobatan kondiloma akuminata yang dipilih untuk pasien ini adalah
tutul dengan tinctura Podofilin 25% karena merupakan salah satu modalitas
pengobatan yang mudah ditemukan dan digunakan. Selain itu diberikan KIE
kepada pasien berupa penjelasan tentang penyakitnya, penyebab, pencetus sampai

10
11

prognosisnya. Selain itu pasien juga disarankan untuk tetap menjaga kebersihan,
terutama di area genitalia, dan menyarankan untuk menggunakan pengaman saat
melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
Prognosis kondiloma akuminata pada pasien ini baik. Oleh karena hampir
semua orang dengan kondiloma akuminata dapat hidup normal dan tidak
menyebabkan kematian.
BAB V
KESIMPULAN

Kondiloma akuminata adalah infeksi menular seksual yang disebabkan


oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu dan biasa muncul pada area
genitalia. Kondiloma akuminata paling sering disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11.
Manifestasi klinis bersifat asimptomatik namun jika muncul biasanya
bersifat minor berupa gatal, panas, dan rasa tidak nyaman, serta tidak
menimbulkan nyeri. Risiko untuk terkena kondiloma akuminata meningkat
apabila pasien menderita penyakit menular seksual lainnya, memiliki kebiasaan
melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dan berganti-ganti pasangan.
Penatalaksanaan kondiloma akuminata yang paling sering digunakan
adalah tutul dengan tinctura Podofilin 25% karena merupakan salah satu
modalitas pengobatan yang mudah ditemukan. Diberikan juga KIE kepada pasien
tentang tetap menjaga kebersihan genitalia serta menyarankan untuk
menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Yanovsky, V., Patel, R. and Goldenberg, G. (2012). Genital Warts. J Clin


Aesthet Dermatol, [online] 6(5). Available at:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3390234/ [Accessed 11
Jun. 2018].

2. Djuanda, A., 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia: Jakarta.

3. Androphy EJ, Kirnbauer R. Human Papiloma Virus Infections. In:


Goldsmith LA Katz SI, Gilchrest BA, Palerr AS, Leffel DJ, Wolff K,
Editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 8th. New York:
McGraw Hill;2012. p. 2421-33.

4. Wiley D, Douglas J, Beutner K, Cox T, Fife K, Moscicki A et al. External


Genital Warts: Diagnosis, Treatment, and Prevention. Clinical Infectious
Diseases. 2002;35(s2):S210-S224.

5. International Agency for Research on Cancer (IARC) Screening Group.


Anatomical and Pathological Basis of Visual Inspection with Acetic Acid
(VIA) and with Lugol’s Iodine (VILI) Chapter 1. p. 1-14.
 
6. Deshpande DJ, Nayak CS, Mishra SN, Dhurat RS. Verrocous Condyloma
Lata Mimicking Condiloma Acuminata: An Unusual Presentation. Indian J
Sex transm Dis & AIDS. 2009(3);2. p. 100-2.

7. Palmer JE and Gilespie AM. Diagnosis and Management of Squamous


Cell Vulvar Carcinoma. Trends in Urology Gynaecology & Sexual
Health.2010. p. 20-2.

8. Yan W, Wistuba I, Emmert-Buck M, Erickson H. Squamous cell carcinoma


– similarities and differences among anatomical sites. Am J Cancer
[Internet]. 2011 [cited 12 June 2018];3(1):275-300. Available from:
http://ajcr.us/files/ajcr0000023.pdf

13
14

9. Tchernev G. Sexually Transmitted Papillomavirus Infections:


Epidemiology, Pathogenesis, Clinic, Morphology, Important Differential
Diagnostic Aspects, Current Diagnostic and Treatment Option. An Bras
Dermatol. 2009;4(4). p. 377-89.

Anda mungkin juga menyukai