PENDAHULUAN
dan tuberkel ke dua. Fistel jenis ini merupakan kelainan herediter yang bersifat
dominan. Hal ini juga sering disebut sebagai preauricular pit, preauricular sinus,
orang kulit hitam dan kulit putih. Di berbagai bagian dunia, prevalensinya bervariasi,
di AS adalah 0,1-0,9%, Inggris 0,9%, Taiwan 1,6-2,5%, di antara Asia, itu terjadi
pada 4-6% populasi dan beberapa bagian Afrika itu adalah 4-10% (4-9). Di Nigeria,
berkembang dari enam bukit mesenchymal yaitu 3 bukit dari lengkungan pertama dan
3 lainnya dari lengkungan kedua. Keenam bukit ini akhirnya bergabung membentuk
pinnayang utuh. Perkembangan sinus preauricular adalah karena fusi yang tidak
biasanya tidak peduli dengan kelainan ini dan sering juga ditemukan pada saat
pemeriksaan fisik atau setelah adanya infeksi. Sinus preauricula rentan terhadap
infeksi yang mengarah ke abses sinus preauricular, ketika terinfeksi, terutama oleh
1
Staphylococcus aureus dan lebih jarang oleh Streptococcus dan Proteus. Dari muara
fistel juga sering keluar cairan yang berasal dari kelenjar sebasea. Presentasi klinis
abses sinus preauricular adalah biasanya debit telinga berulang, nyeri, bengkak, gatal,
sakit kepala dan demam. Anomali kongenital lainnya seperti gangguan pendengaran
atau masalah ginjal 1,7% dan 2,6% .Keterbatasan dalam mendiagnosis dan memberi
terapi pada kasus ini adalah lebih sering tidak bergejala Kebanyakan pasien
medis mungkin karena penyakit ini tidak terlalu merugikan pasien dan kurangnya
kesadaran akan kehadirannya, juga jarang disebutkan dalam literatur medis. Karena
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Telinga Luar
Telinga luar berasal dari pharyngeal cleft and pouch pertama. Perkembangan
dimulai pada minggu keempat gestasi. Pada awal bulan ketiga, sel epitel pada dasar
liang ini berproliferasi, sehingga membentuk suatu lempeng epitel padat, sumbat
meatus, yang menghilang pada bulan ke 7. Daun telinga berkembang dari enam buah
proliferasi mesenkim yang terletak di ujung dorsal pharyngeal arch pertama dan
kedua, yang mengelilingi pharyngeal cleft pertama. Tonjol (hillocks) ini masing-
masing tiga buah pada tiap sisi liang telinga luar, kelak menyatu dan membentuk
daun telinga tetap. Tonjol pertama membentuk tragus; tonjol kedua membentuk crus
helicis; tonjol ketiga membentuk helix; tonjol keempat membentuk antihelix; tonjol
Gambar 1
Gambar 1. Enam hillocks auricular pada usia gestasi 6 minggu6
3
(a) (b)
Gambar 2
(a) Menunjukkan gambar kontribusi hillocks aurikula, (b) Kontribusi dari
hillocks ke auricle seperti yang terlihat pada kehamilan 9 minggu6
Telinga luar terdiri dari aurikula, meatus akustikus eksternus dan membran
timpani. Aurikula berfungsi untuk mengumpulkan getaran udara terdiri atas lempeng
tulang rawan elastis tipis yang ditutupi kulit. Aurikula memiliki otot intrinsic dan
bagian luar meatus adalah kartilago elastis, dan du pertiga bagian dalam adalah
tulang. Meatus dilapisi oleh kulit dan sepertiga bagian luarnya mempunyai rambut,
4
Membran timpani adalah membrane fibrosa tipis yang berwarna kelabu
mutiara. Membran ini terletak miring, menghadap kebawah, depan, dan lateral. Pada
cekungan yang paling dalam terdapat lekukan kecil yang disebut umbo terbaentuk
oleh ujung manubrium mallei. Jika membrane terkena cahaya otoskop, bagian cekung
ini menghasilkan kerucut cahaya yang memancar ke anterior dan inferior dari umbo.
Daerah segitiga kecil pada membrane timpani yang diabatasi oleh plika-plika disebut
pars flaksida, sedangkan bagian lainnya disebut pars tensa. Membran timpani sangat
peka terhadap nyeri dan permukaan luarnya disarafi oleh nervus aurikulotemporalis
Gambar 3
5
2. Telinga Tengah
Telinga tengah dan tuba Eustachius terbentuk dari endoderm kantong faring
Malleus dan incus berasal dari tulang rawan pharyngeal arch pertama yaitu tulang
rawan Meckel, dan stapes berasal dari arch ke-2 yaitu tulang rawan Reichart.8
Telinga tengah adalah ruang berisi udara di dalam pars petrosa ossis
temporalis. Kavitas timpani berbentuk celah sempit yang dilapisi oleh membrane
getaran dari membrane timpani ke perilimfe telinga dalam. Di ruang ini berhubungan
mastoideum.9
Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tiga, yaitu malleus, incus, dan stapes.
Malleus adalah tulang pendengaran terbesar dan mempunyai kaput, kolum, krus
mempunyai korpus yang besar, dan dua krus. Korpus berbentuk bulat dan bersendi
dianterior dengan kaput mallei, krus longum berjalan ke bawah ke belakang dan
sejajar dengan manubrium mallei. Stapes mempunyai kaput, kollum, dua lengan, dan
sebuah basis.8,9
6
Gambar 4
Gambar Telinga Tengah. (A) Gambar tampak anterior dinding cavitas timpani
dextra dilihat dari sisi medial. (B) Gambar anterior telinga tengah potongan
7
3. Telinga Dalam
permukaan pada kedua sisi rombensefalon. Penebalan ini plakoda telinga, melakukan
sacculus dan duktus koklearis dan (b) unsur dorsal yang membentuk utriculus,
Telinga dalam terdiri dari koklea yang berupa dua setengah lingkaran dan
vestibular yang terdiri dari tiga buah kanalis semisirkularis. Ujung atau puncak
vestibule.2
membentuk lingkaran yang tidak lengkap. Pada irisan melintang koklea tampak skala
vestibule sebelah atas, skala timpani di sebelah bawah, dan skala media (duktus
koklearis) diantaranya. Skala vesibuli dan skala timpani berisi perilimfa, sedangkan
skala media berisi endolimfa. Ion dan garam yang terdapat di perilimfa berbeda
dengan endolimfa. Hal ini penting untuk pendengaran dasar skala vestibule disebut
media adalah membrane basalis. Pada membrane ini terletak organa corti.3,8
Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut
membrane tektoria, dan pada membrane basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel
rambut dalam, sel rambut luar, dan kanalis korti, yang membentuk organa corti.2
8
(A)
(B)
Gambar 5
B. Fisiologi Telinga
telinga yang merambat melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut
pendengaran pada telinga tengah sehingga suara tersebut mengalami amplifikasi oleh
membran timpani dan tulang tulang pendengaran. Energi getar yang telah
9
diteruskan melalui membrane Reissner yang mendorong endolimfa, sehingga akan
sterosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion
bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan depolarisasi sel rambut,
potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius sampai ke
(a) (b)
(c)
10
(d)
Gambar 6
perilimfe pada skala vestibuli dan endolimfe pada skala media hingga terjadi
rangsangan mekanik pada sel rambut yang merangsang terjadi potensial aksi.
11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi
bulat atau lonjong, dengan ukuran seujung pensil. Dari muara fistula sering
keluar sekret yang berasal dari kelenjar sebasea.10 sinus preauricular adalah
kista preauricular. Kondisi sinus preauricular pertama kali dijelaskan oleh Van
Heusinger.11
B. Etiologi
dari lengkungan kedua. Enam bukit ini akhirnya melebur untuk membentuk
pinna penuh. Perkembangan dari sinus preauricular adalah karena fusi yang
12
Fistula ini sering menjadi infeksi dan bakteri yang menyebabkan
C. Epidemiologi
preauricular kejadian yang antara 0,1 dan 0,9% di Eropa dan Amerika
daerah.11
sekitar 0-0.9% dan insidensinya di kota New York sekitar 0.23%. Di Taiwan,
10%.Insidensi fistula preaurikular pada orang kulit putih adalah 0.0-0.6% and
insidensinya pada ras Amerika, Afrika dan Asia adalah 1-10%. Baik laki-laki
kelainan ini. Fistula preaurikular muncul pada masa antenatal dan terlihat
D. Patofisiologi
lebih lambat dari pada komponen telinga lainnya. Dari minggu kelima ke-5
13
kehamilan, terbentuk 3 hillock kecil yang muncul di brachial pertama
(mandibular) yaitu arcus (hillock 1,2,3) dan tiga muncul brachial kedua
Gambar 7
minggu keenam. lobus juga dapat diidentifikasi pada arcus kedua. Pada
dan di bentuk dari hillock sampai bentuk dewasanya sudah dapat dikenali
yaitu hillock kecil 1 tragus, hillock 2 crus helix, hillock 3 ascending helix,
hillock 4 horizontal helix, bagain atas scapa, dan anti helix, hillock 5
descending scapa, dan anti helix, bagian tengan helix dan anti helix dan hilloc
14
6 antitragus dan aspek inferior helix, meskipun beberapa pendapat , terdapat
ketidak pastian tentang asal usul crus helix dan ascending helix, beberapa
peneliti percaya bahwa struktur ini dapat timbul dari arcus kedua. Dengan 18
brakial 1dan 2 pada minggu keenam kehamilan. Arkus brakial adalah struktur
arkus ini terpisah satu dengan lainnya oleh celah brakial ektoderm kearah luar
dan oleh kantong faringeal endoderm kearah dalam. Arkus brakial 1 dan 2
hillocks of His. Tiga hillocks muncul dari tepi bawah arkus brakial 1 dan 3
lagi dari batas atas arkus brakial kedua. Hillocks ini seharusnya bergabung
tonjolan ini.12
15
Gambar 8
ditemukan pada lateral, superior dan posterior dari nervus fasialis dan kelenjar
E. Gambaran Klinis
hidup, Gejala 50% Lebih sering unilateral, dan dapat pula bilateral tetapi
16
dengan penelitian lain di mana sinus preauricular dilaporkan lebih umum
beberapa pasien mungkin datang dengan sekret pada sinus. Diagnosis dibuat
pengobatan. Tapi jika infeksi berulang terjadi, eksisi sinus mungkin perlu.
Nondraining
Merah, bengkak
Lembut
17
Gambar 9
a.sinus yang terinfeksi dan b. tidak terinfeksi6
F. Diagnosis
1. Anamnesis
terhadap 31 pasien, suatu lesi menjadi jelas, sekitar 9,2 tahun (rata-rata)
rekuren. Pasien mungkin datang dengan selulitis fasial atau ulserasi yang
berlokasi pada bagian depan telinga. Ulserasi ini sering diobati tanpa
18
ketahuan. Perkembangan dari adanya infeksi, lesinya mungkin dapat
2. Pemeriksaan Fisik
Fistula preaurikular biasanya muncul sebagai sebuah celah kecil
dekat tepi anterior heliks bagian ascending. Jika fistula ini mengalami
Choi et al, pada tahun 2007, mencatat bahwa apa yang dikenal
3. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang biasa dilakukan adalah kultur pus
dapat diberikan terapi antibiotik yang sesuai.3 Dalam satu penelitian besar,
abses sinus, dan 18% sinus terinfeksi. Agen infeksi yang diidentifikasi
19
spesies Proteus (8%). Setelah seorang pasien mendapatkan infeksi pada
sinus, dia harus menerima antibiotik sistemik. Jika ada abses, harus diiris
dan dikeringkan, dan eksudat harus dikirim untuk pewarnaan Gram dan
4. Pemeriksaan Radiologi
5. Gambaran Histologis
dinding yang tipis dan berkilau, atau putih dan menebal. Saluran fistula
polimorfonuklear.12
20
G. Pengobatan
dan saluran sinus harus diangkat secara operasi. Pembedahan harus dilakukan
begitu infeksi telah diobati dengan antibiotik dan peradangan telah mereda.
saluran sinus harus dibedah secara operasi pada pasien yang tidak bergejala
42% dalam studi yang lebih kecil dan 21% dalam satu penelitian besar. 12,15
saluran sinus yang tidak lengkap. Salah satu cara untuk mencegah
kondisi steril. Pembukaan kemudian ditutup dengan jahitan tali purse. Teknik
ini memperluas saluran dan ekstensi dengan sekresi sendiri yang diwarnai
21
Gambar 10
sebelumnya, drainase spontan, dan sisa jaringan parut dan granulasi telah
seluruh saluran. Satu laporan menggambarkan 141 sukses, hasil bebas infeksi
berikutnya ke kista dekat heliks. Teknik yang dianggap lebih sukses adalah
22
memungkinkan kesulitan dalam mengidentifikasi seluruh saluran dengan
H. Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari fistula preaurikular adalah12
Karsinoma sel basal adalah keganasan yang berasal dari sel pluripotensial
pada lapisan basal dari epidermis atau folikel. Faktor resiko yang paling
Daerah Predileksi pada daerah kepala dan leher. Gambaran lesi biasanya
membesar.16
23
2. Kista inklusi epidermal
terjadi. Kista ini dapat terjadi di badan, dan paling sering terjadi di wajah,
Gambar 12.
I. Komplikasi
abses.
2. Infeksi dan ulserasi dapat terjadi pada bagian yang jauh dari tempat
yang terbuka.
24
3. Kekambuhan postoperasi merupakan komplikasi dari ekstirpasi
saluran fistula.
sempurna dari saluran fistula, infeksi yang aktif pada saat operasi, drainase
abses sebelum operasi, kurangnya gambaran yang jelas dari traktus ketika
J. Prognosis
fistula preaurikular ini ditangani dengan tepat maka hasilnya akan memuaskan
25
BAB IV
KESIMPULAN
Fistula preaurikular merupakan kelainan herediter yang dominan. Fistula
dapat ditemukan di depan tragus. Berbentuk bulat atau lonjong, dengan ukuran
seujung pensil. Fistula ini sering menjadi infeksi dan bakteri yang menyebabkan
fistel ini baik infeksi yang pertama ataupun infeksi yang berulang dengan keluhan-
keluhan rasa sakit dan bengkak di depan telinga, demamdisertai pengeluaran sekret,
sumbatan dengan alkohol atau cairan antiseptik lainnya secara rutin. Pada kasus
Pembedahan fistula adalah dengan diseksi dan eksisi komplit dari fistula dan
salurannya, hanya dilakukan pada infeksi yang berulang oleh karena sulitnya
26
DAFTAR PUSTAKA
27
Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi ke-7. Jakarta : Balai penerbit FK
UI; 2015.hal.50.
11. Gupta, Richa. Agrawal, Anil. V. K. Poorey. Preauricular sinus: a
clinicopathological study. International Journal of Research in Medical
Sciencez. 2015 Nov;3(11):3274-3277. www.msjonline.org. ( diakses 20 agustus
2018)
12. ScheinfeldNS. Preauricular Sinuses. 2010 (cited 2014 April 30th); Available
from URL: http://emedicine.medscape.com/article/1118768-overview. Diakses
20 agustus 2018
13. Bailey,J. Bryon and Johnson, T. Jonas . et al . Head And Neck Surgery
Otolaryngology. 4Th Editions. 2006. Lippincott Williams & Wilkins
14. Probst, Rudolf et al. Basic Otorhinolaryngology a step by step Learning Guide.
2006. Thieme Verlagsgruppe. Newyork
15. Ostrower ST. Preauricular Cysts, Pits, and Fissures. 2010 (cited 2014 April
30th); Available from URL: http://emedicine.medscape.com/article/845288-
overview
16. Ramsey ML. Basal Cell Carcinoma. 2010 (cited 2014April30th); Available from
URL: http://emedicine.medscape.com/article/1100003-overview
17. Hanson LJ. Epidermal Inclusion Cyst. 2010 (cited 2014April30th); Available
from URL: http://emedicine.medscape.com/article/1061582-overview
28