STROKE DI RS BHAYANGKARA
PROPOSAL
PENELITIAN
Disusun Oleh
Lalu Hermawan
Ranova
11120221024
PEMBIMBIN PENGUJI
G : Esa Darussalam, Sp.A
dr. Andi Husni dr. Muh.:Alfian Jafar, Sp.A
dr. Akhmad Kadir, Sp.A dr. Tanty Febriany Takahasi,
PROPOSAL PENELITIAN Sp.A
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
MAKASSAR
2023
BAB 1 PENDAHULUAN
• Hampir 85% dari stroke bersifat iskemik, sedangkan 12% bersifat hemoragik.
• Penelitian yang dilakukan di Prancis juga menemukan tingginya kejadian stroke iskemik pada
umur dibawah 55 tahun. Sementara kejadian stroke perdarahan terjadi berentang usia dari 35
tahun hingga 75 tahun sebesar 220 orang per 100.000 penduduk pada tahun 2010 yang dirilis di
Belanda.
• Dari seluruh penderita stroke di Indonesia, stroke iskemik merupakan tipe yang paling banyak
diderita yaitu sebesar 52,9%.
LATAR BELAKANG
• Depresi secara signifikan lebih sering terjadi pada pasien stroke. Studi longitudinal sistematis
pertama dari depresi pasca-stroke (PSD) menemukan tingkat keparahan gangguan dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari, fungsi sosial, dan fungsi kognitif yang terkait dengan depresi pasca-stroke
(PSD)
• Berdasarkan hasil penelitian oleh Irina F di RSUD Prof. Dr. R.D. Kandou Manado didapatkan
bahwa pasien stroke yang mengalami depresi yaitu paling banyak pada pasien depresi ringan
sebanyak 11 orang (45,8%), depresi sedang sebanyak 6 orang (25%), depresi berat sebanyak 1
orang(4,2%), dan pasien yang tidak mengalami depresi sebanyak 6 orang (25%)
RUMUSAN MASALAH
1. Tujuan umum
• Untuk mengetahui apakah terdapat gejala depresi pada pasien pasca stroke di RS Bhayangkara
2. Tujuan khusus
• Untuk melihat proporsi gejala depresi berdasarkan usia pada pasien pasca stroke
• Untuk melihat proporsi gejala depresi berdasarkan jenis kelamin pada pasien pasca stroke
• Untuk melihat proporsi gejala depresi berdasarkan Pendidikan pada pasien pasca stroke
• Untuk melihat proporsi gejala depresi berdasarkan jenis stroke iskemia dan stroke perdarahan pada
pasien pasca stroke
• Untuk melihat proporsi tingkatan gejala depresi pada pasien pasca stroke
MANFAAT PENELITIAN
1. Teoritis
• Menambah pengetahuan dan menjadi sumber bahan informasi tentang gejala depresi
2. Masyarakat
• Memberi pengetahuan kepada pembaca dan masyarakat mengenai hubungan kejadain depresi
pada pasien pasca stroke
• Agar lebih memudahkan mendapatkan terapi yang memadai pada pasien depresi pasca stroke
3. Peneliti
• Sebagai tambahan pengetahuan untuk menjelaskan gejala depresi pasca stroke
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
STROKE
DEFINISI
• Stroke hemoragik
• Perdarahan intraserebral
• Perdarahan subarachnoid
• Traumatic subarachnoid
• Spontaneous subarachnoid
• Stroke iskemik
• Trombosis serebri
• Emboli serebri
FAKTOR RESIKO
• Hemiparesis, monoparesis
• Diplopia
• Aphasia
• Dishartria
• Vertigo
• Sinkop
• Nistagmus
DIAGNOSIS
• Gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang
mendalam dan berkelanjutan sehingga kegairahan hidup, tidak mengalami gangguan dalam
menilai realitas, kepribadian tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/splitting of
personality) perilaku dapat terganggu tetapi dalam batas-batas normal
• Salah satu gangguan mental yang umum yang ditandai oleh perasaan sedih, tertekan, hilang minat
atau kesenangan, menurunnya energi, menurun nya konsentrasi
GEJALA KLINIS
• Merupakan 21 rangkaian pertanyaan berganda untuk mengevaluasi tingkat keparahan depresi pada
seseorang
• Beck Depression Inventory – II berupa pertanyaan mengenai gejala depresi, seperti perubahan
dalam pola tidur, kesulitan berkonsentrasi, kesedihan, kebencian pada diri sendiri, menangis,
kehilangan energi, dan pikiran untuk bunuh diri. Nilai validitas Beck Depression Inventory – II
mencapai 93% dan BDI – II sudah baku dan dilindungi oleh hak cipta.
BACK DEPRESSION INVENTORY II (BDI II)
• Hipotesis adalah jawaban sementara tentang rumusan masalah penelitian yang belum
dibuktikan kebenarannya. Dalam penelitian ini, penulis mengambil dua hipotesis, antara
lain
• H0 : Tidak terdapat gejala depresi pada pasien pasca stroke di RS Bhayangkara
Makassar
• H1 : Terdapat gejala depresi pada pasien pasca stroke di RS Bhayangkara Makassar
BAB 3
METODE
PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL
Penelitian ini rencananya akan dilakukan pada bulan Mei 2023 jika tidak
ada hambatan.
• Dalam menentukan besar sampel dalam penelitian cross sectional ini dengan menggunakan
metode total sampling. Estimasi besarnya sampel ditentukan menggunakan rumus slovin :
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persentase batas toleransi (margin off error)
BESAR SAMPEL
• Berdasarkan Rumus Slovin, maka besarnya penarikan jumlah sampel penelitian adalah :
960
𝑛=
1 + 960 ( 0,1 ) ²
= 90,56 (91)
KRITERIA INKLUISI
• Data yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer diperoleh dari
kuisioner
PENGOLAHAN DATA
• Editing
• Coding
• Entry
• Cleaning Data
• Saving
• Analisis Data
KERANGKA KERJA
TERIMA KASIH