- Terjadi di ovarium
- Oogenesis dimulai sejak sebelum lahir (pralahir), setelah
lahir (pasca lahir), setelah pubertas sampai menopause
(pasca pubertas)
Pralahir
saat masih janin, oogonium berproliferasi melalui mitosis
dan menghasilkan 6 juta sampai 7 juta oosit primer (2n)
yang akan tetap berada pada tahap profase meiosis I.
oosit primer ini diselubungi oleh folikel primordial.
Pascalahir
saat bayi terlahir, jumlah folikel primordial dalam ovarium
turun jumlahnya menjadi sekitar 2 juta. Pada usia 7 tahun,
jumlahnya menjadi 300.000. Pada masa pubertas,
jumlahnya tinggal 50.000 sampai 100.000. Tapi yang akan
hidup dan berkembang hanya sekitar 350 sampai 400.
Pascapubertas
- Hormon GnRh dan gonadotropin menyebabkan
folikel primordial menjadi folikel primer lalu
menjadi folikel sekunder. Setiap bulan dihasilkan
sekitar 20-50 tapi yang matang untuk diovulasikan
hanya 1.
- Sebelum ovulasi oosit primer (2n) mengalami
pembelahan meiosis I dengan pembagian
sitoplasma tidak sama menghasilkan oosit
sekunder (n) yang besar dan badan polar I(n)yang
kecil
- Oosit sekunder mengalami metafase meiosis II
dan berhenti. Selanjutnya, ia akan membebaskan
diri dan keluar dari ovarium (ovulasi)
- Jika oosit sekunder dibuahi sel sperma, meiosis
akan dilanjutkan, menghasilkan ootid (n) dan
badan polar II. Jika badan polar I belum
terdegradasi ia akan mengalami meiosis II dan
menghasilkan dua badan polar II.
- Tapi jika tidak terjadi pembuahan maka oosit
sekunder yang terovulasi akan pecah
Perbandingan Spermatogenesis dan Oogenesis
Partus (persalinan)
- Dipengaruhi hormon relaksin, estrogen, oksitosin,
prostagladin, dan CRH.
Dibagi tiga, yaitu:
Dilatasi serviks : serviks dipaksa melebar hingga 10 cm, tahap
ini mulai dari beberapa jam hingga 24 jam.
Kelahiran bayi : bayi bergerak melalui serviks dan vagina
dibantu oleh ibu yang mengontraksikan perutnya, tahap ini
sekitar 30 – 90 menit.
Kelahiran plasenta : uterus berkontraksi lagi mengeluarkan
plasenta dari miometrium, tahap ini sekitar 15 – 30 menit.
Laktasi
Laktasi adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI. Laktasi dipengaruhi oleh beberapa hormon sebagai berikut.
- Selama kehamilan, estrogen merangsang pembentukan duktus (saluran) kelenjar, dan progesteron merangsang
pembentukan alveolus lobulus dalam payudara. Sejak bulan kedua kehamilan,plasenta mengeluarkam banyak HPL
( human plasental lactogen) yang berperan dalam pertumbuhan payudara, putting ,dan areola. Prolaktin dan
somatommamoprotopin korionik merangsang perkembangan kelenjar mamae dengan menyintesis enzim-enzim untuk
memproduksi susu.
- Penurunan mendadak estrogen dan progesteron akibat keluarnya plasenta saat kelahiran,akan memicu laktasi
- Oksitosin merangsang pengeluaran susu. Stres psikologis ibu dapat menghambat pengeluaran susu. Sebaliknya sikap
positif ibu yang sedang meyusui, akan mendukung keberhasilan proses menyusui
Prinsip metode kontrasepsi adalah menghambat pergerakan Pencegahan Ovulasi, dengan cara sebagai berikut:
sperma ke ovum, mencegah ovulasi, atau mencegah implantasi - Pil KB : mencegah ovulasi dengan menekan sekresi
zigot. gonadotropin. Pil KB mengandung steroid sintetik
- Kontrasepsi Alami : dengan sistem kalender atau (tidak mirip estrogen dan progesteron.
melakukan seks selama masa subur wanita). - Susuk KB (alat kontrasepsi dibawah kulit /
- Koitus Interuptus : pengeluaran penis dari vagina sebelum implant) : berisi levornorgestrel yang menghambat
terjadi ejakulasi ovulasi, menipiskan endometrium, serta
- Kontrasepsi Kimiawi : misalnya dengan menggunakan jeli, busa, menghambat pergerakan sperma karena lendir
krim, dan supositoria spermisida pembunuh sperma). Zat-zat serviks mengental dan berjumlah sedikit.
tersebut bersifat toksik bagi sperma. - Suntik KB : mengandung Depo
- Metode sawar mekanis : mencegah pergerakan sperma ke tuba Medroxyprogesterone Actate (progestin) yang
Fallopi. Contohnya diagfragma, kondom untuk laki laki atau bekerja menghambat ovulasi dan mengentalkan
wanita, serta sterilisasi. lendir serviks.
Sterilisasi merupakan metode permanen untuk mencegah
penyatuan sperma dengan ovum melalui operasi. Penghambatan implantsi, dengan cara memblokade
Jenis Sterilisasi, yaitu implantasi,contihnya IUD (intrauterine device) atau
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) yang bekerja
Vasektomi : pemotongan vas deferens, kemudian kedua
mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel
ujung saluran di cut agar sperma tidak dapat mengalir,
pada dinding rahim.
sehingga cairan semen tidak mengandung sperma.
Tubektomi (ligasi tuba) : pemotongan dan pengikatan
saluran tuba Fallopi sehingga ovum tidak memasuki
uterus.