Anatomi merupakan ilmu mengenai struktur tubuh. Kata anatomi berasal dari bahasa Yunani ana dan tome, yang berarti memotong atau memisahkan. ANATOMI OVARIUM & TESTIS Ovarium
1. Definisi Menurut : Drs. H. Syaifuddin, AMK
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri
dan kanan uterus bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakangoleh ligamentum latum uterus. Ethel Sloane
Ovarium adalah satu-satunya organ dalam rongga pelvis
yang retroperitoneal (terletak di belakang peritoneum) yang memiliki panjang 3-5cm, lebar 2-3cm, dan tebal 1cm. 2. Fungsi Ovarium Memproduksi ovum Memproduksi hormon estrogen Memproduksi progesteron
3. Lokasi dan Perletakan
Masing-masing ovarium terletak pada dinding ovarian, dan ditahan dalam posisi tersebut oleh mesenterium pelvis (lipatan peritoneum antara peritoneum viseral dan peritoneum parietal). 4. Struktur Ovarium dilapisi epitelium germinal (permukaan). Jaringan ikat ovarium disebut stroma dan tersusun dari korteks pada bagian luar dan medula pada bagian dalam. a. Medula ovarium adalah area terdalam. Medula mengandung pembuluh darah dan limfatik, serabut saraf, sel-sel otot polos, dan sel-sel jaringan ikat. b. Korteks adalah lapisan stroma luar yang rapat. Korteks mengandung folikel ovarian, yaitu unit fungsional pada ovarium. 5. Oogenesis Merupakan perkembangan folikel ovarian a. Oogenesis prenatal. Oogonum berproliferasi selama kehidupan janin dan merupakan asal dari 6 sampai 7 juta oosit primer. 1) Setiap oosit primer diselubungi oleh satu lapisan tunggal sel-sel folikular yang disebut folikel primordial. 2) Oosit primer akan tetap berada pada tahap profase I meiosis selama kehidupan janin dan setelah lahir sampai pubertas. 3) Jumlah folikel primordial dapat berkurang seiring usia karena atresia (regresi dan degenerasi folikel). b. Oogenesis Postnatal 1) Saat lahir, jumlah folikel primordial dalam ovarium berkurang menjadi dua juta. 2) Pada usia 7 tahun, 300.000 oosit primer bertahan; saat pubertas, 50.000-100.000 folikel mampu bertahan untuk menyediakan oosit pada ovulasi mendatang. 3) Kebalikan dengan laki-laki, yang terus-menerus memproduksi spermatogonia dan spermatosit primer, perempuan dilahirkan dengan semua oosit primer yang pernah mereka miliki. Dari kumpulan oosit yang sudah berkurang, hanya 350-400 (setiap bulan) akan matur dan akan terevulasi selama tahun-tahun reproduktif. c. Oogenesis postpubertal Saat pubertas, di bawah pengaruh gonadotropin hipofisis dan GnRH hipotalamik, siklus perkembangan folikel primordial dimulai. Setiap bulan, sejumlah folikel primer terbentuk dari beberapa folikel primordial dan salah satu diantaranya akan mengalami maturitas dan ovulasi. 1.Folikel primer a) Oosit primer distimulasi untuk membesar. Sel-sel folikular disekitarnya akan membelah diri untuk membentuk lapisan ganda sel-sel granulosa. b) Lapisan zona pellucidabening non-selular terbentuk antara oosit dan sel-sel granulosa. c) Sel-sel stroma di sekitar folikel primer membentuk dua lapisan: teka interna, tersusun dari sel-sel sekretori yang mensekresi estrogen, dan teka eksterna, lapisan jaringan ikat terluar. d) Ruang-ruang akan terbentuk dalam sel-sel granulosa yang kemudian dipenuhi cairan folikular. Kemudian ruang-ruang tersebut akan bergabung untuk membentuk sebuah antrum, atau rongga, dalam folikel. 2. Folikel sekunder a) Folikel yang sedang tumbuh dengan sebuah antrum di dalamnya disebut folikel sekunder. Ada sekitar 20 sampai 50 folikel yang mencapai tahap antral, tetapi hanya satu yang akan matur untuk ovulasi. b) Cumulus oophorus adalah tumpukan sel-sel granulosa yang menyelubungi dan menunjang oosit dalam folikel sekunder. Korona radiata dibentuk oleh sel-sel granulosa yang mengelilingi oosit. c) Oosit primer terdorong ke salah satu rongga antral akibat akumulasi cairan antral dan masuk ke dalam rongga. 3. Folikel matur (graafian) a) Folikel utama yang akan berovulasi memerlukanwaktou 10-14 hari untuk terbentuk. Folikel bermigrasi ke permukaan ovarium untuk membentuk tonjolan (stigma) sebelum ruptur (berovulasi) melalui jaringan ovarian. b) Sebelum ovulasi, oosit primer dalam folikel matang menyelesaikan pembelahan meiosis pertamanya. Pembagian sitoplasma tidak sama: oosit sekunder menerima setengah jumlah kromosom dan hampir semua sitoplasma, dan satu badan polar kecil yang secara perlahan akan berdisintegrasi, menerima setengah jumlah kromosom sisanya. c) Oosit sekunder kemudian mengalami metafase pembelahan meiosis kedua dan berhenti. Jika oosit dibuahi setelah ovulasi, pembelahan meiosis akan berlanjut. 4. Ovulasi a) Oosit membebaskan diri dari sel-sel yang menyelubunginya dan mengambang bebas dalam antrum yang diselubungi korona radiata b) Oosit terdorong keluar dari permukaan ovarium disertai dengan sebagian cairan folikular dan korona korona radiata yang melekat padanya. c) Jika oosit tidak dibuahi, oosit akan berdisintegrasi dalam beberapa hari. 5. Korpus leteum (badan kuning) terbentuk dalam ovarium pada folikel yang kosong. a) Dinding folikel kosong runtuh; sel glanulosanya mengalami perubahan struktural dan biokimia sehingga menjadi sel lutein. b) Sel lutein korpus korpus luteum memproduksi estrogen dan progesteron yang akan mencapai puncak aktivitas pada 5 sampai 7 hari setelah ovulasi. Korpus leuteum akan beregresi dan berdeteriorasi pada hari ke-15 setelah ovulasi, kecuali fertilisasi terjadi. 6. Korpus albikans (jaringan parut putih) terbentuk setelah jaringan ikat menginvasi korpus luteum yang terdisintegrasi. Testis
2. Definisi Menurut: Drs. H. Syaifuddin, AMK
Merupakan organ kelamin laki-laki tempat spermatozoa
dan hormon laki-laki dibentuk. Ethel Sloane
Merupakan organ lunak berbentuk oval, dengan panjang
4 cm sampai dengan 5 cm (1,5 inci sampai dengan 2 inci) dan berdiametern2,5 cm (1 icni) 3. Fungsi testis a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di tubulus seminiferus. b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstisial. c) Dikirim melalui saluran yang erdapat di belakang buah pelir dan melewati sebelah dalam. Di sebelah belakang saluran ini terdapat duktu deferens. Kelenjar testis menghasilkan LH dan FSH. Disamping itu testis dapat menghasilkan hormon testosteron. Hormon testosteron ini disekresikan oleh testis, sebagian besar berkaitan dengan protein plasma. Beredar dalam darah 15-30 menit, kemudian disekresi. Testosteron dihasilkan pada anak usia 11-14 tahun. Pembentukan ini meningkat dengan cepat saat permulaan puber dan berlangsung hampir srpanjang kehidupan. Berkurangnya kecepatan produksi pada usia 40 tahun dan setelah usia 80 tahun hanya dapat menghasilkan testosteron lebih kursng 1/5 dari niali puncak. 4. Perkembangan testis a) Testis akan memproduksi testosteron dan suatu inhibitor duktus Mullerian. b) Testosteron menyebabkan penyatuan duktus mesonefrik menjadi sistem duktus reproduksi internal laki-laki. Pada kedua sisi bagian-bagian duktus mesonefrik beruah menjadi epididimis, duktus diferen, duktus ejakulator dan vesikel seminalis. c) Inhibitor duktus Mullerian menyebabkan atrofi duktus mullerian. 5. Bagian-bagian testis d) Tunika albuginea adala kapsul jaringan ikat yang membungkus testis dan merentang ke arah dalam untuk membaginya menjadi sekitar 250 lobulus. e) Tubulus seminiferus, tempat berlangsungnya sspermatogenesis, terlilit dalam lobulus. Epitelium germinal khusus yang melapisi tubulus seminiferus mengandung sel-sel batang (spermatogonia) yang kemudian menjadi sperma; sel-sel sertoli yang menopang dan memberinutrisi sperma yang sedang berkembang; dan sel- sel interstisial (leydig), yang memiliki fungsi endokrin. a. Spermatogenesis adalah prosos perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa dan berlangsung sekitar 64 hari. 1) Spermatogonia terletak berdekatan dengan membran basalis tubulus seminiferus. Spermatogonia berproliferasi melalui mitosis dan berdiferensiasi menjadi speratosit primer 2) Setiap spermatosit primer meengalami pembelahan meiosis untuk membentuk dua spermatosit sekunder. Pembelahan meiosis krdua pada spermatosit sekunder menghasilkan empat spermatid. 3) Tahap akhir spermatogenesis adalah maturasi spermatid menjadi spermatozoa (sperma). Panjang spermatozoa matur mencapai 60 µm. Sperma matur memiliki satu kepala, satu badan, dan satu flagellum (ekor) a) Kepala berisi nukleus dan dilapisi akrosom(tutup kepala) yang menggandung enzim diperlukan untuk menembus ovum. b) Badan mengandung mitokondria yang memproduksi ATP diperlukan untuk pergeraakan. c) Goyangan flagelum mengakibatkan motilitas sperma (untuk berenang).