Anda di halaman 1dari 7

RESUME

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


DAN PROSES TERJADINYA KEHAMILAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas
Dosen Pengampu: Sari Sudarmiati, S.Kp, M.Kep. Sp.Mat.

Oleh
Siti Aisyah
22020114120049
A.14.2

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


DAN PROSES TERJADINYA KEHAMILAN
1. SISTEM REPRODUKSI PRIA

a. Organ Reproduksi Luar


1) Penis terdiri atas radiks (pangkal) penis yang terletak di
perineum dan korpus penis yang membungkus uretra.
Radiks penis melekat pada otot perineal yang membantu
dalam proses ereksi. Korpus penis memiliki 3 massa
silinder jaringan erektil (korpus kavernosa dan spongiosum)
yang apabila terisi darah setelah ada rangsangan, maka
penis akan ereksi. Di ujung penis terdapat bagian yang
dinamakan kepala penis (gland penis). Kepala penis ini
tertutup oleh lipatan kulit yang disebut preputium atau
foreskin (dibuang saat khitan). Fungsi penis yaitu untuk
kopulasi atau persetubuhan (hubungan antara alat kelamin
pria dan wanita untuk memudahkan semen ke dalam organ
reproduksi wanita).
2) Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di
dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang. Di
antara skrotum dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan
ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi
untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan
mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat
penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot
kremaster sebagai pengatur suhu lingkungan testis. Fungsi
Skrotum yaitu melindungi testis dan pengatur suhu testis
agar kondisinya stabil.
b. Organ Reproduksi Dalam
1) Testis atau testikel disebut gonad jantan. Testis berbentuk
oval dan didalam skrotum. Testis berjumlah sepasang.

Testis terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika vaginalis untuk


bergerak, tunika albuginea yang membagi substansi testis
menjadi lobulus dan tunika vaskulosa untuk sistem
perdarahan di tiap lobulus. Didalam testis terdapat
terdapat saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus).
Dinding dalam saluran terdiri atas jaringan epitel yang
berisi sel induk sperma (sebagai calon sperma), sel sertoli
(menyediakan makanan), dan sel Leydig (menghasilkan
hormon testosteron dan androgen lain). Fungsi testis
secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma
dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
2) Saluran Reproduksi atau pengeluaran
a) Epididimis berupa saluran panjang yang berkelok yang
keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang.
Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara sperma setelah pembentukan dari tubulus
seminiferus sampai sperma menjadi matang (12 hari).
b) Vasa deferens berupa saluran panjang dan lurus, tidak
menempel pada testis dan ujungnya terdapat di dalam
kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai tempat
jalannya sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis.
c) Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan
menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar
masuk ke dalam uretra
d) Uretra merupakan saluran panjang yang terdapat di
penis.`Uretra berfungsi sebagai muara terakhir sperma
yang berasal dari kantong semen dan juga ekskresi urine
dari kandung kemih.
3) Kelenjar Reproduksi
Getah kelamin dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah ini
berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
pergerakan sperma.
a) Vesikula seminalis (kantung semen/ kantung mani)
berjumlah sepasang, dibelakang kantung kemih. Fungsi
Vesikula sebagai tempat untuk menampung sperma dan
menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan
nutrisi dan bersifat alkali (menetralkan asam di vagina)
b) Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak
di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar menghasilkan
getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid
yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
c) Kelenjar Cowper (bulbouretra) merupakan kelenjar yang
salurannya menuju uretra dan terletak di belakang uretra.
Kelenjar menghasilkan getah bening yang bersifat alkali
(basa) untuk menetralkan urine di uretra, menghasilkan
pelumas untuk memudahkan penis masuk ke vagina.

2. SISTEM REPRODUKSI WANITA

a. Organ Reproduksi Luar


Alat reproduksi luar wanita adalah vulva.
1) Labia mayora merupakan dua lipatan jaringan lemak yang
terbentang dari mons pubis di anterior bergabung dengan
otot perineum. Fungsi labia mayora yaitu melindungi
vagina dengan cara menutupi orifisium vagina dan jaringan
lemak yang berfungsi sebagai bantalan.
2) Labia Minora yaitu dua lipatan jaringan tipis di balik labia
mayora. Fungsi labia minora sama dengan mayora yaitu
melindungi genitalia internal.
3) Klitoris yaitu organ erektil. Terdiri dari caput dan corpus
clitoridis. Banyak mengandung pembuluh darah dan ujung
serabut saraf sangat sensitif. Fungsi klitoris yaitu
meningkatkan pengalaman koitus yang menyenangkan.
4) Orifisium Vagina atau introitus terletak antara dua pasang
labia yang biasa disebut dengan vestibulum. Orifisium
ditutupi oleh himen yaitu selaput dara yang memberikan

perlindungan genitalia internal dan akan ruptur saat koitus


pertama atau aktivitas fisik.
b. Organ Reproduksi Dalam
1) Ovarium atau indung telur berbentuk bulat telur (oval),
berjumlah sepasang, di bawah oviduk dan terikat oleh
ligamentum latum uteri atau mesovarium. Ovarium terdiri
atas lapisan dalam medula dan lapisan luarnya adalah
korteks. Medula berisi pembuluh darah dan pembuluh limfe
yang disokong oleh jaringan ikat. Korteks berisi folikel ovarium
(yang didalamnya terdapat sel telur) dalam berbagai tahap
perkembangan dan dibungkus jaringan fibrosa. Fungsi
ovarium yaitu menghasilkan ovum secara teratur selama usia
subur dan menghasilkan hormon estrogen serta progesteron.
2) Saluran reproduksi
a) Saluran Telur (Tuba Fallopii/Oviduk) berfungsi untuk
menangkap dan menampung sel telur yang telah
diovulasikan,
tempat
terjadinya
pembuahan,
menggerakkan zigot ke arah rahim dengan bantuan silia
dan gerak peristaltik otot yang terdapat pada dinding
oviduk. Tuba fallopii berjumlah sepasang. Bagian ujung
tuba falopii dibagi menjadi 2 bagian yaitu infundibulum
(menampung oosit sementara) dan fimbriae (menangkap
sel telur yang telah masak dan di lepas dari ovarium)
b) Rahim (uterus) merupakan organ berotot, berongga dan
seperti buah pir. Uterus terdiri dari korpus dan serviks.
Bagian bawahnya mengecil dan disebut leher rahim atau
serviks, bagian ujung yang besar disebut badan rahim atau
corpus uteri. Lapisan penyusun uterus yakni lapisan terluar
dari jaringan ikat (perimetrium), lapisan tengah yang
berotot (miometrium), dan selaput rahim/lapisan terdalam
dari lapisan epitel (endometrium). Fungsi uterus yaitu
menerima, melindungi dan menghidupi janin, membantu
mengeluarkan janin, plasenta, dan ketuban saat lahiran
serta mengontrol kehilangan darah dari tempat plasenta.
c) Vagina adalah saluran kelahiran menghubungkan rahim
dengan vulva. Lapisan vagina terdiri dari lapisan dalam
epitel skuamosa, jaringan ikat, otot dan lapisan luar
jaringan ikat. pH cairan ini asam yaitu 3,8-4,5 untuk
menjaga kuman komensal vagina. Fungsi vagina yaitu
sebaga tempat tumpahan dan jalan lintasan spermatozoa
selama senggama, sebagai jalan keluar aliran menstruasi,
menjadi jalan keluar janin dan produk konsepsi lainnya
serta sebagai sawar terhadap infeksi asenden.
3) Kelenjar Tambahan
Kelenjar Bartholin (kelenjar vestibula mayor) terletak di dekat
lubang vagina. Kelenjar ini mensekresikan mukus/lendir ke

dalam vestibula, yang menjaganya tetap terlumasi dan


memudahkan hubungan kelamin
3. PROSES TERJADINYA KEHAMILAN
1 atau 2 sel telur di saluran telur (2 hari) + jutaan Spermatozoa dari vagina (3-4 hari)

erak menuju tuba fallopi, mengeluarkan enzim hyaluronidase untuk merusak lapisan korona radiata

idak. Hanya kepala spermatozoa yang masuk, kemudian DNA dalam nukleus dikeluarkan dan memi

kromosom pria dan wanita set kromoson 46. Ovum yang dibuahi disebut zigot.

mudian bergerak menuju uterus, perjalanan sepanjang uterina 3-5 hari. Selama itu terjadi pembela

Sel belum berdeferiensi dibentuk dalam zona pelusida, bentuknya seperti buah beri yang disebut m

ut blastosis, lapisan luarnya disebut trofoblas dan sel sisanya menggumpal membentuk embrioblas

, trofoblas akan menyekresi enzim yang memecah permukaan endometrium untuk tertanam kedala

Daftar Pustaka
Wylie, L. 2010. Esessial anatomi & fisiologi dalam asuhan
maternitas. Alih bahasa oleh Egi Komaria Y.
Jakarta:EGC.
Nugroho. 2014. Sistem Reproduksi. Diakses pada 30
September
2016,
darri:
http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2014/05/SistemReproduksi.pdf
Munawwaroh, S. 2013. Handout Biologi Sistem Reproduksi
SMA kelas XI edisi I. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Diakses
pada
30
September
2016,
dari:
http://inovasipembelajaranipa.net/pmkbnew/imgnews/S
istem%20Reproduksi%201.pdf
Anonim. 2012. Bab II Tinjauan Pustaka. Universitas
Muhamadiyah Semarang. Diakses pada 3 Oktober
2016,
dari:
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimusgdl-liyamuslim-6791-3-babii.pdf
Anonim. 2011. Bab 2 Tinjauan Pustaka. Universitas Sumatera
Utara. Diakses pada 3 Oktober 2016, dari:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24515/
4/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai