Anda di halaman 1dari 6

RESUME PENDEKATAN PERAWAT PADA PASIEN DENGAN

PENYAKIT AKUT

Perawat Profesional adalah perawat yang tidak hanya mengurus pasien dalam hal
memberi pelayanan kesehatan tetapi juga dalam hal lain seperti mengurusi kebutuhan rohani
dengan cara memberi pendekatan spiritual pada pasien agar pasien mendapatkan kembali
kepercayaannya kepada Allah SWT. Pada pasien dengan penyakit akut pendekatan spiritual
sangat dibutuhkan dan bermanfaat mengingat penyakit akut datang dengan tiba-tiba.
Sesungguhnya penyakit akut itu bisa disembuhkan melalui usaha dan kepasrahan kita kepada
Yang Maha Kuasa.
1. pendekatan spiritual
Pendekatan spiritual adalah pemberian bantuan kepada individu dalam
menghadapi masalah yang berkaitan dengan Allah SWT agar tercapai kembalinya
kepercayaan dan keimanan seseorang pasca terkena musibah yang menyebabkan
penyakit akut, pemahaman diri penerimaan kondisi agar ikhlas dalam menghadapi
cobaan. Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa pendekatan spiritual dapat
membantu seseorang yang mengalami kesulitan baik rohaniah maupun batiniah yang
menyangkut kehidupannya, pendekatan spiritual tersebut dilakukan agar orang yang
bersangkutan mampu mengatasi cobaan dengan kemampuan dengan kemampuan
sendiri melalui dorongan dan kekuatan iman dan takwanya kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, sasaran pendekatan spiritualadalah membangkitkan daya rohaniah
pasien melalui iman dan takwanya kepada Allah SWT untuk mengatasi kesulitan
hidup yang dialaminya jadi iman dan takwanya dibangkitkan sedemikian rupa
sehingga dapat mengatasi segala kesulitan hidup yang dihadapi, akhirnya tegalah
kesabarannya sebagai pribadi menghadapi cobaan yang harus dilalui dalam kehidupan
nyata.
Dapat kita lihat beberapa orang cenderung berputus asa dalam menghadapi
kesehatan hidup dan menjadi khilaf sehingga merugikan dirinya sendiri dan orang
lain.
Peranan iman dan taqwa manusia kepada allah, Dalam kegelapan hidup manusia pada
hakikatnya adalah sebagai sinar terang yang dapat membangkitkan semangat
optimisme manusia dalam segala cuaca kehidupaan. Bilamana nilai-nialinya dapat

diaktualisasikan secara tepat dan terarah kepada penyadaran harkat pribadinya karena
iman dan taqwa yang memiliki ciri sebgai berikut :
iman merupakan potensi rohaniah manusia yang menjalin hubungan erat
dengan allah SWT yang dijadikan sumber tenaga penggerak manusia itu
sendiri.
Iman merupakan pola keyakinan pribadi manusia yang melandasi gerak
tingkah lakunya dalam segala iklim kehidupan dengan sikap optimisme bahwa
alllah SWT pasti akan mrmbantu makhluknya yang sungguh-sungguh dalam
usahanya.
Iman merupakan sumber tenaga batin manusia yang dapat menjadi daya
penghibur bagi yang sedang dirundung duka nestapa tapi sekaligus menjadi
penyuluh dalam mencari solusi yang dihadapinya.
Bila dipadu dengan iman dan taqwa, maka iman menjadi daya kekuatan yang
bersifat proteksi dari segala malapetaka yang mengancam hidupnya.
Oleh karena iman dan taqwa itu sebenarnya merupakan perisai batin yang
dapat menjauhkan manusia dari segala tingkah laku yang merugiakn diri dan
orang lan.
Iman dan taqwa dalam diri manusia adalah menjadi kompas yang dapat
membawa manusia menyadari dan mendalami hidupnya.
Manfaat pendekatan spiritul(psikoreligius) dibidang pelayanan, kesehatan jiwa oleh
pakar antara lain B.Larson dkk, dalam berbagai penelitiannya menyimpulkan antara lain
bahwa didalam memadu kesehatan manusia yang serba kompleks ini dengan segala
keterlibatannya, hendaknya komitmen agama sebagai kekuatan yang tidak diabaikan begitu
saja.
2. Unsur-unsur pendekatan spiritual
Dalam pendekatan spiritual terdapat unsur-unsur yang tidak dapat dipisahkan antara satu
denagan yang lainnya. Unsur- unsur tersebut antara lain :
a. Subyek ( pasien dengan penyakit akut karena kecelakaan) adalah individu yang
memerlukan bantuan pendekatan spiritual
Setiap individu adalah makhluk yang memiliki kemampuan dasar keagamaan
yang mempunyai fitrah beragama dari Allah SWT.
Setiap individu adalah pribadi yang berkembang secara dinamis yang
memiliki corak watak dan kepribadian yang tak sama.

Setiap individu adalah pribadi yang masih berada pada proses perkembangan
yang peka terhadap segala perubahan.
b. Pembimbing (perawat) adalah orang yang mempuyai kewenangan atau kompetensi
untuk melaksanakan bimbingan spiritual. Adapun yang menjadi syarat mental,
psikologis dalam memberikan pendekatan yaitu :
Meyakini akan kebenaran agamanya, menghayati dan mengamalkan karena ia
menjadi pembawa norma agama.
Memiliki sikap dan kepribadian yang menarik terhadap klien khususnya dan
kepada orang yang berada disekitarnya.
Memiliki rasa tanggung jawab,rasa berbakti tinggi serta loyalitas terhadap
tugas pekerjaan yang konsisten
Memiliki kematangan jiwa dalam bertindak menghadapi permasalahan yang
memerlukan pemecahan
Mampu mengadakan komunikasi atau hubungan timbal balik terhadap klien
dan lingkungan sekitarnya
Mempunyai keyakinan dan perasaan terikat terhadap nilai-nilai kemanusiaan
yang harus ditegakkan terutama pada klien
Mempunyai keakinan bahwa tiap klien memiliki kemampuan dasar yang baik
dan dapat dibimbing menuju ke arah perlembagaan yang optimal.
Memiliki rasa cinta yang mendalam dan meluas pada klien
Memiliki ketangguhan, kesabaran, serta keuletan dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya.
Memiliki sikap tanggap dan peka terhadap kebutuhan klien
Memiliki watak dan kepribadian yang familiar sehingga orang yang berada
disekitar suka bergaul dengannya.
Memiliki jiwa progesif atau suka maju dalam karirnya dengan meningkatkan
kemampuan melalui belajar tentang pengetahuan yang ada hubungannya
dengan tugasnya
Memiliki kepribadian yang bulat dan utuh tidak berjiwa terpecah-pecah,
pandangan yang teguh, dan konsisten
Memiliki pengetahuan teknik termasuk metode tentang pendekatan spiritual
sera mampu menerapkan dalam tugas.
c. Isi pendekatan spiritual adalah bekaitan dengan kebutuhan individu yang sedang
menghadapi masalah yang berupa kebutuhan jasmaninya dan rohani untuk
memberikan bimbingan kepada pasien agar mampunyai ketabahan, kesabaran, dan
tawakkal kepada Allah SWT sehingga tidak ada rasa putus asa dalam menerima
penyakit maupun cobaan dalam ini adalah penyakit akut. Sumber materi yang
digunakan adalah dari ajara agama islam yang antara lain :

Aqidah yaitu ajaran aqidah islam berarti tentang pokok-pokok keimanan yang
tercantum dalam institusi keimanan, yang muutlak dan mengikat sehingga
harus diyakini, dinyatakan dan diwujudkan dalam perbuatan.
Syariah yaitu hukum-hukum yang telah dinyatakan dan ditetapkan oleh Allah
SWT sebagai peraturan hidup manusia untuk diimani, diikuti, dan
dilaksanakan oleh manusia didalam kehidupannya. Adapun materi di bidang
syariah dalam bimbingan spiritual adalah ibadah atau shalat, berdzikir, dan
berdoa memohon kesabaran serat kesembuhan dan juga bacaan-bacaan yang
berjiwa keagamaan seperti membacabasmalah saat minum obat.
Akhlak adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan
mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan terlebih dahulu.
Materi pendekatan spiritual yang berbentuk akhlak yaitu tentang Al-Quran,
Al Hadis, dan kalam-kalam hikmah. Kesemuanya itu diberikan kepada pasien
dengan harapan agar pasien dapat bersikap sabar dan tabah dalam menjalani
cobaan.
3. Metode pendekatan spiritual
a. Metode langsung
Metode individual pembimbing dalam hal ini melakukan komunikasi langsung
secara individual dengan pihak yang dibimbimgnya.
b. Metode tidak langsung
Dilakukan melalui media komunikasi massal antara lain :
Metode individual
Metode kelompok atau massal
4. Perawatan pasien
Pasien penderia ISPA adalah pasien gangguan sluran pernafasannya sehingga
pasien perlu untuk dirawat dan memerlukan perawatan dari perawat atau tim medis.
Dalam perawatan entunya perlu pengertian pembimbing terhadap pasien. Sebaliknya
pasien juga memberikan keterangan dan mempermudah pelaksanaan keperawatan.
Kemampuan bekerjasama dengan orang lain, khususnya dengan siapa perawat bekerja
merupakan kemampuan berharga yang perlu dimiliki seorang perawat.
Pasien yang terkena ISPA mudah bersiakp emosiaonal terhadap ISPAnya dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Karena tu seseorang perawat dalam
membimbing pasien yang ISPA perlu mengingat kemungkinan adanya keadaan atau
sifat khusus yang perlu diperhatikan.
Seseorang yag terkena ISPA biasanya lekas putus asa, apabila ia menyadari
bahwa pengobatan baginya tidak cepat membawa perbaikakan yang diinginkannya.
Mungkin ia akan menyalahlan dan tidak mau menunjukkan sikap kooperatif lagi.
Dalam hal ini perawat perlu memperhatikan sikap perlu perhatian.

Dalam membimbing dan merawat pasien ISPA jangan memngharapkan


terjadinya keajaiban, akan tetapi juga tidak boleh menyerah pada nasib. Dalam
membimbing penyakit ISPA perlu pula membantu orang tuanya, agar orang tuanya
dapat menerima kekurangan anaknya, disamping menyadaran ornag tuanya bahwa
anaknya sama seperti yang lain. Pengertian orang tua mengenai anaknya, akan
berpengaruh terhadap sikap anak atau pasien dalam memperlancar hubungan perawat
dengan anak itu sendiri.
5. Pendekatan spiritual kepada pasien
Sasaran utama pendekatan spiritual di rumah sakit pada pasien yang beragama islam
dan butuh perawatan denga cara menginap atau rawat inap. Sasarannya secara umum
adalah semua pasien muslim beserta keluarganya termasuk pengunjung yang
meembesuk.
6. Peran pendekatan spritual dalam perawatan pasien
Tujuan utama dari perawatan pasien adalah untuk kesembuhan pasien atau dengan
kata lain pasien menjadi sehat kembali yang berarti sehat adalah suatu keadaan yang
baik dari jasmaninya, rohaniyah dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
cacat. menurut islam sebagaimana yang tersirat dalam surat al- Baqoroh ayat 201
yang berbunyi:

Dari ayat tersebut dijelaskan, bahwa kesehatan manusia menurut islam meliputi
kesehatan dunia dan akhirat. Maksud sehat disini adalah sehat yang meliputi sehat dalam
bidang ilmu, dalam bidang ekonomi, terbebas dari penyakit jasmani maupun rokhani dan
sehat dalam psikologis.
Pemberian pendekatan spiritual terhadap pasien juga dalam rangka mempersiapkan
pasien pada prosedur medis dan intervensi medis yang akan dijalaninya dimana pasien diberi
dukungan moril untuk menjalani perawatan medis yaitu membangun perilaku ketaatan pasien
terhadap upaya medis yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai