2. Fisiologi sistem reproduksi wanita menurut Astuti dkk., (2022) dan Rinata, (2020):
a. Eksternal:
1) Mons pubis
Mons pubis berfungsi sebagai bantalan sewaktu berhubungan seksual. Selain itu
mons pubis mengandung kelenjar yang mensekresi feromon, suatu substansi zat yang
terlibat dalam ketertarikan seksual.
2) Klitoris
Klitoris merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Klitoris
mengandung banyak pembuluh darah dan serat syaraf sensoris sehingga sangat sensitif.
Analog pada pria klitoris wanita sama dengan bagian penis pada pria.
3) Vagina
Vagina berfungsi sebagai saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan secret
lain dari Rahim, sebagai alat untuk bersenggama, serta jalan lahir pada waktu bersalin.
4) Labia minora
Labia minora merupakan lipatan dibagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Dibagian
atas klitoris, bibir kecil bertemu membentuk prepusium klitoris dan di bagian bawahnya
bertemu membentuk penulum klitoris.
5) Labia mayora
Labia mayora merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua
bibir ini dibagian bawah bertemu membentuk perineum. Permukaan labia mayora terdiri
dari:
a) Bagian luar tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons
veneris.
b) Bagian dalam tanpa rambut, merupakan selaput yangmengandung kelenjar sebase
(lemak).
b. Internal:
1) Vagina
Vagina berfungsi sebagai saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan secret lain
dari Rahim, sebagai alat untuk bersenggama, serta jalan lahir pada waktu bersalin.
2) Servix
Memfasilitasi perjalanan sperma menuju cavum uteri / rongga Rahim melalui
pelebaran os eksternal dan internal, mempertahankan sterilitas saluran reproduksi bagian
atas. Serviks dan semua struktur diatasnya adalah steril. Serviks mencegah invasi bakteri
dengan pelepasan lapisan endometrium setiap bulan melalui menstruasi serta lendir
serviks yang tebal dan bentuk os eksternal / OUE yang sempit, dilatasi dan menarik diri
selama persalinan untuk memungkinkan kelahiran bayi dan plasenta melalui vagina.
3) Perimetrium
Perimetrium atau serosa adalah lapisan uterus paling luar kearah lateral akan menjadi
ligament lebar kea rah anterior setelah melalui kantung kemih yang akan membentuk
kantung yang disebut dengan kantung vesicouterine.
4) Myometrium
Myometrium merupakan lapisan tengah yang membentuk dinding uterus yang
membuat uterus menjadi lebar. Lapisan ini terdiri atas tiga lapisan serabut otot yang
sangat padat dibagian fundus dan sangat tipis dibagian serviks. Selama proses kelahiran
kontraksi otot polos penyusun myometrium ini sangat membantu mendorong fetus keluar
rahim.
5) Endometrium
Endometrium merupakan lapisan paling dalam yang berupa membrane mukosa yang
disusun oleh dua lapisan dasar yaitu stratum functionalis dan stratum basalis. Stratum
functionalis merupakan lapisan yang paling dekat kerongga uterus dan akan rusak selama
masa haid. Sedangkan stratum basalis bersifat permanen untuk menghasilkan sel
functionalis setelah haid, endometrium juma memiliki kelenjar.
6) Fimbriae
Fimbriae berfungsi untuk menangkap sel telur dari permukaan ovarium ke
infundibulum (bagian terluar dari tuba fallopi) selama proses ovulasi.
7) Ovarium
Ovarium atau indung telur merupakan organ yang berfungsi untuk menghasilkan
ovum dan mensekresikan hormon estrogen dan progesterone.
8) Tuba falopii
Menangkap ovum saat ovulasi / ovum pick up mechanism. Selama ovulasi, fimbrae
membengkak yang membantu pergerakan oosit yang dilepaskan ovarium ke saluran tuba,
tempat terjadinya konsepsi / fertilisasi. Biasanya terjadi di ampulla tuba,tuba falopii juga
memberikan makanan untuk sel telur yang dibuahi, tempat perkembangan hasil konsepsi
sampai tahap blastula, membantu pergerakan hasil konsepsi sampai ke cavum uteri
dengan gerakan peristaltic otot tuba dan gerakan silia.
9) Uterus
Uterus berfungsi sebagai tempat implantasi paska fertilisasi, nutrisi hasil konsepsi,
perkembangan dan pertumbuhan konsepsi, mengeluarkan hasil konsepsi.
10) Cervical kanal
Fungsinya adalah sebagai saluran penghubung rahim dengan vagina, saluran
keluarnya darah menstruasi dari rahim keluar tubuh, saluran masuknya sperma dari
vagina ke rahim selanjutnya ke tuba fallopi dan jalan lahirnya bayi saat persalinan.
Spermatogenesis yang sempurna dicapai pada sebagian besar laki-laki pada umur 16
tahun, dan kemudian berlangsung terus selama hidup. Spermatogenesis tidak terjadi
secara serentak pada semua tubulisemiferi atau bahkan tidak serentak pada bagian
tubulus yang sama. Daur ini mulai pada lamina basalis epitelum germinativum dalam
jawabannya terhadap hormone pemacu folikel (FSH). Pada saat spermatozoa
berkembang, maka spermatozoa ini akan mendekati lumen tubulus. Pemasakan
spermatozoa memerlukan waktu kira-kira 10 hari (Washudi dan Hariyanto, 2016)
a. Spermatogonium: merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan
oleh testis. Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid. Setelah
reproduksi, spermatogonium ini diberi makan (nutrien) oleh sel-sel Sertoli dan
berkembang menjadi spermatosit primer.
b. Spermatosit primer: merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada tahap ini tidak
terjadi pembelahan. Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4N
kromatid.
c. Spermatosit sekunder: merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada tahap ini
terjadi pembelahan secara meiosis. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23
kromosom dan 2N kromatid.
d. Spermatid: merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi
pembelahan secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan
1N kromatid.
e. Sperma: merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada tahap ini
terjadi diferensiasi. Sperma terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan
merupakan tahap sperma yang telah matang dan siap dikeluarkan.
C. KONSEP KEHAMILAN
1. Pengertian
Kehamilan adalah suatu keadaan di dalam rahim seorang wanita terdapat hasil konsepsi
(pertemuan ovum dan spermatozoa). Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah
dan fisiologis (Yanti, 2017). Usia kehamilan normal dan sehat selama 280 hari atau 40
minggu, dan dapat di bagi menjadi tiga trimester.
a. Trimester I
Kehamilan trimester pertama adalah keadaan mengandung embrio
atau fetus didalam tubuh 0 – 13 minggu. Seminggu setelah pembuahan terjadi, zigot
(bakal embrio) akan menempel di dinding rahim. Berbarengan dengan proses
implantasi, jaringan plasenta juga sudah mulai terbentuk pada trimester 1.
Berikut ini perkembangan janin selama trimester 1 kehamilan.
1) Bulan pertama (1-4 minggu)
Selama satu bulan pertama, zigot sudah berkembang menjadi embrio (bakal janin)
sampai akhirnya jadi janin. Di usia kehamilan 4 minggu, ini pula sejumlah organ
vital janin akan mulai bertumbuh seperti otak, sumsum tulang belakang, sistem
saraf, hingga mata, telinga, dan hidung. Jantung janin juga sudah berkembang dan
mulai berdetak sejak saat ini. Pada akhir minggu ke-4, si kecil akan berukuran
sebesar biji kacang hijau atau sekitar 2 milimeter.
2) Bulan kedua (5-8 minggu)
Pada trimester 1, tepatnya di bulan kedua kehamilan, organ-organ yang tadinya
masih bertumbuh kini sudah menampakkan bentuknya dan mulai berfungsi meski
belum optimal. Usia kehamilan 5-8 minggu adalah fase penting dalam
pembentukkan organ janin. Alat kelamin juga sudah mulai terbentuk, tetapi belum
bisa memastikan jenis kelamin calon bayi. Dalam satu trimester ini, beberapa
anggota tubuh lainnya seperti tungkai tangan dan kaki, mulut dan bibir, serta
kepala, mulai terbentuk sempurna. Pada akhir minggu ke-7 sampai 8, embrio
sudah bisa disebut janin karena sudah memiliki bentuk tubuh dan wajah yang
jelas. Janin juga embrio sudah bisa menunjukkan refleksnya kepada ibunya dan
berat badannya sudah mulai bertambah.
3) Bulan ketiga (9-13 minggu)
Pada bulan ketiga pada trimester 1 kehamilan, kuncup gigi janin sudah mulai
muncul. Lalu, bagian lain seperti jari dan kuku, mulut, alat kelamin, pita suara,
dan kelenjar air liur mulai terbentuk sempurna. Janin sudah mampu membuka
mulutnya. Jantung janin juga sudah bekerja secara sempurna. Selama bulan ketiga
ini pula, sel tulang pertama kali terbentuk untuk menggantikan tulang rawan.
Maka tulang belakang janin yang tadinya terbentuk dari tulang rawan akan
berubah menjadi tulang keras pada akhir minggu ke-13. Janin juga sudah dapat
bergerak tapi belum bisa ibu hamil rasakan. Akhir ttrimester 1, berat janin sudah
hampir 30 gram dengan panjang mencapai 7 cm.
b. Trimester II
Kehamilan trimester kedua adalah mengandung embrio atau fetus dalam tubuh 14-28
minggu. Pada masa ini ibu hamil akan merasa lebih tenang, tentram tanpa gangguan.
Pada trimester ini, organ vital bayi seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak sudah
lebih berkembang, sehingga ukurannya menjadi lebih besar. Bayi juga mulai bisa
mendengar suara dan menelan. Rambut-rambut kecil bayi akan mulai tumbuh dan
tubuhnya juga sudah bisa melakukan gerakan-gerakan kecil. Pada awal trimester
kedua, berat bayi sudah mencapai 1,5 ons. Jika dibandingkan dengan trimester
pertama, ibu hamil akan memiliki lebih banyak energi di trimester kedua ini. Gejala
kehamilan yang tidak nyaman pun juga mulai berkurang, sehingga trimester kedua
dianggap sebagai periode kehamilan yang paling nyaman.
Berikut ini perkembangan janin selama trimester II kehamilan.
1) Bulan Keempat (14-18 minggu)
Perkembangan tulang yang terjadi pada trimester pertama akan semakin sempurna
di masa ini. Awal trimester kedua kehamilan dimulai dengan semakin
berkembangnya bagian tulang. Selain itu, organ reproduksi dan alat kelamin janin
pun mulai terlihat. Di trimester kedua, janin laki-laki biasanya sudah mulai
memiliki prostat sementara janin perempuan sudah mulai menampakkan folikel
dalam ovarium. Oleh karena terus berkembang, pada bulan keempat kehamilan
janin akan memiliki panjang hingga 116 milimeter dan berat sekitar 100 gram.
Perkembangan juga terjadi di bagian kepala janin, pada bulan keempat sudah
mulai terlihat pola rambut yang akan tumbuh. Bagian wajah juga sudah mulai
lengkap, dengan mata bayi menghadap depan dan mulai bisa bergerak. Bagian
mulut juga sudah mulai bisa bekerja pada bulan keempat kehamilan, yaitu sudah
mulai dapat mengisap.
2) Bulan kelima (19-23 minggu)
Janin mulai terlihat diselimuti lapisan putih di bulan kelima. Namun jangan
khawatir, lapisan tersebut berguna untuk melindungi janin dari cairan ketuban
yang akan lepas dengan sendirinya sesaat sebelum janin lahir. Hal ini sangat
wajar terjadi dan bukan merupakan tanda bahaya. Selain itu, bulan kelima
kelahiran juga terjadi perkembangan pada otot-otot janin. Serta janin mulai sering
melakukan gerakan-gerakan untuk melatih otot tersebut. Bulan kelima, rambut
janin sudah mulai tubuh di bagian kepala dan beberapa bagian tubuh lain.
Punggung dan bahu janin menjadi tempat tumbuhnya rambut halus, tetapi
biasanya rambut tersebut akan hilang setelah dua minggu bayi lahir. Di akhir
bulan kelima, panjang janin yang ada dalam rahim bisa mencapai 250 milimeter.
3) Bulan keenam (24-28 minggu)
Bulan keenam adalah akhir dari kehamilan trimester 2. Pada masa ini, kelopak
mata janin sudah terbentuk jelas dan janin sudah bisa membuka mata. Melalui
kulit-kulit janin, ibu juga sudah bisa melihat pembuluh vena. Pada bulan keenam,
kulit bayi sudah mulai muncul dengan warna kemerahan dan terlihat tipis dengan
sedikit keriput. Jika mendengar suara atau rangsangan dari luar, denyut nadi janin
biasanya akan meningkat. Hal itu merupakan tanda bahwa dia menanggapi
rangsangan tersebut. Pada bulan keenam kehamilan, jari-jari tangan dan kaki dari
janin pun sudah tampak lebih jelas. Berat dan panjang bayi juga bertambah, pada
usia kehamilan enam bulan, panjang janin umumnya sekitar 360 milimeter
dengan berat 875 gram.
c. Trimester III
Trimester ketiga adalah keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh pada
28 – 40 minggu. Pada trimester ketiga rasa lelah, ketidaknyamanan, dan depresi
ringan akan meningkat. Tekanan darah ibu hamil biasanya meninggi, dan kembali
normal setelah melahirkan (Wardani,2012). Peningkatan hormon estrogen dan
progestero nmemuncak pada trimester ini. Berikut ini perkembangan janin selama
trimester II kehamilan.
1) Bulan ketujuh (28-32 minggu)
Pada bulan ketujuh, perkembangan janin yang terjadi mulai terasa “hidup”.
Pasalnya, janin sudah dapat menanggapi cahaya, mendengar suara, merasakan
sakit, hingga mengubah posisi tubuh. Pada bulan ketujuh, tubuh janin mulai
berkembang dan mampu untuk menyimpan lemak. Organ pendengaran janin pun
semakin sempurna yang membuat dia menjadi lebih peka dan dapat mendengar
suara dengan lebih baik. Pada usia kehamilan tujuh bulan, panjang janin bisa
mencapai 36-42 sentimeter dengan berat sebesar 1.000–1.700 gram.
2) Delapan buan kehamilan
Pada bulan kedelapan kehamilan, hampir semua bagian tubuh dan organ janin
telah berkembang dengan baik. Meskipun demikian, ada bagian tubuh yang masih
belum sempurna pada masa ini, yaitu paru-paru. Hal inilah yang menyebabkan
sering terjadi gangguan paru-paru dan pernapasan pada bayi yang lahir sebelum
waktunya atau disebut lahir prematur. Sementara itu, bagian otak anak cenderung
berkembang lebih pesat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Seiring
bertambahnya usia janin, cadangan lemak tubuh pun akan semakin meningkat. Di
usia kehamilan delapan bulan, janin akan lebih aktif bergerak. Pada bulan
kedelapan kehamilan, janin biasanya sudah mencapai panjang sekitar 47
sentimeter, dengan berat minimsl 2.600 gram.
3) Sembilan bulan kehamilan
Pada bulan kesembilan, tubuh janin sudah berkembang dengan lebih sempurna,
baik pada bagian dalam maupun bagian luar. Hampir semua bagian tubuh,
terutama mata dan telinga mulai bisa berfungsi. Pada usia kehamilan sembilan
bulan, janin akan lebih peka terhadap rangsangan yang diberikan. Bagian paru-
paru yang sebelumnya tidak sempurna pun sudah lebih baik pada masa ini. Di
usia kehamilan sembilan bulan, panjang janin sudah mencapai 46–51 centimeter
dengan berat kira-kira 2,5–3,2 kilogram. Tak hanya itu, pada bulan kesembilan,
janin pun sudah bersiap untuk dilahirkan. Salah satu tandanya adalah posisi janin
mulai berpindah dengan bagian kepala menghadap ke jalan lahir.
2. Patofisiologi
Seiring berkembangnya janin, tubuh sang ibu juga mengalami perubahan- perubahan
yang dimaksudkan untuk keperluan tumbuh dan kembang sang bayi. Perubahan tersebut
difasilitasi oleh adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron selama
kehamilan. Baik dari segi anatomis maupun fisiologis, perubahan yang ditimbulkan
terjadi secara menyeluruh pada organ tubuh ibu yang berjalan seiring dengan usia
kehamilan dalam trimester. Perubahan-perubahan tersebut meliputi :
a. Trimester I
1) Sistem reproduksi
Perubahan warna pada vulva, vagina dan serviks menjadi lebih merah agak
kebiruan/keunguan. pH vulva dan vagina mengalami peningkatan dari 4 menjadi
6,5 yang membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina.
2) Payudara / mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan
ASI. Vena-vena di bawah kulit juga akan lebih terlihat. Areola mammae akan
bertambah besar pula dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola akan
membesar dan cenderung menonjol keluar dinamakan tuberkel Montgomery.
3) Kulit
Diketahui bahwa terjadi peningkatan suatu hormon perangsang melanosit sejak
akhir bulan kedua kehamilan sampai aterm yang menyebabkan timbulnya
pigmentasi pada kulit.
4) Perubahan metabolik dan kenaikan berat badan
Terjadi pertambahan berat badan selama kehamilan yang sebagian besar
diakibatkan oleh uterus dan isinya payudara, dan peningkatan volume darah serta
cairan ekstraseluler. Sebagian kecil pertambahan berat badan terebut diakibatkan
oleh perubahan metabolik yang menyebabkan pertambahan air selular dan
penumpukan lemak serta protein baru, yang disebut cadangan ibu
5) Perubahan Hematologis
Volume darah ibu meningkat secara nyata selama kehamilan. Konsentrasi
hemoglobin dan hematokrit sedikit menurun sejak trimester awal kehamilan.
6) Sistem Kardiovaskular
Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada 8 minggu pertama
kehamilan. Pada awal minggu kelima curah jantung mengalami peningkatan yang
merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler sistemik serta peningkatan
frekuensi denyut jantung.
7) Sistem Pernafasan
Usaha nafas yang meningkat mengakibatkan PCO2 atau tekanan karbokdioksida
berkurang.
b. Trimester II
1) Sistem reproduksi
Hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi
mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar.
Peningkatan sensivitas ini dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual,
khususnya selama trimester dua kehamilan. Peningkatan kongesti yang berat
ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus dapat menyebabkan
timbulnya edema dan varises vulva. Edema dan varises ini biasanya membaik
selama periode pasca partum
2) Payudara / mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat
keluar cairan kental kekuning-kuningan yang disebut Kolustrum. Kolustrum
ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.selama trimester dua.12
Pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara meningkat secara
progresif.
3) Kulit
Peningkatan melanocyte stimulating hormone (MSH) pada masa ini
menyebabkan perubahan cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal.
4) Perubahan metabolik dan kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan ibu terus bertambah terutama oleh karena perkembangan
janin dalam uterus
5) Perubahan Hematologi
Peningkatan volume darah disebabkan oleh meningkatnya plasma dan eritrosit.
Terjadi hiperplasia eritroid sedang dalam sumsum tulang dan peningkatan ringan
pada hitung retikulosit.
6) Sistem Kardiovaskular
Terjadi pengurangan darah balik vena ke jantung hingga terjadi penurunan
preload dan cardiac output yang kemudian dapat menyebabkan hipotensi arterial.
7) Sistem Pernafasan
Selama kehamilan, sirkumferensia thorax akan bertambah kurang lebih 6 cm dan
diafragma akan naik kurang lebih 4 cm karena penekanan uterus pada rongga
abdomen
c. Trimester III
1) Sistem reproduksi
Dinding vagina mengalami banyak perubahan sebagai persiapan untuk
persalinan yang seringnya melibatkan peregangan vagina. Ketebalan
mukosa bertambah, jaringan ikat mengendor,dan sel otot polos mengalami
hipertrofi. Juga terjadi peningkatan volume sekresi vagina yang berwarna
keputihan dan lebih kental.1,2 Pada minggu-minggu akhir kehamilan,
prostaglandin mempengaruhi penurunan konsentrasi serabut kolagen pada
serviks. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu
persalinan.
2) Payudara / mammae
Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan mensekresi cairan yang
kental kekuningan yang disebut Kolostrum.13 Pada trimester 3 aliran darah di
dalamnya lambat dan payudara menjadi semakin besar.
3) Kulit
Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-garis
kemerahan, kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang kadang juga muncul
pada daerah payudara dan paha.
4) Perubahan metabolik dan kenaikan berat badan
Pertambahan berat badan ibu pada masa ini dapat mencapai 2 kali lipat bahkan
lebih dari berat badan pada awal kehamilan
5) Perubahan Hematologi
Konsentrasi hematokrit dan hemoglobin yang sedikit menurun selama kehamilan
menyebabkan viskositas darah menurun pula.
6) Sistem Kardiovaskular
Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan aorta pada pembesaran uterus
juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal.
7) Sistem Pernafasan
Pergerakan difragma semakin terbatas seiring pertambahan ukuran uterus dalam
rongga abdomen. Wanita hamil akan bernafas lebih dalam sehingga
memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat
20%.
3. Etiologi (penyebab)
Tabel Etiologi Gangguan Kehamilan Trimester 1,2,3
f) Sering kencing
2) Trimester II
a) Pusing
b) Hidung tersumbat
e) Sakit punggung
f) Kram kaki
3. Trimester III
a) Sesak napas
d) Kontraksi palsu
e) Kram betis
g) Hemoroid (wasir)
h) Varises
i) Sering kencing
5. Solusi
1) Trimester I
e) Sering kencing, cara mengatasinya dengan buang air kecil sepenuhnya, jangan
menahan kencing, hindari mengonsumsi minuman diuretic, minum air putih yang
cukup dan rutin meakukan senam kegel (senam pelatihan otot panggul bawah).
2) Trimester II
c) Masalah gusi yang jadi sensitive, cara mengatasinya dengan menyikat gigi
secara perlahan, mengkonsumsi banyak air putih dan kalsium, dan memeriksakan
paka dokter gigi.
d) Perubahan kulit, seperti muncul noda hitam dan stretch marks, cara
mengatasinya dengan melakukan olahraga rutin, termasuk senam hamil, untuk
menjaga kulit tetap elastis. Menggunakan losion pada tubuh untuk membuat kulit
tetap lembap, elastis, kenyal, dan mengurangi rasa gatal.
3) Trimester III
a) Sesak napas, cara mengatasinya yaitu dengan mengambil sikap tubuh yang
benar, makan jangan terlalu kenyang dengan porsi kecil tetapi sering.
b) Kram pada kaki, cara mengatasinya dengan beristirahat yang cukup, selama
kram kaki difleksikan.
c) Oedema, cara mengatasinya dengan minum yang cukup, istirahat dan pada
saat tidur kaki ditinggikan atau di ganjal dengan bantal.
d) Varises, cara mengatasinya dengan istirahat dan kaki ditinggikan serta jangan
terlalu lama berdiri.
e) Sering Kencing, cara mengatasinya yakni dengan batasi minum sebelum tidur,
jika kencing terasa sakit disertai nyeri segera datang ke pelayanan kesehatan. Ibu
hamil yang mengalami keluhan sering kencing pada akhir masa kehamilan
dikarenakan adanya penekanan bagian terendah janin pada kandung kemih saat akan
mencari jalan lahir.
D. JENIS-JENIS KEHAMILAN
1. Tanda dan gejala kehamilan pasti
a. Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutnya. Sebagian besar ibu mulai
merasakan tendangan bayi pada usia kehamilan lima bulan.
b. Bayi dapat dirasakan di dalam Rahim. Semenjak umur kehamilan 6 atau 7 bulan.
c. Denyut jantung bayi dapat terdengar. Saat usia kehamilan menginjak bulan ke5 atau
ke-6 denyut jantung bayi terkadang dapat didengar menggunakan instrument yang
dibuat untuk mendengarkan, seperti stetoskop atau fetoskop.
d. Tes kehamilan medis menunjukkan bahwa ibu hamil. Tes ini dilakukan dengan
perangkat tes kehamilan di rumah atau di laboratorium dengan urine atau darah ibu
(Dewi dan Yunita, 2021).
2. Tanda dan gejala kehamilan tidak pasti
a. Ibu tidak menstruasi
Hal ini seringkali menjadi pertama kehamilan. Jika ini terjadi, ada kemungkinan ibu
hamil, tanda sebab berhentinya haid adalah pertanda dibuahinya sel telur oleh sperma.
Kemungkinan penyebab tanda lain adalah gizi buruk, masalah emosi, atau menopause
(berhenti haid).
b. Mual atau ingin muntah
Banyak ibu hamil yang merasakan mual di pagi hari (morning sickness), namun ada
beberapa ibu yang mual sepanjang hari. Kemungkinan penyebab lain dari mual adalah
penyakit atau parsit.
c. Payudara menjadi peka
Payudara lebih lunak, sensitive, gatal dan berdenyut seperti kesemutan dan jika
disentuh terasa nyeri. Hal ini menunjukkan peningkatan produksi hormone esterogen
dan progesterone.
d. Ada bercak darah dan keram perut
Adanya bercak darah dank ram perut disebabkan oleh implantasi atau menempelnya
embrio ke dinding ovulasi atau lepasnya sel telur matang dari Rahim. Hal ini
merupakan keadaan yang normal.
e. Ibu merasa letih dan mengantuk sepanjang hari
Rasa letih dan mengantuk umum dirasakan pada 3 atau 4 bulan pertama kehamilan.
Hal ini diakibatkan oleh perubahan hormone dan kerja ginjal, jantung serta paru-paru
yang semakin keras untuk ibu dan janin. Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah
anemia, gizi buruk, masalah emosi dan terlalu banyak bekerja.
f. Sakit kepala
Sakit kepala terjadi karena lelah, mual, dan tegang serta depresi yang disebabkan oleh
perubahan hormone tubuh saat hamil. Meningkatnya pasokan darah ke tubuh juga
membuat ibu hamil pusing setiap ganti posisi.
g. Ibu sering berkemih
Tanda ini terjadi pada 3 bulan pertama dan 1 hingga 2 bulan terakhir kehamilan.
Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah stress, infeksi, diabetes, ataupun infeksi
saluran kemih.
h. Sambelit
Sambelit dapat disebabkan oleh meningkatnya hormone progesterone. Selain
mengendurkan otot Rahim, hormone itu juga mengendurkan otot dinding usus,
sehingga memperlambat gerakan usus agar penyerapan nutrisi janin lebih sempurna.
i. Sering meludah
Sering meludah atau hipersalivasi disebabkan oleh perubahan kadar ssterogen.
j. Temperature basal tubuh naik
Temperature basal adalah suhu yang diambil dari mulut saat bangun pagi.
Temperature ini sedikit meningkat setelah ovulasi dan akan turun ketika mengalami
haid.
k. Ngidam
Tidak suka atau tidak ingin makanan tertentu merupakan ciri khas ibu hamil.
Penyebabnya adalah perubahan hormone.
l. Perut ibu membesar
Setelah 3 atau 4 bulan kehamilan biasanya perut ibu tampak cukup besar sehingga
terlihat dari luar. Kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah ibu mengalami kanker
atau pertumbuhan lain di dalam tubuhnya (Dewi dan Yunita, 2021).
3. Tanda dan gejala kehamilan palsu
Pseudocyesis (kehamilan palsu) merupakan keyakinan dimana seorang wanita merasakan
dirinya sedang hamil namun sebenarnya ia tidak hamil. Wanita yang mengalami
pseudocyesis akan merasakan sebagian besar atau bahkan semua tandatanda dan gejala
kehamilan. Meskipun penyebab pastinya masih belum diketahui, dokter menduga bahwa
faktor psikologislah yang mungkin menjadi penyebab tubuh untuk “berpikir bahwa ia
hamil”.
Tanda-tanda kehamilan palsu :
a. Gangguan menstruasi
b. Perut bertumbuh
c. Payudara membesar dan mengencang, perubahan pada putting dan mungkin
d. produksi ASI
e. Merasakan pergerakan janin
f. Mual dan muntah
g. Kenaikan berat badan (Dewi dan Yunita, 2021).
2. Teraupetik
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
- Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstisipasi
- Berikan suplemen makanan
- Sajikan makanan yang menarik
3. Edukasi
- Ajarkan diet yang di programkan
-
4. Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrsi yang dibutuhkan
2. Pengkajian trimester 2 meliputi
a. Pemeriksaan fisik
b. Vital pemantauan perkembangan yang teliti dan reaksi terhadap perawatan, setiap
kunjungan BB TD N RR, cek laboratarium
c. Masalah keperawatan yang terjadi di trimester 2 meliputi
Peningkatkan tekanan abdomen menyebabkan nyeri pinggang terjadi gangguan curah
jantung, resiko injury, perdarahan karena solusio plasenta
d. Diagnosa keperawatan ibu hamil trimester 2
E. Rinata. 2020. Buku Ajar Genetika Dan Biologi Reproduksi. Buku Ajar Genetika Dan
Biologi Reproduksi.
Rizal, D. M. 2021. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria. Depok Sleman: Gadjah Mada
University Press Anggota IKAPI dan APPTI.
Sri Wahyuningsih, S.ST., M. K. 2019. Buku Ajar Keperawatan Mtaernitas. KHD Production.
Washudi dan T. Hariyanto. 2016. BIOMEDIK dasar (anatomi, fisiologi, biokimia, fisika,
biologi). KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA