Anda di halaman 1dari 32

SISTEM REPRODUKSI

A. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Manusia


1. Sistem Reproduksi Pria

a. Organ Reproduksi Luar


1) Penis, fungsinya sebagai alat kopulasi (persetubuhan). Didalam penis
terdapat 3 rongga, dua bagaian atas tersusun atas jaringan spons korpus
kavernosa dan satu rongga dibawahnya
tersusun atas jaringan spons korpus
spongiosum. Korpus spongiosum menbungkus
uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh
pembuluh darah dan ujung saraf perasa.

By Kendra Mahata Putra 1


Sistem reproduksi
2) Skrotum (kantung pelir/buah zakar), berfungsi sebagai pelindung
testis dan pengatur suhu yang sesuai bagi yang sesuai bagi
spermatozoa. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengerutkan atau
melonggarkan skrotum sehingga testis bergerak mendekat atau
menjauhi tubuh. Testis akan mendekati tubuh pada suhu dingin dan
menjauhi tubuh pada suhu panas.

b. Organ reprduksi dalam

1) Testis
Testis, jumblahnya sepasang, bentuk bulat telur tersimpan didalam
skrotum. Fungsinya sebagai tempat pembentukan sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron). Pembentukan
sperma oleh sel induk sperma (spermatogonium)terjadi didalam
tubulus seminiferus. Diantara tubulus seminiferus terdapat sel-sel
leydig yang menghasilkan hormon testosteron (berfungsi sebagai
pertumbuhan sekunder pada pria dan memengaruhi proses
spermatogesis). Diantara sel-sel yang sedang membelah terdapat sel-
sel sertoli sebagai penyedia makanan bagi spermatozoa.
2) Saluran reproduksi, terdiri dari sebagai berikut.

a) Epidimis, yaitu saluran yang keluar dari testis, berfungsi sebagai


tempat pematangan dan penyimpanan sementara sebelum
disalurkan ke vas deferens. Ciri-ciri lainnya menempel di testis.

b) Vas deferens (duktus deferens), merupakan salururan lanjutan


dari epididimis yang berfungsi mengangkut sperma dari epidimis
ke vesikula seminalis (kantong sperma). Ciri-ciri lainnya tidak
menempel di testis.

c) Saluran ejakulasi (duktus ejakulatoris), merupakan saluran


lanjutan pendek yang menghubungkan vesikula seminalis dengan
uretra. Berfungsi untuk mengeluarkan sperma menuju uretra.

By Kendra Mahata Putra 2


Sistem reproduksi
d) Uretra saluran yang panjang terusan dari ejakulasi dan terdapat di
penis. Uretra berfungsi sebagai alat pengeluaran urine keluar tubuh
dan sebagai saluran kelamin, yaitu saluran semen dari vesikula.

3) Kelenjar kelamin
a) Vesikula seminalis (kantung mani/semen), merupakan kelenjar
berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding
vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma.
b) Kelenjar prostat, kelenjar yang melinkari bagian atas uretra dan
terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat
menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam, dan
fosfolipid yang beperan untuk kelansungan hidup sperma.
c) Kelenjar cowper/kelenjar Bolbouretra merupakan kelenjar yang
salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar cowper menghasilkan
yang bersifat alkali (basa) atau cairan kental yang berfungsi
melicinkan (lubrikasi) dalam pergerakan sel sprema.
2. Reproduksi pada Wanita

Organ reproduksi wanita dibedahkan atas 2 bagian, yaitu bagian luar dan
bagian dalam.

Gambar reproduksi wanita


By Kendra Mahata Putra 3
Sistem reproduksi
a. Organ reproduksi luar
1) Vulva, merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva
terdiri dari mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar
dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak. Dibawah mons
pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumblah
sepasang dan labium minor (bibir kecil) yang terletak dibagian dalam.
Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina.
2) Klitoris (kelentit), terdapat pembuluh darah dan ujung-ujung sraaf
persasa.
b. Organ reproduksi dalam
1) Ovarium (indung telur), berjumblah sepasang dan terletak di rongga
perut, didalamnya terdapat folikel-folikel. Ovarium berfungsi
menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron
2) Fimbriae merupakan silia lembut yang terdapat dipangkal ovarium,
berfungsi menangkapovum.
3) Infundibulum tuba, merupakan bagian ujung oviduk yang berbentuk
corong, berfungsi menampung ovum yang ditangkap oleh fimbriae.
4) Oviduk (Tuba Fallopi), berjumblah sepasang dan menghubungkan
ovarium dengan uterus berfungsi sebagai tempat terjadinya fertilisasi.
5) Uterus (Rahim), merupakan rongga tempat perumbuhan embrio dan
juga merupakan pertemuan oviduk kanan dan kiri. Bagian terbawah

By Kendra Mahata Putra 4


Sistem reproduksi
menyempit yang diserviks (leher rahim). Uterus berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan dan perkembangan embrio siap lahir. Uterus tersusun atas
tiga lapisan, perimetrium, miometrium¸dan endometrium. Endometrium
yang kaya akan pembuluh darah. Dinding endometrium akan menebal
ketika terjadinya kehamilan.
6) Vagina, merupak sebuah tabung berlapis otot yang menbujur ke arah
belakang dan atas. Pada dinding vagina terdapat kelenjar bartholini yang
mempermudah saat melahirkan.

B. GAMETOGENESIS
Adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel-sel kelamin. Pada
laki-laki proses ini dikenal dengan nama spermatogenesis dan pada
perempuan dikenal dengan nama oogenesis.
1. SPERMATOGENESIS
Adalah proses pembentukan
sperma. Proses pembentukan sperma
mulai terjadi ketika seorang pria
menginjak pubertas. Sebagaimana
kita tahu, tempat pembentukan
sperma berada pada tubulus
seminiferus. Pada dinding tubulus
seminiferus dilapisi oleh sel-sel
germinal (sel benih = calon-calon
sperma) yang disebut
spermatogonium (jamak =
spermatogonia).
Setelah mengalami pematangan,
spermatogonium memperbanyak diri
sehingga membelah secara terus-menerus (mitosis), sedangkan sebagian
spermatogonium yang lain melakukan spermatogenesis

By Kendra Mahata Putra 5


Sistem reproduksi
Proses spermatogenesis:
1) Pada fase awal spermatogonium bersifat diploid (2n atau mengandung
23 pasang kromosom).
2) Kemudian spermatogonium membelah secara mitosis menjadi
spermatosit primer (2n).
Oleh karena pembentukan spermatosit primer melalui pembelahan
mitosis, maka hasilnya memiliki kromosom diploid (2n) sama dengan
sel induknya/spermatogonium.
3) Spermatosit primer membelah secara meiosis (tahap 1) menghasilkan
2 spermatosit sekunder dan bersifat haploid (n).
4) Spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis (tahap II)
menghasilkan 4 spermatid dan bersifat haploid (n)
5) Spermatid mengalami perkembangan dan pematangan menjadi
spermatozoa/sperma yang haploid (n). Sel-sel spermatid akan
mengalami diferensiasi (perubahan bentuk) menjadi sel spermatozoa
atau sperma. Perubahan ini meliputi pembentukan kepala, badan
(bagian tengah), dan ekor (flagella).
Proses spermatogenesis memakan waktu kurang lebih 65-75 hari.
6) Setelah itu sperma menuju saluran epididimis untuk pematangan lebih
lanjut. Di epidimis sperma dapat bertahan kurang lebih selama 4
minggu.
Struktur sperma
Sperma yang matang memiliki bagian-bagian, diantaranya:

1) Kepala
Kepala dengan inti haploid (n) dan mengandung materi genetic
(DNA). Pada bagian membran permukaan di ujung kepala sperma

By Kendra Mahata Putra 6


Sistem reproduksi
terdapat selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung
enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk
menembus lapisan pelindung ovum. Selain itu terdapat juga sentriol
yang berfungsi untuk pembelahan sel.
2) Leher, menghubungkan kepala dan badan.
3) Bagian tengah (badan)
Terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk
membentuk energy sehingga sperma dapat bergerak aktif.
4) Ekor
Sebagai alat gerak sperma agar mencapai ovum.

2. OOGENESIS
Adalah proses pembentukan ovum. Sebelum sel telur (ovum) terbentuk,
di dalam ovarium terlebih dahulu terdapat sel indung telur (oogonium)
yang bersifat diploid (2n atau 23 pasang kromosom).
Proses oogenesis:

ovum

Ootid (n)

1) Oogonium membelah secara mitosis menjadi oosit primer (2n)


membentuk kurang lebih 6-7 juta oosit primer.
Proses ini terjadi di dalam ovarium saat embrio berusia 5 bulan
dalam kandungan dan terus berlanjut sampai embrio menjelang
usia 6 bulan.

By Kendra Mahata Putra 7


Sistem reproduksi
2) Oosit primer membelah secara meiosis (tahap I), berhenti pada fase
profase dan akan dilanjutkan ketika masa pubertas. Hal ini
dikarenakan pada saat itu seorang wanita akan mengalami menstruasi.
Sehingga hipofisis mampu menghasilkan FSH (follicle stimulating
hormone) yang akan merangsang oosit primer untuk melanjutkan
pembelahan meiosis I nya.
 Proses ini terjadi saat embrio berumur 6 bulan. Namun demikian
proses ini tidak dilanjutkan dan berhenti pada fase profase.
Dengan kata lain oosit primer dalam keadaan istirahat
(dorman). Fase ini akan dilanjutkan ketika seorang wanita
mengalami masa pubertas.
 Ketika masa dormansi, akan terus terjadi pengurangan jumlah
oosit primer. Sehingga ketika menginjak masa pubertas oosit
primer yang tersisa tinggal 300.000-400.000.
 Oosit primer yang tersisa tersebut akan mengalami pematangan
menjadi sel telur (tetapi tidak semuanya berhasil mengalami
proses pematangan). Hanya sekitar 400 sel telur yang berhasil
mengalami pematangan dan dilepaskan selama masa reproduktif
wanita, biasanya setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur.
 Seluruh sel telur akan hilang pada masa menopause (yaitu setelah
seluruh sel telur yang produktif habis).
3) Ketika menginjak masa pubertas, oosit primer akan melanjutkan fase
meiosis I (yang sebelumnya terhenti pada tahap profase). Pada fase
ini, oosit primer membelah menjadi 2 sel dengan ukuran yang berbeda
dan masing-masing bersifat haploid (n), yaitu:
 Ukuran besar→oosit sekunder. Oosit sekunder inilah yang di
ovulasikan, dengan kata lain pada saat ovulasi yang
dikeluarkan belum berupa ovum tapi masih dalam bentuk
oosit sekunder.
 Ukuran kecil→badan polar I.

By Kendra Mahata Putra 8


Sistem reproduksi
4) Apabila terjadi fertilisasi, maka oosit sekunder akan melanjutkan pada
fase meisois tahap II dan menghasilkan 2 buah sel dengan ukuran
yang berbeda dan masing-masing bersifat haploid (n). Secara
bersamaan, badan polar I juga akan membelah dan menghasilkan 2
badan polar.
 Oosit sekunder → Ukuran besar →ootid
↘ Ukuran kecil →badan polar II
 Badan polar I→ 2 badan polar
Jadi hasil dari meiosis II adalah 1 ootid ada 3 badan polar.
Namun jika tidak terjadi pembuahan oleh sel sperma maka oosit
sekunder dan badan polar akan mati.
5) Setelah terjadi fertilisasi, maka ootid berkembang menjadi ovum dan
3 badan polar berdegenerasi. Dengan demikian hasil oogenesis adalah
1 sel ovum dan 3 badan polar.
C. HORMON REPRODUKSI
Di bawah kontrol hipotalamus, sebuah hormon disekresikan untuk
merangsang hipofisis anterior. Hormon yang disekresikan tersebut adalah
Hormone gonadotrofin. Hormone ini akan merangsang kelenjar hipofisis
anterior untuk mengeluarkan hormone FSH dan LH.
1. FSH (follicle stimulating hormone).
1) Pada laki-laki: berfungsi merangsang terjadinya proses
spermatogenesis.
2) Pada perempuan: berfungsi merangsang pertumbuhan dan
pematangan folikel, sekresi estrogen.
Hormon estrogen disekresikan oleh ovarium, tepatnya folikel de
graaf atau folikel yang matang.
Hormon estrogen berfungsi untuk:
a. Perkembangan ciri seks sekunder wanita.
b. Kehamilan
c. Siklus menstruasi
2. LH (luteinizing hormone)

By Kendra Mahata Putra 9


Sistem reproduksi
1) Pada laki-laki: merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon
testosterone.
Hormon testosterone berfungsi untuk:
a. Pada saat janin, berfungsi merangsang organ seks primer.
b. Pada masa pubertas, berfungsi mempengaruhi perkembangan alat
reproduksi dan ciri-ciri kelamin sekunder suara, kejantanan,
pertumbuhan rambut, jakun,dll
c. Saat dewasa, berfungsi memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan
mendorong terjadinya spermatogenesis.
2) Pada perempuan: merangsang folikel de graaf (folikel yang telah
masak) untuk melakukan ovulasi, sekresi progesterone.
Progesterone dihasilkan ovarium, tepatnya oleh korpus luteum
setelah terjadinya ovulasi.
Hormon progesteron berfungsi untuk:
a. Siklus menstruasi
b. Kehamilan
c. Memperlancar produksi air susu
D. SIKLUS MENSTRUASI

By Kendra Mahata Putra 10


Sistem reproduksi
Saat seorang wanita masih subur, siklus menstruasi merupakan suatu hal yang
wajar. Siklus ini berlangsung kira-kira 28 hari pada setiap bulan. Kemungkinan
antara satu wanita dengan wanita yang lain mempunyai lama siklus yang berbeda.
Pada wanita, siklus menstruasi melalui tiga fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
Yaitu luruhnya dinding rahim/endometrium dari tubuh sehingga timbul
pendarahan. Tahap ini umumnya berlangsung 1-4 hari dalam satu siklus.
 Pada fase menstruasi, hormon yang berperan ialah hormon estrogen
dan progesteron, dimana kedua hormon tersebut mengalami reduksi
(berada pada tahap paling rendah). Akibatnya, pembuluh darah
pada endometrium menegang dan suplai oksigen menurun, sehingga
endometrium mengalami degenerasi dan sel telur yang tidak dibuahi
akan dilepaskan melalui pendarahan. Hasilnya, dinding uterus
berubah menjadi sangat tipis.
 Selain itu, dengan menurunnya kadar estrogen dan progesteron,
maka hipotalamus mengeluarkan hormone gonadotropin. Hormone
gonadotropin akan merangsang hipofisis/pituitary untuk aktif
memproduksi FSH. Adanya hormon FSH ini menyebabkan
terbentuknya folikel baru.
2. Fase proliferasi/fase estrogen
Yaitu fase pengeluaran estrogen, sehingga pada fase ini dikendalikan oleh
hormon estrogen. Fase ini di mulai pada hari ke 5 – 14 dari siklus.
 Setelah menstruasi berakhir, hormon FSH akan terus mengalami
peningkatan. Peningkatan FSH ini menyebabkan folikel semakin
berkembang dan mengalami pematangan. Folikel yang matang
disebut folikel de graaf.
 Terbentuknya folikel de graaf akan merangsang pengeluaran hormon
estrogen. Estrogen yang meningkat akan merangsang pembentukan
endometrium kembali.

By Kendra Mahata Putra 11


Sistem reproduksi
 Selain itu peningkatan estrogen juga berfungsi merangsang kelenjar
hipofisis untuk memacu produksi LH dan menghambat FSH. LH
akan merangsang folikel de graaf untuk ovulasi, sedangkan
penghambatan FSH supaya tidak terbentuk sel telur yang baru.
 Pada tahap terakhir, folikel de graaf pecah oosit sekunder terlepas dan
terlempar keluar, sehingga terjadilah ovulasi. Peristiwa ovulasi terjadi
kira-kira hari ke 14 dari siklus menstruasi.
3. Fase sekresi/Fase progesteron
Yaitu pengeluaran hormon progesteron. Fase ini terjadi sesudah ovulasi,
antara hari ke 15 – 28.
 Folikel de graaf yang telah pecah saat terjadinya ovulasi disebut
dengan korpus rubrum. Adanya LH yang masih tinggi (ketika
menjelang ovulasi), maka korpus rubrum berubah menjadi korpus
luteum/ badan kuning.
Selanjutnya korpus luteum akan mensekresikan hormone
progesterone, sehingga hormone progesterone semakin meningkat
jumlahnya. Selain itu korpus luteum juga akan mensekresikan hormon
estrogen, namun jumlahnya tidak sebanyak yang disekresikan folikel
de graaf.
Bersama dengan estrogen, hormon progesterone ini berfungsi
mempersiapkan endometrium untuk implantasi zigot dengan cara
menjaga pertumbuhan endometrium seperti pembesaran pembuluh
darah dan pertumbuhan kelenjar endometrium yang menyekresikan
cairan bernutrisi. Selain itu hormone progesterone yang meningkat
akan menghambat FSH dan LH.
 Apabila tidak terjadi fertilisasi, maka korpus luteum akan
berdegenerasi membentuk korpus albikan. Akibatnya hormone
progesterone dan estrogen jumlahnya menurun. Karena jumlah
estrogen dan progesterone mengalami reduksi, maka sudah tidak ada
lagi yang akan mempertahankan endometrium, akibatnya
endometrium luruh dan terjadilah menstruasi kembali.
By Kendra Mahata Putra 12
Sistem reproduksi
 Berkurangnya estrogen dan progesterone juga menyebabkan FSH
terbentuk kembali dan terjadilah oogenesis kembali (siklus dimulai
kembali).
E. FERTILISASI, GESTASI (KEHAMILAN) DAN PERSALINAN
1. Fertilisasi
Fertilisasi adalah prose peleburan antara sel sperma dengan sel ovum
yang sudah matang. Proses fertilisasi terjadi di dalam oviduk.
Proses fertilisasi:
1) Sebelum terjadi fertilisasi, pada permulaannya terlebih dahulu terjadi
proses yang dinamakan kopulasi atau persetubuhan. Adanya
kopulasi menjadikan sperma yang bercampur dengan air mani
(semen) masuk ke dalam saluran reproduksi wanita (vagina). Ratusan
sperma kemudian, bergerak menuju uterus hingga oviduk (tuba allopi)
melalui pergerakan ekornya. Selain itu pergerakannya juga dibantu
oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi.
2) Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh lendir
(mucus) yang bersifat asam di dalam vagina, uterus dan saluran tuba
fallopi. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya
satu yang berhasil membuahi sel telur.
3) Fertilisasi terjadi disepertiga bagian atas tuba falopii.
4) Agar sel telur dapat dibuahi oleh sperma, sperma mengeluarkan enzim
hialuronidase dan enzim proteinase. Oleh kedua enzim tersebut, sel
telur dapat ditembus oleh sperma.
5) Proses penembusan sel telur memerlukan waktu tertentu, karena sel
sperma harus menembus tiga lapisan sel telur yang berturut- turut
adalah korona radiata, zona pelusida, dan membran plasma.

By Kendra Mahata Putra 13


Sistem reproduksi
6) Setelah sel telur dibuahi oleh satu sel sperma, segera zona pelusida
mengeras. Tujuannya untuk melidungi sel telur supaya tidak
tertembus kembali oleh sperma lainnya. Biasanya sperma akan
kehilangan ekornya ketika masuk untuk membuahi sel telur.
7) Proses masuknya sperma akan merangsang oosit sekunder
menyelesaikan pembelahan meiosis II untuk menghasilkan ovum
yang haploid (baca kembali tentang oogenesis).
8) Setelah pembelahan meiosis II terjadi secara sempurna, inti sperma
(haploid) segera bersatu dengan inti sel telur (haploid) membentuk
zigot (diploid) yang mengandung 23 pasang kromosom (sperma →n =
23 kromosom dan sel telur →n = 23 kromosom).
2. Gestasi
Kehamilan terjadi apabila implantasi blastosit dapat dilakukan dengan
sukses. Proses kehamilan manusia berlangsung kira-kira 266 hari atau 38
minggu dari fertilisasi atau 40 minggu dari siklus menstruasi terakhir hari
pertama.
Proses perkembangan embrio dalam rahim adalah sebagai berikut:
1) Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma membentuk zigot. Kemudian
zigot digerakkan oleh silia pada oviduk/tuba falopi menuju uterus.
2) Setelah 24 jam zigot akan mulai mengalami pembelahan mitosis.
Pembelahan mitosis ini terjadi saat zigot berjalan dari tuba falopi
menuju ke uterus yang memakan waktu 3- 5hari. Pada saat itu
dibutuhkan makanan untuk menjamin kehidupannya.
3) Zigot membelah
secara mitosis
menjadi 2 sel, 4 sel, 8
sel, 18 sel, 16 sel, dst
sampai akhirnya
menjadi satu
kelompok sel baru yang merupakan suatu benda bulat seperti buah
murbai yang disebut morula.

By Kendra Mahata Putra 14


Sistem reproduksi
4) Morula akan terus berkembang menjadi ratusan sel serta membentuk
bola berongga, bentuk ini disebut blastosit dan fasenya disebut
blastula/blastulasi.

Blastosit berdiferensiasi menjadi 3 bagian:


a. Sel-sel terluar disebut trofoblas
- Tropoblas merupakan sel-sel terluar dari blastosit yang
mengeluarkan enzim proteolitik sehingga mampu terjadi
implantasi pada endometrium
b. Sel-sel bagian dalam disebut embrioblas
c. Rongga yang berisi cairan disebut blastosol
5) Kurang lebih 5 hari setelah fertilisasi, blastosit akan turun ke uterus
dan menanamkan diri di endometrium. Prosesnya disebut implantasi.
6) Proses implantasi terjadi pada hari ke 7 atau 8 setelah fertilisasi.
Proses implantasi dengan cara menghancurkan sel-sel
endometrium→karena trofoblas mengeluarkan enzim proteolitik.
Biasanya embrio akan tertanam kuat setelah hari ke 12 dari fertilisasi.
7) Setelah implantasi:
a. Trofoblas menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan
tujuan memperluas daerah penyerapan makanan.
b. Trofoblas mulai mensekresikan hormon HCG (Human Chorionic
Gonadotropin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara
menstimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga
mencegah terjadinya menstruasi.

By Kendra Mahata Putra 15


Sistem reproduksi
c. Embrioblas membelah diri menjadi kelompok sel yang sedikit
menonjol yang disebut bintik benih/calon janin.
d. Terbentuk membrane ekstraembrionik. Membrane ekstra
embrionik berfungsi sebagai pelindung embrio dari berbagai
tekanan yang berasal dari luar. Selain itu membrane ini juga
berfungsi memberi makan embrio.

8) Pada minggu ke -3 fase blastula akan segera berlanjut ke fase


gastrula.

Mesoderm

9) Pada fase gastrula ini, blastula akan mengalami pelekukan


(invaginasi) sehingga terbentuklah rongga baru yang disebut
gastrocoel / archenteron. Lubang tempat pelekukan disebut
blastopore yang kelak akan berkembang menjadi anus.
Pada tahap akhir proses ini, bintik benih akan membentuk tiga lapisan
jaringan embrional, yaitu:
a. Lapisan luar (ektoderma)
b. Lapisan tengah (mesoderma)
c. Lapisan dalam (endoderma)
Kemudian tiap lapisan jaringan itu akan berkembang menjadi organ-
organ yang dimiliki embrio atau mengalami organogenesis.
10) Proses organogenesis terjadi pada minggu ke-4 sampai ke-8, meliputi:
a. Ektoderma = mengalami perkembangan menjadi kulit, hidung,
mata, dan system saraf

By Kendra Mahata Putra 16


Sistem reproduksi
b. Mesoderma = mengalami perkembangan menjadi tulang,
peritoneum otot, pembuluh darah, jantung, ginjal, limpa, kelenjar
kelamin, dan jaringan ikat.
c. Endoderma = mengalami perkembangan menjadi organ-organ yang
terkait dengan system pencernaan dan system pernapasan.
Dari tahapan implantasi sampai tahapan organogenesis, bayi
disebut dengan Embrio, sedangkan tahapannya disebut dengan
Tahapan Embrionik.
11) Setelah minggu ke-8 embrio membentuk berbagai organ tersebut
dengan pesat. Pada tahapan ini embrio disebut dengan Fetus/Janin,
dan tahapannya dinamakan Tahapan Fetus/Janin. Tahapan ini
berlangsung sampai janin siap dilahirkan.
12) Masa janin ditandai dengan penyempurnaan jaringan-jaringan dan
organ-organ dalam serta pertumbuhan tubuh yang pesat.
Membrane ekstraembrionik
Merupakan perluasan-perluasan berlapis membrane dari jaringan –
jaringan embrio. Pada dasarnya membrane-membran tersebut adalah
lipatan-lipatan yang pada akhirnya tumbuh mengelilingi embrio.
Selama tahapan embrionik, membrane ini mulai terbentuk. Membrane ini
berada di luar embrio.
Membrane ekstraembrinik dibedakan menjadi 4 yaitu:

By Kendra Mahata Putra 17


Sistem reproduksi
a. Kantong kuning telur (yolk sac)
Merupakan membrane yang terbentuk dari perluasan lapisan
endoderma. kantung ini adalah tempat pemunculan sel-sel darah dan
pembuluh darah yang pertama. Oleh karena itu, pada tahapan
selanjutnya kantung ini berhubungan dengan tali pusar.
b. Amnion
Tumbuh dari lipatan jaringan trofoblas yang melingkupi sebelah luar
embrioblas. Amnion merupakan kantong yang berisi cairan amnion.
Amnion berfungsi sebagai pelindung embrio baik dari gesekan mau
tekanan. Amnion disebut juga ketuban. Cairan amnion kurang lebih
sebanyak 1000-1500 ml.
c. Alantois
Alantois merupakan membran yang membentuk tali pusar. Adanya
tali pusar menjadikan plasenta pada lapisan endometrium terhubung
dengan embrio. Bagi embrio, alantois dapat menyalurkan berbagai
nutrisi dan oksigen dari ibu lewat pembuluh darah. Sebaliknya,
alantois juga berguna sebagai saluran pengeluaran sisa metabolisme
embrio.
d. Korion
Korion memiliki bagian yang berbentuk jonjot–jonjot atau vili korion.
Di dalam vili korion terdapat pembuluh darah embrio
yang berhubungan secara langsung dengan pembuluh darah ibu dalam
endometrium.
Fungsi vili korion adalah sebagai tempat untuk pertukaran gas,
sari makanan, dan sisa metabolisme dari ibu ke embrio.
Korion adalah cikal bakal plasenta. Dengan kata lain, plasenta
terbentuk dari jaringan ibu yaitu endometrium, sedangkan dari janin
yaitu korion. Biasanya plasenta mulai terbentuk pada minggu ke-4
dan umumnya mencapai pembentukan lengkap pada minggu ke-16.
Plasenta berfungsi sebagai pemberi nutrisi makanan bersama
darah bagi perkembangan dan pertumbuhan embrio.

By Kendra Mahata Putra 18


Sistem reproduksi
2. Persalinan
Setelah embrio tumbuh dan berkembang menjadi bayi yang sempurna,
proses dilanjutkan dengan persalinan. Persalinan atau kelahiran terjadi
akibat serangkaian kontraksi uterus yang kuat dan berirama.
Prosesnya terjadi dalam tiga tahap:
1) Pembukaan jalan lahir
Pembukaan ini mulai dari 1 cm sampai lengkap (10 cm). Dalam proses
persalinan normal, tahap pertama ini memerlukan waktu sekitar 20 jam
untuk anak pertama.
2) Ekspulsi atau pengeluaran bayi.
Pada tahap ini, otot rahim berkontraksi, serviks membesar, dan bayi
didorong ke luar. Persalinan yang normal umumnya kepala bayi keluar
terlebih dahulu dan diikuti bagian tubuh lainnya. Pada saat
berkontraksi, amnion pecah, dan cairan amnion keluar bersama bayi
untuk melicinkan jalan keluar. Secara normal, tahapan ini hanya
memerlukan waktu setengah jam.
3) Keluarnya bayi
Setelah bayi keluar, tali pusar akan dipotong dan dijepit sehingga
menjadi pusar. Pada tali pusar tidak terdapat jaringan saraf sehingga
tidak terasa sakit sewaktu dipotong. Setelah bayi lahir, paru-paru
membesar dan segera berperan sebagai alat pernapasan. Selanjutnya,
aliran darah melalui tali pusar berhenti dan pola peredaran darah
beralih melalui jantung, aorta, dan arteri paru-paru. Tidak lama setelah
bayi lahir, dalam waktu 3-10 menit plasenta dan sisa-sisa tali pusar
akan keluar dari tubuh ibu.
Ada beberapa hormon yang berperan pada proses kelahiran bayi,
meliputi:

By Kendra Mahata Putra 19


Sistem reproduksi
1) Hormon relaksin diproduksi oleh korpus luteum dan plasenta. Fungsi
hormon ini adalah melunakkan serviks dan melonggarkan tulang
panggul saat terjadi kelahiran.
2) Hormon estrogen disekresikan seiring dengan perkembangan folikel.
Estrogen juga diproduksi oleh plasenta dengan fungsi merangsang
kelenjar mammae dan menyebabkan kontraksi rahim.
3) Hormon prostaglandin dihasilkan oleh rahim dan produksinya
meningkat pada akhir kehamilan dengan fungsi meningkatkan
kontraksi dinding rahim. Hormon serupa juga terdapat pada cairan
ejakulasi yang dimiliki laki-laki. Maka tak heran jika kehamilan telah
lewat waktu banyak praktisi kesehatan menyarankan untuk digunakan
berhubungan dengan pasangan.
4) Hormon oksitosin, dihasilkan oleh kelenjar hipofisis ibu. Fungsinya
juga meningkatkan kontraksi dinding rahim. Disisi lain, hormon
oksitosin bertugas menyiapkan laktasi dengan membuka saluran ASI
dari alveolus ke puting payudara. Produksi oksitosin bertambah apabila
dilakukan stimulasi puting susu.
F. ASI
Setelah bayi dilahirkan, tahap berikutnya yang dilakukan pada bayi adalah
laktasi. Laktasi merupakan fase pemeliharaan dan perawatan bayi yang salah
satunya memberikan air susu ibu (ASI). Pada fase ini,
kelenjar pituitari anterior menyekresikan hormon prolaktin. Prolaktin
tersebut menstimulasi kelenjar susu untuk memproduksi air susu ibu.
Sementara proses pengeluarannya dipengaruhi oleh hormon oksitosin.
ASI yang dibentuk pertama kali dinamakan kolostrum. Kolostrum
mengandung banyak berbagai zat yang berguna bagi bayi. Misalnya saja,
kandungan protein yang lebih tinggi, zat antibodi sebagai pelindung tubuh
alami, enzim lipase, zat DHA (Docosa Hexanoic Acid) dan AA (Arachidonic
Acid) sebagai peningkat kecerdasan otak. Kolostrum berwarna lebih kuning
dan lebih kental.
Kolostrum berfungsi:

By Kendra Mahata Putra 20


Sistem reproduksi
 Membersihkan saluran pencernaan bayi dari mukoneum (kotoran yang
terdapat dalam saluran perncernaan janin).
 Merangsang kematangan mukosa usus sehingga saluran pencernaan bayi
siap mencerna ASI.
Memberikan ASI pada bayi memiliki banyak keuntungan baik bagi bayi
maupun ibu yang sedang menyusui. Salah satu keuntungnya adalah
kedekatan emosional antara ibu dan bayi.
G. Pengaturan Kelahiran
Sejalan dengan perkembanagn zaman, pertumbuhan penduduk pun
mengalami perkembangan pesat. Dengan lahan hidup yang tetap, maka
pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menimbulkan masalah sandang,
pangan, papan dan kesehatan. Untuk mengatasi masalah ini, maka dilakukan
upaya pengaturan kelahiran yang di Indonesia disebut program Keluarga
Berencana (KB).
Program KB dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat bantuan
maupun dengan system kalender (tidak melakukan hubungan seksual pada
saat masa subur). Selain itu ada pula metode KB yang sifatnya permanen,
yaitu vasektomi dan tubektomi.
Berikut macam-macam alat KB dan mekanisme kerjanya:
1. Pil
Pil yang mengandung hormon ini dimunum setiap hari.
1) Jenis dan pengertian
a. Mini pil yaitu alat kontrasepsi jenis pil yang hanya mengandung
hormon progesteron dosis rendah.
b. Pil Kombinasi yaitu alat kontrasepsi yang mengandung hormon
estrogen dan progesteron.

2) Cara kerja
a. Pil ini menghasilkan hormon estrogen dan progesterone buatan,
yang cara kerjanya menyerupai hormon alami yang diproduksi
oleh tubuh setiap bulan. Oleh karenanya FSH dan LH tidak di

By Kendra Mahata Putra 21


Sistem reproduksi
produksi, sehingga akan mencegah produksi sel telur (ovum) dari
ovarium.
b. Mengentalkan lendir serviks sehingga sperma sulit masuk.
3) Efektifitas: 99% untuk pil kombiniasi dan 86% untuk mini pil.
2. Suntikan
1) Pengertian
Alat kontrasepsi suntik yang diberikan setiap 1 bulan sekali
(mengandung hormon estrogen dan progesteron) atau 3 bulan sekali
(hanya mengandung hormon progesteron).
2) Cara kerja
Sama dengan pil KB
a. Menghasilkan hormon estrogen dan progesterone buatan, yang cara
kerjanya menyerupai hormon alami yang diproduksi oleh tubuh
setiap bulan. Oleh karenanya FSH dan LH tidak di produksi,
sehingga akan mencegah produksi sel telur (ovum) dari ovarium.
b. Mengentalkan lendir serviks sehingga sperma sulit untuk masuk.
3) Efektifitas: Efektifitasnya tinggi sekitar 99% bila digunakan secara
teratur.
3. Susuk (implant)
1) Pengertian
Sama dengan pil kecuali susuk ditanamkan di dalam kulit, biasanya di
lengan atas. Implan mengandung progesterone yang akan terlepas
secara perlahan dalam tubuh.
Jenisnya:
a. Norplant : terdiri dari 6 batang dan lama kerja 5 tahun
b. Implanont : terdiri dari 1 batang lama kerja 3 tahun
c. Indoplant dan Jadena : terdiri dari 2 batang dengan lama kerja 3
tahun.
2) Cara kerja
a. Mengentalkan lendir serviks.

By Kendra Mahata Putra 22


Sistem reproduksi
b. Mengurangi proses pembentukan endometrium sehingga sulit
terjadi implantasi.
c. Menekan ovulasi karena FSH dan LH tidak diproduksi.
3) Efektifitas: 99 %
4. Intra - Uterine Device (IUD)/Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR)→spiral
1) Pengertian
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga
halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup
baik.
2) Cara kerja
a. IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi
perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
b. IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu.,
walaupun IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat
reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
c. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus→
meningginya produksi prostaglandin (karena pengaruh bahan
dasarnya yaitu tembaga yang menyebabkan sering adanya
kontraksi uterus pada pemakaian AKDR yang dapat menghalangi
nidasi/implantasi)
3) Efektifitas: 99%
5. Spermisida
1) Pengertian
Adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia non oksinol-9
yang digunakan untuk membunuh sperma.
Spermisida dapat berbentuk aerosol (busa), krim / jeli, film, dan
suppositoria.
Spermisida dimasukkan jauh ke dalam vagina sesaat
sebelum berhubungan seksual. Pengguna harus menunggu 10-15

By Kendra Mahata Putra 23


Sistem reproduksi
menit setelah spermisida dimasukkan sebelum melakukan hubungan
seksual.
2) Cara kerja
Spermisida mencegah kehamilan dengan membunuh sperma yang
masuk.
3) Efektifitas: Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara
penggunaannya, kurang lebih 80%. Spermisida akan jauh lebih efektif,
bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
6. Diafragma
1) Pengertian
Adalah kap berbentuk bulat,
cembung, terbuat dari lateks
(karet) yang dimasukkan ke
dalam vagina sebelum
berhubungan seksual dan
menutupi serviks. Terbuat dari
karet lunak, mencegah sperma
mencapai leher rahim.

Ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.


Pemakaiannya harus selalu bersamaan dengan spermisida (bentuk
krim atau jeli). Gel Spermisida digunakan bersama untuk mematikan
atau mengganggu gerakan sperma. Diafragma dipasang sebelum
melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8
jam.
2) Cara kerja
a. Berguna untuk menutupi uterus sehingga mencegah sperma
membuahi sel telur.
b. Sebagai alat untuk menempatkan spermisida, sehingga akan
membunuh sperma yang masuk.

By Kendra Mahata Putra 24


Sistem reproduksi
3) Efektifitas: 85%, bisa menurun bila terlalu cepat dilepas kurang dari 8
jam setelah senggama.
7. Kondom
1) Pengertian
Adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau
penularan penyakit kelamin pada saat bersanggama. Kondom
biasanya dibuat dari bahan karet latex dan dipakaikan pada alat
kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelum bersanggama
(bersetubuh).
Kondom tidak hanya dipakai oleh lelaki, terdapat pula kondom wanita
yang dirancang khusus untuk digunakan oleh wanita. Kondom ini
berbentuk silinder yang dimasukkan ke dalam alat kelamin atau
kemaluan wanita. Kondom khusus kaum wanita tersebut memiliki
dua ujung di mana ujung yang satu dimasukkan ke arah rahim dan
tertutup dengan busa untuk menyerap sperma dan ujung yang lain ke
arah luar terbuka. Kondom ini memiliki dua buah cincin yang
masing-masing berada pada ujung kondom sebagai rangka.
2) Cara kerja
Cara kerja kondom wanita sama dengan cara kondom lelaki, yaitu
mencegah sperma masuk ke dalam alat reproduksi wanita.
3) Efektifitas: 80-90%, penggunaan kondom cukup efektif selama
digunakan secara tepat dan benar.
8. Tubektomi
Adalah metode ber-KB dengan cara menyumbat/mengikat/memotong
(tergantung teknik operasi yang dipilih) saluran telur (tuba fallopi).
Dengan majunya ilmu kedokteran sekarang ini, saluran tuba yang diikat
bisa dilepas lagi, dan yang dipotong bisa disambung lagi
melalui microsurgery. Walaupun bisa disambungkan kembali, namun
tingkat fertilitasnya tidak akan kembali seperti sedia kala.
9. Vasektomi

By Kendra Mahata Putra 25


Sistem reproduksi
Adalah metode ber-KB dengan cara memotong atau mengikat Vas
Deferen yaitu saluran yang mengangkut sel sperma dari testis menuju
vesikula seminalis.
H. KELAINAN SISTEM REPRODUKSI
1. Prostatis
Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan
peradangan pada uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat
menghambat uretra sehingga timbul rasa nyeri bila buang air kecil.
Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli.
2. Gonorrhea
Penyakit ini lazim disebut dengan kencing nanah. Penyebabnya adalah
bakteri Neisseria Gonorrheae. Ia ditularkan melalui prilaku seks yang
bebas dan menyimpang. Gejalanya adalah keluarnya cairan berwarna
putih yang disertai dengan rasa yang nyeri pada saat buang air kecil.
3. Raja singa/sifilis
Sifilis atau sering disebut juga dengan penyakit raja singa merupakan
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum.
Penyakit ini bisa menular melalui hubungan seksual, baik vaginal,
rektum, anal, maupun oral.
Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang
dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan
keterbelakangan mental.
Sifilis tidak menular melalui peralatan makan, tempat dudukan toilet,
knop pintu, kolam renang, dan tukar-menukar pakaian. Pada stadium
lanjut, sifilis tidak hanya menyerang organ-organ reproduksi, tetapi juga
menyerang organ-organ tubuh yang lain, misalnya hati, system saraf dan
otak.
4. Impotensi
Impotensi yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi
penis pada pada hubungan kelamin yang normal. Impotensi dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antaralain gangguan produksi hormon

By Kendra Mahata Putra 26


Sistem reproduksi
testosteron, diabetus melitus, merokok, kecanduan alkohol, hipertensi,
arterioslerosis, maupun gangguan saraf.
5. Infertilitas (ketidaksuburan)
Yaitu ketidakmampuan pasangan untuk mendapatkan keturunan
walaupun sudah berhubungan intim secara teratur tanpa menggunakan
alat kontrasepsi (biasanya dalam kurun waktu satu tahun). Infertilitas
dapat disebabkan faktor di pihak pria maupun pihak wanita.
Infertilitas itu sendiri ada 2 jenis:
 Infertil Primer, masalah ketidaksuburan yang terjadi pada wanita
yang memang belum pernah hamil.
 Infertil Sekunder, masalah ketidaksuburan yang juga terjadi pada
wanita namun sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya.
6. Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan di mana jaringan endometrium terdapat di
luar uterus yaitu dapat tunbuh disekitar ovarium,oviduk atau jauh di luar
uterus seperti usus besar, dan kandung kemih. Hal ini dikarenakan
pengaliran balik darah menstruasi melalui tuba falopi. Pada saat terjadi
menstruasi, jaringan endometriosis ini ikut luruh bersama darah
menstruasi. Hal inilah yang menyebabkan nyeri hebat pada saat haid dan
jumlah darah lebih dari menstruasi biasanya.
Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit pada masa
menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan
sulitnya terjadi kehamilan.
Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan,
pemberian hormon, laporoskopi atau bedah leser.
7. Kista
Suatu massa yang membentuk benjolan berisi cairan, yang tumbuh pada
alat kelamin wanita seperti ovarium maupun rahim. Benjolan tersebut
mengandung cairan kental seperti nanah, darah, atau bahan lainnya.
Penyebab yang paling utama ialah faktor gen yang diturunkan oleh
orangtua pada anaknya, penyebab lainnya masih menjadi misteri, namun

By Kendra Mahata Putra 27


Sistem reproduksi
ada literatur yang menyebutkan bahwa kista berasal dari telur yang gagal
berovulasi, ada juga yang menyatakan bahwa kista diproduksi oleh
kelenjar-kelenjar yang ada di ovarium, yang tak bisa dikeluarkan dan
akhirnya tertampung, dan makin lama makin besar.
Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan.
Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya
dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya tumor
jinak relatif mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak
membahayakan kesehatan penderitanya.
Walaupun penyakit kista ini termasuk penyakit jinak, tetapi penyakit ini
memiliki potensi untuk menjadi penyakit ganas.
8. Mioma uteri
Adalah tumor jinak di jaringan otot rahim (miometrium). Sebagian ahli
berpendapat, mioma uteri terjadi karena adanya perangsangan hormon
estrogen terhadap sel-sel yang ada di otot rahim, oleh karenanya Mioma
uteri kebanyakan terjadi pada masa reproduksi dan pembesarannya
berkaitan dengan hormon estrogen. Sangat jarang ditemukan pada anak-
anak bahkan nyaris tidak pernah karena anak usia ini belum ada
rangsangan estrogennya.
Sementara pada wanita menopause, mioma biasanya mengecil, karena
estrogen sudah berkurang. Mioma ini menyebabkan infertile karena
mengganggu implantasi zigot pada endometrium. Andaikan bisa hamil ,
Mioma Uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak berupa
kelainan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan pada
saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak setelah melahirkan dan
gangguan pelepasan plasenta, bahkan bisa menyebabkan keguguran.
9. Vulvovaginitas
Vulvovaginitis adalah peradangan atau infeksi pada vulva dan vagina
yang sering menimbulkan gejala keputihan (fluor albus).
Penyebabnya:

By Kendra Mahata Putra 28


Sistem reproduksi
Infeksi, bakteri (misalnya klamidia, gonokokus), jamur (misalnya
kandida), protozoa (misalnya Trichomonas vaginalis), virus (misalnya
virus papiloma manusia dan virus herpes), Spermisida, pelumas, kondom,
diafragma, penutup serviks dan spons, pembilas vagina, pakaian dalam
yang terlalu ketat (tidak berpori-pori dan tidak menyerap keringat), dll.
Gejala yang paling sering ditemukan adalah keluarnya cairan abnormal
dari vagina (keputihan abnormal). Dikatakan abnormal jika jumlahnya
sangat banyak, baunya menyengat atau disertai gatal-gatal dan nyeri.
Cairan yang abnormal sering tampak lebih kental dibandingkan cairan
yang normal dan warnanya bermacam-macam. Keputihan dapat
disebbakan oleh bakteri (Gardnerella vaginalis), protozoa (Trichomonas
vaginalis) maupun jamur (Candida albicans).

By Kendra Mahata Putra 29


Sistem reproduksi
Uji Kompotensi

A.Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Perhatiakan organ-organ reproduksi pria


berikut!
1) Tubulus seminiferus
2) Epididimis
3) Vas deferens
4) skrotum
5) Duktus ejakulatoris Nama bagian yang ditunjukkan angka
(3) dan (4) beserta pembelahan yang
Organ reproduksi merupakan saluran
terjadi adalah.....
kelamin terdapat pada angka.......
a. sel primordial, spermatogonium dan
a. 1), 2), dan 4)
mitosis
b. 1), 3), dan 5)
b. sel primordial, spermatogonium, dan
c. 1), 4), dan 5)
meiosis
d. 2), 3), dan 4) c. spermatogonium, spermatosit primer,
e. 2), 3), dan 5) dan mitosis
2 Cermati gambar organ reproduksi wanita d. spermatosit primer, spermatosit
berikut! sekunder, meiosis I
e. spermatosit sekunder, spermatid, dan
meiosis II
4. Perhatika bagan oogenesis berikut!

Bagian organ reproduksi yang berfungsi sebagai


tempat pembentukan ovum ditunjukan oleh
angka.......
a. (1) d. (4)
b. (2) e. (5)
c. (3) Secara berurutan sel yang terbentuk
3. perhatikan gambar spermatogenesis berikut! dari hasil mitosis dan miosis I
adalah.....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
By Kendra Mahata Putra 30
Sistem reproduksi
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 3 dan 5
5. Perhatikan gambar berikut!

Membran kehamilan ini melindungi


janin dari tekanan, benturan, atau
Berdasarkan bagan tersebut, tahapan
perubahan suhu yang sangat drastis.
yang terjadi pada bagian A
Membran kehamilan yang dimaksud
adalah.......
ditujunkkan oleh angka.........
a. Hipotalamus menghasilkan
a. 1 d. 4
hornon gonadotropin
b. 2 e. 5
pembentukan FSH
c. 3
b. Kurpos luteum menghentikan
6.Hormon progesteron daam sistem
produksi hormon estrogen dan
reproduksi wanita berperan dalam.....
progesteron
a. meransang ovulasi
c. Estrogen menghambat
b. meransang kontraksi uterus
pembentukan FSH, hipofisis
c. menghambat sekresi esterogen
melepaskan LH
d. memelihara ketebalan endometrium
d. Esterogen Menghambat
e. meransang pertubuhan folikel primer
Pembentukan Lendir
7. Perhatikanlah Bagian Siklus
e. Ovum matang diselubungi
Menstruasi Berikut!
folikel
8. penyakit gonore merupakan salah
satu penyakit kelamin...........
a. turunnya daya imunitas

By Kendra Mahata Putra 31


Sistem reproduksi
b. timbul kutil pada alat kelamin 3. Hormon FSH dan LH dihasilkan oleh
c. timbul luka disekitar alat kelamin kelenjar pituitari. Apa fungsinya
d. turunya berat badan secara drastis kedua hormon tersebut dalam siklus
e. keluarnya cairan nanah pada kelamin menstruasi?
9. Gangguan pada organ reproduksi wanita 4. Ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS
yang ditandai munculnya jaringan dapat menularkan virus HIV kepada
endometrium dibagian (1) dan (2) si janin yang dikandungannya,
adalah..... padahal pembuluh dengan pembuluh
a. hipogonadisme d. epididimitis darah janin. Bagaimana penularan
b. kriptorkidisme e. prostatis tersebut dapat terjadi?
c. endometrions 5. Siapa sajakah yang berisko tinggi
10. Alat kontraksi yang membantu tertular HIV/AIDS?
mengatur hormon ovulasi yaitu......
a. pil
b. IUD
c. kondom
d. spermasid
e. diafragma

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Organ reproduksi pria terdiri atas


organ reproduksi luar dan organ
reproduksu dalam. Organ reproduksi
luar terdiri dari penis dan skrotum.
Bagaimana karakteristik dari penis
dan skrotum?
2. Seorang pria yang sering
mengenakan celana ketat
dikhawatirkan akan mengalami
gangguan kesuburan. Benarkah
pendapat tersebut?

By Kendra Mahata Putra 32


Sistem reproduksi

Anda mungkin juga menyukai