DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Peristiwa kasus dari efusi pleura susah untuk dipastikan karena banyaknya
etiologi penyakit yang mengakibatkan kelainan tersebut. Kasus efusi pleura
yang terjadi di Amerika kira-kira sekitar 1,5 juta kasus pertahunnya.
Umumnya penyebab dari kasus tersebut yaitu karena gagal jantung,
pneumonia karena bakteri serta keganasan. Namun kasus efusi pleura di
international kira-kira sekitar 320 kasus/100.000 penduduk. Di Negara
Indonesia kasus efusi pleura sendiri banyak disebabkan karena penyakit
tuberkulosis paru.
Efusi pleura tidak ditemukan perbedaan jenis kelamin yang signifikan antara
pria dan wanita. Namun pada usia ,efusi pleura lebih banyak ditemukan
pada usia dewasa muda dan orang tua. Efusi pleura ini lebih sering
ditemukan pada anak-anak dengan pneumonia.
ETIOLOGI
Jenis cairannya :
1.Efiusi Pleura Transudatif : disebabkan lokasi terbentuknya
oleh kegagalan jantung kongestif (gagal
jantung kiri), sindrom nefrotik, asites
1.Efusi pleura unilateral yaitu tidak
yang disebabkan oleh sirosis hepatis,
memiliki hubungan yang spesifik dengan
sindrom vena cava superior, tumor dan
penyebab penyakit.
juga sindrom meid.
2.Efusi pleura bilateral dapat
2. Efusi pleura eksudatif : infeksi, TB,
ditemukan pada penyakit gagal jantung
pneumonia, tumor, infark paru, dan
kongestif, asites, sindrom nefrotik,
radiasi penyakit kolagen
infark paru, tumor dan tuberculosis.
3. Efusi cairan hemorargis : tumor,
trauma, infark paru dan tuberculosis.
KLASIFIKASI
b. Efusi pleura eksudat, Efusi pleura ini akan terjadi akibat adanyaa
kebocoran cairan melewati pembuluh kapiler yang rusak dan akan
masuk kedalam paru terdekat (Morton, 2012).
PATOFISIOLOGI
Beberapa pasien dengan tumor yang bemetastasis ke pleura akan
mengakibatkan peningkatan permeabilitas permukaan pleura sehingga
volume cairan yang masuk ke rongga pleura akan lebih banyak daripada
volume cairan yang dapat dikeluarkan. Sebaliknya, penurunan kemampuan
untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura juga dapat menyebabkan
terjadinya efusi pleura. Penurunan drainase limfatik ini disebabkan oleh dua
mekanisme yang berbeda. Mekanisme pertama, karena cairan yang
meninggalkan rongga pleura menuju daerah pembuluh limfe di pleura parietal
sehingga menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk mengeluarkan
cairan dari rongga pleura dan pada akhirnya akan terjadi penumpukan cairan
pleura. Mekanisme kedua karena pembuluh limfe dari pleura parietal
terutama mengalir menuju kelenjar getah bening mediastinal sehingga
kemampuan drainase cairan pleura berkurang.
MANIFESTASI KLINIS
Manifiestasi klinis efusi pleura diakibatkan oleh penyakit
pneumonia yang menyebabkan demam menggigil dan nyeri
pada pleuritis:
2.Adanya rasa berat pada dada a. Dinding dada berbentuk cebung dan gerakan tertinggal
3.Batuk ringan dan non produktif disertai dengan b. Terdapat penurunan pada vocal fremitus
tuberkolosis pada paru dan batuk berdarah
c. Perkusi dull sampai flat
4.Adanya demam subfebris pada penyakit TBC
d. Penurunan bunyi napas sampai menghilang
dan demam pada penyakit empyema
e. Pendorongan mediastinum ke sisi yang sehat, diketahui dengan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan radiologik B. Biopsi Pleura c. Torakosentesis
(rontgen dada)
Pemeriksaan foto thoraks ini Mengetahui adanya warna,
mengambil specimen jaringan pleura
diperlukan sebagai monitor atas
melalui biopsy jalur perkutaneus kejernihan, berat jenis dan
intervensi yang telah diberikan pada
untuk mengetahui adanya sel-sel sitologi.
keadaan keluhan klinis yang
ganas atau kuman-kuman penyakit.
membalik.
Secara kimiawi mengiritasi, yaitu seperti tetrasiklin yang dimasukkan kedalam ruang pleura untuk
mengobliterasi ruang pleura dan mencegah akulmulasi· cairan lebih lanjut. Untuk pengobatan lainnya
efusi pleura malignan ini termasuk radiasi pada dinding dada, terapi diuretic dan bedah plerektomi.
PATHWAY
KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN
Konsep Asuhan Keperawatan Efusi Pleura
Pengkajian Keperawatan
Identitas Klien
Dalam tahap ini perawat perlu mengetahui mengenai nama,
umur, jenis kelamin, agama/kepercayaan, alamat rumah, status
pendidikan, pekerjaan pasien, No RM, hingga status klien
Riwayat Kesehatan yang terdiri dari :
1. Diagnosa Medis
Efusi Pleura 4. Riwayat kesehatan terdahulu
a. Penyakit yang pernah dialami
2. Keluhan Utama
Menanyakan pada pasien apakah pernah menderita
Faktor utama yang mendorong pasien dalam
penyakit TBC paru, gagal jantung, pneumonia, asites,
mencari pertolongan (berobat) kerumah sakit.
trauma dsb. Hal ini diperlukan agar mengetahui adanya
Biasanya pada pasien efusi pleura didapatkan
faktor predisposisi pasien.
keluhan sesak nafas, rasa berat pada dada, nyeri
b. Kebiasaan/pola hidup/life style
pleuritik akibat adanya iritasi pada pleura.
Meliputi bagaimana perasaan pasien terhadap
3. Riwayat kesehatan sekarang penyakitnya, serta bagaimana cara mengatasinya serta
Biasanya pada pasien efusi pleura dapat dilihat dari bagaimana perilaku pasien mengenai tindakan yang
tanda-tanda awalnya yaitu seperti sesak nafas, dilakukan terhadap dirinya
batuk, nyeri pleuritik, BB menurun, rasa berat pada c. Riwayat kesehatan keluarga
dada dsb. Tanya pada pasien kapan keluhan Menanyakan apakah ada keluarga yang menderita
tersebut muncul, apa tindakan yang telah dilakukan penyakit yang disinyalir sebagai penyebab efusi pleura
dalam menurunkan atau menghilangkan keluhan- yaitu seperti asma, TB paru, kanker paru dsb.
keluhan tersebut.
Pengkajian Keperawatan Pola Gordon
d. Dada
Paru-paru
1. Inpeksi : adanya peningkatan frekuensi/takipnea, peningkatan kerja napas,penurunan
pengembangan thorax (pada area yang sakit), gerakan dada tidak sama (paradoksik) bila trauma.
2. Palpasi :terjadi ketertinggalan gerak antara area yang sakit dengan area sehat, fremitus menurun
pada sisi yang sudah terkena cairan, pemeriksaan fremitus yang dilakukan dengan meminta pasien
mengatakan “tujuh puluh tujuh” atau“sembilan puluh Sembilan” secara berulang.
3. Perkusi : terdengar bunyi pekak pada area tas yang terpenuhi oleh cairan
4. Aukultasi : bunyi napas tidak terdengar pada bagian yang tidak terkena penumpukan cairan.
Jantung
5. Inpeksi : utidak tampak, ictus cardis pada ics 5 mid clavicula sinista
6. Palpasi : teraba, ictus cardis pada ics 5 mid clavicula sinista
7. Perkusi : dullnes
8. Aukultasi : irama jantung gallop (gagal jantung sekunder, terhadap efusi pleura)
LANJUTAN . . . . .
e. Abdomen
- Inpeksi : tidak adanya asites atau pembesaran
- Palpasi : bising usus terdengar normal
- Perkusi : tidak ada nyeri tekan di daerah abdomen
- Aukultasi : tympani
f. Ekstremitas atas
-inpeksi : apakah ada atropi ataukah tidak, apakah pergerakannya aktif atau tidak
-palpasi : terdapat nyeri tekan atau tidak, adakah edema atau tidak
Pemeriksaan penunjang dan laboratorium
Evaluasi keperawatan dilakukan secara sistematis dan periodik setelah pasien diberikan intervensi . Evaluasi
keperawatan ditulis dengan format SOAP, yaitu :
Judul :
"Penatalaksanaan Fisioterapi dengan Modalitas Infrared dan Deep Breathing
Exercise terhadap Penurunan Nyeri dan Ekspansi Thoraks pada Pasien Efusi
Pleura Post Water Seal Drainage."
Metode
Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus (case study) dengan satu sampel yaitu
penderita efusi pleura post water seal drainage (WSD) menggunakan Infrared dan deep
breathing. Subjek dalam karya tulis ilmiah ini adalah pasien sesak nafas yang diikuti dengan nyeri
dan penurunan ekspansi thoraks. Dengan kriteria subjek dalam karya tulis ilmiah adalah sebagai
berikut : Bersedia menjadi responden, bersedia dilakukan tindakan keperawatan infrared dan
deep breathing exercise, mampu berkomunikasi dengan baik, dan menggunakan Visual Analogue
Scale (VAS) untuk mengukur nyeri dan ekspansi thoraks menggunakan pita ukur setelah
pemberian infraded dan deep breathing.
Hasil
1. Pribadi, A.S.E., 2021. Gambaran Efusi Pleura Malignancy yang menyertai karsinoma paru pada
lansia berdasarkan jenis kelamin (Doctoral dissertation, Wijaya Kusuma Surabaya University).
2. Hardini, K.F. and Putri, G.I.S.H., 2021. Penatalaksanaan Fisioterapi dengan Modalitas Infrared
dan Deep Breathing Exercise terhadap Penurunan Nyeri dan Ekspansi Thoraks pada Pasien Efusi
Pleura Post Water Seal Drainage. Physiotherapy Health Science (PhysioHS), 3(2), pp.108-112.
3. Tampubolon, H. and Sipahutar, D.M., 2021. Pemeriksaan Radiografi Thorax dengan Sangkaan
Efusi Pleura di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Jurnal Medika Radiologi, 3(1),
pp.24-29.
4. Pramesthi., N. Setiyawan. 2022. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT EFUSI
PLEURA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI. Jurnal keperawatan. Fakultas Ilmu
Kesehatan.
5. Umara, A.F., Wulandari, I.S.M., Supriadi, E., Rukmi, D.K., Silalahi, L.E., Malisa, N., Damayanti, D.,
Sinaga, R.R., Siagian, E., Faridah, U. and Mataputun, D.R., 2021. Keperawatan Medikal Bedah
Sistem Respirasi. Yayasan Kita Menulis.
TERIMA KASIH!!!