Anda di halaman 1dari 8

10.

SISTEM REPRODUKSI

10. 1. Pendahuluan
Pada hewan, dapat ditemukan berbagai variasi dalam hal struktur sistem
reproduksinya, namun walaupun demikian semuanya mempunyai pola dasar yang
sama, baik pada hewan jantan maupun hewan betina.

10. 2 Sistem Reproduksi Jantan


Pada hewan jantan, spermatozoa dihasilkan di dalam suatu rangkaian
saluran saluran halus (tubuli) di dalam testis yang disebut tubuli seminiferi testis.
Dari sini spermatozoa berjalan melalui vasa efferentia untuk memasuki ductus
deferens. Bagian posterior ductus ini melebar membesar vesicular seminalis.
Ductus deferens ini selanjutnya akan menuju keluar, atau terlebih dahulu melewati
organ kopulatorik (penis), yaitu pada hewan-hewan yang melakukan transfer
sperma secara langsung dari yang jantan kepada yang betina. Sepanjang saluran
sperma kadang-kadang dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar tambahan (glandula
accesoria) yang menghasilkan secret, yang antara lain berfungsi untuk
mengaktifkan sperma. Misalnya, (pada Mammalia) : glandula prostatae dan
glandula bulbourethralis.

10. 3. Sistem Reproduksi Betina


System Reproduksi betina menghasilkan ova sebagai sel-sel individual di
dalam ovarium. Pada Mammalia, ovum berkembang di dalam folliculus Grafii
yang membesar bersama pemasakan ovum dan akhirnya pecah membebaskan
ovum tersebut.Cairan yang terdapat di dalam folliculus mengandung hormon,
hormon reproduksi. Pada Mammalia, ovarium padat; pada katak berbentuk
saccus; sedang pada serangga tersusun atas banyak ovariola yang berbentuk
tubuler.
Ova yang masuk dilepaskan dari ovarium dan memasuki oviductus atas
peranan otot-otot pada dindingnya, atau atas peranan cilia yang terdapat
inferiornya. Pada dinding oviductus dapat ditemukan adanya kelenjar-kelenjar
yang menghasilkan berbagai material selubung telur seperti albumen (putih telur)
dan kulit kapur (cangkung) seperti pada Reftilia dan Aves. Bagian posterior
oviduct membesar berfungsi sebagai reservoir penyimpanan sementara bagi telur-
telur pada beberapa species tertentu.
Pada hewan-hewan yang perkembangan telurnya berlangsung di dalam
tubuh, bagian posterior oviductus mengalami ekspansi membentuk uterus.
Keadaan ini dijumpai terutama pada Mammalia dan pada beberapa jenis hewan
lain.
Pada hewan yang melakukan copulatio, bagian terminal saluran kelamin
betina membentuk spesialisasi berupa vagina yang menerima penis jantan.
Beberapa jenis hewan tertentu memiliki receptalum seminis yang berperan
sebagai penyimpanan sperma yang diterimanya.

10.4. Ontogeni gonade


Perkembangan organ-organ reproduksi (organa genitalia) sangat erat
hubungannya dengan organ-organ eksresi. Gonade mula-mula terbentuk sebagai
plica genitalis yang terdapat di medio dorsal coelom hypomer di antara
nephrostoma dengan mesenterium dorsal.
Pada manusia, organ-organ reproduksi mulai terbentuk antara minggu
kelima dan keenam. Pada saat itu organ-organ reproduksi masih dikatakan dalam
periode indifferent karena baik secara makroskopik maupun mikroskopik jenis
kelamin embrio belum dapat ditentukan. Di samping sepasang calon kelenjar
kelamin tadi, semua embrio Vertebrata dilengkapi pula oleh satu set ganda saluran
kelamin, berarti pada periode indifferent ini semua embrio vertebrata memiliki
baik saluran kelamin jantan maupun betina.
Pada manusia, jenis kelamin baru dapat ditentukan dengan cara mengamati
perkembanagan organa gebitalia externa pada minggu ke 8. Pada saat inilah hanya
satu system saja yang akan berkembang terus sesuai dengan jenis kelaminnya,
sedang yang lain akan mengalami kemunduran (degenerasi). Mekanisme
penentuan jenis kelamin sebenarnya terjadi pada saat fertilisasi, tetapi diagnose
berdasarkan identifikasi chromosomal ini sangat sukar dilakukan. Plica genitalis
pada embrio manusia berukuran 6 mm mulai tampak terdifferensiasi di bagian
permukaan medioventral plica urogenitalalis sedangkan plica mesonephridica
(calon organ-organ eksresi) terletak parallel dengan plica genitalis ini pada sisi
medialnya. Pada minggu ke 6, gonade indifferent tersusun atas epithelium
germinativum superficialis dan blastema interna sellular yang tersusun agak
longgar. Pada minggu berikutnya, gonade baru mulai menunjukkan tanda-tanda
yang mengidentifikasinya sebagai testis atau ovarium. Dalam perkembangan ini
blastema terbagi-bagi menjadi rangkaian sel. Bagian yang terdalam dalam
rangkaian ini disebut rangkaian sel kelamin primer. Bagian yang terdapat di antara
rangkaian sel kelamin primer dengan epithelium germinativum berkembang
menjadi lapisan yang tersusun atas sel-sel secara longgar dan disebut tunica
albuginea. Pada tahap ini, plica genitalis masih disebut sebagai gonade biseksual
karena mempunyai primordial baik testis maupun ovarium.
Bagian terluar plica genitalis disebut cortex, sedangkan bagian dalamnya
adalah medulla. Dalam hal ini cortex adalah epithelium germinativum dan
medulla adalah rangkaian sel-sel kelamin primer dengan calon tunica albuginea
yang terdapat di antara keduanya.
Bagian dari blastema yang paling dalam selanjutnya berkembang menjadi
rangkaian sel-sel rete bersama-sama dengan rangkaian sel kelamin primer. Baik
bagian cortex maupun medulla mengandung sel-sel kelamin primordial (cellula
germinalis primordialis) yang berasal dari sel-sel endodermal (pengembara) yang
bermigrasi daro endodermis saccus vitellinus di sebelah caudal discus embrionalis
melalui mesenterium dorsalis.
Apabila calon gonade ini berdifferensiasi menjadi testis rangkaian sel
kelamin primer dan rangkaian sel rete, lambat laun akan membentuk rongga-
rongga dan selanjutnya akan berkembang menjadi tubuli seminiferi testis dan rete
testis.
Tubuli seminiferi ini dilapisi oleh epithelium dengan sel-sel kelamin
primordial yag terdapat di dalamnya. Setelah kelak sel-sel kelamin ini mengalami
pemasakan (maturatio) secara lengkap, mereka akan dilepaskan sebagai
spermatozoa ke dalam lumen tubuli.
Sejak semula rete testis berarti telah berhubungan dengan tubuli
seminiferi. Selanjutnya sisi lain dari rete testis berhubungan pula dengan tubuli
mesonephridioi dari calon ren yang ada di dekatnya, membentuk saluran-saluran
keluar bagi spermatozoa yang masuk. Sementara itu cortex (epithelium
germinativum) lambat laun mengalami degenerasi struktual menjadi epithelium
coelom biasa yang terspisah dari tubuli seminiferi epithelium coelom biasa yang
terpisah dari tubuli seminiferi oleh albuginea.
Tunica albuginea sekarang merupakan suatu selubung jaringan pengikat
yang bersifat vascular. Sel-sel tertentu yang terdapat di antara rangkaian sel
kelamin primer selanjutnya akan berdifferensiasi secara khusus menjadi jaringan
interstitium; sel-sel inilah yang kemudian akan menjadi sumber produksi hormon
kelamin jantan yaitu androgen (testosteron). Apabila gonade berdifferensiasi
menjadi ovarium epithelium germinativum (cortex) akan terus menebal
membentuk rangkaian sel kelamin primer maupun rangkaian sel rete secara
serentak mengalami degenerasi struktural dan tunica albuginea akan tereduksi
menjadi suatu lapisan rudimenter (terdapat di antara area medullaris yang telah
mengalami degenerasi dengan cortex) yang sebaliknya terus berkembang secara
dominan.
Sel-sel kelamin primodial yang akan berkembang yang akan berkembang
menjadi ova terdapat di dalam rangkaian sel-sel kelamin sekunder. Setiap ovum
dikelilingi oleh sel-sel penyusun rangkaian sel kelamin sekunder ini dan
membentuk folliculus ovarius yang kan berkembang lebih lanjut di dalam
ovarium.
Dengan demikian, jelaslah bahwa gonade indifferent semula merupakan
suatu struktur campuran atau struktur rangkap yang memiliki baik potensi jantan
maupun betina (yang berupa medulla dan cortex).
Differensiasi struktural normal yang disertai dengan determinasi kelamin
genetik meliputi predominasi dari salah satu komponen terdapat komponen yang
lain (cortex terhadap medulla atau sebaliknya). Sementara itu sel-sel kelamin
primordial ternyata memiliki pula jenis kelamin indifferent atau bipotensial yang
perkembanganya kea rah ova atau sperma tergantung dari keadaan lingkungan
gonade tempat mereka berkembang.

Gambar. Sistem urogenital pada Amniota jantan dan Amniota betina.

Gambar. Diagram differensiasi Komponen cortex dan medulla pada gonade


mammalia.
GLOSARIUM SISTEM REPRODUKSI

JIYAUNNAJAH 1810119220014

Blastema, merupakan masa sel yang belum terdiferensiasi

Cellula germinalis, Berperan dalam transfer selektif nutrisi kepada embryo.


Copulatio, Kopulasi adalah tindakan dalam reproduksi seksual yang dilakukan oleh sepasang hewan
(termasuk manusia) dengan menyatukan organ sek untuk memasukkan sperma agar terjadi
fertilisasi bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim wanita.

Ductus deferens, adalah sebuah tabung yang dimiliki oleh kebanyakan vertebrata jantan yang
berfungsi menyalurkan sperma dari epididimis saat ejakulasi.

Folliculus grafii, merupakan kantong folikel pada betina.

Folliculus ovarius, juga disebut folikel ovarium.

Glandula bulbourethralis, ialah sepasang kelenjar kecil eksokrin yang terdapat pada sistem
reproduksi pria.

Glandula prostatae, adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi binatang menyusui jantan.
Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua
pertiga bagian dari air mani.

Medio dorsal coelom hypomer, adalah sebuah badan rongga pada punggung bagian tengah yang
berisi cairan yang ditemukan di sebagian besar hewan yang terletak pada hypomer.

Medioventral plica urogenitalalis, sistem urogenital atau sistem genitourinari adalah sistem organ
dari sistem reproduksi dan sistem kemih

Mesenterium, adalah organ yang menghubungkan usus dengan dinding perut bagian dalam. Organ
ini juga menjaga usus kita agar tetap di tempatnya ketika kita berjalan.
Mesonefros, terdiri atas tubulus glomerulus dan tubulus mesonefros yang terbuka ke duktus
mesonefros, terusan dari duktus pronefros. Banyak memiiliki segmen-segmen, nefron, mesonefros
akan bedegenerasi tetapi tubulus dan duktusnya merupakan derivat yang masih dipertahankan pada
organisma dewasa reptil, burung dan mamalia (tubulus membentuk duktus eferentes dan duktus
pembentuk struktur reproduksi).

Nephrostomi, adalah prosedur untuk mengalirkan urin dari ginjal dengan menggunakan kateter.

Oviductus, oviduk atau buluh rahim, adalah dua buah saluran yang sangat halus yang
menghubungkan ovarium mamalia betina dengan rahim.

Ontogeni gonade, merupakan pembentukan sistem reproduksi kelenjar seks atau kelenjar
reproduksi.
P

Plica mesonephridica, merupakan tempat mengalirnya urine (air seni) yang berasal dari ginjal,
terdapat di pinggiran dorsal rongga badan dan menuju ke belakang.

Receptalum seminis, berfungsi sebagai penampung sel-sel spermatozoa.

Saccus, disebut juga kantong.

Sel-sel rete, merupakan sekelompok sel yang etrdapat dalam rete testis.

Tunica albuginea, adalah lapisan pelindung yang tebal yang terbuat dari serat-serat padat untuk
melindungi testis.

Vasa defferentia, dikenal juga dengan sebutan ductus deferens adalah sebuah tabung yang dimiliki
oleh kebanyakan vertebrata jantan yang berfungsi menyalurkan sperma dari epididimis saat
ejakulasi.

Anda mungkin juga menyukai