- Pengertian
- Tempat pembentukan
Gametogenesis
Oogenesis = ovum
Spermatogenesis = (testis) tubulus seminiferous. Sel Sertoli berfungsi memberi makan
spermatozoa sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus berfungsi
menghasilkan testosteron.
Embriogenesis merupakan proses pembentukan dan pertumbuhan secara progresif sebuah sel. Tahap
perkembangan embrio melewati beberapa fase hingga akhirnya menuju periode organ atau yang disebut
juga sebagai organogenesis.
- Pengertian
- Proses
Morulasi
Proses: Tahap morula ialah tahap 32 sel-sel zigot yang tersusun padat. Kemudian setiap sel akan
terus melakukan pembelahan dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan hingga mencapai
angka 64-100 sel. Pembelahan hanya membagi-bagi sitoplasma zigot yang besar menjadi banyak
sel yang berukuran lebih kecil dan masing-masing berinti yang disebut blastomer (ukuran bolanya
sama). Blastomer-blasomer hasil pembelahan selanjutnya membentuk bola sel padat yang disebut
morula. Proses terbentuknya morula disebut morulasi.
Hari 1: 2 Sel, H2: 4 Sel, H3: Morula Awal, H4 : Morula tingkat lanjut
Blastulasi
Proses: Setelah 4 sampai 5 hari zigot berubah menjadi bola padat yang diikuti dengan migrasi
sel-sel blastomer menuju vegetal pore, sehingga terbentuk rongga di bagian animal pore yang
disebut blastocoel. Tahapan menghasilkan blastosit. Pada hari ke 6 atau 7 setelah fertilisasi,
blastocyt siap berimplantasi di dalam dinding rahim (uterus). Implantasi blastosit ke dinding
endometrium memerlukan waktu yang sangat singkat hingga lapisan zona pelusida melebur
Blastosit mengeluarkan enzim yang berpenetrasi ke dalam dinding endometrium, untuk
memudahkannya menempel di dinding tersebut Sel blastosit mendapatkan makanan dari
pembuluh darah pada dinding endometrium, yang terjadi pada hari ke 7 setelah implantasi. Sel-
sel trophoblast pada tepi zigot berinvaginasi ke dinding basal uterus untuk memperkokoh
kedudukan zigot di dinding uterus. Pada akhir blastulasi, sel-sel blastoderm akan terdiri dari
neural, epidermal, notochordal, mesodermal, dan endodermal yang merupakan bakal pembentuk
organ-organ Dicirikan dua lapisan yang sangat nyata dari sel-sel datar membentuk blastocoel dan
blastodisk berada di lubang vegetal berpindah menutupi sebagian besar kuning telur.
Gastrulasi
Proses : Blastosit berkembang membentuk lapisan dari dalam ke luar yaitu, hipoblast, epiblast
dan trophoblast. Selanjutnya zigot memasuki fase gastrula dengan terbentuknya rongga
gastrocoel akibat involusi (pelekukan) bibir dorsal blastopor ke bagian dalam rongga blastocoel.
Involusi tersebut mengakibatkan terbentuknya rongga gastrocoel atau arkenteron. Rongga
arkenteron kelak akan menjadi saluran pencernaan. Bibir dorsal tempat involusi tersebut
membentuk blatoporus, yang kelak akan menjadi anus. Involusi sel-sel bibir dorsal ini akan terus
mendesak rongga blastocoel menjadi lebih sempit dan terbentuklah 3 lapisan embrional yaitu
ektoderm, mesoderm dan entoderm.
Grastulasi pada manusia terjadi pada blastokista yang terdiri atas tropoblastdan masa sel dalam
yang merupakan bakal tumbuh embrio. Pemisahan pertamadari sel-sel pada masa sel dalam
adalah untuk pembentukan hipoblast, yangmembatasi rongga blastula dan yang akan mejadi
endoderm kantung yolk. Sisadari masa sel dalam yang terletak diatas hipoblast terbentu suatu
keping, yangdisebut keping embrio. Epiblast memisahkan diri, dengan membentuk suatu rongga
yang disebut amnion, dari epiblast yang mengandung semua bahan untuk pembentukan tubuhnya,
jadi identik dengan epiblast pada burung. Sambil epiblastmengalami grastulasi. Sel-sel ekstra
embrio mulai membentuk jaringan khususagar embrio dapat hidup dalam uterus induk. Sel-sel
tropoblast membentuk suatu populasi sel dan membentuk sinsistropoblast.
1) Lapisan Ektoderm: jantung, system saraf, kulit, ranbut, alat indra (kis)
2) Lapisan Mesoderm : Jaringan otot, tulang, alat perkembang biakan/ alat
ekskresi dan peredaran darah (sirkulasi)
3) Lapisan Endoderm : Saluran pencernaan, kelenjar pencernaan dan paaru-paru
Neurulasi
Proses : Proses neurulasi merupakan suatu proses yang kompleks sehingga apabila mengalami
kelainan biasanya disebabkan oleh multifaktor. Proses neurulasi diawali dengan adanya induksi
yaitu bakal notocorda, sebagai inductor, terhadap ectoderm yang terletak tepat di atasnya yaitu
ectoderm neural, yang berperan sebagai jaringan, induksi memperlihatkan adanya hierarki.
Induksi paling awal oleh induksi dan disebut sebagai induksi primer, induksi berikutnya (induksi-
induksi sekunder) didahului oleh induksi sebelumnya. Tanpa adanya induksi neural, innduksi-
induksi selanjutnya, terutama yang terjadi pada tahap organogenesis, tidak dapat berlangsung dan
embrio tidak akan berkembang lanjut secara sempurna.
1. Neuralasi terbagi menjadi dua jenis beradasarkan bagaimana neural tube terbentuk:
a) Neurulasi primer, dimana neural tube terbentuk akibat adanya proses pelekukan. atau
invaginasi dari lapisan ectoderm neural yang diinisiasi oleh nothocord.
b) Neurulasi sekunder, Proses neurulasi ini terjadi dengan ditandainya pembentukan neural
tube tanpa adanya pelipatan ectoderm neural, melainkan pemisahan.
2. Berdasarkan perkembangannya , proses neurulasi dibagi menjadi beberapa tahapan:
a) Neural plate (piringan/ lempeng) : Sel-sel ektoderm berubah menjadi panjang dan tebal
daripada sel disekitarnya atau disebut juga dengan poliferasi menjadi lempeng saraf
(neural plate). Pembentukan ini terleak pada bagian dorsal embrio tepatnya di daerah
kutub animal.
b) Neural flod (pelekukan) : pertumbuhan dan perbanyakan sel ectoderm epidermis lebih
cepat dibandingkan dengan pertumbuhan ectoedrm neural, mengakibatkan lapisan neural
plate menjadi tertekan dan mangalami pelekukan ke bagian dalam (invaginasi)
c) Neural groove (parit neural) : Terbentunya neural fold atau lebih sederhananya adalah
pematang neural yang merupakan lipatan dari kedua sisi lempeng neural secara bersamaa
akan didiringi dengan terbentuknya neural groove, atau parit neural. Yaitu bagian paling
dasar dari lipatan ectoderm neural itu sendiri
d) Neural tube (tabung) : Karena pertumbuhan ectoderm epidermis lebih cepat, maka akan
semakin mendorong lipatan neural yang telah terbentuk, mengakibatkan fusi anatara
neural fold bagian kanan serta neural fold pada bagian kiri. Pada akhirnya terbentuk
tabung/bumbung saraf (neural tube) dengan lubangnya yang disebut neural canal atau
neurocoel.
Pada perkembngan selanjutnya, neural tube akan menjadi organ beirkut ini: 1. Otak dan
sumsum tulang belakang. 2. Saraf tepi otak dan tulang belakang. 3. Bagian persarafan
indra seperti mata, hidung dan kulit. 4. Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang
berpigmen. 5. Saat awal terbentunya, neural tube akan memiliki dua ujung yang belum
menutup, yang dinamakan neurophor. a) Neurophore anterior, yang akan membentuk
otak dan bagian- bagiannya. b) Neurophore posterior, yang akan membentuk fleksura
atau lipatan yang terdapat dalam otak, dan berperan dalam menentukan daerah-daerah
otak
e) Terbentuknya neural crest
Neural crest akan menjadi lokasi yang dituju kemudian berdiferensiasi menjadi sel-sel
ganglia spinalis dan otot otonom,dan sebagainya. Mesensim yang berasal dari neural
crest disebut ektomesensim. Sel neural crest yang terlepas dari tepi lateral lipatan neural,
menghasilkan ganglion spinal dan ganglion sistem autonom serta sejumlah sel jenis lain.
Lapisan Germinal = Lapisan germinal atau lapisan lembaga adalah lapisan sel primer yang
terbentuk selama embriogenesis
Terdapat 4 bagian penyusun selaput ekstra embrio yang berkembang diluar tubuh embrio dan tidak
menjadi bagian tubuh embrio. Selaput ini berfungsi sebagai media perantara pertukaran zat dari janin ke
ibu atau sebaliknya Ada 4 macam lapisan embrio
1. Yolk (kantung kuning). Lapisan ini berfungsi sac memproduksi sel-sel darah merah bagi janin dan
mengantarkan nutrisi untuk janin sebelum terbentuknya plasenta.
2. Allantois berkaitan dengan fungsi respirasi, urin dan lain-lain. Terletak antara amnion dan korion.
Lapisan dalam berbatasan dengan amnion, lapisan luar berbatasan dengan korion.
3. Amnion. Lapisan ini berfungsi melindungi embrio untuk proteksi dan tidak terjadi perlekatan
4. Korion. Lapisan ini adalah kantung paling luar yang membungkus keseluruhan dari
1. Endoderm : Endoderm adalah salah satu lapisan germinal yang terbentuk selama
embriogenesis hewan. Sel-sel yang bermigrasi ke dalam sepanjang arkenteron membentuk
lapisan bagian dalam gastrula, yang berkembang menjadi endoderm. Endoderm membentuk:
lambung, usus besar, hati, pankreas, kandung kemih, bagian-bagian epitel dari trakea, paru-
paru, faring, tiroid, paratiroid, dan usus.
2. Mesoderm : Lapisan germinal mesoderm terbentuk dalam embrio hewan triploblastik..
Pembentukan mesoderm mengarah ke perkembangan selom. Organ yang terbentuk di dalam
selom dapat dengan bebas bergerak, tumbuh, dan berkembang secara independen dari dinding
tubuh sementara cairan menjadi bantalan dan melindungi mereka dari guncangan. Mesoderm
membantu dalam produksi otot jantung, otot rangka, otot polos, jaringan di dalam ginjal, dan
sel darah merah.
2. Mesoderm : Mesoderm membantu dalam produksi otot jantung, otot rangka, otot polos, jaringan di
dalam ginjal, dan sel darah merah.
3. Ektoderm : Ektoderm menghasilkan jaringan di dalam epidermis, membantu pembentukan neuron
di dalam otak, dan membentuk melanosit