Gastrulasi pada mamalia ditandai dengan terbentuknya rongga pada massa sel-sel dalam
(inner cell mass) yang makin lama makin besar dan dinamakan rongga amnion. Massa sel-sel
dalam di bawah rongga amnion membentuk suatu keping yang dinamakan keping embrio atau
embryonic disc yang kelak akan menghasilkan embrio. Keping embrio terdiri atas lapisan
ektoderem yang berbatasan dengan rongga amnion dan endoderem yang berbatasan dengan
blastocoel. Blastocoel terletak kearah rongga uterus, sedangkan keping embrio dan rongga
amnion tertanam kearah dinding uterus.
Lapisan lembaga di dalam keping embrio disebut lapisan lembaga intra embrio, sedangkan
yang terdapat di luar keeping embrio dinamakan lapisan lembaga ekstra embrio. Massa sel-sel
dalam berhadapan dengan blastocoel pada pembentukan embryonic knob (Huettner,1957). Ada
pendapat bahwa lapisan endoderem terbentuk dengan cara delaminasi. Pendapat lain
menyebutkan bahwa lapisan endoderem berasal dari massa sel-sel dalam. Seperti diketahui
bahwa keping embrio terdiri atas lapisan sel yang tebal yang disebut mesektoderem dan lapisan
tipis yang disebut entoderem. Mesentoderem akan menjadi mesoderem dan ektoderem.
Ektoderem adalah tropoblas yang merupakan lapisan terluar.
Pada kelinci diperkirakan 1 minggu sudah melewati masa morulla, blastula, dan grastula.
Morulla yang terdiri dari 16 sel terbentuk 2,5 hari setelah fertilisasi. Pada hari kehamilan ke-3
morulla turun ke dalam uterus. Mula-mula berbentuk morulla, yaitu semacam gumpalan buah
anggur diselaputi zona pellucida. Morulla tumbuh menjadi blastula (blastocyst), setelah
membentuk rongga yang berisi cairan di dalamnya (Adnan, 2007).
Gastrulasi merupakan pertumbuhan yang terjadi setelah blastula. Pada tingkat ini terjadi
proses dinamisasi daerah-daerah bakal pembentuk alat pada blastula, diatur dan dideretkan
sesuai dengan bentuk tubuh sepesies yang bersangkutan. Istilah gastrula berasal dari kata
gastrum atau gaster (lambung), karena pada fase ini akan terjadi proses pertumbuhan yang
kelak akan menjadi saluran pencernaan (Yatim, 1996).
Mengiringi proses gastrulasi disebut proses tubulasi. Proses tubulasi terjadi mulai dari
daerah kepala sampai ekor, kecuali mesoderm, yang hanya berlangsung di daerah truncus
embrio. Sementara pada saat tubulasi berlangsung, maka embrio pun menjadi lebih besar serta
bertambah panjang dan akan mengahasilkan tubuh yang berbentuk batang yang merupakan ciri
dari Chordata (Sugiono, 1996).
Diferensiasi berlangsung pada jaringan embrio awal. Di sini berlaku daur sel. Sel muda
yang bersifat pluripotent atau totipotent setelah mengalami diferensiasi akan menjadi sel
dewasa unipotent, yaitu yang mengalami satu macam struktur dan aktivitas. Diferensiasi ini
berlangsung sejak zygote, yakni setelah terjadi fertilisasi, dan berakhir pada tingkat
organogenesis (Sadler, 1988).
Organogenesis disebut juga dengan morphogenesis. Pada periode ini embrio akan
memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies, pada masa ini juga akan mengalami
penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter psikis dan fisik) serta roman atau
wajah yang khusus bagi setiap individu (Sugiono, 1996).
Daftar pustaka
Adnan, Halifah. 2007. Reproduksi dan Embriologi. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM
Kholil, Kholifah. 2009. Struktur Perkembangan Hewan II. Malang : Uin Press
Sadler, TW. 1988. Embriologi Kedokteran Edisi 5. Alih bahasa Irwan Susanto. Jakarta : EGC