Anda di halaman 1dari 5

Gastrulasi pada Mamalia

Gastrulasi pada mamalia ditandai dengan terbentuknya rongga pada massa sel-sel dalam
(inner cell mass) yang makin lama makin besar dan dinamakan rongga amnion. Massa sel-sel
dalam di bawah rongga amnion membentuk suatu keping yang dinamakan keping embrio atau
embryonic disc yang kelak akan menghasilkan embrio. Keping embrio terdiri atas lapisan
ektoderem yang berbatasan dengan rongga amnion dan endoderem yang berbatasan dengan
blastocoel. Blastocoel terletak kearah rongga uterus, sedangkan keping embrio dan rongga
amnion tertanam kearah dinding uterus.

Endoderem akan berproliferasi membentuk sel-sel pipih yang mendindingi blastocoel.


Blastocoel sekarang menjadi gastrocoel atau arkenteron atau rongga kantung yolk. Endoderem
yang mendindinginya akan menjadi bagian dari kantung yolk. Pada mamalia, kantung yolk tidak
mengandung yolk. Pada keping embrio berlangsung proses gastrulasi yang serupa dengan
gastrulasi yang berlangsung pada gastrulasi ayam, sehingga terdapat stadium daerah primitive
danlapisan-lapisan lembaga ektoderem, mesoderem, dan endoderem. Disamping daerah
primitive dan bakal notokorda.

Lapisan lembaga di dalam keping embrio disebut lapisan lembaga intra embrio, sedangkan
yang terdapat di luar keeping embrio dinamakan lapisan lembaga ekstra embrio. Massa sel-sel
dalam berhadapan dengan blastocoel pada pembentukan embryonic knob (Huettner,1957). Ada
pendapat bahwa lapisan endoderem terbentuk dengan cara delaminasi. Pendapat lain
menyebutkan bahwa lapisan endoderem berasal dari massa sel-sel dalam. Seperti diketahui
bahwa keping embrio terdiri atas lapisan sel yang tebal yang disebut mesektoderem dan lapisan
tipis yang disebut entoderem. Mesentoderem akan menjadi mesoderem dan ektoderem.
Ektoderem adalah tropoblas yang merupakan lapisan terluar.

Pembentukan mesoderem pada embrio mamalia sama dengan pembentukan mesoderem


pada embrio ayam. Berbeda dengan aves, gastrulasi pada mamalia berlangsung di dalam
uterus, sedangkan gastrulasi pada aves berlangsung di dalam telur. Embrio yang mencapai
rongga uterus biasanya telah berada pada stadium blastula yang terdiri atas massa sel-sel dalam
dan tropoblas, lalu menempel atau tertanam pada endometrium yang telah dipersiapkan
sebelumnya.

Pada kelinci diperkirakan 1 minggu sudah melewati masa morulla, blastula, dan grastula.
Morulla yang terdiri dari 16 sel terbentuk 2,5 hari setelah fertilisasi. Pada hari kehamilan ke-3
morulla turun ke dalam uterus. Mula-mula berbentuk morulla, yaitu semacam gumpalan buah
anggur diselaputi zona pellucida. Morulla tumbuh menjadi blastula (blastocyst), setelah
membentuk rongga yang berisi cairan di dalamnya (Adnan, 2007).

Setelah sel-sel morulla mengalami pembelahan terus-menerus maka akan terbentuk


rongga di tengah. Rongga ini makin lama makin besar dan berisi cairan. Embrio yang memiliki
rongga disebut blastula, rongganya disebut blastocoel, proses pembentukan blastula disebut
blastulasi. Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan berlangsung selama 5
hari. Selanjutnya blastula akan mengalir ke dalam uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula
blastosis terapung-apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah fertilisasi embrio
akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap
selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embrio pada endometrium uterus disebut implantasi
atau nidasi. Implantasi ini telah lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi (Yatim, 1990).
Blastulasi dimulai di dalam uterus, ketika morula terdiri atas 32-64 sel. Diantara sel-sel
morula terbentuk rongga yang disebut blastocoel. Kelompok sel-sel pada kutub animal disebut
Inner Cell Mass, akan berkembang menjadi embrio selanjutnya. Lapisan sel-sel tunggal yang
mengelilingi blastocoel disebut trofoblas, akan berkembang menjadi selaput-selaput
ekstraembrio. Blastula Mammalia disebut blastokista. Blastokista berada bebas dalam cairan di
lumen uterus sambil mempersiapkan diri untuk berimplantasi. Pada hari kehamilan ke-4 dan ke-
5 blastokista mulai berimplantasi dalam endometrium uterus. Implantasi telah lengkap pada
hari kehamilan ke-6. Segera setelah implantasi, embrio memasuki tahap gastrulasi, neurulasi
dan organogenesis (Kholil, 2009).

Gastrulasi merupakan pertumbuhan yang terjadi setelah blastula. Pada tingkat ini terjadi
proses dinamisasi daerah-daerah bakal pembentuk alat pada blastula, diatur dan dideretkan
sesuai dengan bentuk tubuh sepesies yang bersangkutan. Istilah gastrula berasal dari kata
gastrum atau gaster (lambung), karena pada fase ini akan terjadi proses pertumbuhan yang
kelak akan menjadi saluran pencernaan (Yatim, 1996).

Mengiringi proses gastrulasi disebut proses tubulasi. Proses tubulasi terjadi mulai dari
daerah kepala sampai ekor, kecuali mesoderm, yang hanya berlangsung di daerah truncus
embrio. Sementara pada saat tubulasi berlangsung, maka embrio pun menjadi lebih besar serta
bertambah panjang dan akan mengahasilkan tubuh yang berbentuk batang yang merupakan ciri
dari Chordata (Sugiono, 1996).

Diferensiasi berlangsung pada jaringan embrio awal. Di sini berlaku daur sel. Sel muda
yang bersifat pluripotent atau totipotent setelah mengalami diferensiasi akan menjadi sel
dewasa unipotent, yaitu yang mengalami satu macam struktur dan aktivitas. Diferensiasi ini
berlangsung sejak zygote, yakni setelah terjadi fertilisasi, dan berakhir pada tingkat
organogenesis (Sadler, 1988).

Organogenesis disebut juga dengan morphogenesis. Pada periode ini embrio akan
memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies, pada masa ini juga akan mengalami
penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter psikis dan fisik) serta roman atau
wajah yang khusus bagi setiap individu (Sugiono, 1996).

Daftar pustaka

Adnan, Halifah. 2007. Reproduksi dan Embriologi. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM

Kholil, Kholifah. 2009. Struktur Perkembangan Hewan II. Malang : Uin Press
Sadler, TW. 1988. Embriologi Kedokteran Edisi 5. Alih bahasa Irwan Susanto. Jakarta : EGC

Sugianto, 1996. Perkembangan Hewan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Yatim, W. 1990. Reproduksi Dan Embriologi. Bandung : Tarsito

Anda mungkin juga menyukai