Anda di halaman 1dari 103

Lo 1 embriogenesis

Embriogenesis : 1. pembentukan suatu embrio


2. pengembangan individu baru melalui
reproduksi seksual , yaitu dari zigot, dorland
3. proses perkembangan dari satu sel malalui
periode pembentukan primordia organ
(8 minggu pertama pada perkembangan
manusia ), lagman.
• Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan
embrio. Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah
mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi
pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada
embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.
• Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui
beberapa fase, antara lain:
• Sel tunggal (yang telah dibuahi)
• Blastomer
• Blastula
• Gastrula
• Neurula
• Embrio / Janin.1
• Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio Manusia.
• Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa
pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan
peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang
disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan
sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio
• Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2
tahap yaitu :
• Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi
sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina.
• Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan
akan menghasilkan zigot. Zigotkan melakukan pembelahan sel (cleavage).2
Ovulasi
Bersamaan dgn pembentukan akhir folikel sekunder, terjadi peningkatan LH
mendadak yg menyebabkan oosit primer menuntaskan meosis I dan folikel
juga masu ke dlm stadium preovulasi. Sementara itu permukaan ovarium
mulai menonjol secara lokal dan di apeks, muncul suatu titik avaskular
(stigma).
Korelasi klinis:
• Kram perut.
• Untuk beberapa wanita, ovulasi memicu kram perut ringan.
• 2. Perubahan sekresi vagina.
• Tepat sebelum ovulasi umumnya terlihat peningkatan sekresi lendir
vagina. Lendir ini biasanya menyerupai putih telur mentah.
• Setelah ovulasi, lendir akan terlihat lebih keruh dan lengket atau
menghilang seluruhnya.
• 3. Perubahan suhu tubuh basal.
• Temperatur tubuh basal atau suhu tubuh saat beristirahat akan sedikit
meningkat selama ovulasi.
• Seorang wanita berada pada masa sangat subur selama dua atau tiga hari
sebelum suhu tubuh naik
Fertilisasi
Proses penyatuan gamet pria dan wanita di daerah ampula tuba fallopi dan
terletak di uterina.
Spermatozoa tidak mempu membuahi oosit segera setelah tiba di saluran
genitalia wanita krn hrs menjalani kapasitasi (periode penyesuaian
saluran reproduksi wanita , pd manusia terjadi sekitar 7 jam) dan reaksi
akrosom (pelepasan enzim yg diperlukan untuk menembus zona pellucida,
termasuk bahan mirip-akrosin dan bahan mirip tripsin).
• Tahapan secara detail:
1.Aktivasi spermatozoon :
2.Kontak sperma & sel telur
3.Penembusan membran sel telur oleh spermatozoon
4.Bergabungnya membran plasma spermatozoon dengan membran sel
telur
5.Pencegahan polispermi telur : Reaksi korteks telur : granula korteks
pecah
6.penyelesaian meiosis II (!!)
7.pembentukan dan peleburan pronukleus jantan (dekondensasi) dan
betina(haploid monad) : peleburan materi genetik fraternal dan maternal :
amfimiksi
8.aktivasi metabolisme telur ----> menjelang pembelahan
• Implantasi adalah
• penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam.
Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus
(melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin.
Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi
hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya
menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya
berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan.
Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.
• Blastulasi
Setelah sel-sel morula mengalami pembelahan terus-menerus maka akan
terbentuk rongga di tengah. Rongga ini makin lama makin besar dan berisi
cairan. Embrio yang memiliki rongga disebut blastula, rongganya disebut
blastocoel, proses pembentukan blastula disebut blastulasi.

Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan


berlangsung selama 5 hari. Selanjutnya blastula akan mengalir ke dalam
uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-apung di
dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah fertilisasi embryo akan
mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang
ke tahap selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embryo pada
endometrium uterus disebut implantasi atau nidasi. Implantasi ini telah
lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi
• Fase embrionik :
• Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan
sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah
rapat. Sedangkan morulasi yaitu proses terbentuknya morula

• Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami


pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel
dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula
terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel. Blastulasi yaitu proses
terbentuknya blastula

• Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya


sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta
rongga tubuh. Sedangkan gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula
• Pada stadium ini terjadi proses dinamisasi daerah-daerah bakal
pembentukan organ tubuh pada blastula, diatur dan dideretkan sesuai
dengan bentuk dan susunan tubuh.
Selain itu, ciri-ciri dari proses ini juga diantaranya:
1. sel-sel embrio mempunyai kemampuan untuk melakukan gerakan
morfogenik (sel-sel yang berpindah)
2. terbentuknya rongga calon saluran pencernaan makanan (gastrocoel)
3. terbentuknya tiga saluran embrionik (germ layer), yaitu ektoderm,
endoderm, dan mesoderm. Hal ini juga merupakan akhir dari stadium
gastrulasi.
• Prinsip-prinsip dari gastrulasi diantaranya:
• proliferasi
• interaksi sel
• ekspresi gen
• differensiasi jaringan awal
• migrasi
• penempatan tiga lapisan (ektoderm, mesoderm dan endoderm)

• salah satu ciri dari gastrulasi yaitu gerakan morfogenik, gerakan tersebut
dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. epiboli : gerakan melingkupi oleh ektoderm epidermis
2. eboli : gerakan berpindahnya lapisan-lapisan , gerakan epiboli ini dapat
dibagi lagi menjadi:
• involusi : gerakan melekuk dan melentik
• invaginasi : gerakan penonjolan kutub vegetatif sehingga terbentuk
sumbat yolk
• migrasi konvergen : gerakan menyempit
• migrasi divergen : gerakan meluas
• delaminasi : gerakan lepasnya sel endodermis secara perlapis
Organogenesis
Organogenesis : 1. asal dan perkembangan organ-organ, dorland
2. proses perkembangan dari satu sel malalui
periode pembentukan primordia organ
(8 minggu pertama pada perkembangan
manusia ),ini merupakan fase ketika
organ-organ peling peka terhadap
gangguan dan terjadinya induksi disebagian
cacat lahir,langman.
Organogenesis
1. Turunan Ektoderm
a. Otak dan sumsum tulang belakang (medula spinalis)
• keping neural sudah dibentuk pada saat embrio umur inkubasi 18 jam.
Lipatan neural dan parit neural yang jelas dapat dilihat pada embrio yang
akan menjadi medula oblongata.
• pada embrio umur 33 hari, bumbung neural sudah terbentuk dan
sudah terbagi nmenjadi wilayah-wilayah otak dasar, yaitu proensfalon,
mesensefalon, dan rombenrsefalon. Di ujung anterior masih ada bagian
yang terbuka, yakni neorosporus anterior dan di bagian posterior
terdapat wilayah yang masih terbuka lebar yang disebut sinus
romboidalis.
• Umur 48 jam, pembagian wilayah-wilayah otak sudah sudah lebih lanjut,
yaitu menjadi lima bagioan (proensefalin, mesensefalon, metensefalon,
telensefalon dan miesensefalon)
• b. Mata
• Pada umur 33 jam, bakal mata tampak sebagai sepasang penonjolan ke
arah latreral dari proensefalon, yang disebu vesicula opti. Selain itu, pada
ektoderm kepala juga terjadi penebaan yang disebut plakoda lensa.

• Pada umur 48 jam, vesikula optik tersebut berinvaginasi membentuk


cawan optik yang berdinding rangkap. Bagian dalam adalah bagian lapisan
sensori retina dan bagian luar adalah bakal berpigmen dari retina.
Sememntara itu wilayah diesensefalon telah terbentuk. Pangkal dari
cawan optik menyempit disebut tankai optik dan berhubungan dengan
diensefalon. Pada sediaan utuh di bagian vebtral cawan optik terdapat
suatu lekukan yang disebut fisura koroidea, tempat berjalannya pembuluh
darah dan saraf optik.

• Pada umur 72 jam, cawan optik akan menjadi datar pada bagian
berpigman. Bersamaan dengan perkembangan cawan optik, plakoda lensa
berinvaginasi pula dan kemudian terlepas sebagai vesikula lensa yang
kelak akan menjadi kornea mata.
• c. Telinga
• Pada umur 33 jam, bakal telinga tampak sebagi penebalan pada
ektoderm kepala, disebut plakoda telinga yang berdaa di daerah
rombensefalon bakal miensefalon
• Pada umur 48 jam, plakoda telinga berinvaginasi membentuk vesikula
telinga. Vesikula ini umtuk sementara masih berhubungan dengan
ektoderm, semula melalui duktus endolimfatikus, tetapi lama-lama akan
terlepas.

d. Hidung
• Pada umur 72 jam, bakal hidung tampak berupa lekuk hidung yang
bersal dari plakoda hidung yang berinvaginasi pada ektoderm di daerah
telensefalon.

e. Hipofisis
Berasal dari infudibulum yaitu envaginasi ventral diensefalon dan dari
kantung Ratkhe (evaginasi dorsal stomodeum). Infudibulum akan
membentuk
• 2. Turunan Mesoderm
a. pembuluh darah ektra embrio
• Umur 24 jam, bakal pembuluh darah tampak sebgai pulau- pulau darah
• Pada umur 33 jam, pulau-pulau darah akan beranastomos satu sama lain
membentuk suatu anyaman yang disebut vena vitelin
• Pada umur 48 jam, vena vitelin telah bergabung dalam sepasang
pembuluh darah besar yang disebut vena omfalomesenterika yang
bermuara di dalam jantung.
b. Jantung
• Pada umur 33 jam, jantung berupa tabung yang mebelok ke
kanan,bagian yang membelok tersebut adalah bakal ventrikel.
• • Pada umur 48 jam, jantung sudah berputar seperti huruf S dan terbagi
menjadi sinus venosus, antrium, ventrikel, dan bulbus arteriosus. Dari
bulbus arteriosus
• Pada umue 96 jam, atrium dan ventrikel terdiri atas bagian kiri dan
kanan. Sinus venosus sudah menyatu dengan atrium kanan.
• C Ginjal
• Pada umur 33 jam, bakal ginjal tampak sebagai nefrotom yaitu
penonjolan ke arah luar mesoderm intermedier.
• Pada umur 48 jamdan 72 jam, sudah terbentuk tubulus mesonefros dan
duktus mesonefros.
• Pada umur 96 jam, mesonefros sudah sangat berkembang, lengkap
dengan glomerolus dan kapsula bowman
• d. Gonad
e. Anggota badan
• 3. Turunan Endoderm
a. Usus, hati dan Pankreas
• Pada umur 24 jam, usus depan sudah mulai terbentuk. Bagian
posteriornay masih berupa usus primitive.
• Pada umur 33, usus depan memanjang ke posterior sehingga porta usus
depan mundur letaknya
• Pada umur 48 jam, selain usus tengah menjadi lebih jelas, terbentuk
pula bakal hati yang merupakan evaginasi ventral dari usus depan

• Pada umur 72 jam, bakal hati akan lebih bercabang-cabang dan


membentuk beberapa divertikulum. Pada umur ini juga, usus belakang
dan nporta usus belakang sudah dibentuk di bagian ujung posterior tubuh,
di wilayah lipatan ekor. Pada perkembangan lebih lanjut, usus depan
makin memanjang ke posterior dan usus belakang makin memanjang ke
anterior. Akhirnya, bagian usus yang masih berhubungan dengan yolk
hanya tinggal pada bagian yang disebut tangkai yolk. Selain itu, bakal
pancreas dorsal sudah mulai dibentuk sebagai evaginasi dorsal pada usus
depan bakal duodenum.
• b. Trakea dan Paru-paru
• Pada embrio umur 48 jam, daru usus depoan perbatasan
bakal farinks dan bakal esophagus terdapat suatu evagiansi
vbentral yaitu celah laringotrakea.

• Pada umur 72 jam, celah itu memnajang, bercabang dua


dan bagian distalnya menggelembung. Bagian yang
menggelembung merupakan bakal paru-paru, yang tampoak
lebih jelas pada embrio umur 96 ja. Percabangnnya adalah
bakal bronkus dan pangkalnay yaitu bakal trakea.
LO 2 FAKTOR YG MEMPENGARUHI TUMBUH
KEMBANG
Faktor yg berpengaruh
Faktor internal :
Perbedaan ras/ etnik : bila seseorang dilahirkan sbg ras orang Erops tidak
mungkin ia memiliki faktor herediter ras indonesia atau sebaliknya.
Keluarga : ada kecenderungan keluarga yg tinggi-tinggi dan ada keluarga yg
gemuk-gemuk.
Umur : kecepatan pertumbuhan yg pesat adalah masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
Jenis kelamin : pada umumnya masa pubertas wanita lnh cepat daripada laki-
laki dan kemudian setelah melewati masa pubertas laki-laki akan lbh
cepat.
Kelainan genetik : contoh, achondroplasia yg menyebabkan dwarfisme,
sedangkan sindroma marfan terdapat pertumbuhan TB yg berlebihan.
Kelainan kromosom : kelainan kromosom umumnya disertai dengan
kegagalan pertumbuhan sepertu pada sindroma down’s dan sindroma
turner .
Faktor eksternal
Faktor prenatal :
• Gizi : nutrisi bumil terutama dlm trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
• Mekanis : posisi fetus yg abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital
• Toksin : aminopterin dan obat kontrasepsi dpt menyebabkan kelainan
kongenital seperti palatoskisis.
• Endokrin : DM dapat menyebabkan makrosemia,kardiomegali,hiperplasia
adrenal
• Radiasi : menyebabkankelainan pd janin seperti mikrosefali, spina bifida,
retatdasi mental, defomitas anggota gerak, kel kongenital mata. Kel
jantung.
• Infeksi : TORCH (toksoplasma, rubella, sitomegalovirus, herpes simplex),
PMS (peny menular seksual).
• Kelainan imunologi : eritroblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan gol
darah janin dan ibu, sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah
merah janin; kemudian mel plasenta masuk ke peredaran darah janin dan
akan menyebabkan hemolisis yg selanjutnya mengakibatkan
hiperbilirubinemia dan kemicterus yg akan menyebabkan kerusakan jar
otak.
• Anoksia embrio : disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan
pertumbuhan terganggu.
• Psikologis ibu : kehamilan yg tdk diinginkan, perlakuan yg salah/ kekerasan
mental pd ibu hamil.

Faktor persalinan :
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala dan afiksia dpt
menyebabkan kerusakan pada jar otak.

Pasca natal :
• Gizi : untuk tumbuh kembang bayi , diperlukan zat makanan yg adekuat
• Peny kronis / kel. Kongeital : tuberkolsis , anemia, kel jantung bawaan
mengakibatkan reterdasi pertumbuhan jasmani.
• Link fisis dan kimia: sanitasi link yg kurang baik , kurangnya sinar matahari
,paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (pb,mercuri,rokok,dll)
mempunyai dampak yg negatif bagi pertumbuhan anak
• Psikologis : hubungan anak dgn orang sekitarnya. Seorang anak yg tdk
dikehendaki oleh orang tuanya/ selalu tertekan akan mempengaruhi
pertumbuhannya.
• Endokrin : defisiensi hormon pertumbuhan akanmenyebabkan anak
menjadi kerdil.
• Sosio-ekonomi : kemiskinan berkaitan dgn kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yg buruk dan ketidaktahuan akan menghambat
pertumbuhan anak.
• Lingkungan pengasuhan : pada lingkunga pengasuhan,interaksi ibu – anak
sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
• Stimulasi : perkembangan memerlukan rangsaan khususnya dlm keluarga ,
misal penyediaan alat mainan, sosialisasi anak.
• Obat-obatan : pemkaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap ssp yg menyebabkan terhambatnya produksi GH
Fase pertumbuhan anak :
Infancy : percepatan pertumbuhan 0-2th
Childhood : pertumbuhan relatif stabil dan lambat
Puberty : percepatan pertumbuhan pubertas
lingkungan
IBU : Sarana Kebijakan
Keluarga
pendidikan pendidikan pemerintah
Nenek/kakek
Status gizi depkes
Ayah
kb
sodara Sarana
Nutrisi Pelayanan Organisasi
ASI Sosio- kesehatan profesi
MP-ASI ekonomi
LSM
psikososial Sarana nasional/inter
ibadah nasional
mini
mikro
meso makro

Kebutuhan dasar anak


AUH ASIH ASAH

TUMBUH KEMBANG
PRENATALNEONATUSBAYIBALITAANAKREMAJA

GENETIK/HEREDOKONSTITUSIONAL
Faktor resiko individu
kebutuhan dasar anak

1. kebutuhan fisik biomedik :ASUH


- asupan nutrisi seimbang
- perawatan kesehatan dasar (imunisasi, ASI)

2. Kebutuhan emosi : ASIH


- kasih sayang ikatan batin (bonding) & rasa percaya (basic trust)

3. Kebutuhan stimulasi mental : ASAH


proes pendidikan, pelatihan, rekreasi,dll
ciri – ciri neonatus normal
• Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat
bawaan) yang berat.
B. Ciri – Ciri Bayi Baru Lahir
1. Berat badan 2500 - 4000 gram
2. Panjang badan 48 - 52 cm
3. Lingkar dada 30 - 38 cm
4. Lingkar kepala 33 - 35 cm
5. Frekuensi jantung 120 - 160 kali/menit
6. Pernafasan ± - 60 40 kali/menit
7. Kulit kemerah - merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
9. Kuku agak panjang dan lemas
10. Genitalia;
Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora
Laki – laki testis sudah turun, skrotum sudah ada
11. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
13. Reflek graps atau menggenggan sudah baik
• Reflek – Reflek Fisiologis
1. Mata
a. Berkedip atau reflek corneal
Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba –
tiba atau pada pandel atau obyek kearah kornea, harus
menetapkan sepanjang hidup, jika tidak ada maka
menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial.
b. Pupil
Pupil kontriksi bila sinar terang diarahkan padanya, reflek
ini harus sepanjang hidup.
c. Glabela
Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara 2 alis mata)
menyebabkan mata menutup dengan rapat.
• Mulut dan tenggorokan
a. Menghisap
Bayi harus memulai gerakan menghisap kuat pada area sirkumoral
sebagai respon terhadap rangsangan, reflek ini harus tetap ada
selama masa bayi, bahkan tanpa rangsangan sekalipun, seperti
pada saat tidur.
b. Muntah
Stimulasi terhadap faring posterior oleh makanan, hisapan atau
masuknya selang harus menyebabkan bayi mengalami reflek
muntah, reflek ini harus menetap sepanjang hidup.
c. Rooting
Menyentuh dan menekan dagu sepanjang sisi mulut akan
menyebabkan bayi membalikkan kepala kearah sisi tersebut dan
mulai menghisap, harus hilang pada usia kira – kira 3 -4 bulan
• d. Menguap
Respon spontan terhadap panurunan oksigen
dengan maningkatkan jumlah udara inspirasi,
harus menetap sepanjang hidup
e.Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan bayi merespon
dengan mendorongnya keluar harus menghilang
pada usia 4 bulan
f.Batuk
Iritasi membrane mukosa laring menyebabkan
batuk, reflek ini harus terus ada sepanjang hidup,
biasanya ada setelah hari pertama lahir
• 3. Ekstrimitas
a. Menggenggam
Sentuhan pada telapak tangan atau telapak
kaki dekat dasar kaki menyebabkan fleksi
tangan dan jari
b. Babinski
Tekanan di telapak kaki bagian luar kearah
atas dari tumit dan menyilang bantalan kaki
menyebabkan jari kaki hiperektensi dan haluks
dorso fleksi
• . Masa tubuh
(1). Reflek moro
Kejutan atau perubahan tiba – tiba dalam ekuilibrium yang
menyebabkan ekstensi dan abduksi ekstrimitas yang tiba –tiba
serta mengisap jari dengan jari telunjuk dan ibu jari
membentuk “C” diikuti dengan fleksi dan abduksi ekstrimitas,
kaki dapat fleksi dengan lemah.
• (2). Tonik leher
Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke
salah sisi, lengan dan kakinya akan berekstensi
pada sisi tersebut dan lengan yang
berlawanan dan kaki fleksi
• (3) Inkurvasi batang tubuh (gallant)
Sentuhan pada punggung bayi sepanjang
tulang belakang menyebabkan panggul
bergerak kea rah sisi yang terstimulasi
4. Refleks Genggaman (Palmar Grasp)
Begitu Anda menyentuh telapak tangan si kecil, ia akan memberikan
respon dengan menggenggam kembali jari Anda. Inilah yang disebut
dengan refleks genggaman. Refleks ini dikenal juga dengan palmar grasp
dan akan menghilang begitu si kecil melewati usia 6 bulan.
memegang (GRASP)
• Refleks Babinski
Refleks Babinski terdapat di bagian kaki dan akan timbul jika
Anda menggoyang-goyangkan telapak kaki si kecil. Respon
yang diberikan adalah jari-jari kakinya akan membuka,
kemudian secara perlahan kakinya akan menekuk ke arah
dada. Refleks ini juga dikenal dengan plantar grasp,
• Refleks Mencari Puting
Refleks mengisap atau rooting refleks, sangat membantu Anda dalam
proses menyusui. Refleks ini adalah naluri alamiah si kecil yang
ditunjukkan dengan menoleh serta mencari “sumber makanannya” ketika
Anda menyentuh pipi atau bagian ujung mulutnya.
• Refleks Mengisap
Kemampuan mengisap si kecil juga merupakan sebuah refleks karena bayi
yang baru lahir akan menghisap apapun yang dimasukkan ke dalam
mulutnya. Bagi si kecil, refleks menghisap ini berfungsi untuk makan, yaitu
dengan menyusu ASI ataupun minum susu dari botol.
• Refleks Melangkah
Refleks ini timbul ketika Anda mencoba membuat si kecil berdiri di atas
lantai maka kakinya akan dijejak-jejakkan seperti akan berjalan. Refleks ini
tidak mengindikasikan si kecil sudah mulai belajar berjalan dan akan hilang
pada usia 4 bulan. Proses belajar berjalan yang sesungguhnya baru muncul
di usia 10-12 bulan.
• Berenang
si kecil sudah memiliki naluri untuk bertahan hidup dalam air. Refleks ini
timbul ketika Anda membawanya ke dalam air dimana secara alami ia
akan menggerakkan tangan dan kakinya.. Refleks ini akan hilang ketika si
kecil berusia 6-7 bulan.

RESPON TRAKSI
Bayi ditidurkan dgn posisi supinasi simetris, kemudia pegang kedua tangan
bayi pada pergelangan tangan, secara perlahan-lahan anak ditariksampai
pada posisi duduk. Kemudian dievaluasi kemampuan bayi dalam
mengontrol leher dan kepala. Jika kepala masih tertinggal dibelakang
maka head-leg positif (msh ada) tapi apabila bayi sudah mampu
mengangkat kepalanya pada saat posisi duduk maka head leg nya negatif
(sdh hilang).
Refleks SNOUT
Caranya : dilakukan perkusi pada daerah bibir atas
Refleks snout dikatakan positif apabila didapatkan respon bibir atas dan bibir
bawah menyengir atau kontraksi otot – otot disekitar bibir dan do bawah
hidung.
Refleks SNOUT ini dijumpai sejak lahir dan menghilang setelah usi 3 bulan .
Refleks suspensi ventral
bayi ditidurkan dalam posisi pronasi , kemudian telapak tangan pemeriksa
menyanggah badan bayi pada daerah dada.
Pada bayi aterm dan normal posisi kepala bayi akan jatuh kebawah ±45°/
kurang dari posisi horizontal . Punggung lurus/ sedikit refleksi pada siku
dan sedikit ekstensi pada sendi bahu dan sedikit fleksi pada sendi lutut.
• Refleks Terjun (PARACHUTE)
Caranya; Bayi dipegang pada daerah toraks dengan kedua tangan
pemeriksa dan kemudian diposisikan selah-olah akan terjun dengan posisi
kepala lebih rendah dari kaki. Refleks terjun dikatakan positif apabila
kedua lengan bayi diluruskan dan jari-jari kedua tangannya dikembangkan
seolah-olah hendak mendarat dengan kedua tangannya.
Reflek terjun tidak dipengaruhi oleh kemampuan visual, karena pada bayi
buta dengan fungsi motorik normal akan memberikan hasil yang positif.
Refleks terjun mulai tampak pada usia 8 – 9 Bulan dan menetap. Reflek
terjun negatif bila dijumpai pada bayi tetraplegi atau SSP yang tertekan.
ANTROPROMETRI

• Pengertian Antropometri
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya
tubuh dan metros artinya ukuran. Antropometri artinya ukuran dari tubuh.
Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat
umur dan tingkat gizi.
• B. Keunggulan Antropometri
Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah:
a. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan
atas.
b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif
c. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional,
juga oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu.
d. Biaya relatif murah
e. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas.
f. Secara alamiah diakui kebenaranya.
• C. Kelemahan Antropometri
a. Tidak sensitif
b. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi)
c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempungaruhi
presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi.
d. Kesalahan terjadi karena:
1) Pengukuran
2) Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan
3) Analisis dan asumsi yang keliru
e. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
1) Latihan petugas yang tidak cukup
2) Kesalahan alat atau alat tidak ditera
3) Kesulitan pengukuran
• Jenis Parameter
a. Berat badan
Merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan
pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosa
bayi normal atau BBLR.
Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan:
1) Parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat.
2) Memberi gambaran status gizi sekarang dan gambaran yang baik tentang
pertumbuhan
3) Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan
luas.
4) Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur
5) KMS (Kartu Menuju Sehat) yang digunakan sebagai alat yang baik untuk
pendidikan dan monitor kesehatan anak menggunakan juga berat badan
sebagai dasar pengisian.
• Cara menimbang/mengukur berat badan:
1) Langkah I
Gantungkan dacin pada:
Dahan pohon
Palang rumah atau penyangga kaki ktiga
2) Langkah 2
Periksalah apakah dacin sudah tergantung kuat
3) Langkah 3
Sebelum dipakai, letakkan bandul geser pada angka 0 (nol)
4) Langkah 4
Pasanglah celana timbang, kotak timbang, atau sarung timbang yang kosong pada dacin.
5) Langkah 5
Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang
6) Langkah 6
Anak di timbang dan seimbangkan dacin
7) Langkah 7
Tentukan berat badan anak dengan membaca angka diujung bandul geser.
8) Langkah 8
Catat hasil penimbangan di atas pada secarik kertas
9) Langkah 9
Geserlah bandul ke angka nol, letakkan batang dacin dalam tali pengaman, setelah itu bayi
baru anak dapat diturunkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan
anak:
1) Pemeriksaan alat timbangan
2) Anak balita yang ditimbang
3) Keamanan
4) Pengetahuan dasar petugas.
• b. Umur
Faktor umur sangat penting dalam menentukan status gizi. Menurut Puslitbang
Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur penuh dan untuk
anak 0-2 tahun digunakan bulan penuh.
Contoh : tahun usia penuh.
Umur : 7 tahun 2 bulan dihitung 7 tahun
6 tahun 11 bulan dihitung 6 tahun.

c. Tinggi Badan
Cara mengukur:
1) Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus datar
sehingga tepat 2 meter.
2) Lepaskan sepatu atau sandal.
3) Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna
4) Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku harus lurus
menempel pada dinding.
5) Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan mikrotoa.
• d. Lingkar Lengan Atas
1) Baku lingkar lengan atas yang digunakan sekarang belum dapat
mendapat pengujian memadai untuk digunakan di Indonesia.
2) Kesalahan pengukuran LLA (ada berbagai tingkat ketrampilan pengukur)
relatif lebih besar dibandingkan dengan tinggi badan, mengingat batas
antara baku dengan gizi kurang, lebih sempit pada LLA dari pada tinggi
badan.
3) Lingkar lengan atas sensitif untuk suatu golongan.

Cara mengukur:
Yang diukur adalah pertengahan lengan atas sebelah kiri
Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup kain atau
pakaian
Pita dilingkarkan pada pertengahan lengan tersebut sampai cukup
terukur keliling lingkaran lengan.
• Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak
praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya
kepala atau peningkatan ukuran kepala.

Alat dan tehnik pengukuran:


Alat yang sering digunakan dibuat dari serat kaca (fiber glas) dengan lebar
kurang dari 1 cm, fleksibel, tidak mudah patah, pengukuran sebaiknya
dibuat mendekati 1 desimal, caranya dengan melingkarkan pita pada
kepala.
• f. Lingkar Dada
Biasanya dilakukan pada anak berumur 2-3 tahun, karena rasio lingkar
kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan.

Alat dan tehnik pengukuran:


Alat yang digunakan adalah pita kecil, tidak mudah patah, biasanya
terbuat dari serat kaca (fiber glas). Pengukuran dilakukan pada garis puting
susu. Masalah yang sering dijumpai adalah mengenai akurasi pengukuran
(pembaca), karena pernapasan anak yang tidak teratur.
pola tumbuh kembang bayi
Pertumbuhan :
bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interseluler.
Aspek kuantitas / fisik
Perkembangan :
Bertambahnya kemampuan dlstruktur dan fungsi tubuh
yg lbh kompleks dengan pola yg teratur dan dpt
diramalkan , sebagai interaksi proses pematangan
kemampuan motorik kasar,motorik halus, bicara dan
bahasa, sosialisasi & kemandirian.
 Aspek kualitas / kognitif –psiko-motorik
• Perkembangan Motorik Kasar
• Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari,
berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga
keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan
koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi
kegiatan fisik, seperti melompat. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk
melakukan kegiatan bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba,
seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya.

• 2. Perkembangan Gerakan Motorik Halus


• Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi
gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau
memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun
koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir
sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang
pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual
motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan
tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau
menggambar.
3. Speech & language
kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti
peruntah dan berbicara spontan untuk berkomunikasi.
• Lahir – 4 bulan  menangis
• 5-7 bulan  -berkata “ oh-oh”
- berespon terhadap namanya
• 9- 12 bulan  mengatakan kata tunggal “mama”
• 1-2 tahun  - megucapkan 2-3 kata “ mama gndong”
- 2 th ± 270 kata
• 3 tahun  ± 895 kata, mulai bercakap-cakap dgn anak lain
• 4 tahun  ± 5500 kata

4. Personal social
aspek yg berhubungan dgn kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungan
Ciri-ciri pertumbuhan
1.Pertumbuhan ukuran
Pertumbuhan ini terlihat jelas pada pertumbuhan fisik yg dengan
bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan
,tinggi badan, lingkar kepala,dll. Organ tubuh seperti jantung, paru-
paru atau usus akan semakin besar , sesuai dgn peningkatan
kebutuhan.
2. Perubahan proposi
proporsi tubuh seorang bayi akan sangat berbeda dibandingkan
orang dewasa. Pada neonatus kepala relatif mempunyai proporsi yg
lbh besar dibanding umur lainnya. Titik pusat tubuh bayi baru lahir
kurang lbh setinggi umbilikus, sedangkan pada orang dewasa titik
pusat tubuh terdapat kurang lbh setinggi simpisis pubis.
3. Hilangnya ciri-ciri lama
selama proses pertumbuan terdapat hal-hal yg terjadi perlahan-lahan,
seperti hilangnya kelenjar tius, lepasnya gigi susu, menghilangnya refleks
priitif.

4. Timbulnya ciri-ciri baru


perubahan fisik yg erjadi, muncunya gigi tetap , munculnya tanda-tanda
seks sekunder seperti tumbuhnya rambut pubis, aksila, tumbuhnya
payudara pd wanita.
ciri-ciri pertumbuhan ini mempunyai keunikan sendiri :
1. kecepatan pertumbuhan yg tdk teratur, ada pertumbuhan sangat cepat
,yaitu masa pranatal, bayi, sedangkan ada pertumbuhan yg sangat lambat .
2. masing-masing prgan mempunya pola pertumbuhan yg berbeda:
1. pola pertumbuhan umum
yg khaspada pertumbuhan tinggi badan. Sampai usia 2 tahun
pertumbuhan badan terjadi sangat cepat. Mulai masa pubertas hormon
kelamin berpengaruh sehingga pertumbuhan berlangsung dengan cepat
sampai berhenti pada masa akil balig.
2. pola pertumbuhan organ limfoid
organ limfoid secara cepat mengalami pertumbuhan, sehingga pada
usia 12th mencapai 200% dan berangsur menurun lagi sampai usi dewasa
menjadi 100%. Dengan keadaan ini anak-anak pada masa pebertas relatif
lebih kuat daya tahan tubuhnya.
3. pola pertumbuhan otak dan kepala
pertumbuhan otak merupakan pertumbuhan yg paling cepat
dibanding bagian tubuh yg lain. Pada usia 6th pertumbuhan telah
mencapai hampir 90%.
4. Pola dasar pertumbuhan organ reproduksi
selama masa anak pertumbuhan dan perkembangan
organ kelamin sangat lambat, baru meningkat pada masa
pubertas. Pertumbuhan organ reproduksi sejalan dengan
perkembangan kemampuan seksual seseorang.
Ciri-ciri perkembangan :
1. Perkembangan melibatkan perubahan
misalnya perkembangan sistem reproduksi disertai dengan perubahan
pada organ kelamin, perkembangan intelegensia menyertai pertumbuhan
otak dan serabut saraf.
2. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
merupakan masa kritis karena perkembangan awal akan menentukan
perkembangan selanjutya.
3. Perkembangan memounyai pola yg tetap
perkembangan terjadi d daerah kepla kemudian ke arah kaudal ,
perkembangan sefalo kaudal.
perkembangan terjadi di daerah proksimal (gerakan kasar) lalu
berkembang ke daerah distal (gerakan halus) , pola proksimodistal.
4. Perkembangan memiliki tahap yg berurutan
perkembangan dengan pola yg teratur dan tidak bisa terbalik, misalnya
anak terlebih dahulu mampu berdiri sebelum berjalan.

5. Perkembangan mempunyai kecepatan yyg berbeda


kaki dan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja , sedngkan
bagian tubuh yg lain berkembang pesat pada masa lainnya.

6. Perkembangan berkolerasi dgn pertumbuhan


pada saat pertumbuhan berlangsung cepat maka perkembangan juga
berlngsung cepat terjadi peningkatan mental,ingatan,daya
nalar,asosiasi,dll.
Masa balita
Palstisitas otak  window of opportunity
Positif : terbuka untuk proses pengayaan
Negatif : sangat peka terhadap lingkungan

Stimulasi : kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar tumbuh


kembang optimal.

Deteksi dini :
Penyimpangan pertumbuhan
Penyimpngan perkembangan
Gangguan pendengaran dan pengelihatan
Penyimpangan mental emosional
• 1. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
• Kegiatan deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dapat dilakukan di tempat-
tempat sebagai berikut:
• Di rumah, deteksi dini dilakukan oleh orang tua/pengasuh.
• Di Posyandu/Pos PAUD/BKB/TPA/Kelompok Bermain (play group)/Sekolah TK, oleh
kader kesehatan, kader PAUD, kader BKB, petugas Tempat penitipan anak, guru
play group atau guru TK.
• Di Puskesmas, oleh dokter/bidan/perawat/ahli gizi atau petugas lain yang
berwenang.
• Hal-hal yang diukur pada deteksi dini penyimpangan pertumbuhan:
• a. Pengukuran Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB/TB), bertujuan untuk
menentukan status gizi anak (gemuk, normal, kurus, kurus sekali)
• b. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA), bertujuan mengetahui apakah lingkaran
kepala anak dalam batas normal atau tidak normal (terdiri dari makrosefal atau
mikrosefal)
• Jadwal pengukuran BB/TB disesuaikan dengan jadwal deteksi dini tumbuh
kembang balita.
• Jadwal pengukuran LKA disesuaikan dengan umur anak. Untuk anak usia 0-11
bulan pengukuran dilakukan setiap 3 bulan, sedangkan untuk anak usia 12-72
bulan pengukuran dilakukan setiap 6 bulan.
• Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak
• ) Deteksi penyimpangan perkembangan anak menggunakan Kuesioner
Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
• Tujuan deteksi/skrining ini untuk mengetahui apakah perkembangan anak
normal atau tidak. Jadwal skrining KPSP rutin dilakukan pada saat umur
anak mencapai 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72
bulan.
• Alat yang dipakai: Formulir KPSP menurut kelompok umur. Formulir KPSP
berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah
dicapai anak, petugas memeriksa/menanyakan kepada orang tua dan
anak. Formulir KPSP tersedia untuk untuk setiap kelompok umur anak dari
3 bulan hingga 72 bulan.

• Interpretasi hasil KPSP: bila jawaban "Ya" mencapai 9-10 berarti
perkembangan anak SESUAI dengan tahap perkembangannya, bila
jawaban "Ya" berjumlah 7-8 berarti perkembangan anak MERAGUKAN,
sedangkan bila jawaban "Ya" berjumlah 6 atau kurang berarti
kemungkinan ada PENYIMPANGAN perkembangan anak.
• b) Tes Daya Dengar (TDD)
• Tujuan tes ini untuk menemukan gangguan pendengaran sejak dini agar
dapat segera ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya
dengar dan bicara anak. Jadwal TDD setiap 3 bulan pada bayi (usia kurang
dari 12 bulan), dan setiap 6 bulan pada anak usia 12 bulan keatas.
• interpretasi hasil pemeriksaan:
• Bila ada satu atau lebih jawaban "Tidak" kemungkinan anak mengalami
gangguan pendengaran. Intervensinya: bila perlu pemeriksaan diulang 2
minggu kemudian untuk meyakinkan bahwa ada gangguan
pendengaran. Anak dirujuk ke Rumah Sakit bila diduga mengalami
gangguan pendengaran.

c) Tes Daya Lihat (TDL)
• Tujuan tes ini untuk menemukan gangguan/kelainan daya lihat anak sejak dini agar
dapat segera ditindaklanjuti sehingga kesempatan memperoleh ketajaman daya
lihat menjadi lebih besar. Jadwal TDL setiap 6 bulan pada anak usia pra-sekolah
(36-72 bulan).
• Untuk pemeriksaan TDL, memakai ruangan yang bersih, tenang dengan penyinaran
baik. Pemeriksa memakai alat/instrumen TDL: 2 buah kursi (1 untuk anak dan 1
untuk pemeriksa), 'Poster E' untuk digantung atau dipegang setinggi mata
anak dan 'Kartu E' untuk dipegang anak. Jarak pemeriksa dengan anak 3
meter. Anak diminta menutup sebelah matanya dengan buku atau kertas,
pemeriksa menunjuk poster E dengan alat penunjuk dan menanyakan arah huruf E
kepada anak, mulai baris teratas (huruf E ukuran besar) hingga huruf E terkecil
yang masih dapat dilihat. Ulangi pada mata anak sisi sebelahnya. Setiap kali anak
mampu mencocokkan, berikan anak pujian.

• Interpretasi hasil pemeriksaan:
• Bila anak tidak dapat mencocokkan sampai baris ketiga Poster E dengan kedua
matanya maka diduga anak mengalami gangguan daya lihat.
• Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional
• Tujuan pemeriksaan ini untuk menemukan secara dini adanya masalah
mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktifitas pada anak agar dapat segera dilakukan tindakan intervensi.

Jadwal deteksi dini masalah mental emosional adalah rutin setiap 6 bulan,
dilakukan untuk anak yang berusia 36 bulan sampai 72 bulan. Jadwal ini
sesuai dengan jadwal skrining/pemeriksaan perkembangan anak. Alat
yang digunakan adalah Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)
yang terdiri dari 12 pertanyaan untuk mengenali problem mental
emosional anak umur 36 bulan sampai 72 bulan.

Cara melakukan: tanyakan setiap pertanyaan dengan lambat, jelas dan
nyaring, satu persatu perilaku yang tertulis pada KMME kepada orang
tua/pengasuh anak. Catat dan hitung berapa banyak jumlah jwaban 'YA'.

Interpretasi:
Bila ada satu atau lebih jawaban YA, maka kemungkinan anak mengalami
masalah mental emosional.
Stimulasi dini
Rangsangan multi modal :
Taktil (pijat, fleksi-ekstensi,posisi)
Vestibular kinestetik (mengayun,menggoyangkan)
Pendengaran (musik, suara / denyut jantung ibu)
Visual (gerak,bentuk,warna)

Stimulasi sblm umur 3 thn  diarahkan untuk semua aspekperkembangan

Stimulasi setelah umur 3 thn  diarahkan lbh sesifik untuk kesiapan


akademik
Lo 7 imunisasi
Imunisasi : suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif
Vaksin : pemberian vaksin (antigen) yg dpt merangsang pembentukan
imunitas(antibodi) dari sitem imun di dalam tubuh.

Prosedur imunisasi :
Sebelum diimunisasi
1. Beritahu tt resiko bila diberikan imunisasi dan resiko jika tidak diberikan
2. Periksa kembali persiapan untuk melakukan pelayanan bila terjadi KIPI
(kejadian ikutan pasca imunisasi) yg tdk diharapkan
3. Baca teliti informasi ttg peoduk dan harus dengan persetujuan orang tua.
4. Tanya jawab dgn orangtua/pengasuh
5. Perhatikan kontradiksi vaksin
6. Periksa identitas penerima vaksin & diberikan antipiretik bila perlu
7. Periksa jenis vaksin dan kulitasnya
8. Diberikan sesuai jadwal
9. Diberikan dgn teknik yg benar
Prosedur imunisasi
Setelah pemberian imunisasi:
1. beri petunjuk pada orangtua/pengasuh bila terjadi KIPI
2. Catat imunisasi dalam rekam medis pribadi dan dalam catatan klinis
3. Catatan imunisasi secara rinci harus disampaikan kpd Dinas Kesehatan
Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
4. Periksa status imunisasi anggota keluarga lainnya
Bahaya bila anak tidak diimunisasi
• tidak mempunyai kekebalan yang spesifik
terhadap penyakit tersebut tidak mampu
melawan kuman
• bisa menyebabkan sakit berat, cacat atau
meninggal.
• Anak yang tidak diimunisasi akan menyebarkan
kuman-kuman tersebut ke orang lain
• menimbulkan wabah yang menyebar kemana-
mana
• menyebabkan cacat atau kematian lebih banyak.
• KIPI adalah kejadian sakit yang mungkin timbul setelah imunisasi.
kejadian ini umumnya terjadi dalam masa satu bulan setelah imunisasi.
• BCG = setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah di
tempat suntikan. setelah 2-3 minggu kemudian pembengkakan menjadi
abses kecil yang menjadi luka dengan garis tengah sekitar 10 mm. jangan
diberi obat apapun, dan biarkan luka tetap terbuka. luka tersebut akan
sembuh dengan sendirinya dan meninggalkan parut yang kecil.
• DPT = kadang2 bayi menderita panas setelah mendapat vaksin ini. tetapi
panas ini umumnya akan sembuh dalam 1-2 hari. sebagian bayi merasa
nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan. sedangkan sebagian
bayi lainnya tidak. keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu
pengobatan, akan sembuh sendiri.
• Polio = tidak ada efek samping
• Campak = anak mungkin panas pada hari ke 5-12 sesudah suntikan.
kadang2 disertai kemerahan pada kulit seperti campak. hal ini adalah
gejala penyakit campak ringan dan umumnya setelah 1-2 hari akan hilang.
• Hepatitis B = tidak ada efek samping
• Macam imunisasi dasar, cara pemberian, dan reaksi pada anak:
• BCG (Bacillus Calmatte Guerin)
– Dosis pemberian 1 kali pada usia 0-1 bulan.
– Setelah penyuntikan imunisasi ini, akan timbul bebjolan putih pada lengan
bekas suntikan yang akan membentuk luka serta reaksi panas. Jangan
dipecahkan.
– untuk mencegah penularan TBC (tuberkulosis) yang berat
DPT + H b (Kombo)
– Dosis pemberian 3 kali pada usia 2-11 bulan.
– Anak akan mengalami panas dan nyeri pada tempat yang diimunisasi. Beri
obat penurun panas ¼ tablet dan jangan membungkus bayi dengan selimut
tebal.
– mencehah penularan Difteri yang menyebabkan penyumbatan jalan nafas,
batuk rejan (batuk 100 hari), Tetanus, Hepatitis B.
• Polio
– Dosis pemberian 4 kali melalui tetes mulut (2 tetes) pada usia 0-11 bulan
– Setelah imunisasi, tidak ada efek samping. Jika anak menderita kelumpuhan
setelah imunisasi polio, kemungkinan sebelum di vaksin sudah terkena virus
polio.
– untuk mencegah penularan polio yang menyebabkan lumpuh layuh pada
tungkai dan atau lengan
• Campak
– Dosis pemberian 1 kali pada usia 9 bulan.
– Setelah 1 minggu imunisasi, terkadang bayi akan panas dan muncul
kemerahan. Cukup beri ¼ tablet penurun panas.
– untuk mencegah penularan campak yang dapat mengakibatkan komplikasi
radang paru, radang otan dan kebutaan.

• HEPATITIS-B : umur pemberian kurang dari 7 hari, sebanyak 1 kali, untuk


mencegah penularan Hepatitis B dan kerusakan hati
Vaksin Bakteri Vaksin Virus
Vaksin Hidup BCG -Campak
-Parotis
-Rubela
-Varisela
-OPV
-Yellow fever
Vaksin inaktif -DPT - Typhim Vi -Influenza
-Kolera -IPV
-Meningo -Rabies
-Pneumo -Hepatitis B
-HIB -Hepatitis A
imunisasi Bakteri yg Manfaat Kontra Efek samping
dilemahkan indikasi

BCG Bacillus Mencegah TB ( Tak dapat pada beberapa anak


Calmette tuberkoulosis ) diberikan timbul
Guerin pada anak pembengkakan
berpenyakit kelenjar getah
TB atau bening di ketiak atau
menunjukkan leher bagian bawah
Mantoux (atau selangkangan
positif. bila penyuntikan
dilakukan di paha).
Biasanya akan
sembuh sendiri.

Hepatitis B HBsAg murni Mencegah Tak dapat nyeri pada bekas


terjangkit hepatitis diberikan suntikan, yang
B pada anak disusul demam
yang sakit ringan dan
berat pembengkakan.
Namun rekasi ini
akan menghilang
Imunisa Isi Vaksin Manfaat Kontraindikasi Efek
si samping

DPT toxoid difteri ( racun Melindungi Kelainan anafilaksis,


yang dilemahkan) dari difteri, neurologis n ensefalopati,
Bordittela pertusis ( pertusis, terlambat tumbuh kejang,
bakteri yang tetanus kembang, renjatan,
dilemahkan ) hiperpireksia,
toxoid tetanus (racun Ada riwayat tangisan/teria
yang dilemahkan )(+) kejang, kan hebat.
aluminium fosfat dan
mertiolat Penyakit
degeneratif

Polio virus polio (tipe 1,2 dan Memberikan defisiensi Kelumpuhan


3) yang dilemahkan kekebalan imunologik, diare dan kejang -
aktif dari berat kejang
Imunisa Isi Vaksin Manfaat Kontraindikasi Efek samping
si
Campak virus hidup (CAM 70-
chick chorioallantonik
a
memberikan
kekebalan
Infeksi akut dengan
demam,
demam, diare,
konjungtivitis,
membrane) yang aktif defisiensi ruam setelah 7
dilemahkan + terhadap imunologik, – 12 hari pasca
kanamisin sulfat dan penyakit imunisasi.
eritromisin Berbentuk campak Pemakaian obat Kejadian
beku kering, dilarutkan (tampek). imunosupresan encefalitis lebih
dalam 5 cc pelarut jarang
aquades. alergi protein telur,

hipersensitifitas
dng kanamisin dan
eritromisin,

wanita hamil.

Anak yang telah


diberi transfusi
darah atau
imunoglobulin
ditangguhkan
minimal 3 bulan.
Teknik penyuntikan dan penetesan
subcutaneous:
Measles,mumps,rubella,varicella = 45°
Intramuscular : 90 °
Hepatitis A, B ,DPT
• Intradermal : 10°-15°
• BCG

• Vaksin : diberikan sebanyak 2 tetes


• polio
Lo 6 standar baku emas
Gangguan gizi sering terjadi pada masa transisi karena ibu:
a. Kurang pengetahuan ttg kebutuhan bayi dan makanan tambahan yg
bergizi
b. Ketidaktahuan menyiapkan makanan tambahan dari bahan yg bergizi
c. Kemiskinan, sehingga kurang mampu menyediakan makanan yg bergizi
ASI
• Komposisi gizi dalam ASI
a. Kolostrum
Kolostrum atau ASI pertam berbeda dengan air susu yang berwarna puti, karena
kolostrum mengandung lebih banyak protein (terdapat sekitar 1% dalam air susu
putih) lebih banyaka mengandung immunoglobulin ASI (lgA), laktoferin dan sel-sel
darah putih yang tersedi unutk bayi dan dapat memenuhi semua kebutuhan
nutrisi.
• Kolostrum yang berubah menjadi ASI matang antara 3 dan 14 hari setelah
melahirkan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak membebani ginjal bayi yang
belum matang. Kolostrum mengandung immunoglobulin yang berguna melapisi
usus dan lmelindunginya dari infeksi bakteri dan virus.
Selain yang telah dijelaskan, kolostrum juga mendaung zat antivirus
dan antibakteri sebagai berikut:

• - lysozime: enzim yang sangat berperan efektif disalurkan pencernaan


yangbertugas menghancurkan dinding sel bakteri patogen dan melindung salurang
pencernaan bayi.
- Bifidobakteri: bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan
parasit mampu bertahan hidup.
- Laktoferin: bertugas mengikat zat besi sehingga bakteri patogen yang
membutuhkan zat besi dihalangi untuk tidak mendapat suplasi zat besi sehingga
pertumbuhannya terhambat.
- Latoferoksida: bersama unsure lain berperang melawan bakteri streptococcus
(yang dapat menyebabkan penyakit paru, pseudomia, dan eschercia coli
ASI tidak hanya menyesuaikan diri untuk berespon terhadap infeksi, ASI juga
mengubah unsur-unsur gizi sesuai dengan kebutuhan bayi.
• b. Protein
Protein dalam ASI mencapati kadar yang lebih dari cukup untuk pertumbuhan
optimal, sementara ASI juga mengandung muatan yang mudah larut sesuai untuk
ginjal yang belum matang. Kasein dalam ASI adalah 80:20, yang menghasilkan
“kepala susu” yang lebih lembut dalam lambung sehingga mengurangi waktu
pengosongan lambung dan membantu pecernaan. Sedangkan kasein dalam susu
sapi hanya 20:80 terdapat berbagai subtansi dalam ASI yang belum sepenuhnya
dipahami, misalnya asam amino taurin, yang kin dianggap penting untuk
petumbuhan otak manusia dan absorbsi lemak.
• c. Lemak
Seperti halnya substansi protein dalam ASI dapat membantu absorbsi lemak.
Lemak sendiri memiliki beberapa fungsi dalam tubuh dan berperan pentinng dlam
kualitas peletana myelin.
d. Karbohidrat (laktosa)
Perkembangan sistem saraf pusat merupakan bagian dari fungsi laktosa dalam ASI.
Laktosa juga memberi sekitar 40% kebutuhan energi bayi. Laktosa membantu
pertumbuhan laktobasilus bifidus, merupakan koloni yang membantu
menghambat pertumb uhan baketeri patone. Hal ini terjadi karena media yang
dihasilkan oleh bakteri bersifat memusuhi pertumbuhan bakteri patogen lainnya.
• e. Vitamin
ASI memberi vitamin yang cukup bagi bayi walaupun kadarnya bervariasi sesuai
dengan diet ibunya. Penting bagi bayi untuk mendapatkan kolostrum dan
kemudian susu awal untuk memastikan bahwa vitamin yang larut diperleh oleh
bayi.
f. Mineral
Kadar natrium lebih banyak sehingga melindungi neonatus dari dehidrasi dan
kelebihan natrium dalam darah. Sebanayak 50-70% besi diserap dari ASI bila
dibandingkan dari susu sapi yang hanya diserap 10-30%. ASI juga mendangung
molekul pengikat sesng, asam pikolinat yang membuat penyerapan seng lebih
efisien. Rasio kalsium dan fosfor ASI sesuai untuk mineralisasi tulang bila
dibandingkan dengan susu sapi.

• Makanan pendamping ASI atau yang biasa disingkat dengan MP-ASI
merupakan makanan dan minuman tambahan bergizi tinggi selain ASI
yang diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

• MP-ASI merupakan suatu tahapan awal untuk mengenalkan menu


makanan bayi selain asi. Pada tahapan ini bayi mulai dikenalkan makanan
yang teksturnya sedikit padat. Hal ini dilakukan untuk mulai pembelajaran
bayi melatih ketrampilan motorik oralnya
• MP-ASI sebaiknya diberikan kepada bayi yang berusia lebih dari 6 bulan,
karena menurut penelitian, bayi pada usia ini sudah memiiki system imun
yang sudah cukup kuat untuk melindungi bayi dari berbagai macam
penyakit dan system pencernaan yang relative lebih sempurna sehingga
lebih siap untuk mencerna MPASI sehingga dapat mengurangi resiko alergi
terhadap makanan.
• Tahapan pengenalan MPASI:
• 1. Mulai usia 6 bulan
• Tekstur makanan : semi cair.
• Mulailah dengan makanan lunak seperti biscuit yang diencerkan pakai air atau
susu. Kenalkan pula bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu
sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras yang dicampur dengan ASI atau susu
formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau,
atau labu kuning.
• Mulai pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang dhaluskan atau di jus.
Sayur dan buah yang disarankan yaitu: zicchini, pisang, pir, alpukat, jeruk.
• Pemberian ASI atau susu formula di selang seling waktu makan utama.Untuk
kebutuhan susu/cairan dihitung dari kebutuhan cairan per usia dan berat badan
bayi.Kebutuhan cairan pada usia bayi trimester pertama sekitar 150cc/hari/berat
badan.Trimester kedua sebesar 125cc/kg BB/hr dan trimester ketiga 110 cc/kg
BB/hr.Contoh usia 12 bulan bb 10 kg, kebutuhan cairan sebesar 110 cc x 10 kg =
1.100 cc
• 2. Mulai usia 7 bulan
• Perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring.
Coba terus seandainya bayi menolak atau muntah karena tahapan ini harus
dilaluinya.Jika tidak nanti bayi akan malas mengunyah.
• Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi
bayi mulai berkurang.
• Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi
tim tanpa disaring.
• Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak,
kol, mangga, blewah, timun suri, peach.
• Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam/sapi, tahu, tempe.
• 3. Mulai usia 9 bulan
• Mulai dikenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk
pauk dengan sayuran seperti sup.
• 4. Pada usia lebih dari 1 tahun, anak sudah bisa
mengkonsumsi makanan keluarga.
Kebutuhan gizi Neonatal
• Energi :
– 6 bln pertama : 115-120 kkal/kg/hari
– 6 bln kedua : 105-110 kkal/kg/hari
• Protein :
– 6 bln pertama : 2,2 g/kg/hari
– 6 bln kedua : 2 g/kg/hari
– Untuk bayi dgn masa gestasi normal : + histidin
– Untuk bayi prematur : + tirosin, sistein dan taurin
• Lemak
– Untuk perkembangan neuron
– Asam linoleat dan linolenat
GIZI IBU HAMIL
• Trimester 1 (gizi untuk otak)
– Pada trimester pertama, janin sedang menjalani
proses pembentukan otak, sistem saraf, jantung, dan
organ-organ reproduksi

• Asam folat
– Salah satu jenis vitamin B ini, sangat besar peranannya dalam
proses pembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak. Sumber
asam folat antara lain sayuran berdaun hijau tua, jeruk, apel, hati
sapi, kacang kedelai, tempe , serta serealia yang sudah difortifikasi
dengan asam folat.
• Asam lemak tak jenuh
– Selain asam folat, proses tumbuh kembang sistem saraf pusat dan
otak janin juga butuh bantuan asam lemak tak jenuh. Sumbernya
antara lain, ikan tenggiri, ikan kembung, ikan tuna, dan ikan
tongkol.

• Vitamin B12
– Agar berbagai sel tubuh janin yang telah terbentuk berfungsi
normal, tubuhnya membutuhkan vitamin B12. Vitamin ini
terutama berfungsi menjaga kerja sel-sel sumsum tulang
belakang, sistem saraf, dan saluran pencernaan. Contoh makanan
sumber vitamin B12 adalah hasil ternak dan produk olahannya,
serta produk olahan kacang kedelai, misalnya tempe dan tahu.

• Vitamin D
– Vitamin ini dibutuhkan untuk memperbaiki penyerapan kalsium
(Ca) dan membantu keseimbangan mineral di dalam darah.
Sumber vitamin D, di antaranya adalah ikan salmon, ikan hering,
dan susu.
• Trimester 2 (gizi untuk pertumbuhan)
– Selama trimester ke-2 ini, proses tumbuh kembang janin
berjalan lebih cepat dari trimester sebelumnya
• Vitamin A
– Proses metabolisme yang berkaitan dengan penglihatan,
pembentukan tulang, sistem kekebalan tubuh, serta pembentukan
sistem saraf, membutuhkan zat gizi berupa vitamin A. Anda dapat
memenuhi kebutuhan vitamin A dengan mengonsumsi daging ayam,
telur itik, kangkung, dan wortel.
• Kalsium (Ca)
– Zat gizi ini diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi janin, juga
diri Anda. Sumber makanan kalsium antara lain yoghurt, bayam
rebus, jeruk, dan roti gandum.
• Zat besi (Fe)
– Untuk membentuk sel darah merah sebagai “alat” mengedarkan
oksigen ke seluruh tubuh Anda dan janin, dibutuhkan zat besi (Fe).
Sumber zat besi yang baik, antara lain daging sapi, daging ayam, hati
sapi, ikan bawal, dan udang segar.
• Trimester 3 (gizi untuk persalinan)
– Di trimester ini,harus menyiapkan cadangan energi yang
cukup. Selain untuk pertumbuhan janin yang cepat pada
trimester terakhir ini, juga untuk mempersiapkan diri
menghadapi proses persalinan dan produksi ASI.
• Kalori
– Penambahan kalori, dibutuhkan pada 20 minggu terakhir kehamilan.
Untuk memenuhi kebutuhan kalori yang meningkat, dapat memenuhinya
dengan mengonsumsi karbohidrat dalam bentuk padi-padian (nasi, roti),
umbi seperti kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian, dan susu.
• Vitamin B6 (piridoksin)
– Untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia yang melibatkan enzim,
tubuh membutuhkan vitamin B6. Vitamin ini banyak berperan dalam
pembentukan senyawa kimia penghantar pesan antar-sel saraf
(neurotransmitter). Beberapa makanan sumber vitamin B6 adalah hati
sapi, daging ayam tidak berlemak, daging ayam panggang, nasi putih, dan
pisang.
– Selain zat-zat gizi yang telah disebutkan, masih banyak zat-zat gizi lainnya
yang juga harus dicukupi kebutuhannya selama masa kehamilan. Antara
lain, vitamin C, serat, seng (Zn), dan yodium (I). Untuk memenuhinya,
masukkanlah aneka jenis sayuran dan buah-buahan sebanyak mungkin
dalam menu makan Anda sehari-hari.
TERIMA KASIH
Daftar pustaka
• Sumber: http://kamusistilah.com/751/apa-saja-tanda-ovulasi-pada-
wanita/#ixzz1Vd33qYpk
• Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi
dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar.
• dr. Soedjatmiko, SpA (K), MSi, 2009, Materi presentasi pada 'Pelatihan
Program Kesehatan Balita Bagi Penanggung Jawab Program Kesehatan
Anak', Bogor, 2009, Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Gangguan
Tumbuh Kembang Balita.
• Sumber : nakita # 428/TH.IX/16 Juni 2007, kiddymommy.com

Anda mungkin juga menyukai