Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERKEMBANGAN EMBRIO MANUSIA


(embriogenesis, morulasi, blastulasi)

Disusun oleh :
Kelompok 1
Kelas B Alih Jenjang STR Kebidanan

Amidah (P07124321071) Candra Riski Hakiki (P07124321069)


Anik (P07124321073) Citra Seviriana Dewi (P07124321088)
Annisa Puteri Raka (P07124321076) Desima Pratiwi (P07124321091)
Appi Ammelia U (P07124321077) Dewi Hastuty (P07124321094)
Aryuni Dewi R.S (P07124321081) Rahmawati (P07124321062)

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hampir semua mahluk hidup suatu generasi baru dimulai dari
suatu telur yang telah difertilisasi (dibuahi), atau zigot yaitu suatu sel hasil
penggabungan dari sel induk betina dan sel induk jantan, dimana masing-
masing induk berperan dalam menentukan sifat-sifat individu baru yakni
dalam hal ukuran, bentuk, perlengkapan fisiologis dan pola perilakunya. Pada
proses perkembangan manusia melalui berbagai tahap yang dimulai dari
gametogenesis pada masing-masing induk, dimana induk jantan mengalami
spermatogenesis (proses pembentukan sperma), dan induk betina mengalami
oogenesis ( proses pembentukan ovum). Setelah terjadi vertilisasi (proses
peleburan dua gamet sehingga terbentuk individu dengan sifat genetik yang
berasal dari kedua induknya) maka akan terbentuk zigot. Zigot akan mulai
membentuk suatu organisme yang multiseluler yang dilakukan dengan proses-
proses pembelahan.
Pembelahan awal yang terjadi disebut sebagai blastulasi, dimana sel
yang merupakan hasil fertilisasi antara dua induk mengalami pembelahan.
Setelah beberapa kali mengalami pembelahan sinkron, embrio kemudian
membentuk suatu bola yang disebut morulla. Setelah embrio menjalani tahap
pembelahan dan pembentukan blastula, embrio akan masuk kedalam suatu
tahapan yang paling kritis selama masa perkembangannya, yaitu stadium
grastula. Grastulasi (proses pembentukan grastula) ditandai dengan perubahan
susunan yang sangat besar dan sangat rapi dari sel-sel embrio. Grastulasi akan
menghasilkan suatu embrio yang mempunyai tiga lapisan lembaga yaitu
lapisan endoderm disebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ektoderm
disebelah luar. Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan lembaga
akan membentuk jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh, dimana
proses ini disebut organogenesis. Organ pertama yang terbentuk adalah
jantung. Perkebangan embrio manusia sangatlah kompleks dimana pada
awalnya hanya satu sel kemudian berkembang menjadi individu yang terdiri
dari miliaran sel. Oleh karena itu, perlu suatu pembelajaran khusus mengenai
perkembangan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan embriogenesis?
2. Bagaimana tahap embryogenesis dari fertilisasi hingga blastulasi?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan embriogenesis
2. Dapat mengetahui tahap embryogenesis dari fertilisasi hingga blastulasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Embriogenesis
Embriogenesis adalah proses pembelahan sel dan diferensiasi sel
embrio yang terjadi selama tahap awal pengembangan. Dalam istilah biologi,
perkembangan manusia memerlukan pertumbuhan dari zigot bersel satu ke
manusia dewasa.
Menurut Dorland’s Illustrated Medical Dictionary, Embriogenesis
adalah produksi dari embrio dan perkembangan dari individu yang baru yang
terjadi secara seksual yaitu dari zigot. Secara umum, embriogenesis adalah
proses pembelahan sel dan diferensiasi sel dari embrio manusia yang terjadi
pada saat tahap-tahap awal dari perkembangan manusia. Embriogenesis
terjadi pada saat spermatozoa bertemu dan menyatu dengan ovum yang
disebut fertilisasi sampai akhir dari minggu ke-8 dari perkembangan manusia
(Langman, 2009).
B. Fertilisasi
Fertilisasi (pembuahan) adalah proses penyatuan ovum dan sperma,
terjadi di daerah ampula uterina. Fertilisasi mempunya dua fungsi utama
yaitu:
1. Fungsi reproduksi, yang memungkinkan pemindahan unsur-unsur genetik
dari orangtua kepada keturunan.
2. Fungsi perkembangan, ketika fertilisasi memicu oosit sekunder untuk
melanjutkan atau menyelesaikan proses pembelahan meiosis.

Fertilisasi memerlukan oosit sekunder (ovum) yang tealah matang dan


siap dibuahi. Dalam satu kali ejakulasi terdapat 200-300 juta spermatozoa
yang disemprotkan kedalam liang vagina, akan tetapi hanya sekitar 300-500
spermatozoa yang berhasil mencapai ampula dan hanya satu spermatozoa
yang akan membuahi ovum. Sebagaian besar sperma yang berjalan dari
vagina menuju uterus dan masuk ke tuba fallopi dihancurkan oleh mukus
(lendir) di dalam uterus dan tuba. Untuk mendukung aktivitas sperma, ovum
mengeluarkan senyawa fertilizin yang tersusun dari glikoprotein yang
berfungsi untuk : (1). Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat, (2)
menarik sperma secara kemotaksis positif (3) mengumpulkan sperma
disekeliling ovum.
Disisi lain, akrosom di bagian kepala sperma menghasilkan enzim-
enzim yang membantu sperma dalam menembus ovum, yaitu (1)
hialuronidase, enzim yang dapat melarutkan hialuronid pada sel-sel korona
radiata, (2) akrosin, enzim protease yang dapat menghancurkan glikoprotein
pada zona pelusida dan (3) anti fertilizin, antigen terhadap ovum (oosit
sekunder) sehingga sperma dapat melekat pada ovum.
Tahap Fertilisasi :
1. Penetrasi Korona Radiata, oleh sperma dengan bantuan enzim
hialurodinase yang melarutkan senyawa hiauuronid pada korona radiata.
2. Penetrasi Zona Pelusida, oleh sperma dengan bantuan enzim akrosin untuk
menghancurkan glikoprotein. Penetrasi ini memicu sel-sel granulosit di
bagian korteks oosit sekunder untuk mengeluarkan senyawa tertentu yang
menyebabkan sel-sel di zona pelusida berikatan satu sama lain
membentuk suatu materi yang keras dan tidak dapat ditembus oleh sperma
lain. Proses ini mencegah ovum dibuahi oleh lebih dari satu sperma
(polispermia).
Fusi membran sel sprema dan oosit, setelah menembus zona pelusida
spermatozoa masuk ke ruang perivitelin (ruang antara zona pelusida dengan
membran vitelin/membran plasma, kemudian menempel dan terjadi fusi
(peleburan) membran spermatozoa dengan membran plasma oosit. Peleburan
ini memungkinan nukleus spermatozoa masuk ke sitoplasma, kemudian
berkondensasi dan membesar sehingga menjadi pronukleus pria (n).
Sedangkan ekor spermatozoa terlepas dan berdegenerasi. Akibat masuknya
nukleus spermatozoa ini akan mengaktivasi oosit sekunder menyelesaikan
pembelahan meiosis II menjadi oocit dan 2 polar body, sehingga nukleusnya
berkondensasi menjadi pronukleus wanita (n). Kedua pronukleus bergerak ke
tengah, lalu terjadi fusi (peleburan) pronukleus wanita dan pronukleus pria
(syngami). Peleburan ini mengembalikan jumlah kromosom dari haploid
menjadi diploid dan sel baru hasil peleburan ini disebut zygot (2n)
(Soenardihardjo & Bambang, dkk. 2011).

C. Cleavage
Cleavage adalah pembelahan zygot menjadi unit-unit yang lebih kecil
yang disebut blastomer. Stadium clevage merupakan rangkaian mitosis yang
berlangsung berturut-turut segera setelah terjadi pembuahan yang
menghasilkan morula dan blastomer. Jika sudah mencapai stadium dua sel ,
zigot akan mengalami serangkaian pembelahan mitosis sehingga selnya
bertambah. Sel-sel ini semakin kecil pada setiap kali pembelahan dikenal
sebagai blastomer. Sampai stadium delapan sel , sel-sel ini berkumpul
membentuk gumpalan. Namun setelah pembelahan ketiga , blastomer
memaksimalkan kontak satu sama lain membentuk suatu bola sel padat yang
disatukan oleh taut erat. Proses ini pemadatan (compaction), memisahkan sel-
sel bagian dalam yang berkomunikasi secara akstensif melalui taut celah (gap
junction) ddari sel-sel luar. Sekitar 3 hari setelah pembuahan, sel-sel mudigah
kembali membelah untuk membentuk morula (16 sel). Sel dibagian dalam
morula membentuk massa sel dalam (inner cell mass) dan sel-sel disekitarnya
membentuk massa sel luar. Massa sel dalam menghasilkan jaringan mudigah
yang sebenarnya dan massa sel luar membentuk trofoblas yang kemudian
berkembang menjadi plasenta.

D. Pembentukan Blastokia
Pada saat morula masuk ke rongga uterus, cairan mulai merembes
menembus zona pelusida ke dalam ruang antarsel massa sel dalam. Secara
bertahap ruang antarsel menjadi konfulen dan akhirnya terbentuk sebuah
rongga yang disebut blastokel. Pada saat ini, mudigah disebut blastokista. Sel-
sel di massa sel dalam yang sekarang disebut embrioblas, terletak disuatu
kutub sel-sel di massa sel luar atau trofoblas menggepeng dan membentuk
dinding epitel blastokista. 7 hari setelah fertilisasi blastikista akan mengalami
implantasi di dalam uterus.
Gambar Morula Gambar Blastokista

Implantasi adalah perlekatan dan penetrasi berikutnya oleh telur yang

telah dibuahi (pada tahap blastokista) di dinding rahim, yang dimulai dari 5

sampai 7 hari setelah pembuahan.

Pada saat implantasi, mukosa uterus berada dalam fase sekretorik,

yaitu saat kelenjar dan arteri uterus bergulung dan jaringan menjadi tebal-

basah sehingga dikenali adanya 3 lapisan di endometrium yaitu : lapisan

kompaktum di bagian superfisial, lapisan spongiosum di tengah, dan lapisan

basale yang tipis. Dalam keaadaan normal blastokista tertanam di

endometrium di sepanjang dinding anterior atau posterior korpus uteri (Ferial,

2013)
Hari ke-8

Pada hari ke-8 perkembangan, blastokista sudah setengah terbenam di

dalam stroma endometrium. Di daerah diatas embrioblas, trofoblas telah

berdiferensiasi menjadi dua lapisan : (a) lapisan dalam berupa sel

mononukleus disebut sitotrofoblas dan (b) zona luar berinti banyak tanpa

batas sel yang jelas disebut sinsitotrofoblas.

Hari ke-9

Blastokista semakin terbenam di dalam endometrium dan defak

penetrasi di epitel permukaan ditutupi oleh bekuan fibrin. Perkembangan

trofoblas sangat pesat terutama di kutub embrional, tempat muncul vakuola-

vakuola di sinsitium. Setelah menyatu, vakuola-vakuola ini membentuk

lakuna (danau) besar dan fase perkembangan trofoblas ini dikenal sebagai

stadium lakunar. Sementara itul di kutub embrional, sel-sel gepeng yang

mungkin berasal dari hipoblas membentuk suatu membran tipis, membran

ekselom (Heuser) yang melapisi permukaan dalam sitotrofoblas. Membran ini

bersama dengan hipoblas membentuk lapisan rongga eksoselom atau yolk sac

primitif.

Hari ke-11 dan 12

Pada hari ke-11 dan 12 perkembangan blastokista telah terbenam

seluruhnya di dalam stroma endometrium dan epitel permukaan hampir

menutupi seluruh defek semula dinding uterus. Blastokista sekarang


menghasilkan sedikit penonjolan ke dalam lumen uterus. Secara bersamaan,

sel-sel sinsitotrofoblast makin menembus ke dalam stroma dan mengikis

lapisan endotel kapiler ibu. Kapiler-kapiler ini yang mengalami kongesti dan

melebar, dikenal sebagai sinusoid. Lakuna trofoblas di kutub embrional sudah

berhubungan langsung dengan sunusoid ibu di stroma endometrium.

Meseoderm ekstraembrional berpoliferasi dan mengisi ruang antara membran

eksoselom dan bagian dalam trofoblas

Hari ke-13

Pada hari ke-13 defek permukaan di endometrium biasanya telah

sembuh. Namun kadang-kadang terjadi perdarahan di tempat implantasi

akibat meningkatnya aliran darah ke dalam ruang-ruang lakuna. Karena

terjadi pada hari ke-28 siklus haid, perdarahan ini dapat disangka perdarahan

haid biasa karenya dapat menyebabkan kesalahan perkiraan tanggal kelahiran.

Lakuna trifoblast terdapat baik di kutub embrional maupun di kutub

abembrional dan sirkulasi uteroplasenta telah dimulai. Sitotrofoblas

membentuk kolom-kolom sel yang menembus ke dalam dan dikelilingi oleh

sinsitum. Kolom ini disebut vilus primer. Pada akhir minggu kedua blastokista

sudah tertanam seluruhnya dan defek dimukosa permukaan telah sembuh.


BAB III
KESIMPULAN

Embriogenesis adalah proses pembelahan sel dan diferensiasi sel dari embrio
manusia yang terjadi pada saat tahap-tahap awal dari perkembangan manusia.
Embriogenesis terjadi pada saat spermatozoa bertemu dan menyatu dengan ovum
yang disebut fertilisasi sampai akhir dari minggu ke-8 dari perkembangan manusia
(Langman, 2009). Fertilisasi (pembuahan) adalah proses penyatuan ovum dan
sperma, terjadi di daerah ampula uterina. Setelah pembuahan, akan terjadi cleavage.
Cleavage adalah pembelahan zygot menjadi unit-unit yang lebih kecil yang disebut
blastomer. Stadium cleavage merupakan rangkaian mitosis yang berlangsung
berturut-turut segera setelah terjadi pembuahan yang menghasilkan morula dan
blastomer.

Anda mungkin juga menyukai