Disusun oleh :
Kelompok 1
Kelas B Alih Jenjang STR Kebidanan
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hampir semua mahluk hidup suatu generasi baru dimulai dari
suatu telur yang telah difertilisasi (dibuahi), atau zigot yaitu suatu sel hasil
penggabungan dari sel induk betina dan sel induk jantan, dimana masing-
masing induk berperan dalam menentukan sifat-sifat individu baru yakni
dalam hal ukuran, bentuk, perlengkapan fisiologis dan pola perilakunya. Pada
proses perkembangan manusia melalui berbagai tahap yang dimulai dari
gametogenesis pada masing-masing induk, dimana induk jantan mengalami
spermatogenesis (proses pembentukan sperma), dan induk betina mengalami
oogenesis ( proses pembentukan ovum). Setelah terjadi vertilisasi (proses
peleburan dua gamet sehingga terbentuk individu dengan sifat genetik yang
berasal dari kedua induknya) maka akan terbentuk zigot. Zigot akan mulai
membentuk suatu organisme yang multiseluler yang dilakukan dengan proses-
proses pembelahan.
Pembelahan awal yang terjadi disebut sebagai blastulasi, dimana sel
yang merupakan hasil fertilisasi antara dua induk mengalami pembelahan.
Setelah beberapa kali mengalami pembelahan sinkron, embrio kemudian
membentuk suatu bola yang disebut morulla. Setelah embrio menjalani tahap
pembelahan dan pembentukan blastula, embrio akan masuk kedalam suatu
tahapan yang paling kritis selama masa perkembangannya, yaitu stadium
grastula. Grastulasi (proses pembentukan grastula) ditandai dengan perubahan
susunan yang sangat besar dan sangat rapi dari sel-sel embrio. Grastulasi akan
menghasilkan suatu embrio yang mempunyai tiga lapisan lembaga yaitu
lapisan endoderm disebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ektoderm
disebelah luar. Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan lembaga
akan membentuk jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh, dimana
proses ini disebut organogenesis. Organ pertama yang terbentuk adalah
jantung. Perkebangan embrio manusia sangatlah kompleks dimana pada
awalnya hanya satu sel kemudian berkembang menjadi individu yang terdiri
dari miliaran sel. Oleh karena itu, perlu suatu pembelajaran khusus mengenai
perkembangan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan embriogenesis?
2. Bagaimana tahap embryogenesis dari fertilisasi hingga blastulasi?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan embriogenesis
2. Dapat mengetahui tahap embryogenesis dari fertilisasi hingga blastulasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Embriogenesis
Embriogenesis adalah proses pembelahan sel dan diferensiasi sel
embrio yang terjadi selama tahap awal pengembangan. Dalam istilah biologi,
perkembangan manusia memerlukan pertumbuhan dari zigot bersel satu ke
manusia dewasa.
Menurut Dorland’s Illustrated Medical Dictionary, Embriogenesis
adalah produksi dari embrio dan perkembangan dari individu yang baru yang
terjadi secara seksual yaitu dari zigot. Secara umum, embriogenesis adalah
proses pembelahan sel dan diferensiasi sel dari embrio manusia yang terjadi
pada saat tahap-tahap awal dari perkembangan manusia. Embriogenesis
terjadi pada saat spermatozoa bertemu dan menyatu dengan ovum yang
disebut fertilisasi sampai akhir dari minggu ke-8 dari perkembangan manusia
(Langman, 2009).
B. Fertilisasi
Fertilisasi (pembuahan) adalah proses penyatuan ovum dan sperma,
terjadi di daerah ampula uterina. Fertilisasi mempunya dua fungsi utama
yaitu:
1. Fungsi reproduksi, yang memungkinkan pemindahan unsur-unsur genetik
dari orangtua kepada keturunan.
2. Fungsi perkembangan, ketika fertilisasi memicu oosit sekunder untuk
melanjutkan atau menyelesaikan proses pembelahan meiosis.
C. Cleavage
Cleavage adalah pembelahan zygot menjadi unit-unit yang lebih kecil
yang disebut blastomer. Stadium clevage merupakan rangkaian mitosis yang
berlangsung berturut-turut segera setelah terjadi pembuahan yang
menghasilkan morula dan blastomer. Jika sudah mencapai stadium dua sel ,
zigot akan mengalami serangkaian pembelahan mitosis sehingga selnya
bertambah. Sel-sel ini semakin kecil pada setiap kali pembelahan dikenal
sebagai blastomer. Sampai stadium delapan sel , sel-sel ini berkumpul
membentuk gumpalan. Namun setelah pembelahan ketiga , blastomer
memaksimalkan kontak satu sama lain membentuk suatu bola sel padat yang
disatukan oleh taut erat. Proses ini pemadatan (compaction), memisahkan sel-
sel bagian dalam yang berkomunikasi secara akstensif melalui taut celah (gap
junction) ddari sel-sel luar. Sekitar 3 hari setelah pembuahan, sel-sel mudigah
kembali membelah untuk membentuk morula (16 sel). Sel dibagian dalam
morula membentuk massa sel dalam (inner cell mass) dan sel-sel disekitarnya
membentuk massa sel luar. Massa sel dalam menghasilkan jaringan mudigah
yang sebenarnya dan massa sel luar membentuk trofoblas yang kemudian
berkembang menjadi plasenta.
D. Pembentukan Blastokia
Pada saat morula masuk ke rongga uterus, cairan mulai merembes
menembus zona pelusida ke dalam ruang antarsel massa sel dalam. Secara
bertahap ruang antarsel menjadi konfulen dan akhirnya terbentuk sebuah
rongga yang disebut blastokel. Pada saat ini, mudigah disebut blastokista. Sel-
sel di massa sel dalam yang sekarang disebut embrioblas, terletak disuatu
kutub sel-sel di massa sel luar atau trofoblas menggepeng dan membentuk
dinding epitel blastokista. 7 hari setelah fertilisasi blastikista akan mengalami
implantasi di dalam uterus.
Gambar Morula Gambar Blastokista
telah dibuahi (pada tahap blastokista) di dinding rahim, yang dimulai dari 5
yaitu saat kelenjar dan arteri uterus bergulung dan jaringan menjadi tebal-
2013)
Hari ke-8
mononukleus disebut sitotrofoblas dan (b) zona luar berinti banyak tanpa
Hari ke-9
lakuna (danau) besar dan fase perkembangan trofoblas ini dikenal sebagai
bersama dengan hipoblas membentuk lapisan rongga eksoselom atau yolk sac
primitif.
lapisan endotel kapiler ibu. Kapiler-kapiler ini yang mengalami kongesti dan
Hari ke-13
terjadi pada hari ke-28 siklus haid, perdarahan ini dapat disangka perdarahan
sinsitum. Kolom ini disebut vilus primer. Pada akhir minggu kedua blastokista
Embriogenesis adalah proses pembelahan sel dan diferensiasi sel dari embrio
manusia yang terjadi pada saat tahap-tahap awal dari perkembangan manusia.
Embriogenesis terjadi pada saat spermatozoa bertemu dan menyatu dengan ovum
yang disebut fertilisasi sampai akhir dari minggu ke-8 dari perkembangan manusia
(Langman, 2009). Fertilisasi (pembuahan) adalah proses penyatuan ovum dan
sperma, terjadi di daerah ampula uterina. Setelah pembuahan, akan terjadi cleavage.
Cleavage adalah pembelahan zygot menjadi unit-unit yang lebih kecil yang disebut
blastomer. Stadium cleavage merupakan rangkaian mitosis yang berlangsung
berturut-turut segera setelah terjadi pembuahan yang menghasilkan morula dan
blastomer.