Anda di halaman 1dari 17

PEMBENTUKAN ORGAN DALAM

Drs. Kaspul, M.Si


1 Pengertian Organogenesis
Pokok
2 Tahapan Organogenesis Bahasan
3 Turunan Mesoderm

4 Turunan Endoderm

5 Faktor Yang Mempengaruhi Organogenesis


A. Pengertian Organogenesis
Organogenesis adalah proses
pembentukan organ atau alat tubuh.
Pertumbuhan ini diawali dari pembentukan
embrio (bentuk primitif) yang mengalami
transformasi dan diferensiasi menjadi
fetus (bentuk definitif) dengan ciri
individu.

Organogenesis atau morfogenesis


merupakan suatu proses pertumbuhan
embrio yang masih memiliki bentuk
primitif yang akan tumbuh menjadi bentuk
definitif, dan memiliki bentuk dan rupa
yang spesifik menurut spesies.
B. Tahapan Organogenesis
1) Histogenesis 2) Organogenesis (Morfogenesis)
Merupakan tahapan awal Organogenesis adalah proses
dari organogenesis. pembentukan organ tubuh atau alat
histogenesis adalah tubuh, mulai dari bentuk primitif
differensiasi kelompok (embrio) hingga menjadi bentuk
sel menjadi jaringan, definitif (fetus). Organogenesis
organ, atau organ memiliki dua periode atau tahapan,
tambahan. yaitu: periode pertumbuhan antara
dan periode pertumbuhan akhir
C. Organogenesis Turunan Mesoderm

Dari mesoderm intermediat dihasilkan organ-organ yang membentuk


sistem urogenitalia yang terdiri atas ginjal, gonad, dan saluran pada
masing-masing ginjal dan gonad.

1. Pembentukan Ginjal

2. Pembentukan Gonad
1. Pembentukan Ginjal

Perkembangan ginjal pada


mamalia melalui 3 tahapan,
tahap pertama perkembangannya
bersifat sementara, sedangkan
dua tahap berikutnya merupakan
tahap ginjal yang fungsional.
Pada pembentukan ginjal, terjadi
interaksi timbal balik antara tunas
ureter dan mesenkim
metanefrogenik yang disebut
induksi resiprokal. Induksi
Resiprokal terbagi menjadi
beberapa tahap, yaitu:

Pembentukan duktus dan


a. tubulus ginjal oleh gen Hox4
pada jaringan mesenkim
metanefrogenik dan gen WT1

b. Sinyal dari sel mesenkim


metanefrogenik posterior
berupa sekret parakrin yaitu
GDNF (Gilal Derived
Neurothropic Factor)
c. Tunas ureter mengeluarkan sekret
FGF2 dan BMP7 untuk mencegah
sel mesenkim metanefrogenik
melakukan apoptosis dan merangsang
proliferasi

d. Tunas ureter menghasilkan


WNT9B dan WNT6 yang
menginduksi sel mesenkim
menghasilkan E-kadherin, kolagen
IV, dan laminin untuk membentuk
lamina basalis

e. Sel mesenkim memproduksi


Wnt4 yang diperlukan untuk
merubah sel mesenkim menjadi
sel epitel.
2. Pembentukan Gonad
Bakal gonad awalnya bersifat bipotensial, artinya memiliki potensi untuk
dapat berkembang menjadi ovarium atau testis. Penentuan bakal gonad ditentukan
oleh genotip. Pada manusia, adanya dua kromosom X atau salah satunya
adalah kromosom Y menentukan bahwa embrio nantinya menjadi wanita (XX) atau
pria (XY).

Gonad pada tahap indiferen, bagian ventralnya yaitu epitel genital ridge aktif
berproliferasi dan membentuk sel somatik, seperti diketahui komponen gonad
adalah sel somatik atau kelompok sel yang bukan germinal, dan bakal sel
kelamin/BSK (PGC/Premordial Germ Cell) yang berasal dari endoderm yang
migrasi kedalam gonad indiferen. Perkembangan gonad indiferen akan
menjadi gonad jantan apabila kromosom sel somatik fetus adalah XY, sehingga
sel epitel pematang genital aktif berproliferasi dan diantara sel-selnya ada yang
berdiferensiasi menjadi sel sertoli. Pada perkembangan gonad betina, BSK
terakumulasi dengan sel-sel somatik bakal gonad dipermukaan luar.
D. Organogenesis Turunan Endoderm
1) Pembentukan faring
Embrio mamalia memproduksi atau menghasilkan empat pasang kantung faring.
Diantara kantung tersebut terdapat lekung faring. Pasangan pertama dari
kantung faring akan menjadi ruang pendengaran yang terdapat ditengah
telinga dan berasosiasi dengan tabung eustachia. Pasangan kedua dari tabung
faring akan membentuk dinding tonsil.

2) Pembentukan tabung pernapasan


Di tengah dasar faring, diantara pasangan keempat kantung faring, lekuk
laryngotracheal memanjang secara ventral. Lekukan ini kemudian terbagi
menjadi dua cabang yang akan menjadi cabang yang membentuk pasangan
bronki dan paru-paru.
3) Pembentukan Saluran
Pencernaan Makanan

Saluran pencernaan merupakan tabung


yang memanjang sepanjang tubuh,
kemudian dari saluran pencernaan
terbentuk tunas yang selanjutnya
membentuk hati, kantung empedu, dan
pankreas. Kemudian saluran
pernapasan, bercabang dua
membentuk paru. Kantung yang keluar
dari faring membentuk kelenjar
antara lain tonsil, tiroid, timus, dan
kelenjar paratiroid, yang selanjutnya
sekret yang dihasilkan memasuki
saluran pernapasan. Pembentukan saluran pencernaan mamalia
(Sumber: Gilbert, 2010)
Lanjutan

Bagian posterior faring mengalami


penyempitan sehingga terbentuk
saluran pencernaan yang diawali dan
berurutan oleh esophagus, lambung,
usus halus, usus besar.Endoderm
membentuk tiga kelenjar asesori
yang berkembang dari daerah kauda
ke daerah lambung embrio yaitu
hati, pankreas dan kantung empedu.

Saluran pencernaan mamalia


(Sumber: Gilbert, 2010)
4) Pembentukan hati
• Pembentukan hati terjadi karena
ekspresi gen spesifik untuk sintesis
komponen-komponen hati, misalnya gen
untuk α-fetoprotein dan albumin.

• Gen ini terdapat dibagian endoderm


bakal saluran pencernaan yang
berdekatan dengan mesoderm kardiak
dan endothelium pembuluh darah yang
sedang berkembang, sehingga terjadi
induksi dan endoderm responsive
terhadap faktor parakrin yang
disekresikan oleh kedua macam
jaringan ini, faktor parakrin berupa
Fibroblast Growth Factors (FGFs) Gambar Pembentukan Hati
sehingga terbentuk hati.
5) Pembentukan pankreas

Pembentukan pankreas berbanding


terbalik dengan pembentukan hati,
adanya notokord dan mesoderm bakal
pembuluh darah mengakibatkan
terbentuknya pancreas, sedangkan
adanya mesoderm bakal jantung justru
menghambat pembentukan pancreas.

Gambar ekspresi gen pdxl di epitelusus


(Lestari, 2013 dikutip dari Gilbert, 2010)
E. Faktor yang Mempengaruhi Organogenesis

1. Faktor Sel meliputi : Jumlah sel pada organisme, faktor


intrinsik sel, migrasi sel, rangsangan dari interaksi jaringan, dan
penempatan sel,

2. Faktor Gen terdapat gen-gen yang ikut andil dalam menentukan


organogenesis pada hewan. Contohnya adalah gen yang disebut
tinman pada lalat Drosophila.

3. Faktor Pertumbuhan meliputi : Hormon telah diketahui bahwa


hormon berpengaruh pada organogenesis hewan dengan cara
menyebabkan diferensiasi sel. Faktor pertumbuhan lain
KESIMPULAN
• Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh.
Pertumbuhan ini diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) yang
mengalami transformasi dan diferensiasi menjadi fetus (bentuk definitif)
dengan ciri individu.

• Tahapan Organogenesis yaitu Histogenesis dan Morfogenesis.

• Dari mesoderm intermediat dihasilkan organ-organ yang membentuk


sistem urogenitalia yang terdiri atas ginjal, gonad, dan saluran pada
masing-masing ginjal dan gonad.

• Organogenesis Turunan Endoderm yaitu pembentukan faring, pembentukan


tabung pernafasan, Pembentukan Saluran Pencernaan Makanan,
Pembentukan hati dan pembentukan pankreas

• Faktor yang mempengaruhi Organogenesis adalah faktor sel, faktor gen dan
faktor pertumbuhan.
TERIMA KASIH

Apakah Ada Pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai