Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ESSAY SPH II.

PIGMENTASI DAN REGENERASI PADA


IKAN GATUL, GUPPY, DAN IKAN ZEBRA

NAMA : Lucky Eka Khalis A.E


NIM : 220342608742

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN BIOLOGI
Desember 2023
Proses Pigmentasi Sirip Ikan Gatul
Dalam penelitian proses pigmentasi pada sirip kaudal ikan gatul selama regenerasi pengamatan
difokuskan pada jenis kromatofor yang terdapat pada sirip kaudal tersebut. Kromatofor yang dimiliki
ikan gatul yaitu melanofor, xantofor, dan iridofor. Selain itu, ikan juga memiliki kromatofor lain, yaitu
eritofor, leukofor, dan sianofor.
Proses pigmentasi pada sirip kaudal ikan diawali dengan penyembuhan luka setelah pemotongan
disertai aktivitas kromatofor. Aktivitas umum dari kromatofor terutama melanofor adalah
pergerakan/migrasi intraseluler dan agregasi. Kulit terlihat gelap ketika melanofor menyebar ke
sitoplasma, sedangkan kulit terlihat terang saat melanofor mengalami agregasi atau mengumpul. Dalam
proses pigmentasi jumlah melanofor akan bertambah dan semakin jelas ketika terakumulasi dalam satu
titik yang melibatkan interaksi antar kromatofor.
Proses pigmentasi ikan gatul menunjukkan bahwa melanofor didistribusikan pertama kali pada
jaringan regenerasi dan kemudian mengalami pemisahan pada area yang nantinya muncul garis hitam.
Akhir proses pigmentasi ikan gatul akan memunculkan pola xantofor berada dibelakang melanofor yang
berjajar setelah xantofor.
Proses Regenerasi Sirip Ikan Gatul
Regenerasi merupakan suatu proses perbaikan struktur yang hilang atau rusak. Perbaikan ini bisa
terjadi dengan sempurna atau mendekati sempurna. Proses regenerasi sirip kaudal ikan gatul yang
dipotong secara vertikal melalui beberapa tahap yaitu tahap-tahap penyembuhan luka, pembentukan
blastema, pertumbuhan regenerative, dan diferensiasi yang terjadi secara berurutan. Pada hari ke-nol
(setelah sirip kaudal ikan gatul dipotong ½ bagian secara vertikal) beberapa ikan juga mengalami
bleeding/pendarahan pada bagian yang dipotong dari pembuluh darah.
Proses penyembuhan luka terjadi pada hari pertama setelah pemotongan, tampak warna
transparan yang tidak rata/bergelombang pada bagian yang dipotong mengikuti bentuk tepian jari-jari
dan membran yang terpotong. Proses penyembuhan luka ini di awali dengan migrasi beberapa sel
epidermis ke bagian luka, sehingga pada batas daerah pemotongan segera tertutup. Pada hari pertama
selain terjadi proses penyembuhan luka juga terjadi pembentukan blastema. Blastema merupakan
sekelompok sel yang belum terdeferensiasi dan memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berdeferensiasi.
Blastema sendiri terbentuk oleh sel-sel mesenkim.
Pergantian tahap dari blastema menjadi pertumbuhan regenerative dicirikan oleh beberapa
perubahan morfologi dan molekuler yang cukup penting. Pada tahap ini terjadi proses angiogenesis
dengan terbentuknya pulau-pulau darah yang mengumpul di ujung jari-jari dan berkembang menjadi
pembuluh darah pada hari ke-7. Proses regenerasi sirip ikan kaudal ikan gatul (poecilia sp) yang
memiliki tipe membulat membutuhkan waktu 20,51 ± 0,93 hari setelah dipotong lebih lama daripada
ikan zebra (Danio rerio) dan ikan medaka (Oryzias latipes). Proses regenerasi ikan gatul diamati setiap
hari sehingga dapat menyebabkan kondisi morfologis dan fisiologis ikan terganggu dan stress, selain itu
suhu juga mempengaruhi proses regenerasi.
Pada tahap selanjutnya, pada daerah pemotongan tidak terjadi renovasi jari-jari lama, tetapi
terjadi proses pembentukan ruas-ruas jari-jari baru. Hal tersebut berbeda dengan morphallaxis yang
merenegenerasi bagian tubuh yang hilang dengan cara renovasi jaringan yang tersisa.

Proses pigmentasi Sirip Ikan Zebra


Ikan zebra memiliki aspek genetik kesamaan yang sangat dekat dengan manusia. Ikan zebra
memiliki gen slc23a5 yang ternyata dimiliki oleh manusia. Ikan zebra memiliki lima jenis sirip yaitu
sirip anal, dorsal, pektoral, pelvis, dan kaudal. Meskipun kelima sirip tersebut mampu meregenerasi
masing-masing, sirip kaudal adalah yang utama digunakan untuk pengujian regenerasi. Hal tersebut
dikarenakan sirip kaudal memiliki kemampuan penyembuhan luka yang cepat, bentuk simetris, tidak
berisi otot rangka dan pemotongan sirip kaudal tidak membahayakan kehidupannya.
Sel pigmen berisi granula pigmen yang kinerjanya dibawah kotrol hormone dari sistem saraf.
Pada vertebrata, termasuk ikan zebra sel pigmen dijumpai pada lapisan epidermis dan berasal dari neural
krest.
Proses pigmentasi tidak lepas dari pola pigmen yang terbentuk. Pola pigmen telah lama
digunakan sebagai model untuk memahami tentang aspek seluler dan genetik pola formasi pigmen pada
vertebrata. Ikan pada genus Danio menunjukkan beberapa pola pigmen seperti pola garis horizontal dan
garis vertikal, pola bitnik-bintik dan tersebar merata. Pada ikan zebra (Dario rerio) pola pigmen
dimanfaatkan untuk memahami lebih dalam tentang mekanisme pola pigmentasinya.
Pada saat perkembangan normal, embriodari ikan zebra mempunyai pola pigmen yang terdiri
dari beberapa garis melanofor, sedangkan xantofor tersebar luas hamper di tiap sisi. Secara berangsur-
angsur, pada saat ikan zebra tumbuh akan bertambah pola pigmennya dengan garis horizontal yang
terbentuk oleh melanofor. Pada ikan adanya warna dan pola pigmen disebabkan adanya sel pigmen yang
disebut kromatofor. Sel pigmen ini berisi granula pigmen yang kinerjanya dibawah kontrol hormon dan
sistem saraf.
Selain dari pengaruh saraf, hormon dan gen, terdapat suatu faktor yang mempengaruhi
pewarnaan tubuh ikan. Faktor tersebut merupakan penghambat munculnya warna gelap pada bagian
ventral ikan tersebut. Munculnya sel pigmen hitam (melanofor) secara menyebar dan merata di daerah
blastema setelah penyembuhan luka selesei.

Proses Regenerasi Sirip Ikan Zebra


proses regenerasi sirip ekor melalui tahap-tahap berikut : 1. Penyembuhan luka, 2. Pembentukan
blastema dan pemanjangan blastema, 3. Diferensiasi, dan 4. Perkembangan regenerative. Sirip ekor ikan
zebra mengalami sedikit pendarahan setelah pemotongan. Pada pengamatan tersebut disebutkan sirip
ekor ikan zebra setelah pemotongan juga ditemukan sedikit pendarahan.
Lapisan tipis transparan disepanjang bidang pemotongan muncul 1 hari setelah pemotongan (20-
24 jam). Hal ini berarti bahwa penyembuhan luka telah selesei dan mulai terjadi pembentukan blastema,
sebab 1 sampai 3 jam setelah pemotongan, lapisan tipis epidermis bermigrasi untuk menutupi luka.
Penebalan lapisan dimulai pada hari ke-2 setelah pemotongan (48 jam) di sepanjang bidang
pemotongan. Penebalan lapisan menandakan terjadinya pembentukan blastema oleh proliferesi sel pada
bagian distal dan pemotongan. Perkembangan regeneratif dimuali dari hari ke-3 dimana regenerat
semakin Panjang pada daerah perifer sirip ekor dibandingkan dengan daerah medial. Struktur sirip ekor
telah terbentuk pada awal perkembangan regeneratif dan terus memanjang hingga hari ke-8.
Perkembangan selanjutnya adalah pembentukan ruas jari-jari, ruas jari-jari terbentuk mulai hari ke-9.
Sampai pada hari ke-11 seluruh jari-jari regenerat sudah terbentuk ruas dibagian proksimal. Pada hari
ke-13 ruas pada jari-jari regenerat telah mencapai bagian distal regenerat, Kecuali pada jari-jari
regenerat yang bercabang. Pada hari ke-15 sampai hari ke-18 percabangan pada daerah perifer Nampak
jelas dan semakin memanjnag pada hari ke-21. Ruas sudah mencapai pada ujung-ujung jari regenerat,
pada hari ke-23, ujung regenerat tidak lagi bergerigi. Pada hari ke-25 pigmen sudah mencapai ujung
regenerat.

Proses Pigmentasi Dan Regenerasi Sirip Ekor Guppy


Ikan guppy adalah salah satu jenis ikan hias yang populer. Ikan ini memiliki kemampuan
regenerasi sirip ekor yang cukup baik. Proses regenerasi sirip ekor pada ikan guppy melalui beberapa
tahap, yaitu penyembuhan luka, pembentukkan blastema, diferensiasi, dan perkembangan generative.
Selain itu, proses regenerasi tidak terlepas dari proses pigmentasi terhadap suatu jaringan yang rusak
atau diberi perlakuan, dimana jaringan tersebut memiliki pigmen-pigmen. Penelitian juga menunjukkan
bahwa penambahan daun ketapang pada media pemeliharaan ikan guppy dapat meningkatkan kualitas
warna ikan guppy dan mempengaruhi distribusi jumlah kromatofor yang mempengaruhi kualitas warna
ikan guppy. Regenerasi sirip caudal ikan guppy terdiri dari empat tahap yaitu tahap penutupan luka
(wound healing ), pembentukan blastema, yaitu sekelompok sel yang belum berdiferensiasi dan
memiliiki kemampuan untuk tumbuh dan berdiferensiasi (blastema formation), pembentukan
regenerative ( regenerative outgrowth), poliferasi dan differensiasi yang terjadi secara berurutan pada
proses regeneraasi, proses perbaikan morfologi sirip ikan (jari-jari dan ukuran) juga disertai dengan
proses pigmentasisehingga di hasilkan pola warna yang sama atau mendekati pola warna awal sebelum
sirip di potong.
Regenerasi merupakan suatu proses perbaikan struktur yang hilang atau rusak. Pengamatan
regenerasi sirip kaudal ikan guppy dilakukan dengan mengamati proses perubahan pada sirip kaudal
1
setelah dipotong secara vertikal ± bagian sampai terbentuk kembali bagian sirip yang hilang selmaa 3
2
1
minggu. Pengamatan regenerasi sirip kaudal setelah di potong secara vertikal ± bagian dari panjang
2
ekor semula. Pada ikan kaudal yang diamati memiliki panjang ekor 1 cm. Selama 3 minggu sejak
induksi regenerasi (pemotongan sirip kaudal) terjadi pertambahan panjang regenerat dan perbaikan
bentuk morfologi sirip menuju ke keadaan semula.

Anda mungkin juga menyukai