PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hewan mempunyai kemampuan hidup yang bervariasi antara
makhluk yang satu dengan yang lainnya. Salah satu contoh adalah
regenerasi dari organ Regenerasi merupakan proses yang begitu penting
artinya bagi kehidupan makhluk hidup, tanpa regenerasi maka tubuh
organisme tak akan ada yang sempurna. Dalam tubuh makhluk hidup
terdapat kemampuan untuk melakukan regenerasi pada tingkat sel atau
jaringan sedangkan pada hewan tertentu mampu melakukan regenerasi pada
tingkat organ. Dalam melakukan regenerasi banyak faktor yang
mempengaruhi, salah satu diantaranya yaitu pemberian nutrisi. Tingkat
regenerasi akan cepat jika memperhatikan aspek makanan, makanan yang
cukup dapat membantu mempercepat proses regenerasi. Regenerasi bila
ditinjau lebih lanjut, ternyata terdiri dari berbagai kegiatan, mulai dari
pemulihan kerusakan yang parah akibat hilangnya bagian tubuh utama.
Misalnya penggantian anggota bagian badan sampai pada penggantian
kerusakan kecil yang terjadi dalam proses biasa. Regenerasi dapat juga
berbentuk sebagai poliferasi dan diferensiasi sel-sel lapisan marginal.
Pemanfaatan dunia sains yang berbasis teknologi sangatlah penting artinya
dalam pengembangan berbagai peristiwa regenerasi. Kemampuan untuk
melakukan regenerasi struktur yang hilang terdapat pada hampir semua
makhluk hidup, paling tidak dalam suatu derajat tertentu.
Regenerasi tidak sama pada bagian organisme. Hubungan antara
kedudukan sistematik hewan dengan daya regenerasinya belum begitu
diketahui.
Pada
hewan-hewan
tertentu
bagian
tubuh
yang
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh pada paraktikum Regenerasi adalah sebagai
berikut:
1. Agar dapat mengamati pembentukan regenerasi pada tempat sayatan.
2. Agar dapat mengetahui perkembangannya hingga tercapai bentuk yang
serupa dengan keadaan semula.
Gelas aqua
3
4
5
Mistar
Kamera
Alat tulis
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum Regenerasi dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan pada praktikum Regenerasi
No
Nama Bahan
Kegunaan
1
Kecebong (Larva katak) Sebagai obyek yang akan diamati
2
Air
Sebagai media obyek yang akan diamati
3
Kertas label
Untuk memberi tanda pada gelas aqua
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang digunakan pada praktikum Regenerasi, adalah
sebagai berikut:
1. Menyediakan 5 aqua gelas berisi air, kemudian memasukkan 1 ekor
kecebong ke dalam masing-masing gelas aqua.
2. Memberi perlakuan pada masing-masing gelas aqua sebagai kontrol, sayat
melintang 1, sayat melintang 2, sayat menyerong 1 dan sayat menyerong 2.
3. Mendokumentasikan panjang awal ekor kecebong dan panjang setelah
dipotong.
4. Melakukan perlakuan pada masing-masing kecebong :
a. Gelas aqua I
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum Regenerasi adalah sebagai
berikut :
No Perlakuan
Panjang
ekor
awal
(cm)
Panjang
setelah
dipotong
Panjang
regrat
0,1
1.
Kontrol
2.
Sayat
Melintang
1
1,1
0,7
0,1
3.
Sayat
Melintang
2
1,1
0,7
0,1
4.
Sayat
Menyerong
1
1,1
0,5
0,1
5.
Sayat
Menyerong
2
0,9
0,6
0,1
Gambar
Sebelum
Sesudah
B. Pembahasan
Regenerasi yaitu memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau lepas
agar kembali seperti semula. Proses regenerasi terjadi ketika darah mengalir
menutupi permukaan luka di bawah scab. Sel epitel tersebut bergerak secara
amoeboid. Pembentukan blastema kuncup regenerasi pada permukaan
bekas luka dan proliferasi sel-sel dideferensiasi secara mitosis. Prolifersai
itu terjadi bersamaan dengan dideferensiasi dan memuncak pada waktu
blastema berukuran maksimal dan setelahnya tidak dapat membesar lagi.
sayatan
perbaikan
pada
regenerasi
ekor
kecebong
adalah
sel-sel
dediferensiasi,
serentak
dengan berhentinya
V. PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan pada praktikum regenerasi adalah sebagai berikut :
1. Pembentukan regenerasi pada tempat sayatan yaitu dimulai dari
penyembuhan luka, penyembuhan jaringan, pembentukan blastoma dan
morfologi dan redeferensiasi.
2. Perkembangan regenerasi dimulai setelah ekor kecebong disayat, darah
akan mengalir menutupi permukaan luka, pada darah keluar tidak terlalu
kelihatan karena telah tercampur dengan air lalu darah tersebut
membentuk scap yang sifatnya melindungi. Di permukaan luka bawah
scap sel epitel bergerak secara nuboid. Terjadi redeferensiasi sel-sel
jaringan di sekitar luka, sehingga bersifat muda kembali untuk
membentuk jaringan baru. Pembentukan blastoma akan menjadi kuncup
regenerasi pada permukaan bekas luka.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan adalah agar praktikan lebih fokus dan
teliti lagi dalam mengikuti kegiatan praktikum apalagi dalam melakukan
pensayatan ekor kecebong.