Anda di halaman 1dari 4

I.

PROSEDUR KERJA
A. Prosedur kerja sel darah merah

1. Melakukan pemunculan kamar hitung dibawah mikroskop sampai terlihat kotak-


kotak kecil baik untuk tempat penghitungan sel darah merah.
2. Membunuh aves dan meletakkan darahnya di cawan petri.
3. Menghisap darah dengan pipet thomma sebatas skala 0,5 dan dihentikan penghisapan
tersebut dengan cara menekan ujung lidah ke ujung karet penghisap, kemudian segera
masukan kedalam larutan Hayem’s sampai skala 101
4. Kemudian karet penghisap dilepaskan dari pipet dan kedua ujung pipet ditekan
dengan ujung ibu jari dan ujung telunjuk agar cairan tidak keluar selanjutnya
digerakan dengan arah memutar selama 3 menit agar merata.
5. Setelah terlihat kamar hitung segera ditetesi celah dalam parit hemasitometer dengan
beberapa tetes sampel darah dan dibiarkan beberapa saat, kemudian baru dilakukan
penghitungan sel darah merah dengan hand counter.

B. Prosedur kerja sel darah putih

1. Melakukan pemunculan kamar hitung dibawah mikroskop sampai terlihat kotak-


kotak kecil baik untuk tempat penghitungan sel darah putih.
2. Membunuh aves dan meletakkan darahnya di cawan petri.
3. Menghisap darah dengan pipet thomma sebatas skala 0,5 dan dihentikan penghisapan
tersebut dengan cara menekan ujung lidah ke ujung karet penghisap, kemudian segera
masukan kedalam larutan glacial acetil acid dan metanil blue sampai skala 11.
4. Kemudian karet penghisap dilepaskan dari pipet dan kedua ujung pipet ditekan
dengan ujung ibu jari dan ujung telunjuk agar cairan tidak keluar selanjutnya
digerakan dengan arah memutar selama 3 menit agar merata.
5. Setelah terlihat kamar hitung segera ditetesi celah dalam parit hemasitometer dengan
beberapa tetes sampel darah dan dibiarkan beberapa saat, kemudian baru dilakukan
penghitungan sel darah putih dengan hand counter.
II. TABEL PENGAMATAN
A. Sel Darah Merah

70 55

71
60

65

B. Sel Darah Putih

115 135

125
145
III. PEMBAHASAN

Pada praktikum hari ini saya akan membahas, yaitu


Susunan dari sel darah merah adalah air (62%-72%) dan kira-kira sisanya berupa
solid terkandung haemoglobin 95% dan sisanya berupa protein pada stroma dan
membran sel, lipid, enzim, vitamin dan glukosa serta urin. Umur sel darah merah pada
manusia berkisar antara 90 hingga 140 hari, rata-rata 120 hari dan pada hewan umurnya
kira-kira 25 hingga 140 hari.

Sel darah putih berdasarkan ada atau tidaknya granula dalam sitoplasmanya
diklasifikasikan dalam granulosit dan agranulosit. Granolosit terdiri dari neutrofil (pada
bangsa aves disebut heterofil), eosinofil, basofil, sedangkan agranulosit adalah limfosit
dan monosit. Sel darah putih ini dapat bergerak secara bebas.
Larutan Turk : asam asetat glasial 3 ml
gentian violet 1% 1 ml
akuades 100 ml
Penambahan gentian violet bertujuan memberi warna pada inti dan granula lekosit.
Larutan ini melisiskan eritrosit dan trombosit tetapi tidak melisiskan lekosit maupun
eritrosit berinti.
Pada hitung lekosit minimal sel yang dihitung 100 sel dengan menghitung semua
lekosit yang ada pada kempat bidang 1,2,3 dan 4 diharapkan syarat minimal sel yang
harus dihitung dapat dicapai. Volume yang dihitung sebesar 4 ( 1 x 1 x 0,1 ) = 0,4 ul
(mmk). Bila jumlah lekosit dalam 2 buah bidang 1 dan 3 telah melebihi jumlah 100 sel
dengan catatan bahwa volume yang dihitung sebesar 2 ( 1 x 1 x 0,1 ) = 0,2 ul (mmk).
Cara menghitung lekosit dalam KH mulailah menghitung dari sudut kiri atas, terus
kekanan, kemudian turun kebawah dan dair kanan kekiri , lalu turun lagi kebawah dan
dimulai lagi dari kiri ke kanan. Cara seperti ini dilakukan pada ke-empat bidang besar.
Kadang-kadang ada sel-sel yang letaknya menyinggung garis batas suatu bidang. Sel-
sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri atau garis atas harus dihitung. Sebaliknya
sel-sel yang menyinggung garis batas selah kanan atau bawah tidak turut dihitung.
Larutan hayem :
Natrium – sulfat ………………….......... 2,50 g
Natrium – chlorida …………………...... 0,50 g
Merkuri – chlorida …………………...... 0,25 g
Akuades ………………………….......... ad 100ml
Pada keadaan hiperglobulinemia, larutan ini tak dapat dipergunakan karena akan
mengakibatkan presipitasi protein, rouleoux, aglutinasi.

Menghitung Jumlah Eritrosit.


Sebaiknya jumlah sel yang dihitung minimal 200 eritrosit. Untuk hitung eritrosit,
dihitung semua eritrosit yang ada pada kelima bidang sedang yaitu A, B, C, D, dan E,
luas masing-masing bidang adalah 1/5 x 1/5 mm2 atau 0,2 x 0,2 mm2. Volumenya (0,2 x
0,2 x 0,1) x 5 = 0,02 mmk atau 0,02 µl.

Anda mungkin juga menyukai