Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 4 :

AHMAD DAHLAN
SESILIUS PRASETYO
UJANG RUSWADY
M RIZKI ZULFIKAR
MUTIA SILVIA
GYAN AJI
VANIA RISQI
 Spermatozoid atau sel sperma atau
spermatozoa (berasal dari bahasa Yunani Kuno
yang berarti benih dan makhluk hidup) adalah
sel dari sistem reproduksi jantan. Sel sperma
akan membentuk zigot.
 Zigot adalah sebuah sel dengan kromosom
lengkap yang akan berkembang menjadi
embrio. Peran aktif spermatozoon adalah
sebagai gamet jantan sehingga penting pada
keberhasilan munculnya individu baru. Oleh
karena itu, di dalam reproduksi sering diperlukan
adanya standar kualitas spermatozoa.
 Sperma atau disebut juga spermatozoa adalah sel gamet
dari laki-laki.
 Sel ini mempunyai ukuran panjang keseluruhan 50-60
mikrometer
 Terdiri tiga bagian yaitu bagian kepala, bagian tengah
(leher) dan ekor
 Dimensi kepala dengan panjang 4 - 5 mikrometer, lebar
2.5 - 3.5 mikrometer, dengan rasio antara panjang dan
lebar yaitu 1.50 - 1.75.
 Spermatozoa atau sperma dihasilkan oleh testis,
sedangkan cairan seminal diproduksi oleh kelenjar
tambahan di sepanjang saluran reproduksi pria, yaitu
kelenjar vesikula seminalis, prostat, kelenjar bulbo
urethralis dan kelenjar urethra
 Sperma dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu
kepala, bagian tengah dan ekor (flagellata).
 Kepala sperma mengandung nukleus.Bagian
ujung kepala ini mengandung akrosom yang
menghasilkan enzim yang berfungsi untuk
menembus lapisan–lapisan sel telur pada waktu
fertilisasi.
 Bagian tengah sperma mengandung
mitokhondria yang menghasilkan ATP sebagai
sumber energi untuk pergerakan sperma.
 Ekor sperma berfungsi sebagai alat gerak
 Bahan kandungan akrosom adalah setengah padat yang
dikelilingi oleh membran akrosom yang terdiri dari dua
lapis, yaitu membran akrosom dalam dan membran
akrosom luar
 membran akrosom luar bersatu dengan plasma membran
(membran spermatozoa) pada waktu terjadinya reaksi
akrosom membran akrosom dalam menghilang
 Bagian ekuatorial akrosom merupakan bagian penting
pada spermatozoa, karena bagian anterior pada akrosom
ini yang mengawali penggabungan dengan membran
oosit pada proses fertilisasi berubah menjadi spermatid
dan akhirnya berubah menjadi spermatozoa
Ekor dari sel sperma dibedakan atas 3 bagian, yaitu
sebagai berikut:
 Bagian tengah (midpiece)
 Bagian utama (principle piece)
 Bagian ujung (endpiece).
 Panjang ekor seluruhnya sekitar 55 mikron
dengan diameter yang makin ke ujung makin
kecil: di depan 1 mikron, di ujung 0,1 mikron.
 Panjang bagian tengah: 5-7 mikron, tebal 1
mikron; bagian utama panjang 45 mikron,
tebal 0,5 mikron
 Bagian ujung panjang 4-5 mikron, tebal 0,3
mikron. Bagian ekor tidak bisa dibedakan
dengan mikroskop cahaya tetapi harus
dengan mikroskop electron
 Adalah Proses pembentukan dan
pematangan spermatozoa
 Proses dimanasel- sel germinal primordial
pria yg disebut spermatogonium menjalani
meilosis dan menghasilkan sejumlah sel yang
disebut spermatozoa
 oleh tubulus seminiferus yang memiliki
panjang 250cm dalam testis

 Prosesnya memerlukan waktu 64 hari dengan


3 tahap: mitosis, meiosis, dan spermiogenesis
Dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang
dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:

 LH (Luteinizing Hormone)

 FSH (Folicle Stimulating Hormone)


 Fase Pertumbuhan pada fase pertumbuhan sel–
sel calon indung sperma tumbuh, membesar dan
berduplikasi
 Fase Pembelahanya terjadi pada pembentukan
gamet yang bertujuan untuk mereduksi jumlah
kromosom
 Fase Diferensiasi sperma berbentuk seperti
seekor berudu, dengan bentuk kepala seperti
mata panah dan berekor panjang.
 Jumlah Sperma
 Kelainan Bentuk (Morfologi)
 Pergerakan Lemah
 Cairan Semen Terlalu Kental
 Saluran Tersumbat
 Kerusakan Testis
Tujuan :
 Pemeriksaan sperma penting dalam masalah
fertilitas dan infertilitas. Selain itu juga untuk
post vasektomi
 Masturbasi
 Coitus Interuptus
 Coitus Condomatosus
 Vibrator
 Refluks Pasca Sanggama
 Sperma langsung dikeluarkan ke dalam satu
wadah terbuat dari gelas atau plastik
 Bermulut lebar dibersihkan dan dikeringkan
 Wadah harus dapat ditutup dengan baik untuk
menjaga jangan sampai sebagian tertumpah
 Pasien diminta mencatat waktu pengeluaran
mani tepat sampai menitnya dan menyerahkan
sampel itu selekasnya kepada laboratorium
 Laboratorium juga wajib mencatat waktu
pemeriksaan-pemeriksaan dijalankan.
 Segera setelah sperma ditampung, maka
sperma harus secepatnya diserahkan kepada
petugas laboratorium.Hal tersebut perlu
dilakukan karena beberapa parameter
sperma mempunyai sifat mudah berubah
oleh karena pengaruh luar. Sperma yang
dibiarkan begitu saja akan berubah pH,
viskositas, motiltas dan berbagai sifat
biokimianya.
 Segera setelah diterima petugas
laboratorium, hendaknya sperma secepatnya
diperiksa.Sperma harus diletakkan di dalam
suhu kamar.Contoh sperma tidak boleh
didinginkan dibawah 20OC atau dipanaskan
diatas 40OC, oleh karena kedua hal ini dapat
mempengaruhi motilitas dan viabilitas
spermatozoa.
1. Pemeriksaan Makroskopis : Liquefaksi
,Viscositas,PH Sperma ,Bau Sperma ,Warna
Sperma, Volume Sperma
2. Pemeriksaan Mikroskopis : Pergerakan
(Motilitas) , Vitalitas, Jumlah, Morfologi
Aglutinasi , Benda-benda khusus .
3. Pemeriksaan Kimiawi dan enzim : Kadar
Fruktosa , Acid Phospatase/ACP
 Spermatozoa adalah sel gamet dari laki-laki.Sel ini
mempunyai ukuran panjang keseluruhan 50-60
mikrometer, dimana terdiri tiga bagian yaitu bagian
kepala, bagian tengah (leher) dan ekor.Kepala sperma
mengandung nukleus.Bagian ujung kepala atau pada
bagian anterior kepala spermatozoa terdapat akrosom,
suatu struktur yang berbentuk topi yang menutupi dua per
tiga bagian anterior kepala dan mengandung beberapa
enzim hidrolitik.Ekor dibedakan atas 3 bagian yaitu bagian
tengah (midpiece), bagian utama (principle piece), bagian
ujung (endpiece). Proses pembentukan sel sperma atau
spermatogenesis dilakukan melalui 3 fase yaitu fase
pertumbuhan, fase pembelahan, dan fase diferensiasi

Anda mungkin juga menyukai