MIKROBIOLOGI
BAKTERI
Oleh:
Zakiya Kamila Muhamad
(1110102000012)
STRUKTUR BAKTERI
Selubung Sel
TONJOLAN PERMUKAAN
A.
B.
C.
D.
PILI (fimbria)
Pili atau fimbrae adalah tonjolan kecil pada
permukaan beberapa bakteri yang dilapisi molekul
yang disebut adesin.
Pili dengan lapisan adesinnya mempunyai dua
fungsi yaitu:
Interaksi seksual antara bakteri: pili seks
Perlekatan ke permukaan tubuh: pili adesi
Pili merupakan struktur yang ditemukan terutama
pada bakteri gram negatif (misalnya enterobakteri
& neiseria)
Beberapa bakteri gram positif juga mempunyai
pili, terutama -hemolitik streptokokus, yang
memungkinkan untuk melekat pada mukosa faring
STRUKTUR BAKTERI
Struktur Interior
Granula Bakteri melakukan polimerisasi dan
menyimpan senyawa dalam jumlah besar. Hal ini
menurunkan tekanan osmotik sel bakteri dan dapat
menyebabkan terbentuknya granula di sel.
B. Tidak adanya organel yang terikat membran
bakteri adalah sel prokariotik dan tidak memiliki
organel ( mitokondria, lisosom, dll) yang terikat
membran.
C. Endospora endospora dijumpai pada 2 genus
bakteri gram negatif yaitu: Bacillus dan Colostridium.
Endospora resisten terhadap perebusan,
pendinginan, pengeringan, dan antiseptis.
D. Kromosom merupakan lingkaran tunggal DNA
A.
METABOLISME BAKTERI
Metabolisme
PERTUMBUHAN BAKTERI
Pertumbuhan
fase yaitu:
1.
tinggi
Pembelahan)
Bakteri
Fase
Pada
terhambat.
Jumlah
Keadaan
KETERANGAN KURVA
a-b Lag phase (2 jam) : bakteri menyesuaikan diri
terhadap keadaan sekitarnya
b-c Log phase : bakteri berkembang biak secara
logaritmik sampai jam ke 10
c-d Stationary phase : jumlah bakteri relatif
konstan
d-e Period of decline : jumlah bakteri yang mati
lebih
banyak
2.
Faktor Nutrisi
Bakteri autotrof untuk pertumbuhannya
membutuhkan air, garam anorganik dan karbon
dioksida. Bakteri heterotrofik membutuhkan
karbon organik untuk pertumbuhannya.
Faktor Fisik
Temperatur / suhu
Berdasarkan rentang temperatur dimana dapat
terjadi pertumbuhan, bakteri dikelompokkan
menjadi tiga:
1. Psikrofilik, -5oC sampai 30oC, optimum pada
10-20oC;
2. Mesofilik, 10-45oC, optimum pada 20-40oC;
3. Termofilik, 25-80oC, optimum pada 50-60oC.
Kondisi
osmotik
PATOGENISITAS BAKTERI
Kelangsungan Hidup dalam Lingkungan
Bakteri
A.
Di lingkungan Aerial
patogen : pada daun, bunga, buah, atau
batang
Meliputi :
1. Fisik
- hujan
- angin
- sinar matahari
2. Biotik
- Organisme filoplan
- Serangga vektor
B.
SOIL
INHABITANTS
Definisi : Bakteri yang dapat bertahan
hidup di dalam tanah dalam waktu yang
lama
Contoh:
1. Streptomyces scabies
2. Erwinia carotovora
3. Agrobacterium tumefaciens
4. Ralstonia solanacearum
Bakteri kelompok ini tidak tergantung pada
sisa tanaman atau inang bakteri bersifat
saprofit.
PATOGENISITAS BAKTERI
Kolonisasi Tubuh Manusia
Kolonisasi : proses dimana bakteri
menempati dan bermultiplikasi pasa suatu
daerah tertentu dalam tubuh manusia.
Kolonisasi dan Invasi Permukaan inang:
Penetrasi kulit
Penetrasi lapisan musin
Resistensi terhadap peptida antibakteri
Penempelan (adesi)
Protease sIgA
Mekanisme pengambilan besi
Invasi dan kehidupan intrasel
Penempelan (adesi)
INVANSI
1.
2.
3.
4.
PATOGENISITAS BAKTERI
Pembentukan Toksin
Endotoksin
Dihasilkan oleh berbagai
bakteri gram negatif
Tidak disekresi oleh
bakteri , karena
merupakan komponen
dinding sel.
adalah lipopolisakarida
dari dinding sel bakteri
gram negatif.
misalnya disseminated
intravascular coagulation
dari basil gram negtaif
Eksotoksin
Dihasilkan oleh
berbagai bakteri gram
positif dan bakteri gram
negatif
disekresi oleh bakteri
adalah suatu
polipeptida yang
gennya sering terletak
pada plasmid atau
bakteriofage
misalnya sindroma
kulit melepuh karena S.
PATOGENISITAS BAKTERI
Penghindaran dari Sistem Pertahanan Dini
Pejamu
Pengelakan komplemen, Fafosit dan Respon
Antibodi
Kapsul
Resistensi NO
Mengatasi komplemen dan fagosit
Hidup dalam fagosit
Mengelak respons antibodi
Kapsul
:
Tidak mengaktivasi komplemen
Tidak imunogenik karena komposisi kimia mirip
komponen inang
Bakteri berkapsul umumnya lebih patogen daripada
yang tidak berkapsul. Contoh: Haemophilus
influenzae, Streptococcus pneumoniae.
Resistensi terhadap NO (Nitrogen Monoksida),
antibakteri: flavohemoglobin (NO NO 3-)
Strategi lain untuk menghadapi komplemen dan
fagosit:
LPS: mencegah aktivasi komplemen
Protein toksik: membunuh fagosit
Mencegah migrasi fagosit
Bertahan
Pertumbuhan Intrasel
1. Setelah
2. Mikroba
Genetika Bakteri
DNA Pada Sel Bakteri
DNA
Selama
DNA
Di
Genetika Bakteri
Rekombinasi
Homolog
Rekombinasi
Proses
Genetika Bakteri
Transfer Gen
Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik,
bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri
yang lainnya.
Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel
bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan
organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri)
Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa
plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan
membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel
bakteri yang berdekatan.
Transformasi
Transduksi
Konjugasi
Mikroskopik
Pemeriksaan spesimen menggunakan mikroskop
dgn preparat yg telah dilakukan pewarnaan
sesuai dgn keperluan. Pewarnaan sediaan yg
sering dilakukan antara lain pewarnaan Gram
atau pewarnaan spesifik seperti pewarnaan BTA
(Basil Tahan Asam) menggunakan metode Ziehl
Nelsen atau Kinyoun Gabbet.
2.
3.
Uji biokimia
dilakukan untuk melihat aktifitas biokimiawi
bakteri dalam media-media yg disediakan.
Bakteri akan mensintesis zat-zat kimia tertentu
tergantung dgn kemampuannya. Uji biokimia
yang digunakan yaitu bontrey pendek, bontrey
panjang atau imvic.
4. Uji Serologi
6.
Uji Patogenitas
Uji kekuatan bakteri dalam menyebabkan
penyakit dgn menggunakan hewan
percobaan. Dalam uji patogenitas juga
termasuk uji Toksisitas untuk melihat
racun yang dapat dihasilkan oleh bakteri
tertentu.
cara
Pengambilan
Penampungan
Penyimpanan
Pemberian label
Cara pengiriman spesimen
Tujuan
Spesimen
Urin kateter
URIN KATETER
Cara
Pengambilan Sampel
Jepit kateter (<30 menit)
Bersihkan dgn. Alkohol pd tempat ambil urin
Tusukkan jarum, ambil urin, tampung, tutup
rapat.
CARA PEMBERIAN LABEL
Cantumkan cara pengambilan urin;
misalnya: Kateter
PENGIRIMAN
Segera periksa dalam 30 menit; atau taruh dalam
Lemari es dan paling lama 24 jam.
2. Spesimen Tinja
Pemilihan Spesimen
Pilihan utama tinja padat atau cair (diare)
Usap rektum (Rectal swab) anak-anak;
Pada diare akut Usap rektum
Cara penampungan dan pengiriman
Tempat steril; jangan campur urin
minimal 5 gram atau 5 mililiter spesimen
Tancapkan di media transport (Medium Stuart)
Jika tidak segera diperiksa, tampung suhu es
(4 C)
Segera kirim Periksa langsung
3.
Spesimen darah
Pengambilan:
Cara aseptic (Mutlak)
Desinfeksi pada kulit tempat ambil darah
(Vena)
Bahan yang dibutuhkan:
Sarung tangan steril
Alkohol 70%
Yodium tingtur (Povidone Iodine 10%)
Semprit sekali pakai
Botol Media (aerobik dan jika perlu anaerobik)
Tourniquet
Pengambilan
darah:
Ambil secukupnya (dewasa 10-20 ml;
anak 1-5 ml)
Masukkan dalam botol khusus atau Botol
tutup ulir + Media BHI (Brain Heart Infusion
Broth) 50 ml & antikoagulan SPS (0,0250,05%).
Jangan disimpan di lemari es; biarkan suhu
kamar atau 35 C
Segera kirim ke laboratorium Mikrobiologi
Cara
Pengambilan
Penderita terfiksasi (tidak bergerak-gerak)
Posisi miring membongkok,
kepala hampir menyentuh lutut
Desinfeksi kulit antara Krista Iliaca kanan dan
kiri
Tusukkan jarum antara L 3-4 atau L 4-5
Saat Cairan Otak menetes ruang
subarakhnoid
Ukur tekanan Cair otak (Normal 60-200 mm air)
Tampung Cairan otak kira-kira 1 ml
Lebih baik Bed site culture
5.
6.
BIAKAN BAKTERI
Prinsip dasar biakan bakteri adalah berdasarkan
sensitifitas dan resistensi bakteri terhadap suatu
biakan, biakan yang baik adalah apabila pada biakan
tersebut bakteri yang dibiakkan saja yang bisa
tumbuh sedangkan bakteri yang lain tidak tumbuh.
Medium untuk biakan berdasarkan kegunaannya
dikelompokkan menjadi: medium umum, selektif,
diferensial dan pengayaan.
Medium umum dapat ditumbuhi berbagai macam
mikroorganisme, contoh: Nutrient Agar (NA), Potato
Dextrosa Agar (PDA)
Medium selektif contohnya Salmonella Shigella Agar
(SSA), untuk menumbuhkan Salmonella & Shigella .
Medium
dengan penggoresan
Pembiakan lapangan atau permadani
Biakan agar tabung
Biakan tusukan
Biakan agar tuang
Biakan cair
IDENTIFIKASI BAKTERI
Identifikasi
Dapat
produksi indol
katalase
oksidase
methyl red
voges- proskauer (VP)
oksidasi fermentasi (uji OF)
Dengan
Gene
Staphylococus
2.
Streptococus
Streptococus adalah bakteri cocus yang
berkelompok saling berdempetan dan
membentuk jalinan seperti rantai.
Streptococcus
dapat
menyebabkan
infeksi hebat dan komplikasi yang
mungkin terjadi setelah sembuh dari
infeksi akut itu. Komplikasi yang terjadi
setelah infeksi Streptococccus meliputi
demam reumatik dan glomeruloneritis
akut.
Contoh:
3.
Enterococus
Enterococcus adalah suatu jenis dari bakteri
asam laktat, bersifat anaerob fakultatif.
Enterococcus ditemukan di tinja.
Ada2 jenis dari Enterococcus yaitu :
Enterococcus faecalis dan Enterococcus
faecium yang menyebabkan penyakit
manusia, infeksi pada saluran air kencing
paling umum dan peradangan luka.
Enterococcus adalah penyebab 5-18%
endokarditis dan tidak satupun antibiotik
dapat bersifat bakterisidal terhadapnya.
Staphylococcus
Streptococcus mutans
Enterococcus
Bacillus
Bacillus adalah kelompok bakteri yang
memiliki bentuk batang atau silinder. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah
diplobacillus (jika bergandengan dengan
berpasangan dua-dua), streptobacillus
(bergandengan membentuk rantai).
Spesies dari bacillus adalah Bacillus anthracis,
Bacillus cereus, Bacillus subtilis, bacillus
thuringiensis.
Bacillus anthracis adalah penyebab penyakit
antrax
Bacillus
2. Clostridium
Clostridium
3.
Listeria
4.
Corynebacterium
Beberapa spesies Corynebacterium :
Corynebacterium diphteriae dan
Corynebacterium glutamicum.
Corynebacterium glutamicum adalah bakteri
tanah Gram-positif yang tidak bergerak.
Mengandung katalase dan menggunakan
metabolisme fermentasi untuk memecah
karbohidrat.
Corynebacterium glutamicum dapat
menghasilkan Monosodium Glutamat (MSG) yang
berguna sebagai penguat rasa, menghilangkan
rasa tidak enak yang terdapat pada bahan
makanan tertentu dalam industri makanan.
Corynebacterium
diphtheriae adalah
bakteri patogen yang menyebabkan
diphteri.
Corynebacterium diphtheriae masuk ke
tractus respiratorius bagian atas melalui
droplets inhalasi, per oral, bakteri
berkembang biak dan menimbulkan luka
infeksi. Bakteri mengeluarkan toksin lalu
menjadi eksotoksin, lalu terabsorpsi dalam
mukosa, menimbulkan kerusakan pada
epitil dan peradangan superficial dan
terjadilah nekrosis.
5.
Actinomyces
6.
Nocardia
Genus ini adalah saprofit tanah dan
menyebabkan nocardiosis pada manusia.
Nocardia asteriodes menyebabkan
banyak bentuk umum nocardiosis pada
manusia, yang merupakan infeksi paru
paru yang selanjutnya membentuk abses
dan traktus sinus
Nocardiasis pulmonaris adalah infeksi
mirip tubercolosis disertai penyebaran
hematogen ke organ lain termasuk otak
yang disebabkan oleh nocardia.
7.
Mycobacterium
Adalah bakteri aerob obligat. Ketika mycobacteria
tidak terlihat ke dalam kategori Gram-positive ,
mereka diklasifikasikan sebagai bakteri tahanasam Gram-positive.
Spesies mycobacterium antara lain: Mycobacterium
tubercolosis, Mycobacterium avium-intracellulare,
Mycobacterium leprae.
Mycobacterium tubercolosis adalah penyebab
penyakit TBC.
Organisme tanah atau air ini adalah suatu
oportunis yang menyebabkan infeksi pada pejamu
yang terganggu kekebalannya.
Parasit intrasel obligat ini (tidak dapat dikultur)
menyerang kulit, saraf perifer, dan lepra
lepromatosa, mukosa saluran napas atas dan
hidung.
Bacillus colony
Corynebacterium
glutamicum
Mycobacterium
tubercolosis
Neisseria
Spesies Neisseria antara lain: Neisseria
meningitidis dan Neisseria gonorrhoeae.
Neisseria meningitidis adalah penyebab
meningitis & septikemia. Pencegahan
vaksin yaitu serogrup A/C. Masa inkubasi
2-10 hari.
Neisseria gonorrhoeae penyebab
penyakit gonorrhoeae, penyakit
peradangan pelvis.
2.
Moraxella
Spesies Moraxella: Moraxella catarrhalis
dan Moraxella lacunata.
Infeksi utama Moraxella catarrhalis adalah
pneumonia. Infeksi yang lebih jarang
konjungtivitis, otitis media.
Infeksi utama Moraxella lacunata adalah
konjungtivitis
Pseudomonas
2.
Legionella
Salah satu spesies nya adalah Legionella
pneumophila
Infeksi utama Legionella pneumophila adalah
legionnaires, demam, batuk, mialga. Infeksi
yang jarang adalah demam pontianac. Sumber
penularan melalui lingkungan.
3.
Bordetella
Spesies Bordetella antara lain Bordetella
pertusis dan Bordetella parapertusis.
Bordetella pertussis yang menyebabkan batuk
rejan (pertusis)
Bordetella parapertusis menyebabkan penyakit
parapertusis.
Perbedaan antara Bordetella parapertussis dan
B. pertussis didasarkan pada perbedaan pada
biakan, perbedaan ciri biokimiawi dan
imunologis.
4.
Francisella
Beberapa spesies francisella antara lain:
francisella hispaniensis, francisella novicida,
francisella noatunensis, francisella philomiragia,
francisella piscicida, francisella tularensis.
Francisella tularensis menyebabkan penyakit
tularemia atau Rabbit fever (demam kelinci).
Disebut demikian karena kelinci merupakan
perantara penyakit tersebut.
5.
Brucella
Beberapa spesies Brucella adalah: Brucella
abortus, Brucella melitensis, Brucella suis.
Brucella melitensis yang menginfeksi kambing
dan domba, Brucella abortus yang menginfeksi
sapi, Brucella suis menginfeksi babi.
Infeksi utama brucella adalah brucellosis.
Campylobacter
Infeksi utama dari Campylobacter adalah infeksi
Campylobacter, yaitu infeksi saluran pencernaan
atau infeksi darah. Bentuk yang paling sering
ditemukan gastroenteritis.
Beberapa spesies Campylobacter: C. jejuni, C.
coli, C. upsaliensis, C. gracilis, C. concisus and C.
showae
2.
Helicobacter
Helicobacter adalah suatu bakteri spesifik
berbentuk pleomorfik, yaitu dapat ditemui
dalam beberapa bentuk. Dalam keadaan normal
akan berbentuk spiral atau basil lengkung,
tetapi dalam keadaan kultur yang telah lama
akan berbentuk kokoid (sferis).
Salah satu spesies nya adalah Helicobacter
pylori
Helicobacter pylori merupakan kuman patogen,
yang dapat menyebabkan infeksi menahun pada
epitel mukosa lambung.
1.
Eschericia
Salah satu spesies Eschericia : Eschericia coli
E.coli biasanya ditemukan dalam jumlah kecil
dalam bagian flora normal dari sistem
pernafasan dan sistem alat kelamin.
E.coli adalah penyebab infeksi saluran kemih
E. Coli yang tidak berbahaya dapat
menguntungkan manusia dengan memproduksi
vitamin K , atau dengan mencegah baketi lain di
dalam usus.
2.
Klebsiella
Beberapa spesies Klebsiella : Klebsiella oxytoca,
Klebsiella pneumoniae.
Klebsiella pneumoniae kadang kadang
menyebabkan infeksi saluran kemih dan
bakteremia dengan lesi lokal pada pasien yang
lemah
Ditemukan pada selaput lendir saluran nafas
bagian atas, usus, dan saluran kemih dan alat
kelamin.
3.
Salmonella
Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit
yang disebarkan melalui makanan (foodborne
diseases)
Pada umumnya, serotipe Salmonella
menyebabkan penyakit pada organ pencernaan.
Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella disebut
salmonellosis.Ciri-ciri orang yang mengalami
salmonellosis adalah diare, keram perut, dan
demam dalam waktu 8-72 jam setelah memakan
makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella.
Tiga serotipe utama dari jenis S. enterica adalah S.
typhi, S. typhimurium, dan S. enteritidis.
S. typhi menyebabkan penyakit demam tifus
(Typhoid fever)
4.
Shigella
Shigella adalah bakteri yang dapat menginfeksi
saluran pencernaan dan menyebabkan gejala
mulai dari diare, nyeri perut, muntah, dan mual,
sampai komplikasi yang lebih serius. Infeksi ini
disebut Shigellosis.
Beberapa spesies dari shigella adalah shigella
boydii, shigella dysenteriae, shigella flexneri,
shigella sonnei.
5.
Proteus
Bakteri ini adalah bakteri patogen
oportunis. Dapat menyebabkan infeksi
saluran kemih atau kelainan bernanah
seperti abses, infeksi luka, dan saluran
pernafasan.
Spesies proteus dapat menyebabkan
infeksi pada manusia hanya bila bakteri
itu meninggalkan saluran usus.
Salah satu spesies nya yaitu Proteus
mirabilis yang dapat menyebabkan
infeksi saluran kemih.
6.
Yersinia
Yersinia memiliki 11 spesies namun hanya 3
yang dianggap penting bagi manusia yaitu :
Yersinia pestis, Yersinia pseudotuberculosis,
Yersinia enterocolitica.
Yersinia enterocolitica merupakan patogen
penyebab penyakit yang penyebarannya
terjadi melalui makanan, seperti daging babi
dan susu.
Infeksi Y. enterocolitica pada sistem
gastrointestinal dapat menyebabkan
enterokolitis, limfadenitis serta gastroenteritis.
Gejala yang timbul akibat infeksi Y.
enterocolitica adalah diare yang diikuti
demam, muntah, dan sakit perut.
Vibrio
Bakteri vibrio adalah jenis bakteri yang
dapat hidup pada salinitas yang relatif tinggi
Beberapa spesies Vibrio : Vibrio cholera dan
Vibrio parahaemolyticus, V.alginolyticus, V.
anguillarum, V. carchariae, V. harveyii, V.
ordalii dan V. vulnificus
Vibrio cholera adalah penyebab penyakit
kolera
Vibrio parahaemolyticus adalah penyebab
keracunan makanan
2.
Haemophil
Haemophilus merupakan merupakan golongan
bakteri kecil, gram-negatif pleomorfik,untuk
mengisolasikannya dibutuhkan perbenihan
diperkaya yang biasanya mengandung darah
atau turunannya
Beberapa spesies Haemophilus: H. influenzae,
H. aegyptius, H. aphrophilus, H. ducrey,
H.haemoglobinophilus, H. haemolitycus, H.
parainfluenzae
Haemophilus influenza termasuk bakteri
patogen respiratori pada nasofaring anak
anak dan orang tua. Bakteri ini mempunyai
kapsul, tidak bergerak, Gram negatif, dan
berbentuk seperti tongkat (coccobacillus)
3. Pasteurella
Beberapa spesies bakteri pasteurella
adalah: pasteurella multocida ,
Pasteurella haemolitica, Pasteurella
pneumotropca sama Pasteurella ureae,
Pasteurella pestis.
Bakteri ini hidup di daerah nasofaring dan
gingival termasuk kucing dan anjing. Saat
menimbulkan gigitan, bakteri ini bisa saja
ikut berpindah ke tubuh manusia.
Penyakit yang ditimbulkan bakteri ini
adalah Pasteurellosis.
Bacteroides
Beberapa spesies Bacteroides : B.
acidifaciens, B. distasonis, B. gracilis,
B. fragilis, B. oris, B. ovatus, B.
putredinis, B. pyogenes, B. stercoris,
B. suis, B. tectus, B.
thetaiotaomicron, B. vulgatus, B.
melaninogenicus.
Bacteroides melaninogenicus adalah
penyebab penyakit gigi.
2.
Prevotella/Porphyromonas
Beberapa spesies : Prevotella
melaninogenica, P. denticola, P.corporis,
P. gingivalis, P. endodontalis, P.
asaccharolyticus
Prevotella dapat menyebabkan infeksi oro
dental: periodontitis, gingivitis, infeksi
mulut, radang paru paru.
3.
Fusobacterium
Beberapa spesies Fusobacterium adalah
Fusobacterium necrophorum,
Fusobacterium novum, Fusobacterium
nucleatum, Fusobacterium polymorphum.
Fusobacterium necrophorum adalah
penyebab penyakit sindrom lemierre.
Fusobacterium nucleatum dan
Fusobacterium polymorphum adalah
bakteri oral yang menyebabkan penyakit
periodontal.
1.
Treponema
Treponema adalah golongan spirochetes yang
bersifat anaerobik dan merupakan parasit pada
manusia dan hewan (disebut juga bakteri komensal)
Contoh spesies Treponema adalah T. pallidum, T.
denticola, T. primita, T. azotonutricium, T.
saccharophilum.
T. pallidum merupakan penyebab penyakit sifilis.
T. denticola merupakan salah satu bakteri
komensal pada rongga mulut manusia yang dapat
memfermentasikan asama amino seperti sistein dan
serin untuk pembentukan asam asetat, CO2, NH3,
dan H2S.
Spesies T. saccharophilum dapat hidup pada organ
pencernaan ruminansia berupa rumen yang bersifat
anaerob.
2.
Borrelia
Beberapa spesies Borrelia: Borrelia
afzelii, Borrelia anserina, Borrelia
burgdorferi, Borrelia garinii, Borrelia
hermsii, Borrelia recurrentis, Borrelia
valaisiana, dll.
Borrelia burgdorferi adalah penyebab
penyakit Lyme, penyakit ini biasanya
ditularkan melalui kutu kecil pada rusa.
B. recurrentis menyebabkan demam
kambuh (relapsing fever) pada manusia.
3.
Leptospira
Karakteristik Leptospira adalah tipis, melilit,
dan biasanya salah satu ujungnya
membengkok membentuk kait.
Hewan rodensia, anjing, dan babi merupakan
beberapa inang alami lepstopira.
Pada manusia, Leptospira dapat
menyebabkan leptospirosis, yaitu suatu
kelainan yang disebabkan akumulasi bakteri
ini di ginjal dan dapat menyebabkan gagal
ginjal hingga kematian.
Contoh dari Leptospira adalah L. biflexa yang
merupakan sel bebas dan L. interrogans yang
merupakan mikroorganisme parasit[
Rickettsia
adalah parasit obligat intraseluler. Rickettsia
masuk, tumbuh, dan bereplikasi di dalam
sitoplasmasel host eukariot.
Spesies rickettsia dibawa oleh beberapa jenis
parasit seperti kutu dan dapat menyebabkan
penyakit seperti thypus, rickettsiapox,
Boutonneuse fever dan rocky mountain
spotted fever pada tubuh manusia.
Rickettsia dapat dihambat dengan tetracyline
dan Chloramphenicol.
2.
Coxiella
Coxiella bersifat parasit intraselular obligat
Spesies Coxiella adalah: Coxiella burnetii
Coxiella burnetii merupakan spesies
intraseluler bakteri patogen yang dapat
membentuk spora dan dapat bertahan
terhadap desinfektan serta bakteri yang
cukup resisten terhadap perubahan
perubahan lingkungan misalnya panas
yang tinggi dan kekeringan
Coxiella burnetii menyebabkan demam Q
atau Query Fever
3.
Bartonella
Beberapa spesies : B. alsatica, B.
bacilliformis, B. birtlesii, B. bovis, B. capreoli,
B. clarridgeiae, B. doshiae, B. elizabethae, B.
grahamii, B. henselae, B. koehlerae, B.muris,
B. peromysci, B. quintana, B. rochalimae.
Bartonella bacilliformis dapat menyebabkan
penyakit bartonellosis.
Penyakit ini mempunyai 2 fase yang
berbeda, yaitu : Demam Oroya & Verruga
peruana.
B. henselae menyebabkan penyakit Peliosis
hepatis
4. Ehrlichia
Virulensi
Semua
Chlamydiae menginvansi
epitel. Kerusakan terjadi akibat
pembentukan granuloma, yang dapat
menimbulkan konsekuensi spesifikserotipe, seperti penyumbatan tuba
fallopii (D-H), jaringan parut di kornea
(A, B, Ba, C), sumbatan pembuluh
limfe (L1, L2, L3), dst
1.
Chlamydia Trachomatis
Chlamydia trachomatis mempunyai 2
bentuk dalam siklus hidupnya, yaitu:
badan elementer dan badan retikulat.
Agen kausatif penyebab trachoma,
urogenital disease, infant pneumoni, dan
lymphorgranuloma venereum
Memiliki host definitif yang terbatas
hanya menginfeksi sel epitel manusia
2.
Chlamydia Psittaci
Chlamydia Psittaci menyebabkan Psitakosis
(Demam Burung Beo), penyakit ini ditularkan
kepada manusia oleh burung serta menyebabkan
gejala sistemik (seluruh tubuh) dan pneumonia.
Chlamydia berukuran 0,2- 1,5 mikron, berbentuk
sferis, tidak berderak (non motil) dan merupakan
parasit intrasel obligat.
Bakteri ini juga memiliki ribososm, RNA dan DNA,
dinding sel dari peptidoglikan yang mengandung
asam muramat, mempunyai enzim yang aktif pada
metabolisme, membelah secara biner dan
pertumbuhannya dapat dihambat oleh abat- obat
antibakteri (antibiotik) seperti tetrasiklin,
erithromisin, kloramfenikol, doxycycline.
Chlamydia psittaci tidak mampu membentuk
sendiri senyawa bernergi tinggi. Energi yang
dibutuhkannya diambil dari sel hospesnya, oleh
karena itu bakteri ini juga disebut sebagai parasit
berenergi.
Chlamydia Pneumoniae
Chlamydia Pneumoniae merupakan bakteri
obligat intraseluler, bemultiplikasi dalam
vakuol yang dibatasi membran dalam sel
pejamu eukariotik tetapi tidak dapat
membentuk energi sendiri yaitu ATP sehingga
tergantung dari deposit ATP sel pejamu.
Chlamydia Pneumoniae sering menyebabkan
infeksi tanpa gejala (asimptomatik) atau
infeksi ringan saluran nafas atas. Pada
keadaan infeksi berat dapat terjadi
pneumonia, bronkitis, faringitis, sinusitis,
eksaserbasi asma.
3.
Daftar Pustaka
J.C.E