Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMBENTUKAN SPERMA DAN OVUM

Dibimbing Oleh:

Dr.Noer Saudah,S.Kep.,Nss.M.Kes

Di Susun Oleh :

Silvi Ambarwati 201501190


Satli 201501199

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATANSTIKES BINA SEHAT PPNI


MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2017/2017

1
DAFTAR ISI

BAB I PEMBAHASAN
A. Latar belakang …………………………………………………………….3
B. Rumusan masalah………………………………………………………….3
C. Tujuan …………………………………………………………………….3
BAB II
A. Pengertian sperma………………………………………………………...4
B. Struktur sperma……………………………………………………………5
C. Pengertian ovum………………………………………………………….7
BAB III
A. Pembahasan Spermatogenesis ……………………………………………9
B. Pembahasan Oogenesis…………………………………………………10
C. Pembentukan Ovum…………………………………………………......10
D. Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis………………………………11
BAB IV PENUTUP
A. kesimpulan……………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peristiwa pembentukan sel kelamin (gamet) yang kita kenal dengan
peristiwa gametogenesis. Pada Laki-laki sel kelamin dibentuk oleh testis,
sedangkan pada wanita dibentuk oleh ovarium.Gametogenesis ada dua yaitu
spermatogenesis dan oogenesis.
Ada dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel
tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru
melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai
agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan
proses pembelahan meiosis. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa
mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel
induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang atau 46 kromosom, sedangkan

3
pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23
kromosom.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Spermatogenesis dan oogenesis?
2. Bagaimana proses pembentukan Spermatogenesis dan oogenesis?

C. TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan para
pembaca, agar dapat memahami lebih dalam tentang bagaimana proses
pembentukan sperma pada laki-laki (spermatogenesis) dan pembentukan sel telur
pada perempuan (oogenesis). Selain itu tujuan dari penulisan makalah ini agar kita
semua:

BAB II

A. PENGERTIAN SPERMA

Sel sperma manusia adalah sel reproduksi pada laki laki dan hanya akan
bertahan hidup di lingkungan yang hangat.sekli meninggalkan tubuh maka
kelangsungan hidup sperma berkurang dan dapat menyebabkan sel mati
,mengurangi kualitas sperma.sel ini mempertahankan kemampuan membuahi
selama sekitar 2-5 hari sekali di letakkan di saluran reproduksi wanita. Bahan
intisel pada gamet pria terangkut di bagian kepala sperma ,di ujung lancip kepala
sperma terdapat akrosom,suatu velikel yang mengandung enzim pencernaan
.badan sperma,atau bagian tengah (midepiece),memiliki banyak mitokondria yang
menghasilkan energi untuk pergerakan sperma .ekor memperlihatkan gerakan
memecut dan dapat menghasilkan gaya dorongan untuk sperma sehingga sperma
dapat berenang sekitar 30 cm per jam .kelainan morfologi sperma manusia

4
(mis.tanpa ekor,ekor ganda atau bergulung atau tanpa kepala ,du kepala atau
kepala kecil sangat sering di temukan .

Sperma ini dibawa bersama cairan semen (mani) ketika dikeluarkan


(diejakulasikan) melalui lubang urethra pada penis, yang selanjutnya akan menuju
ke vagina untuk melakukan fungsi utamanya, yaitu sebagai fungsi reproduksi juga
berkembang biaknya manusia dan juga hewan, dengan kemampuan sperma untuk
menembus lapisan terluar dari ovum sehingga terjadi fertilisasi (pembuahan)

B. STRUKTUR SPERMA

Struktur Sperma

5
Sel sperma berkembang di tubulus seminiferus testis dengan panjang 17- 20 um

1. Bagian kepala bentuk oval dengan panjang X lebar dengan panjang 4.0-
5.5 lebarnya 2.5 – 3.5 um. mengandung inti sel (Nukleus) yang haploid
dan bagian ujungnya mengandung akrosom berwarna jernih tidak
mengandung organela-organela dan meliputi sekitar 40-70% dari luas
kepala yang berisi enzim hialuronidase dan proteinase yng berperan
membantu menembus lapisan yang melindungi sl telur.
2. bagian tengah mengandung mitokondria yang berperan dalam
pembentukan energi yang di gunakan untuk pergerakan ekor sperma
3. Bagian ekor sebagai alat peggerak sperma agar dapat mencapai
ovum.panjang ekor 9 sampai 10 kali panjang kepala ,dengan bentuk lurus
memanjang dari kepala atau membentuk alur gelombang . ekor dapat di
bagi menjadi 3 bagian :
 Middle piece : midpiece : yang berdekatan dengan leher .panjang
10 um terdiri dari aksonema yang mempunyai struktur seperti
silia ( 9 mikro tubulus yang mengelilingi sepasang tubulus
sentral).pada keadaan normal leher dan midpice berada dlam satu
sumbu dengan sumbu panjang kepala.
 Pricipal piece : bagian utama dengan panjang 40-45 um merupakan
bagian terpanjang.lapisan mitrokondria di midepiece disini sudah
di gantikan dengan serabut fibrus.
 End pice : bagian terminal dengan panjang sekitar 2-5 um .pada
bagian ujung ini sudah tidak ada lagi serabut fibrus dengan bagian
ujung ini susunanya seperti silia biasa

6
PENGERTIAN OVUM

Sel telur (ovum) adalah sel reproduksi (gamet) yang dihasilkan oleh
ovarium dari organisme berjenis kelamin betina.Berbeda dengan hewan (termasuk
manusia), tumbuhan betina juga menghasilkan sel telur yang terlindung oleh bakal
biji (ovulum).Sel telur manusia, berbentuk bulat, berdiameter 120-150 µm,
dengan jumlah kromosom 23 (haploid / n).Pewarisan sifat (informasi genetik) dari

7
pihak wanita, terdapat dalam sel telur ini.
Sel telur manusia, tidak dapat diperbaharui.
Sel telur manusia hanya dibuat sekali, yaitu pada saat masih janin (dalam
kandungan ibu).Indung telur (ovarium) tidak memproduksi sel telur.Ovarium
hanya melepaskan sel telur yang telah matang / siap dilepaskan, dan itupun dapat
dipastikan "hanya sebulan sekali".Sel telur tersebut adalah sel telur yang
bertumbuh-kembang sejak masa janin.Akibatnya, jumlah sel telur senantiasa
berkurang, sejalan dengan bertambahnya peluang kalainan pada "mainboard"
sistem informasi genetik manusia. Semakin tua seorang wanita saat hamil, akan
semakin besar pula peluang / kemungkinan terjadinya anak dengan kelainan /
kecacatan. Secara umum, batasan usia reproduksi sehat bagi wanita berkaitan
dengan.

ovum memiliki beberapa lapisan pelindung,antara lain :


1. Membran vintelin yaitu lapisan transparan di bagian dalam ovum.

2. Zona Pelusida yaitu lapisan pelindung ovum yang tebal dan terletak
di bagian tengah.terdiri dari protein dan mengandung
reseptor untuk spermatozoa.

3. korona Radiata yaitu merupakan sel-sel granulosa yang melekat


disisi luar oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang paing tebal.

8
BAB III

SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS

a. pembahasan spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi pada


tubuh pria. Spermatogenesis dalam arti luas adalah proses Pembentukan dan
pematangan sel benih pria atau spermatozoa. Sehingga tujuan dari

9
spermatogenesis adalah Pembentukan sel benih yang jumlahnya 4 sperma
fungsional.
Pembentukan spermatogenesis dimulai dari tubulus semiferus, yang sesuai dari
jenis mereka yang bentuknya dengan mei kecil, lurus atau bengkok pada testis. Di
bagian dalam tubulus semiferus di lapisi dengan sertoli dan spermatogonia.Sel-sel
sertoli di sebut dengan “sel perawat” karena mereka membantu dalam
pengembangan sperma dengan memekan bahan limbah dari spermatogenesis dan
mengalahkan sel-sel melalui kanal-kanal tubulus.
Pembentukan Sperma (spermatogenesis)
Terjadi di dalam testis.
Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri secara metosis
sehingga berjumlah banyak.
Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer.
Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis
sekunder.
Spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid.
Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma
Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom
spermatogonium.

Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon


yang dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:

 LH (Luteinizing Hormone) merangsang sel Leydig untuk menghasilkan


hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu
tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
 FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang sel Sertoli untuk
menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu
spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan
spermatosit menjadi spermatozoa disebutspermiogenesis. Spermiogenesis terjadi
di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.

10
b. Pembahasan Oogenesis
Pada dasarnya, Oogenesis adalah proses pembentukan ovum atau sel telur yang
terjadi pada tubuh wanita. Tujuan utama dari Oogenesis adalah membentuk ovum
dalam proses pembuahan atau reproduksi. Proses yang berlangsung di organ
reproduksi wanita, yakni ovarium, dengan fungsi utama menghasilkan sel telur
atau ovum. Pada prosesnya menghasilkan 1 ovum fungsional.
Oogenesis terjadi pada spesies dengan reproduksi seksual, dan keseluruhan tahap
belum matang sel telur. Untuk matang, sel telur melewati lima tahap pada
mamalia. Oogonium, Oosit primer, Oosit sekunder, Ootid, dan Ovum.Umumnya
spesies yang mengalami reproduksi seksual, sel telur mengandung setengah
materi genetik dari individu dewasa.Reproduksi yang terjadi disaat sel telur
dibuahi oleh gamet jantan, atau sperma. Sperma berisi setengah bahan genetik
dari individu yang matang, sehingga embrio yang dibentuk oleh fertilisasi berisi
set lengkap materi genenik, setengah sel telur dan setengah dari sperma.

Pembentukan Ovum (oogenesis)

 Terjadi di dalam ovarium.


 Oogonium bersifat diploid.
 Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak.
 Oogonium berkembang menjadi oosit primer.
 Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan
badan kutub pertama
 Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub
pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua
 Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan
kutub ke dua
 Otid berkembang menjadi ovum yang haploid
 Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.

11
Hormon- hormon yang berperan dalam prosespembentukan oogenesis
adalah:
1. FSH (follicle stimulating hormone) berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan sel folikel dan sel ovum
2. LH (luteinizing hormone) berfungsi merangsang terjadinya ovulasi
3. Estrogen berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder
4. Progesteron berfungsi menghabat sekresi FSH dan LH dan
menebalkan dinding endometrium.

c. Persamaan Spermatogenesis dan Oogenesis


 Sifat kromosom sel induk (2n) dan sel anakan (n)
 Jenis pembelahan (mitosis dan meiosis)
 Ukuran kromosom

d. Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis


 Spermatogenesis adalah produksi sel sperma laki-laki, sedangkan Oogenesis
adalah produksi ovum wanita
 Pada vertebrata, Spermatogenesis terjadi di testis pria, sedangkan Oogenesis
terjadi pada ovarium perempuan.
 Spermatogenesis dimulai di spermatosit primer, sedangkan Oogenesis
dimulai dari Oosit Primer
 Spermatogenesis menghasilkan empat spermatozoa fungsional dari
spermatosit primer. Sedangkan Oogenesis menghasilkan ovum tunggal dari
3 badan polar Oosit primer.
 Pada Spermatogenesis, hasil sitokinesis dalam dua sel berukuran sama,
sedangkan, pada Oogenesis, menghasilkan dua sel yang sangat tidak setara.
 Sel sperma tidak mengandung makanan, misalnya ovum (sel telur)
 Sel-sel sperma jauh lebih kecil dari sel telur
 Sel-sel sperma yang motil, sedangkan pada ovum adalah immotile

12
 Spermatogenesis selesai sementara di testis. Sedangkan devisi pematangan
sekunder Oogenesis terjadi di luar Ovarium atau saluran telur.
 Spermatogenesis dimulai di masa pubertas, sedangkan pada Oogenesis
dimulai dari sebelum kelahiran, pada tahap perkembangan embrio
 Spermatogenesis menghasilkan sel sperma pada satu waktu, sedangkan pada
hasil Oogenesis hanya satu ovum per bulan.
 Spermatogenesis melibatkan fase pertumbuhan pendek, sedangkan
Oogenesis melibatkan fase yang panjang.
 Spermatogenesis terjadi secara terus menerus setelah pubertas, sedangkan
pada Oogenesis terjadi dalam pola siklus.

e. Kesimpulannya ada perbedaan antara Spermatogenesis dan Oogenesis


sebagai berikut:
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma sedangkan oogenesis
adalah proses pembentukan ovum. Spermatogenesis terjadi di lumen tubulus
seminiferus testis sedangkan oogenesis terjadi di ovarium dan berlanjut saat
terjadi fertilisasi. Proses spermatogenesis baru aktif saat pubertas. Pada pria
sebelum puber, di dalam testis belum terjadi pembentukan sperma walaupun
terdapat sel spermatogonium sebagai bakal sperma. Saat puber terjadi peningkatan
kadar hormon FSH dan testosteron memicu dimulainya proses spermatogenesis
menghasilkan sperma. Pada wanita, oogenesis sudah dimulai dari periode dalam
kandungan (fetal) yaitu perkembangan oogonium menjadi oosit primer di dalam
folikel primer ovarium.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Spermatogenesis adalah Proses pembentukan dan pemasakan
spermatozoa. Spermatogenesis terjadi didalam testis,tepatnya pada tubulus

13
seminiferus.sedangkan oogenesis adalah proses pembentukan ovum didalam
ovarium.
Spermatogenesis terjadi didalam testis,tepatnya pada tubulus
seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui
proses pembelahan dandiferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma
fungsional. Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau
spermatogonium, sel Sertoli, dan sel Leydig .Pembelahan meiosisnya terjadi
secara simetris.Spermatogenesis terjadi tanpa henti.Menghasilkan 4 sel sperma
fungsional. Sel-sel asal sperma berkembang terus dan membelah sepanjang hidup
laki- laki, sehingga jumlahnya akan selalu bertambah.
Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Ovarium mengandung banyak sel
induk telur (oogonium)yang bersifat diploid (2n). Pembelahan meiosinya terjadi
secara asimetris.Oogenesisnya mempunyai periode istirahat yang
panjang.Menghasilkan satu sel telur fungsional dan 2 sel polosit. Ovariumnya
mengandung semua sel yang akan berkembang menjadi sel telur, sehingga
jumlahnya akan selalu berkurang
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
a. Spermatocytogenesis

b. Tahapan Meiois

c. Tahapan Spermiogenesis sedangkan

Tahap pembentukan oogenesis

a. Sel-Sel Kelamin Primordial


b. Folikel Primordial
c. Oosit Primer
d. Pembelahan Meiosis Pertama
e. Oosit Sekunder

14
DAFTAR PUSTAKA

Hanum Marimbi,2011.Biologi Reproduksi.yogyakarta:Nuha Medika


http://www.academia.edu/9951002/Proses_Spermatogenesis_dan_Oogenesis
Dunstall Melvyn,Coad Jane,2006.Anatomi & Fisiologi untuk Bidan.Jakarta:EGC

15
16

Anda mungkin juga menyukai