SPERMATOGENESIS KUDA
Oleh :
Kelas :F
Kelompok :8
Rifqy 200110180277
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah tentang “Spermatogenesis
Kuda”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan karunianya untuk kita
semua.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh agar makalah ini mampu
berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan bagi
masyarakat.
Karena keterbatasan pengetahuan kami, makalah ini belum bisa dikatakan
sempurna. Oleh karena, itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran untuk
memperbaiki pembuatan makalah selanjutnya. Atas segala kekurangan dan
kesalahan yang ada dalam penulisan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis.
i
DAFTAR ISI
BAB I. Pendahuluan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Semua makhluk hidup, baik jantan maupun betina, akan melakukan reproduksi
pinak. Reproduksi merupakan proses pembentukan individu baru dari individu yang
sudah ada dan merupakan ciri khas dari semua makhluk hidup. Reproduksi bertujuan
diri sehingga setiap generasi mampu menghasilkan generasi sebelumnya yang mati
karena pemangsa, parasit, atau karena telah berumur tua.
Dalam arti luas, spermatogenesis adalah suatu proses pembentukan dan pematangan
sel benih pria atau yang disebut spermatozoa. Pada kuda, spermatogenesis memiliki
arti yang sama, yaitu pematangan sel sperma kuda yang dipengaruhi atau dipicu oleh
spermatozoa, yang akan bertemu dengan ovum dari betina saat proses fertilisasi, dan
kemudian akan menjadi individu baru.
1.3 Tujuan
2
1. Mengetahui morfologi spermatozoa kuda.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Saat perkawinan alam maupun buatan, sel gamet betina pasti membutuhkan sel
gamet jantan untuk dibuahi atau untuk terjadinya fertilisasi. Proses pengeluaran sel
gamet jantan disebut ejakulasi. Dimana alat kopulasi dari jantan akan mengeluarkan
semen, yaitu cairan suspensi yang terdiri atas sel gamet jantan, dan juga cairan yang
disekresikan oleh saluran reproduksi serta kelenjar pelengkap (plasma semen). Sel
gamet jantan bisa juga disebut sebagai spermatozoa, yang merupakan sel dari sistem
reproduksi jantan. Apabila spermatozoa bertemu dengan ovum dari betina pada saat
fertilisasi, sel tersebut akan berkembang menjadi sebuah zigot, embrio, kemudian
menjadi individu baru.
memiliki bentuk yang memanjang dengan bagian kepala sedikit pipih. Plasma
membran yang baik mampu melakukan fertilisasi tepat waktu (Garner dan Hafez,
2000). Sperma juga merupakan tempat pembawa informasi genetik jantan ke sel telur
atau sel gamet betina. Spermatozoa secara struktur telah teradaptasi untuk
melaksanakan dua fungsi utamanya, yaitu mengantarkan satu set gen haploidnya ke sel
telur dan mengaktifkan program perkembangan dalam sel telur (Guyton, 2006).
4
Secara struktur, spermatozoa dicirikan sebagai sel yang ‘terperas’, karena
yang sangat sedikit dibandingkan sel lainnya. Spermatozoa tidak memiliki ribosom,
sekali mitokondria yang letaknya sangat strategis untuk pengefisiensian energi yang
diperlukan. Secara struktur, spermatozoa memiliki 2 bagian, yaitu kepala dan ekor.
a. Kepala
yaitu :
1. Akrosom
Pada bagian ujung depan kepala ditutupi oleh akrosom, yaitu sebuah
2. Ekuatorial
Bagian ekuatorial berperan sebagai tempat yang mengawali proses
b. Ekor
Ekor sperma terdiri atas 4 bagian, yaitu neck piece, middle piece, principal
piece, dan end piece. Ekor ini berfungsi untuk pergerakan menuju sel telur.
1. Neck Piece
5
Neck piece adalah bagian sperma yang menghubungkan kepala dengan
filament) yang tersusun secara radial. Axial filament ini tersusun mulai
dari sentriol atas dan berjalan sampai dengan ujung ekor. Susunannya
dari luar ke tengah adalah 9 filamen besar, 9 pasang filamen kecil, dan
2. Middle Piece
menghasilkan energi.
3. Principal Piece
hanya ada 2 filamen pusat dan dikelilingi oleh 9 pasang filamen kecil.
4. End Piece
End piece adalah bagian yang hanya mempunyai 2 filamen pusat yang
diselubungi oleh membrann dalam. Kegiatan end piece akan
pematangan sel benih pria atau yang disebut spermatozoa. Pada kuda, spermatogenesis
6
memiliki arti yang sama, yaitu pematangan sel sperma kuda yang dipengaruhi atau
dipicu oleh beberapa hormon reproduksi.
yang lebih besar, yang kemudian disebut sebagai spermatosit primer. Sel-sel ini
sekunder yang sama besar, yang kemudian mengalami pembelahan meiosis menjadi
empat spermatid yang sama besar pula. Spermatid ini yaitu sebuah sel bundar dengan
sejumlah besar protoplasma, yang merupakan gamet dewasa dengan jumlah kromosom
haploid (Dellmann dan Brown, 1992).
Sehingga tujuan utama dari spermatogenesis adalah pembentukan sel benih yang
tubulus seminiferous, dilapisi dengan sel sertoli dan spermatogonia. Sel-sel sertoli
berfungsi dalam merawat sel sperma dan pengembangan sel sperma.
7
hypothalamus. Mengeluarkan hormon LH (Luteinizing Hormone) yang akan
merangsang sel interstitial pada jaringan interstitial testes untuk mensekresikan hormon
germinatif dari tubulus seminiferus untuk proses spermatogenesis. Selain itu, FSH juga
menstimulasi sel sertoli yang berada di tubulus seminiferus untuk mensekresikan ABP
(Androgen Binding Protein) dan inhibin. ABP merupakan protein pembawa hormon
androgen dalam transport pembuluh darah.
Spermatogenesis dibagi menjadi empat tahap, pada tahap awal sel-sel sperma
bermigrasi kearah lumen tubulus seminiferi dari membran basalispada. Pada tahap ini,
sel sperma berkembang secara progresif. Pada tahap ini juga, sel sertoli bertugas
memberi makan dan mengasuh sel sperma.
spermatogonia dan satu spermatogonium aktif yang nantinya akan membelah diri
sebanyak empat kali sehingga membentuk 16 spermatosit primer (2n). Fase ini
berlangsung selama 15-17 hari.
Fase 4 berlangsung selama 15 hari, dan terjadi proses metamorfosi,s yaitu proses
akan dirawat oleh sel-sel sertoli sampai protein droplet yang masih berada di pangkal
ekor menjadi kecil.
8
Pada kuda, dihasilkan sperma sekitar 60-100 ml yang memiliki pH 7,2-7,8
dengan rata-rata 7,4. Konsentrasi spermatozoa pada kuda dihasilkan 150-300 juta/ml.
Dalam arti lain, satu kali ejakulasi pada kuda dapat menghasilkan 5-15 miliar
spermatozoa.
Suatu proses spermatogenesis yang terjadi didalam testes, yaitu pada bagian
epididimis. Didalam epididimis, sperma akan bersuspensi dengan suatu cairan atau
medium semi-gelatinous (plasma semen) yang disebut dengan semen. Semen adalah
sekresi cairan kelamin jantan yang secara normal diejakulasikan kedalam saluran
kelamin betina pada saat kopulasi, tetapi dapat pula ditampung untuk keperluan
inseminasi buatan (Soeparna, 2014). Didalam semen, terdiri dari sperma dan plasma
semen. Sperma diproduksi didalam testes bagian tubuli seminiferi, sedangkan plasma
semen dihasilkan oleh campuran sekresi dari epididimis dan kelenjar aksesoris
(kelenjar vesikularis, kelenjar prostat, kelanjar cowper).
Plasma semen memiliki fungsi yaitu sebagai media pembawa sperma dari
saluran organ reproduksi jantan kedalam saluran organ reproduksi betina. Selain itu,
plasma semen memiliki fungsi yaitu sebagai sumber energi bagi sperma. Hal ini karena
plasma semen mengandung senyawa-senyawa organik.
Didalam plasma semen kuda, terdapat senyawa biokimia yang dihasilkan dari
Senyawa-senyawa ini dapat menjadi energi bagi sperma seperti kalium yang dapat
mempengaruhi daya tahan hidup sperma. Kuda dapat mengeluarkan spermatozoa atau
ejakulasi sekitar 5-15 juta dan dengan volume ejakulasi 60-100 mL, serta pH 7.2-7.8
9
(Feradis, 2010). Senyawa utama yang ditemukan pada plasma semen yaitu asam sitrat,
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
memiliki bentuk yang memanjang dengan bagian kepala sedikit pipih. Plasma
2. Sperma juga merupakan tempat pembawa informasi genetik jantan ke sel telur atau
utamanya, yaitu mengantarkan satu set gen haploidnya ke sel telur dan mengaktifkan
4. Secara struktur, spermatozoa memiliki 2 bagian, yaitu kepala dan ekor. Pada bagian
kepala, terdapat akrosom dan ekuatorial. Pada bagian ekor, terdapat neck piece,
5. Spermatogenesis terdiri dari empat tahap. Pada kuda, dihasilkan sperma sekitar 60-
pada kuda dihasilkan 150-300 juta/ml. Dalam arti lain, satu kali ejakulasi pada kuda
dapat menghasilkan 5-15 miliar spermatozoa.
6. Plasma semen memiliki fungsi yaitu sebagai media pembawa sperma dari saluran
organ reproduksi jantan kedalam saluran organ reproduksi betina. Selain itu, plasma
semen memiliki fungsi yaitu sebagai sumber energi bagi sperma. Hal ini karena
7. Senyawa utama yang ditemukan pada plasma semen yaitu asam sitrat,
11
3.2 Kritik dan Saran
dalam penggunaan tata bahasa maupun penulisan yang kurang tepat. Untuk
kedepannya, penulis akan lebih baik lagi dalam pembuatan makalah dan menggunakan
valid. Maka dari itu, penulis sangat membutuhkan kritik dari pembaca agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf Moh. 2012. Bahan Ajar Ilmu Reproduksi Ternak. Jurusan Reproduksi Ternak.
Universitas Hasanudin.
University Press.
13