Anda di halaman 1dari 13

CARRASIUS AURATUS

MAKALAH PRAKTIKUM

BIOLOGI

Oleh :

Kelas :F

Kelompok :8

Yolan Yolanda 200110180259

Sholihah Amrina R. 200110180275

Rifqy 200110180277

Yonathan Ganda Ezra 200110180282

Rafie Muhammad Azziz 200110180311

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK


UNGGAS

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang

hidup di air dan bernafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata

yakni hewan yang memiliki tulang belakang.

Iktiologi berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu ‘Ichthyes’ yang

artinya ikan dan ‘Logos’ yang artinya adalah ilmu. Iktiologi cabang ilmu

zoologi yang mempelajari tentang kehidupan ikan. Iktiologi dipelajari di

bidang biologi untuk aspek pengetahuannya dan perikanan untuk aspek

terapannya, khususnya dalam bidang budidaya dan patologinya.

Iktiologi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu iktiologi sistematika yang

mempelajari tentang morfologi ikan, dan iktiologi fungsional yang

mempelajari tentang fungsi organ pada ikan.

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Apakah pengertian, taksonomi, dan tempat hidup dari Carrasius

auratus?

1.2.2 Bagaimana struktur tubuh dari Carrasius auratus?

1.2.3 Bagaimana cara hidup dari Carrasius auratus?

1.2.4 Apa saja macam-macam dari Carrasius auratus?


1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui definisi, taksonomi, dan tempat hidup dari Carrasius

auratus.

1.3.2 Untuk mengetahui struktur tubuh dari Carrasius auratus.

1.3.3 Untuk mengetahui cara hidup dari Carrasius auratus.

1.3.4 Untuk mengetahui macam-macam dari Carrasius auratus.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Taksonomi, dan Tempat Hidup Carrasius auratus

Carassius auratus adalah ikan hias yang berwarna oranye terang atau

biasa disebut ikan komet (gold fish). Carassius auratus adalah ikan yang

berkerabat dengan ikan mas atau ikan karper prusia (Carassius auratus

gibelio). Carassius auratus memiliki kurang dari 31 sisik sepanjang

bentangan garis lateral tubuh, sementara ikan karper krusia memiliki 33 sisik

atau lebih. Carassius auratus ini adalah versi domestikasi budidaya dari ikan

spesies Carassius auratus yang aslinya tidak terlalu berwarna, yang berhabitat

asli di Asia Timur. Ikan ini pertama kali dipelihara di Tiongkok lebih dari

seribu tahun yang lalu, dan sejak itu beberapa ras berbeda telah

dikembangkan. Carassius auratus memiliki variasi yang luar biasa, seperti

perbedaan ukuran, bentuk tubuh, susunan sirip, dan warna (berbagai

kombinasi warna antara lain putih, kuning, jingga, merah, cokelat, dan hitam).

Taksonomi Carassius auratus :

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii
Ordo: Cypriniformes

Famili: Cyprinidae

Genus: Carassius

Spesies: C. auratus

Subspesies: C. a. auratus

Habitat hewan ini pada umumnya adalah daerah beraliran air dingin,

dengan sistem sirkulasi air yang baik. Carassius auratus adalah jenis ikan air

tawar yang hidup di perairan dangkal yang airnya mengalir tenang dan

berudara sejuk.

Tempat hidup ikan ini sekarang sudah banyak ditempatkan di akuarium

dengan sistem aerasi yang kuat dan bersih, ikan ini dapat hidup di tempat

dengan kisaran suhu dari 15-20ºC. Tetapi Carassius auratus juga

membutuhkan suhu yang tinggi sekitar 27-30ºC. Adapun konsentrasi oksigen

terlarut di atas 5 ppm dan pH 5,5-9,0. Hal tersebut khususnya diperlukan saat

Carassius auratus akan memijah. Di alam bebas, ikan ini sering ditemukan di

sungai-sungai maupun danau yang aliran airnya bersih, walaupun sudah sulit

menemukannya di alam bebas, dikarenakan ikan ini sudah bermutasi karena

untuk menghindari predator.

2.2 Struktur Tubuh Carrasius auratus


Carassius auratus memiliki ciri fisik yang bervariasi sesuai dengan

varietasnya masing-masing. Untuk mengetahui ciri fisik Carassius auratus

dengan jelas, mari kita mengkajinya dengan membagi ke dalam tiga bagian; yakni

kepala, tubuh dan ekor.

A. Bagian Kepala

1. Kepala : terdiri dari tepi mulut sampai di perbatasan tepi operkulum.

Sampai saat ini, variasi bentuk kepala pada Carrasius auratus ada 4

jenis, yang dibedakan berdasarkan perkembangan jambul di kepala

dan sirip punggungnya.

2. Mulut : terdiri dari bagian atas dan bawah rahang. Mulut merupakan

organ yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam tubuh

Carrasius auratus. Beberapa varietas Carrasius auratus memiliki

mulut yang dikelilingi oleh pertumbuhan jambul kepala. Di dalam

mulut, terdapat gigi yang berfungsi untuk mengunyah makanan.

3. Mata : merupakan organ yang bekerja sebagai indra penglihatan.

Carrasius auratus memiliki kepekaan yang berbeda terhadap warna

cahaya yang berbeda. Carrasius auratus lebih peka terhadap warna

merah daripada warna kuning.

4. Lubang hidung : sepasang lubang hidung kecil ditemukan di area

kepala, yang berfungsi sebagai alat penciuman pada Carrasius

auratus. Di setiap sisinya, terdapat pintu masuk dan pintu keluar yang

terbuka untuk menyalurkan air ke rongga penciuman, di mana terdapat

banyak sel sensori disana. Lubang hidung adalah sebuah organ yang
bekerja sebagai indra penciuman, yang bisa mencium adanya udara

terlarut di dalam air. Lubang hidung ini cenderung kecil, namun

beberapa varietas Carrasius auratus lain memiliki lubang hidung yang

cukup besar.

5. Opekula : sisi luar insang terdiri dari operkulum depan, operkulum

utama, operkulum bawah, dan operkulum tengah. Di pinggiran

belakang operkula, ada sebuah membran di sana yang dinamakan

membran operkulum. Pada proses pernafasan Carrasius auratus, air

masuk melewati rongga mulut dan keluar melalui operkula. Dalam

proses ini, pertukaran oksigen terjadi melalui pembuluh darah kapiler.

B. Bagian Tubuh

Bagian tubuh Carrasius auratus terdiri dari sisi belakang operkulum

hingga ke area anus. Carrasius auratus memiliki bentuk tubuh yang

berbeda, misalnya tubuh sempit, tubuh lonjong panjang, bulat seperti bola,

lebar dan pendek, pendek dan tebal, dan sebagainya.

1. Kulit : terdiri dari lapisan kulit luar dan lapisan kulit dalam. Di lapisan

kulit luar, ada banyak kelenjar lendir yang dihasilkan oleh sel tunggal

ataupun multi sel. Kelenjar lendir menghasilkan lendir yang bisa

mengurangi gesekan di dalam air. Dan yang lebih penting lagi, lendir

ini juga melawan serangan kuman dan menyesuaikan keseimbangan

antara tubuh dan air.


2. Sisik : bentuk sisik pada umumnya pipih bulat menyerupai piring,

namun sebagian Carrasius auratus memiliki sisik yang berbentuk

seperti mutiara.

3. Sirip : sirip-sirip ini sangat penting sebagai alat manuver dan

penyeimbang tubuh. Setiap tipe sirip memegang fungsinya sendiri-

sendiri.

C. Bagian Ekor

1. Tangkai ekor : tangkai ekor ini mengacu pada jarak horisontal

belakang daerah anal ke daerah sirip ekor. Carrasius auratus dapat

berenang dengan cara menggerakkan tangkai ekor ini.

2. Sirip anal : terletak di belakang anus, sehingga sering disebut sirip

anus. Pada umumnya Carrasius auratus memiliki sepasang sirip anal,

namun ada juga Carrasius auratus yang memiliki sirip anal tunggal.

3. Sirip ekor : letaknya ada di pangkal ekor Carrasius auratus. Sirip ekor

merupakan organ paling penting yang membuat Maskoki dapat

berenang ke arah depan.

2.3 Cara Hidup Carrasius auratus

Siklus hidup Carrasius auratus dimulai dari perkembangan di dalam

gonad (ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada

ikan jantan yang menghasilkan sperma). Sebenarnya pemijahan ikan ini

terjadi pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan dari aroma
tanah kering yang tergenang air sehingga merangsang terjadinya

pemijahan.

Dalam pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar.

Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang

rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan

air. Tempat rimbun inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat

menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi

pemijahan. Telur ikan ini berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter

1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi,

tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh

di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa. Antara 2-3 hari

kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva.

Larva Carrasius auratus mempunyai kantong kuning telur yang

berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong

kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larvanya bersifat

menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,56 mm dan

bobotnya antara 18-20 mg. Larva berubah menjadi kebul (larva stadia

akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan memerlukan

pasokan makanan dari luar untuk menunjang nutrisinya . Pakan alami

kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan

daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-

70% dari bobotnya. Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak
yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu

kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk

didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan

tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi

gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram.

2.4 Macam-macam Carrasius auratus

Dalam berbagai macam Carrasius auratus ini berasal dari persilangan

berbagai ras sehingga menghasilkan beberapa varian baru. Berikut

macam-macam Carrasius auratus :

1. Pearl Scale (sisik mutiara)

Memiliki ciri yaitu sisik berwarna putih ditubuhnya, dalam ikan ini

ada yang memiliki jambul dan tidak. Pada yang berjambul nama

populernya yaitu mutiara berjambul, sedangkan yang tidak

berjambul nama populernya yaitu koki bola pingpong.

2. Lion Head

Memiliki ciri yaitu terdapat jambul yang terletak dikepalanya

mirip dengan kepala singa, pada sisiknya tubuhnya berwarna

kuning keemasan, tubuhnya terlihat gemuk, bulat, dan pendek ,

ikan ini tidak memiliki sirip di punggungnya tetapi terdapat pada

sisrip dada, sirip perut, dan sirip ekornya berukuran relatif pendek.

3. Calico (kaliko)
Memiliki ciri-cirinya yaitu bentuk tubuhnya agak bulat, warna

pada tubuhnya berpaduan secara acak, ukuran kepalanya relatif

kecil. Bentuk mulutnya agak runcing, sirip pada ekor dan

punggungnya cukup panjang sehingga terlihat indah.

4. Sukiyu

Bentuk tubuhnya hampir sama dengan ikan lion head dan ciri yang

lainnya yaitu pada bagian hidung terdapat jaringan seperti lumut

yang mirip dengan kumis.

5. Ranchu

Ikan ini merupakan varian dari ikan lion head, dalam bentuk

tubuhnya sepintas mirip dengan lion head. Perbedaanya pada

gelembung dikepala ikan ranchu lebih luas hingga mencapai

pipinya.

6. Tosa (si ekor rumbai)

Memiliki ciri yaitu bentuk tubuh agak bundar, pada sirip dada,

sirip perut, dan lainnya relatif panjang. Jika pertumbuhannya baik ,

panjang sirip ekor dapat melebihi panjang tubuhnya. Pada saat

bergerak mengikuti arus air disebut veil tail atau ekor rumpai.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang

hidup di air dan bernafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata

yakni hewan yang memiliki tulang belakang.

Iktiologi berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu ‘Ichthyes’ yang

artinya ikan dan ‘Logos’ yang artinya adalah ilmu. Iktiologi cabang ilmu

zoologi yang mempelajari tentang kehidupan ikan. Iktiologi dipelajari di

bidang biologi untuk aspek pengetahuannya dan perikanan untuk aspek

terapannya, khususnya dalam bidang budidaya dan patologinya.

Carassius auratus adalah ikan hias yang berwarna oranye terang atau

biasa disebut ikan komet (gold fish). Carassius auratus adalah ikan yang

berkerabat dengan ikan mas atau ikan karper prusia (Carassius auratus

gibelio). Carassius auratus memiliki kurang dari 31 sisik sepanjang

bentangan garis lateral tubuh, sementara ikan karper krusia memiliki 33 sisik
atau lebih. Carassius auratus ini adalah versi domestikasi budidaya dari ikan

spesies Carassius auratus yang aslinya tidak terlalu berwarna.

DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Bachtiar. 2005. Mencegah Maskoki Mudah Mati. Jakarta: Agro Media

Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai