ZOOLOGI INVERTEBRATA
Disusun oleh :
Dea Fitriani (17543010)
Devi Anjani (17541002)
Elsa Nursafitri Utami (17542012)
Sri Mulyani (17542011)
Yuli Sumiati (17543018)
Lutfi Muhammad Fauzi (17541003)
A. Tujuan Pengamatan
- Mengetahui habitat Crustacea dan Insecta tanah secara langsung
- Menjelaskan habitat Crustacea dan Insecta tanah
- Membedakan 3 bagian tubuh Cerustacea dan Insecta tanah
- Menjelaskan mengapa Crustacea dan Insecta tanah termasuk kedalam Filum Arthropoda
B. Landasan Teori
a. Crustacea
Crustacean merupakan salah satu kelompok besar pada arthropoda, dengan jumlah
spesies kurang lebih 52.000 yang dapat dideskripsikan. Sebagian besar kelompok ini terdiri
dari hewan air, meski beberapa kelompok telah mampu menyesuaikan dengan kehidupan
darat seperti kepiting darat. Contoh hewan crustacea seperti udang, kepiting, dan lobster.
Ciri-ciri crustacean adalah sebagai berikut :
Umumnya berhabitat di air tawar dan air laut, dan sedikit yang berhabitat di darat
Pada bagian anterior, terdapat mata majemuk bertangkai yang berjumlah 1 pasang
Sistem pencernaannya lengkap, yaitu mulut – kerongkongan – lambung - usus halus -
anus
Alat pernapasannya berupa insang
Memiliki sistem peredaran darah terbuka
Sistem saraf berupa saraf tangga tali
Memiliki bagian luar (eksoskeleton) yang keras
Memiliki sepasang antenna di antara kepala dan dada, memiliki maksila (rahang atas) dan
mandibula (rahang bawah)
Memiliki 5 pasang kaki pada bagian perut dan dada, dengan 4 pasang sebagai kaki jalan
dan sepasang untuk capit
Setiap ruas tubuh memiliki kaki
Fertilisasi secara internal atau di dalam tubuh
b. Insecta
Insecta (serangga) dalam bahasa latin disebut dengan Insectum yang artinya trpotong
menjadi bagian-bagian yang disebut dengan serangga. Ukuran dari tubuh serangga sendiri
bermacam-macam, dengan panjangnya 2-40mm. Ada juga serangga dengan ukuran
mikroskopis da nada juga yang mempunyai ukuran panjang sampai 260mm, contohnya
seperti Phobaeticus serratipes , tubuh serangga sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu
kepala(kaput), dada(toraks), serta perut(abdomen).
Insecta memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Tubuhnya dibedakan menjadi 3 yaitu kepala, dada dan perut
Alat mulut nya digunakan untuk menggigit, mengunyah, menghisap, dan menjilat
Bentuk kakinya berubah sesuai dengan fungsinya
Pada kepalanya terdapat satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (occellus), dan
satu pasang antena yang digunakan sebagai alat peraba
Tempat hidupnya di darat dan air tawar
Sistem peredaran darah terbuka
Alat kelaminnya terpisah (jantan dan betina)
Alat pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rectum,
serta anus
Pada bagian mulut terdiri dari rahang belakang (mandibular), rahang depan (maksila),
serta bibir atas (labrum), dan bibir bawah (labium)
Sistem pernapasannya dengan sistem trachea
C. Alat dan Bahan
Alat alat yang digunakan dalam pengamatan ini yaitu sebagai berikut :
1. Fitfall trap
2. Sair
3. Plastik zipper
4. Toples
5. Baki
6. Papan ukur
Bahan bahan yang diperlukan dalam pengamatan ini yaitu semua hewan yang termasuk
pada kelas crustaceae dan insect yang ada di pantai Karang Papak , pantai sekitar area
LAPAN dan halaman sekitar area LAPAN.
D. Prosedur Pengamatan
Pengamatan yang kami lakukan ada di tiga tempat yaitu sebagai berikut:
a. Pengamatan menggunakan fitfall trap di sekitar area LAPAN
1. Dilubangi tanah dengan menggunakan penggali atau pancuh sedalam kurang lebih
sama dengan tinggi aqua gelas. Dibuat lima lubang di tempat dengan jarak minimal 2
meter. Tinggi tanah sedikit lebih tinggi dari pada aqua gelas
2. Disiapkan air sabun pencuci piring secukupnya
3. Dimasukkan air sabun tersebut pada kelima aqua gelas sampai mengisi tiga
perempatnya
4. Dimasukkan aqua gelas yang telah terisi sabun tersebut kedalam masing masing
lubang
5. Ditutup dengan serasah dedaunan
6. Dibiarkan sampai seharian
7. Dilihat hasilnya pada sore hari
8. Spesies yang didtemukan diidentifikasi
b. Pengamatan fitfall trap di area pantai
1. Dibuat 3 lubang dengan jarak minimal 2 meter
2. Dimasukkan aqua gelas pada masing masing lubang
3. Dimasukkan air sabun pencuci piring yang telah diencerkan sampai sepertiga aqua
gelas
4. Ditutup dengan serasah dedaunan
5. Dibiarkan seharian
6. Dilihat hasilnya pada sore hari
7. Spesies yang didtemukan diidentifikasi
c. Pengamatan di pantai Karang Papak
1. Dicari spesies yang termasuk kelas Crustaceae di area pasang surut pantai Karang
Papak
2. Diambil dengan menggunakan penjepit atau sair dengan hati hati
3. Disimpan dalam papan ukur dan di foto
4. Spesies yang didtemukan diidentifikasi
E. Hasil Pengamatan
2 KP.02 Panulirus
guttatus
3 KP.03 Harpiosquila
sp
4 KP.04 Carsinus sp
5 KP.05 Alpheus sp
6 KP.06 Gryllus sp
7 KP.07 Zosinus
aeneus
8 KP.08 Portitula
auricularia
9 KP.09 Selenopsis
sp
10 KP.10 Pagurus sp
11 KP.10 Lasius
niger
F. Pembahasan
1. Gecarcoidea lalandii
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Gecarcinidae
Genus : Gecarcoidea
Spesies : Gecarcoidea lalandii
b. Morfologi
Carapace pada Gecarcoidea lalandii berwarna merah kecoklatan, bentuknya
membulat tebal dan permukaannya licin. Spesies ini memiliki 4 pasang kaki jalan dan 1
pasang capit tetapi tidak memiliki kaki renang. Memiliki panjang tubuh sekitar 8 cm dan
lebarnya 3 cm. Spesies ini termasuk kedalam filum arthropoda karena memiliki bagian
luar tubuh yang keras, memiliki kaki yang berbuku-buku dan tubuhnya terbagi menjadi 3
bagian, yaitu kepala dan dada yang menyatu (cephalotorax) serta perut (abdomen).
c. Habitat
Gecarcoidea lalandii merupakan kepiting yang hidupnya di darat habitatnya
yakni pada lubang-lubang pasir di bawah pepohonan.
d. Reproduksi
Meskipun hidupnya didaratan, kepiting ini akan pergi ke pantai untuk menyimpan
telur-telurnya. Saat membawa telur, kepiting betina akan bermigrasi pada malam hari ke
pantai, untuk melepaskan telur di zona pasang surut. Migrasi ini berlangsung berangsur-
angsur dalam beberapa bulan, yakni antara Juni-Oktober puncaknya sekitar bulan Juli.
e. Peranan
Untuk keseimbangan ekosistem.
2. Zosinus aenus
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Xanthidae
Genus : Zosimus
b. Morfologi
Zosinus aeneus memiliki carapace berwarna merah cerah dan bagian bawahnya
berwarna putih. Carapace pada kepiting ini bertekstur, dengan lekukan yang dalam dan
memiliki corak seperti mozaik. Memiliki ukuran tubuh dengan panjang sekitar 4 cm dan
lebar 2 cm. Memiliki 4 pasang kaki jalan dan 1 pasang capit. Kepiting ini memiliki racun
yang sangat berbahaya sehingga tidak dapat dimakan. Racunnya terdapat pada bagian
cangkang dan daging.
Spesies ini termasuk kedalam filum arthropoda karena memiliki bagian luar tubuh
(eksoskeleton) yang keras, memiliki kaki yang berbuku-buku dan tubuhnya terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu kepala dan dada yang menyatu (cephalotorax) serta perut
(abdomen).
c. Habitat
Kepiting ini hidup di terumbu karang.
d. Reproduksi
Kepiting betina akan melepaskan telurnya sesaat setelah kawin. Sang betina
memiliki kemampuan untuk menyimpan sperma sang jantan hingga beberapa bulan.
Telur yang dibuahi selanjutnya dimasukkan pada tempat penyimpanan sperma. Setelah
dibuahi telur-telur tersebut akan disimpan di bawah perut.
e. Peranan
Untuk keseimbangan ekosistem laut.
3. Carcinus sp
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Portunidae
Genus : Carcinus
Spesies : Carcinus sp
b. Morfologi
Carcinus sp memiliki tubuh berwarna coklat kehitaman seperti batu. Bentuk
tubuhnya unik. Bagian perut lebih besar dari cephalotorax, cephalotorax meruncing.
Memiliki 4 pasang kaki dan 1 pasang capit yang ukurannya lebih kecil dari kakinya.
Carapasenya bertekstur kasar dan diselimuti alga. Memiliki 1 pasang mata berwarna
hitam yang menonjol. Memiliki ukuran dengan panjang tubuh sekitar 2cm dan lebarnya
sekitar 3cm.
Carcinus sp termasuk kedalam filum arthropoda karena memiliki bagian luar
tubuh (eksoskeleton) yang keras, memiliki kaki yang berbuku-buku dan tubuhnya terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu kepala dan dada yang menyatu (cephalotorax) serta perut
(abdomen).
c. Habitat
Spesies ini hidup pada terumbu karang yang terdapat alga.
d. Peranan
Untuk keseimbangan ekosistem laut.
Kingdom : Annimalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Paguridae
Genus : Pagurus
Spesies : Pagurus sp
b. Morfologi
Kepiting pertapa yang umum relatif besar (panjang tubuh maksimum 8 cm),
dengan tubuh yang dibagi menjadi dua segmen: cephalothorax dan perut. Cephalothorax
terbungkus oleh karapas yang terdiri dari tiga lapisan kutikula tebal: epicuticle,
exocuticle, dan endocuticle (panjang karapas maksimal 4,5 cm). Perut lunak dan
melingkar ke kanan dan warna tubuh biasanya kemerahan atau cokelat. Kepiting ini
memiliki 5 pasang kaki berjalan; pasangan pertama adalah cakar yang diperbesar (dikenal
sebagai chelae); laki-laki lebih besar dari perempuan. Chelae digunakan untuk
mengumpulkan makanan dan untuk perlindungan. Dari dua cakar, satu lebih besar dan
ditutupi oleh operculum; cakar ini digunakan dalam pertempuran dan pertahanan.
Permukaan kaki chelae dan berjalan kasar. Kepiting pertapa yang umum memiliki mata
majemuk dan empat antena pendek. Fitur fisik lainnya simetri bilateral heterotermik.
Pada hasil observasi pada kuliah lapangan kemarin Pagurus sp yang di temukan
berukuran 1 cm. Pagurus sp termasuk kedam filum arthropoda karena tubuh bilateral
simetris, triploblastik, terlindung rangka luar/ kitin.
c. Habitat
Kepiting ini hidup di sepanjang pantai di sebagian besar jenis dasar laut, termasuk
dasar berbatu dan kulit, di dasar rumput laut, dan sedimen berpasir atau berlumpur, tetapi
tidak termasuk dasar berlumpur. Larva hidup terutama di kolam dan dapat ditemukan di
bawah benda-benda seperti batu dan rumput laut. Individu yang lebih kecil hidup di
perairan yang lebih dangkal daripada individu yang lebih besar. Kawasan habitat berair
laut atau sedang.
d. Reproduksi
Sebelum kawin, kelomang jantan membawa atau menarik seekor betina dengan
cangkangnya yang terbuka selama berjam-jam, bahkan berhari-hari. Ketika kelomang
betina siap untuk kawin, betina tersebut akan memberikan sinyal taktil atau kimia yang
menyebabkan jantan membalikkan tubuhnya untuk menghadapnya. Kedua individu
meninggalkan cangkang mereka dan malakukan kawin selama 4-6 menit. Mereka tetap
bersama, di luar cangkang mereka, hingga 10 menit setelah kawin.
e. Peranan
Kepiting pertapa berperan penting dalam lingkungan mereka sebagai pengurai.
Mereka juga disimpan oleh beberapa orang di akuarium dan dapat digunakan sebagai
umpan memancing, setelah dikeluarkan dari cangkang mereka.
5. Udang pemukul (Harpiosquilla sp)
a. Klasifikasi
Kingdom : Annimalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Malacostraca
Ordo : Stomatopoda
Famili : Squillidae
Genus : Harpiosquilla
Spesies : Harpiosquilla sp
b. Morfologi
Harpiosquilla sp Memiliki tubuhnya cenderung berwarna cerah kekuningan,
bentuknya yang pipih melebar seperti kipas dan berkulit keras permukaan licin, memiliki
1 pasang antena di bagian kepala, memiliki duri di bagian ekornya, 5 pasang kaki renang,
3 pasang kaki jalan, memiliki 10 ruas abdomen, memiliki panjang tubuh 6 cm, dan lebar
tubuh 2 cm. Spesies ini termasuk filum arthropoda karena memiliki bagian luar tubuh
yang keras, kaki yang berbuku-buku, dan tubuh terbagi menjadi 3 bagian, yaitu kepala
dan dada yang menyatu (cephalotorax) serta perut.
c. Habitat
Hidup di antara susunan terumbu karang yang sangat kompleks, dapat hidup di air
laut atau maupun air payau. habitat sebagian besar adalah pantai dan senang senang hidup
di dasar air terutama pasir berlumpur.
d. Reproduksi
Reproduksi dari udang termasuk jenis fertilisasi seksual internal seperti pada
mamalia dan marsupial. Udang jantan mempunyai penis dan akan mengalami ereksi dan
memanjang saat sudah siap untuk kawin, hal ini sama dengan hewan mamalia, sedangkan
pada udang betina mempunyai lubang genital, dengan kata lain posisi kawinnya adalah
bertemunya perut dengan perut (belly to belly). Posisi tersebut terjadi sampai udang
jantan mengalami ejakulasi. Saat terjadi ejakulasi terlihat seperti pasta gigi keluar dari
tube-nya dan setelah kopulasi terlihat sisa sperma menggantung pada lubang genital.
Setelah terjadi proses kopulasi, udang betina mengeluarkan telur yang telah dibuahi oleh
sperma melalui lubang genitalnya
e. Peranan
Untuk keseimbangan ekosistem