SEJARAH SISTEMATIKA
Dahulu Triarthus (subfilum Trilobita), Peripatus (Subfilum Onychophora), mimi dan laba-laba (subfilum Chelicerata), serangga (kelas Insecta) dan udang serta kepiting (kelas Crustacea) dikelompokkan dalam satu filum, yaitu filum Arthropoda atas dasar kesamaan bentuk kaki yang beruas-ruas atau bersendisendi. Berasal dari bahasa Yunani arthros berarti sambungan atau sendi dan podos berarti kaki. Sejak tahun 1990 banyak ahli zoologi yang membagi kelompok Arthropoda menjadi beberapa filum, yaitu Onychophora, Trilobita, Chelicerata, Uniramia dan Crustacea. Pemisahan ini terutama berdasarkan perbedaan dalam hal struktur dan susunan kaki serta anggota tubuh yang lain, sebagaimana perbedaan embriologi dan anatomi dalamnya. Bahkan berdasarkan evolusinya, Crustacea dan Uniramia berasal dari kelompok nenek moyang bentuk cacing yang berbeda. Filum Onychophora tidak dibicarakn lebih lanjut, karena semua anggotanya hidup di daratan, terutama tempat-tempat yang lembab. Filum Chelicerata meliputi berbagai jenis laba-laba, kalajengking, tungau, dan mimi. Berasal dari bahasa Yunani chele berarti capit dan keros berarti tanduk. Kebanyakan anggotanya berukuran kecil, dan hidup di daratan didaerah yang kering dan hangat
FILUM CHELICERATA
KRUSTASEA
Kelas 1. Kelas 2. Kelas 3. Kelas 4. Kelas 5. Kelas 6. Kelas 7. Kelas 8.
( Malacostraca )
CEPHALOCARIDA BRACHIOPODA MYSTACOCARIDA BRACHIURA COPEPODA OSTRACODA CIRRIPEDIA MALACOSTRACA SuperOrdo 1. Phyllocarida : Nebalia SuperOrdo 2. Haplocarida : Squilla (ud. ronggeng) SuperOrdo 3. Syncarida : Anaspides SuperOrdo 4. Peracarida Ordo 1. Mysidacea : Mysis (rebon) Ordo 2. Cumacea : Diastylis Ordo 3. Tanaidacea : Apseudes Ordo 4. Isopoda : Asellus, Bopyrus Ordo 5.Amphipoda : Gammarus SuperOrdo 5. EUCARIDA Ordo 1. Euphausiacea : Euphausia (krill) Ordo 2. Decapoda SubOrdo 1. Natantia : udang SubOrdo 2. Reptantia : Seksi 1. Macrura: Panulirus, Lobster Seksi 2. Anomura: Eupagurus (komang), Birgus (kpt. Kelapa) Seksi 3. Brachyura: Portunus, Scylla, Cancer
Jaring makanan
Antenula
Rostrum
Karapas
Scaphocerite
1. Duri supraorbital, 2. Duri Antrolateral, 3. Duri Hepatik, 4. Median groove, 5. Median crest, 6. Gigi rostrum, 7. Punggung karapas depan, 8. Punggung karapas orbital, 9. Gigi epigastrik, 10. Adostral groove
1. Gigi rostrum, 2. Punggung karapas, 3. Punggung karapas orbital, 4. Gerigi hepatik, 5. Gigi Epigastrik, 6. Duri supraorbital, 7. Duri postorbital, 8. Duri antena, 9. Orbito-antennal groove, 10. Duri Anterolateral, 11. Duri Branchiostegal, 12. Hepatic groove, 13. Punggung hepatik, 14. Cervical groove
SISTEM REPRODUKSI
Reproduction is primarily sexual in crustaceans. The only kind of asexual reproduction is parthenogenesis (development from unfertilized eggs), but this is rare. Usually the sexes are separate, but some parasites and most barnacles, which have difficulty obtaining mates, are simultaneous hermaphrodites (male and female at the same time). This increases the number of possible partners and may allow selffertilization as a last resort. Some crustaceans switch sex as they get older. Many crustaceans exhibit elaborate courtship behavior, and the males may fight for the chance to mate. The young of marine crustaceans generally pass through one or more larval stages that are quite unlike the adult form. Often the larvae swim in open water to find a place to live.
ALAT REPRODUKSI
Karnivor, scavenger, omnivor, aktif malam hari Alat kel jantan pd kaki jln ke-5, alat kelamin betina pd kaki jln ke-3 Fase larva 3-7 bulan
Panjang karapas 3 cm, warna dasar putih kekuningan dihiasi dengan corak tidak beraturan berwarna hijau tua, lempengan rostrum dan tonjolan di daerah punggung berwarna coklat keunguan, pada bagian tepi dari uropod berwarna coklat kemerahan dan ditumbuhi oleh bulu atau rambut berwarna krem
Ukuran sedang degn panjang total 10-15 cm minus rostrum Permukaan karapas bergelombang tidak beraturan, di bagian cekung ditumbuhi bulu atau rambut, bagian yg menonjol licin Rostrum lurus, terdapat 8-9 gigi pada bagian atas, ekor tanpa duri
Udang Galah
(Macrobrachium sp.
Udang air tawar (habitat di Sungai) Dicirikan dengan Cheliped yang panjang dan besar
MORFOLOGI KEPITING
Antena Cheliped Jari capit Palm
Dactylus
KEPITING
Rajungan
(Portunus pelagicus)
Jantan
Betina
Ashtoret lunaris
Matuta victor
Micippa cristata
Rhinolambrus pelagicus
Calarpa philargius
Helice leachii
Uca forcipata
Uca dussumieri
Mysis Sub Kelas : Eumalacostraca Super_Ordo : Peracarida Ordo : Mysida Famili : Mysidae Genus : Mysis Spesies: Mysis relicta
mysis, meskipun sebagian besar hidup di perairan laut, juga ditemukan melimpah di perairan danau atau sungai es di wilayah utara.
Amphipoda
Amphipoda umumnya ditemukan melimpah di perairan pantai hingga zone abyssal bahkan secara luas menyebar ke perairan tawar. Kelompok tersebut juga ditemukan tersebar di perairan bawah tanah dan lingkungan terestrial.
Kelas: Malacostraca Super_Ordo: Peracarida Ordo: Amphipoda
Krustase plankton
Hermit crabs dibedakan dari kepiting lainnya karena ada pengurangan kaki abdomen. Sehingga ketika jalan atau makan hermit crabs mengeluarkan antennae, dan dua pasang kaki jalan dari cangkangnya. When threatened by predators, hermit crabs quickly withdraw their bodies back into the protection of the shell. The large claw, the last part of the body to be withdrawn, often acts as a door, closing off the interior of the shell from predators. As hermit crabs grow, they must continually find new, larger shells in which to live.
Hermit Crab
Lepas sp.