Anda di halaman 1dari 49

Dalam bahasa Latin, crusta berarti cangkang.

Crustacea disebut juga


hewan bercangkang. Telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis Crustacea
yang paling umum adalah udang dan kepiting. Habitat Crustacea sebagian
besar di air tawar dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat.

CIRI

ORGAN

KLASIFIKASI

PERANAN
Tubuh Crustacea memiliki kulit keras, bersegmen (beruas), tubuhnya tertutup oleh
carapace (cangkang). Tubuh crustacea terdiri atas cephalothorax (kepala dan dada
menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan
lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit. Pada bagian kepala
terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
1. 2 pasang antena
2. 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
3. 1 pasang maksilla
4. 1 pasang maksilliped
Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan
makanan ke mulut.
Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi
untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
1) Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil
dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian
anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus
terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar
pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi
abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga
dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di
dalam kepala.
2) Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali.
Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu
antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan
mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3) Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Crustacea disebut
peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa
melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung
hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatnya
terhadap O2 (oksigen) rendah.
4) Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali
Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh
permukaan tubuhnya.
5) Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada
beberapa Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada
pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada
pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar
tubuh).
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ecdysis atau pergantian
kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan
udang yang masih muda mengalami ecdysis dua minggu sekali.
Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian
anggota tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian
pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya.
Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses
regenerasi.
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan menjadi 2
subkelas, yaitu : Entomostraca (udang tingkat rendah) dan
Malacostraca (udang tingkat tinggi)

ENTOMOSTRACA MALACOSTRACA

BRANCHIOPODA ISOPODA

OSTRACODA STOMATOPODA

COPEPODA DECAPODA

CIRRIPEDIA

Klik Ordo yang dikehendaki untuk


keterangan lebih lanjut
Merupakan berbagai kelompok crustacean kecil yang umumnya berukuran
beberapa milliliter, terkecil 250 mikron dan terbesar 10 cm. Mudah dikenal
dari bentuk apendik badan yang lebar dan pipih berfungsi seperti insang
sehingga dinamakan brandchiopoda, disamping itu juga untuk menyaring
makanan atau sebagai alat renang. Kelas Branchiopoda dibagi menjadi 4
ordo yaitu Anostraca, Notostraca, Conchostraca dan Cladocera atas dasar
bentuk tubuh, karapas, mata majemuk, ruas-ruas tubuh dengan apendiknya.
Branchiopoda berbeda dengan crustacean lain karena tidak mempunyai
cephalothorax, artinya tidak ada ruas badan yang tumbuh menyatu dengan
kepala.
Makanan dan Cara Makan
Makanan Eubranchiopoda terdiri atas ganggang, bakteri,
protozoa, rotifera dan serpihan detritus. Makanan disaring
dengan apendik tanpa diseleksi, dikumpulkan dan digumpalkan
dalam alur tengah ventral samping sepanjang badan, kemudian
dialirkan ke anterior terutama mengunakan gnthobase, yaitu
bagian dari pangkal kaki.
b. Reproduksi
Reproduksi aseksual tidak ada. Umumnya berkembang biak
secara parthenogenesis. Namun bagi spesies tertentu pada
saat bersamaan terjadi baik reproduksi secara
parthenogenesis maupun singamik terjadi kopulasi dan
pembuahan di dalam. Telur yang telah dibuahi dan telur
parthenogenesis dierami oleh betina selama beberapa hari.
Beberapa jenis phyllopoda menghasilkan dua macam telur,
bercangkang tipis yang secara meretas dan telur dorman
bercangkang tebal yang tahan panas, dingin maupun
kekeringan. Kedua macam telur tersebut dapat terjadi baik
ada jantan maupun tanpa jantan dalam populasi.
Perkembangan embrio dalam telur mulai terjadi selama
waktu pengeraman, kemudian dilepas ke air kelompok demi
kelompok dengan selang waktu 2 sampai
6 hari. Telur menetas menjadi larva nauplius atau
metanauplius tergantung spesiesnya.
Kelas Branchiopoda dibagi menjadi 4 ordo yaitu
Anostraca Notostraca
Conchostraca Cladocera
Ostracoda merupakan kelompok Crustacea yang terdapat di air tawar
maupun air asin. Ostracoda memiliki ciri-ciri tubuh yang tidak tampak jelas.
Pada tubuhnya, Ostracoda mempunyai 6 sampai 7 apendik yang beruas-
ruas, yaitu antena pertama, antena kedua, maksila pertama, maksila kedua,
apendik thorax dan caudal furca.

Pada bagian anteriornya, Ostracoda memiliki sebuah mata nauplius.


Lengan renangnya 2 pasang, Kulit mengandung zat kapur (potongan kapur
yang tipis sedangkan jenis lainnya kelihatan agak jernih) Bentuk tubuh bulat
sampai lonjong 1 - 2 mm Seluruh tubuh tertutup karapas .Tiap kali molting,
cangkang terkelupas dan diganti yang baru , mempunyai antenna.

Ostracoda berperan dalam keseimbangan ekosistem sebagai: herbivora


dengan memakan ganggang; karnivora dengan memakan Crustacea kecil
dan Annelida; scavenger dengan memakan bangkai dan detritus.
Contoh dari Ostracoda antara lain Cypris candida dan Codona suburdana.
SISTEM REPRODUKSI
Reproduksi seksual, dioecious, terjadi kopulasi
pembuahan di dalam. Telur yang telah dibuahi dierami
di bawah karapas atau dilekatkan pada subtrat atau
tumbuhan air, satu per satu atau berkelompok. Telur
menetas menjadi larva nauplius yang juga
mempunyai 2 keping cangkang seperti induknya.
Cypridae air tawar biasanya berkembang biak secara
Partenogenesis.
•Berasal dari bahasa Yunani, Kope=dayung Podos=kaki

•Copepoda merupakan kelompok hewan dengan jumlah spesies terbesar,


yaitu sekitar 8.405 spesies, sebagian besar hidup bebas dan sekitar 25% nya
sebagai ektoparasit.

•Kebanyakan copepoda terdapat di laut dan sebagian lagi di air tawar,serta


beberapa spesies hidup dalam hamparan lumut dan humus. Umumnya
berukuran kurang dari 2 mm.
•Biasanya tubuh copepoda transparan dan tidak berwarna, beberapa spesies
berwarna merah, ungu, biru cemerlang atau hitam.
Contoh: Argulus indicus. Hidup di air laut
Tubuh Copepoda terbagi menjadi 2 bagian:

• Prosomal

• Urosomal
Makanan dan Cara Makan
Copepoda planktonik umumnya bersifat filter feeder dan
memakan fitoplankton.

Beberapa genera Cyclopoida seperti beberapa spesies Cyclops


juga predator.

Kebanyakan harpacticoida benthik memakan bakteri dan


detritus.

Cadangan makanan dalam bentuk butir-butir minyak


merupakan penyebab utama warna merah cerah pada beberapa
spesies Diaptomus.
Alat Reproduksi Copepoda
 Jantan
Mempunyai testis dan membentuk spermatofora.

 Betina
Mempunyai sepasang ovari dan sepasang seminal
receptacle.
Copepoda hidup bebas berperan penting dalam rantai makanan
sebagai penghubung antara bakteri, ganggang dan protozoa di
satu pihak dengan predator (termasuk ikan) dipihak lain.

Copepoda tidak digunakan sebagai makanan anak ikan karena


berenangnya terlalu cepat sehingga sukar ditangkap. Copepoda
juga merupakan inang perntara penyakit cacing pita ikan
Dibothriocephalus latus dan cacing guinea
Dracunculus medinensis (Nematoda).
"Cirripedia" berasal dari bahasa Latin, yang bermakna "kaki bergulung".
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram
dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Sebagian besar
hermafrodit. Terdapat sekitar 1.000 spesies, hidup di laut. Dikenal
dengan nama barnacle atau tritip. Bentuk tubuh tritip dari luar tidak
seperti crustacea yang lain karena telah termodifikasi sebagai
organisme yang hidup sessile atau parasit.
Habitat
Dalam lingkungan laut: daerah intertidal (pantai, mangrove, pantai
berbatu),menempel pada setiap substratum keras, termasuk batu, puing-puing
mengambang, lambung kapal, dst.

Peranan
Seperti organisme hidup lainnya, mereka membantu harmoni ekosistem dan
aliran energi sebagai bagian penting dari rantai makanan. Melimpahnya larva
nauplius dan cypris yang berenang bebas sebagai meroplankton merupakan
sumber makanan bagi hewan pemakan plankton. Predator teritip sangat banyak,
seperti: cacing, siput, bintang laut, dan ikan. Selain itu, teririp tidak mampu
bertahan hidup apabila ada limbah minyak. Mereka juga saling bersaing
mendapatkan habitat yang layak bagi dirinya.
Teritip mengandung protein yang tinggi sehingga ia bisa dijadikan sumber
makanan bagi ikan-ikan. Fosilnya juga dapat dijadikan sebagai tempat hidup
hewan-hewan kecil.

Makanan
Cara makan (filter feeder). Cara makan dengan membuka cangkangnya dan
mengeluarkan cirri yang akan menangkap makanan melalui bulu-bulu yang telah
tersegmentasi. Memakan partikel kecil dan mikro berukuran misalnya bakteri,
plankton, dst.
Tahap-tahap pertumbuhan dan
perkembangan pada cirripedia :
Menetas

Telur dierami pada kantung telur


Larva Nauplius
yang terdapat dalam rongga mantel
Larva Cypris

TELUR

Dewasa
Anatomi Tubuh Cirripedia
Ordo-Ordo pada Cirripedia :
Ordo 1. Thoracica
Ordo ini terdiri dari teritip (barnacle) dan hidup di laut. Tubunya ditutupi oleh cangkang kapur. Telur
yang dibuahi menetas menjadi nauplius plantonik, setelah ganti kulit beberapa kali menjadi cypris
yang bercangkang.
Ada dua bentuk umum :
a) cangkangnya dibangun langsung menempel pada substrat yang dinamakan teritip baran (acorn
barnacle), contohnya Balanus.
b) menempel dengan tangkai seperti kulit yang menempel pada substrat yang dinamakan teritip
angsa atau teritip bertangkain (goose barnacle), contohnya Lepas.
Cara makan (filter feeder). Memakan plankton. Banyak hidup diperairan pantai melekat pada benda-
benda di bawah atau di atas permukaan laut atau pada benda-benda terapung.

Ordo 2. Acrothoracica
Hewan parasit, tidak mempunyai cangkang kapur dan tubuhnya ditutupi oleh mantel besar.
Contoh : Alcippe lampas.

Ordo 3. Rhizocephala
Hewan parasit, melekat dengan tangkai. Contoh Sacculina (carcini), parasit pada Crustacea
Decapoda yang mendegenerasi menjadi sebuah kantung melekat pada permukaan ventral antara
dada dan abdomen.
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.

Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustacea
Class : Maxillopoda
Order :Thoracica
Family :Lepadidae
Genus : Lepas
Species :Lepas anatifera

Lepas anatifera
Balanus sp.
Lepas Barnacle

Sacculina yang menempel pada kepiting


Isopoda merupakan penghuni umum dari hampir semua lingkungan ini
panjang berkisar dari 0,5 mm sampai 500 mm. Sekitar 4.500 spesies laut
diketahui dari seluruh wilayah laut dunia, hidup yang paling melimpah di
dasar laut dari jurang ke zona intertidal, dan dengan hanya beberapa
perwakilan di zona pelagis. Kelompok ini juga telah berhasil dijajah
habitat air tawar (sekitar 500 spesies), termasuk danau, sungai, sungai, air
bawah tanah, mata air panas, air diselenggarakan di tanaman tropis
tertentu, Kebiasaan makan Isopod sangat beragam.
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama
Contoh:
- Onicus asellus (kutu perahu)
- Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
Cara makan
 Dihabitat tertentu, isopods sering merupakan komponen utama dari
siklus energi. Secara umum, suborders primitif (misalnya
Phreatoicidea, Asellota, Microcerberidea, Calabozoidea, Oniscidea,
Valvifera) adalah herbivora atau pemulung herbivora, sedangkan
suborders lainnya (misalnya Flabellifera, Epicaridea, Gnathiidea)
adalah karnivora, predator, dan parasit. Herbivora biasanya memiliki
rahang grinding (dengan geraham datar), sedangkan karnivora
biasanya memiliki rahang pemotongan (dengan molar bladelike).
Pengembangan
Seperti semua krustasea , embrio isopod mengalami
perkembangan langsung dalam kantong induk betina
(marsupium), dimana mereka muncul sebagai remaja,
yang dikenal sebagai manca. Manca ini dasarnya
replika dewasa tetapi tidak memiliki sepasang kaki
terakhir dari toraks. Tidak ada tahap larva pelagis
antara isopods. Penyebaran tampaknya terbatas pada
kemampuan merangkak bentuk-bentuk, dan atribut
ini telah mengakibatkan sebagian besar spesies
memiliki distribusi yang sangat terbatas.
Seperti di kebanyakan krustasea, tubuh isopod dibagi menjadi tiga
wilayah yang berbeda: kepala (Cephalon), dada, dan perut (pleon).
Dalam isopods, segmen pertama dada yang menyatu dengan kepala.
Tujuh sisanya segmen bebas (pereonites) dari thorax terdiri pereon
tersebut, masing-masing biasanya sepasang kaki uniramous, atau
pereopods. pereopods yang dimodifikasi untuk bergerak dan
menempel ke mangsanya. Dalam isopods, perut terdiri dari 5 segmen
bebas (pleonites) ditambah menyatu pleonite + telson (yang
pleotelson). Pleonite memiliki sepasang pleopods biramous, yang
digunakan untuk berenang dan untuk respirasi. Isopoda memiliki
mata majemuk, sepasang antena, dan empat set rahang. Antena
pertama biasanya chemosensory, antena kedua biasanya struktur
taktil. Rahang adalah (anterior posterior): rahang, maxillae 1, 2
maxillae, maxillipeds. Seperti namanya, para maxillipeds sebenarnya
pelengkap yang sangat dimodifikasi dari segmen toraks menyatu
pertama.
Morfologi

Berukuran 30-35 cm
Karapasnya hanya menutupi sebagian kepala dan tiga segmen pertama dari
thorax.
Berbentuk seperti belalang sembah karena mempunyai capit di depan yang
menyerupai belalang sembah.
Memiliki warna gelap, cokelat, hingga terang
Permukaan tubuh berwarna kekuningan, telson memiliki 6 buah duri kecil,
❖Antena sepasang, tubuh bersegmen terdiri dari cephalotorax dan 10 ruas abdomen
serta ekor, tidak memiliki rostrum, tiap segmennya dipisahkan oleh garis-garis hitam,
propodus memiliki bulu-bulu halus

❖Terdapat 8 thoracopoda, 1-5 merupakan kaki jalan, dan 6-8 merupakan maxilliped
(untuk makan)
❖Uropod bagian dalam dan luar berwarna hitam dan mempunyai bulu-
bulu halus

❖Keunikan udang ini yaitu matanya dapat berputar 360 derajad berfungsi
sebagai radar.

❖Mulai dari kepala hingga ekor banyak terdapat duri yang tajam. Jika
terkena duri / terjepit udang ini dapat menimbulkan demam dan
pembengkakan pada bekas luka. Walaupun begitu, udang ini memiliki
kandungan protein yang sangat tinggi.

❖Bernafas dengan insang. Insang terdapat pada bagian kaki belakang.

❖Contoh: Squilla empusa (udang belalang) dan Harpiosquilla raphidea


(Udang lipan)

Cara Makan
 Hidupnya di perairan air asin atau laut.
 Kebiasaan udang ini bersembunyi di bebatuan dan
balik karang sambil menunggu mangsa.
 Sepasang capitnya yang kokoh sering digunakan
untuk menarik perhatian mangsa, kemudian
menyergap dan mengoyaknya.
 Termasuk hewan karnivora, dapat memangsa ikan
yang berukuran 5 kali lebih besar dari tubuhnya.
 Sangat agresif saat menyerang dan membunuh
mangsanya.
Sistem Peredaran Darah &
Reproduksi
 Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah
terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh
darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan
hemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen)
rendah.
 Sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu).
Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi
larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia.
Sistem Syaraf
 Alat indera berupa sepasang mata majemuk (faset) bertangkai yang
berkembang dengan baik. Alat pencium dan peraba berupa dua pasang
antena. Sistem syarafnya berupa tangga tali. Pada sistem syarafnya terjadi
pengumpulan dan penyatuan ganglion dan dari pasangan-pasangan
ganglion keluar syaraf yang menuju ke tepi. Ganglia memberikan poin
relay dan koneksi perantara antara struktur neurologis yang berbeda
dalam tubuh, seperti sistem saraf perifer dan pusat. The "ganglion" istilah
yang biasanya mengacu pada sistem saraf perifer.
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini
mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang
sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda
banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan
protein. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Decapoda mempunyai morfologi yang tampak jelas. Mereka
mempunyai 3 pasang apendik thorax yang termodifikasi
menjadi maksiliped dan 5 pasang apendik thorax berikutnya
sebagai kaki jalan atau periopod, sehingga Decapoda disebut
juga dengan kaki sepuluh.
beberapa contoh Decapoda yaitu:
a. Udang
Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau.
Macrobrachium rasenbengi (udang galah), hidup di air tawar dan
payau.
Cambarus virilis (udang air tawar).
Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak
memiliki kaki catut.
Palaemon carcinus (udang sotong)

b.Ketam
Portunus sexdentatus (kepiting)
Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
Parathelpusa maculata (yuyu)
Scylla serrata (kepiting)
Birgus latro (ketam kenari)
Makan dan Cara Makan
Kebanyakan decapoda adalah karnivora, namun beberapa jenis
hidup sebagai omnivor, herbivor atau pemakan sampah. Jenis
herbivor termasuk yang di air tawar dan darat juga memakan
bangkai. Mangsa atau makanan ditangkap atau dipegang
dengan cheliped, kemudian dipindahkan ke maksiliped yang
menyalurkan ke mulut. Mulut terletak agak ke ventral dan
dilengkapi (dilindungi, ditutupi) beberapa pasang apendik yang
letaknya tumpang tindih. Maksiliped ke-3 merupakan bagian
terluar dan adakalanya menutup apendik-apendik yang lain.
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri atas mulut, esofagus, lambung
kardiak yang besar, lambung pilorik yang kecil, usus yang
panjang dan anus dibagian ventral telson.

Banyak decapoda memperlihatkan perbedaan jenis jantan dan betina,


misalnya hewan jantan lebih kecil daripada yang betina, atau salah
satu capit pada jantan besar sekali sedangkan pada betina capitnya
kecil, atau jantan mempunyai warna lebih indah
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1) Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan
kepiting.
2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber
makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1) Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2) Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3) Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

Anda mungkin juga menyukai