A. KEGIATAN PEMBELAJARAN KE 1
1. Indikator
a. Menghayati keberagaman produk bahan dasar pengolahan hasil perikanan standar
eksport sebagai amanat untuk kemaslahatan umat manusia..
2. Materi
Crustacea
Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Kata
Crustacea berasal dari bahasa latin yaitu kata Crusta yang berarti cangkang yang
keras. Ilmu yang mempelajari tentang crustacean adalah karsinologi (Demarjati et
al.,1990). Crustacea mempunyai kulit (cangkang) yang keras disebabkan adanya
endapan kalsium karbonat pada kutikula. Semua atau sebagian ruas tubuh
mengandung apendik yang aslinya biramus. Bernafas dengan insang atau seluruh
permukaan tubuh. Kelenjar antena (kelenjar hijau) atau kelenjar maxilla merupakan
alat ekskresi. Proses reproduksi pada crustacea hampir semuanya sama, kecuali
jenisjenis tertentu, crustacea jenis dioecious, melakukan pembuahan di dalam tubuh.
Sebagian besar lainnya mengerami telurnya. Tipe awal larva crustacea pada dasarnya
adalah larva nauplius yang berenang bebas sebagai plankton. Ciri khas kepala
crustacea dewasa ialah adanya sepasang antena pertama, sepasang antenna kedua,
sepasang mandibula, sepasang maxilla pertama dan sepasang maxilla kedua (Ghufron
et al, 1997).
Udang Vannamei
Udang vannamei merupakan udang introduksi yang berasal dari Amerika Selatan dan
masuk ke Indonesia pada tahun 2001. Petambak memilih udang ini sebagai
komoditas budidaya karena dinilai memiliki daya tahan yang lebih tinggi terhadap
penyakit, kepadatan tebar yang lebih tinggi dan teknis budidaya yang lebih ringan
dibandingkan pengelolaan udang windu. Menurut Haliman dan Adijaya (2005),
klasifikasi udang vannamei (Litopenaeus vannamei) sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Artrhopoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Penaeidae
Genus : Litopenaeus
Spesies : Litopenaeus vannamei
Udang vannamei memiliki tubuh berbuku-buku dan aktivitas berganti kulit luar atau
eksoskeleton secara periodik (molting).
Hasil Pangan Laut (Sea Food) Yang Memiliki Rangka Luar Golongan Crustacea
(Udang-Udangan) Dan Golongan Mollusca (Kerangkerangan)
Sebagai Bahan Pangan:
1. Sumber protein hewani kandungan protein tinggi 10 -11%
2. Sumber vit larut lemak (a,d,e,k) dan air (b kompleks)
3. Sumber utama zat gizi mineral: fe, i, zn, se, ca, p, dan kalium
4. Termasuk bahan segar yang mudah rusak (perishable/bulky) kandungan air :
tinggi media baik bagi pertumbuhan mikroba terutama bagian isi perut
penyebab kerusakan
Kadar glikogen rendah
pH akhir setelah ditangkap tinggi
Ada bagian terutama bagian perut yang banyak mengandung
bakteri/mikroba pembusuk crustacea
Hewan akuatik yang hidup di air tawar maupun air laut
KLASIFIKASI CRUSTACEA
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
1) Entomostraca (udang tingkat rendah) Hewan ini dikelompokkan menjadi
empat ordo, yaitu:
a) Branchiopoda
b) Ostracoda
c) Copecoda
d) Cirripedia
KLASIFIKASI CRUSTACEA
2) Malakostraca (udang tingkat tinggi) Hewan ini dikelompokkan dalam tiga
ordo, yaitu:
a) Isopoda
b) Stomatopoda
c) Decapoda
•Entomostraca (udang tingkat rendah)
• Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton,
adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
KLASIFIKASI CRUSTACEA
a) Branchiopoda
- Tubuhnya tembus cahaya (transparan)
- Berukuran 0,25 mm-10 cm
- Alat geraknya berupa antenna
- Sering disebut kutu air
- Berkembangbiak secara parthenogenesis
- Tanpa sefalotoraks
- Hidup sebagai zooplankton di air laut dan air tawar Contoh: Daphnia Sp.,
Daphnia pulex, Asellus aquaticus
KLASIFIKASI CRUSTACEA
b) Ostracoda
- Hidup di air tawar dan laut sebagian besar hidup sebagai bentos yang melekat di
dasar perairan, sebagian lain adalah zooplankton
- Alat gerak berupa antenna
- Ukuran tubuh 0.2 mm - 30 mm
- berperan dalam keseimbangan ekosistem
- merupakan scavenger
- Contoh: Aboilia Sp., Candona suburdana, Cypris candida
KLASIFIKASI CRUSTACEA
c) Copecoda
- Hidup di tempat lembab dan merupakan plankton dan parasit (ektoparasit)
- Hidup sebagai parasit pada insang dan sirip ikan
- Tubuh terdiri dari sefalotoraks dan abdomen mudah dibedakan karena jelas
- Tidak memiliki mulut dan menyerap makanan langsung dari inangnya
KLASIFIKASI CRUSTACEA
- Berkelamin satu, Copepoda jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil
daripada betina
- bersifat filter feeder yaitu memakan fitoplankton
- Warna merah, ungu, biru dan sebagainya pada Copepoda adalah warna yang
ditimbulkan oleh makanan yang dimakan
- Memiliki antena sungut (khusus Copepoda tanah) Contoh: Argulus indicus,
cyclops, Lernae cyprinaceae/cacing jangkar
KLASIFIKASI CRUSTACEA
d) Cirripedia
• bentuk tubuh berbeda dari 3 ordo sebelumnya. Tubuh Cirripedia terdiri dari
kepala dan dada tertutup oleh karapas yang berbentuk cakram, ruasruas tubuhnya
tidak terlihat jelas.
• ada yang bersifat parasit dan nonparasit. Yang hidup parasit akan menempel di
dasar kapal, perahu, dan tiang-tiang yang tertanam di pantai, ada juga pada ikan
paus, kurakura, dan hewan lainnya
• Hidup di laut, bernakel yang terdapat pada dasar/menempel pada kapal, perahu
dan tiangtiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
• Bentuknya seperti kerang sehingga awalnya dikira bagian dari Mollusca.
Contoh: Lepas dan Balanus,Bernakel,Sacculina
• filter feeder dengan memakan mikroplankton.
• Malakostraca (udang tingkat tinggi)
• Banyak hidup di laut, adayang hidup di air tawar.
• Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta
perut (abdomen).
• Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan
Decapoda.
• Malakostraca dan Entomostraca dapat dibedakan dengan melihat ruas-ruas
tubuh yang tampak jelas pada kelompok Malakostraca.
• Isopoda (contoh: kutu kayu)
- memakan ganggang, jamur, lumut, dan hewanhewan yang sudah membusuk.
- hidup sebagai parasit.
- merupakan pengerek lunas perahu-perahu nelayan.
• Stomatopoda
- mirip dengan belalang sembah (contoh): Squilla empusa
- mempunyai warna yang mencolok pada tubuhnya.
• Decapoda (si kaki sepuluh)
• kelompok Crustacea yang paling banyak ditemukan spesiesnya
• meliputi jenis udang dan kepiting
• Hewan ini terdapat di air tawar, payau, maupun laut
• Decapoda (si kaki sepuluh)
• mempunyai morfologi yang tampak jelas
• mempunyai 3 pasang apendik thorax yang termodifikasi menjadi maksiliped
dan 5 pasang apendik thorax berikutnya sebagai kaki jalan atau periopod,
sehingga Decapoda disebut juga dengan kaki sepuluh
• Decapoda (si kaki sepuluh)
• Banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein.
• Contohnya: udang, kepiting, ketam dan rajungan.
3. Evaluasi
1. Banyak aneka ragam makhluk hidup hasil dari perairan, coba sebutkan apa saja
hasil perairan yang termasuk non ikan?
2. Coba sebutkan satu saja klasifikasi dari custacea!
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN KE 2
1. Indikator
a. Menghayati pembelajaran pengolahan hasil perikanan standar eksport (crustacea
segar, mollusca segar, ikan beku, crustacea beku, mollusca beku, dan berbagai
macam produk eksport hasil perikanan lainnya
2. Materi
STRUKTUR TUBUH CRUSTACEA
Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas cephalothorax (kepala dan
dada menjadi satu) serta abdomen (perut/badan belakang)
Cephalothorax dilindungi oleh kulit yang keras yang disebut karapaks
Bagian anterior (ujung depan), tubuhnya besar dan lebih lebar, sedangkan posterior
(ujung belakang) nya sempit.
pada cephalothorax terdapat 5 pasang kaki (kaki capit (keliped) dan 4 kaki jalan) ;
antena, rahang atas dan bawah
Abdomen : 5 pasang kaki renang dan ekor
Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
1. 2 pasang antena
2. 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
3. 1 pasang maksilla
4. 1 pasang maksilliped
Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan
makanan ke mulut.
Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen), berfungsi untuk
berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
SISTEM REPRODUKSI
Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga, sedangkan alat kelamin
jantan
terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar
tubuh). Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea
rendah Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga, sedangkan alat
kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara
eksternal (di luar tubuh).
Reproduksi utama secara seksual, namun beberapa parasit dan sebagian besar
teritip, yang sulit menemukan pasangan, bersifat hermaprodit simultan (menjadi
jantan dan betina pada waktu bersamaan)
Cara tersebut meningkatkan peluang bertemu pasangan dan memungkinkan
terjadinya pembuahan sendiri (self-fertilization) sebagai pilihan terakhir
Beberapa Crustacea berganti jenis kelamin ketika mereka semakin tua. Banyak
Crustacea menunjukkan tingkah laku bersaing memikat pasangannya, dan yang
jantan bertarung untuk mendapatkan peluang kawin. Satu-satunya reproduksi
aseksual berlangsung secara partenogenesis (berkembang dari telur yang tidak
dibuahi), namun ini sangat jarang terjadi. Crustacea laut yang masih muda
umumnya melalui satu atau lebih tahap larva yang sangat berbeda dengan bentuk
dewasa. Seringkali larva berenang di perairan terbuka untuk menemukan tempat
hidup.
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang
dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda
mengalami ekdisis dua minggu sekali.
Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota
tubuhnya).
Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita
menangkap udang pada bagian kakinya, kemudian kaki tersebut akan tumbuh
kembali melalui proses regenerasi.
SISTEM ORGAN
1. Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan.
Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan
esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior.
Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada
di kedua sisi abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga
dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2. Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan
alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata
majemuk (facet) yang bertangkai.
3. Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran
darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak
mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatnya
terhadap O2 (oksigen) rendah.
4. Sistem Pernafasan Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang kecuali
Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan
tubuhnya.
Peran Crustacea bagi Kehidupan Manusia
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1) Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan
kepiting.
2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber
makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1) Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda (pengerek kayu).
2) Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3) Merusak pematang sawah atau saluran irigasi
Golongan Crustacea yang Dikonsumsi Manusia dan Bernilai Ekonomis Tinggi
Udang Windu / Pacet / Tiger (Penaeus monodon)
Panjang maksimum 30 cm
Pada karapas tidak terdapat lekukan pada tonjolan tengah bagian atas,
lekukan sisi dangkal dan hanya terlihat jelas pada setengah bagian atas.
Udang muda warna abu-abu, udang dewasa tua hijau kehitamhitaman
Siklus hidup udang windu (Plenaeus monodon)
Udang bunga (Penaeus japonicus)
Dicirikan adanya garis lebar melintang berwarna coklat tua pada karapas
dan garis besar melintang pada setiap ruas perut.
Pada bagian sisinya terdapat lekukan yang dalam, lebih sempit dari
tonjolan yang berada di tengah, memanjang sampai hampir mencapai tepi
atas karapas.
Udang Putih (Penaeus indicus)
Panjang karapas 3 cm, warna dasar putih kekuningan dihiasi
dengan corak tidak beraturanberwarna hijau tua, lempengan
rostrum dan tonjolan di daerah punggung berwarna coklat keunguan,
pada bagian tepi dari uropod berwarna coklat kemerahan dan ditumbuhi
oleh bulu atau rambut berwarna krem.
Metapenaeus ensis (Offshore greasyback prawn)
Ukuran sedang dengan panjang total 10-15 cm minus rostrum.
Permukaan karapas bergelombang tidak beraturan, di bagian cekung
ditumbuhi bulu atau rambut, bagian yang menonjol licin.
Rostrum lurus, terdapat 8-9 gigi pada bagian atas, ekor tanpa duri.
KEPITING BAKAU
Umum dikonsumsi:
1. Scylla serrata atau kepiting lumpur besar/giant mud crab
kepiting jenis ini memiliki ciri khas warna keabuabuan hingga
hijau kemerah-merahan
panjang cangkang 25-28 cm
berat maksimum antara 2-3 kg
Pada bagian frontal terdapat 4 spina yang tajam
Bagian luar palm (capit) berwarna hijau dengan pola bulat-bulat
Kaki terakhir berpola bulat-bulat pada jantan maupun betina
Biasanya ditemukan di lepas pantai yang berlumpur
Kepiting ini menggali liang yang dalam di mangrove atau di
substrat lembut pada daerah pasang surut
2. Scylla tranquebarica atau kepiting lumpur ungu
Karapaks berwarna hijau kehitaman hingga hitam
panjang karapaks maksimal 20 cm
berat mencapai 2 kg
Bagian frontal mempunyai spina yang bulat
Capit berwarna ungu, halus dan tidak ada pola bulat-bulat
Kepiting ini ditemukan di daerah Mangrove
3. Scylla olivacea atau kepiting lumpur oranye
Karapaks (cangkang) berwarna kecoklatan hingga coklat
kehijauan
Maksimum lebar karapaks 18 cm
Bagian frontal dengan spina yang bulat
Warna capit biasanya berwarna atau hanya berupa bercak
oranye atau kuning
Kepiting ini hidup di daerah mangrove
4. Scylla paramamosain atau kepiting lumpur hijau
Karapaks (cangkang) berwarna hijau hingga hijau muda
maksimum lebar karapaks 20 cm
berat mencapai lebih 2 kg
Pada bagian frontal mempunyai spina yang tajam
Capit berwarna hijau hingga biru kehijauan dengan permukaan
yang lebih rendah dan dasar jari biasanya berwarna kuning pucat
hingga oranye kekuningan hidup di area berbatu, dekat pantai dan
mangrove
Gonad Kepiting Bakau Betina
Gonad Kepiting Bakau Jantan Siklus Hidup Kepiting Bakau
(Scylla serrata)
Rajungan (Portunus pelagicus) Jarang/Tidak Dikonsumsi oleh
Manusia
Hidup di perairan dangkal
Mempunyai kaki renang. Charybdis hellerii Charybdis oriental
3. Evaluasi
1. Sebutkan ada berapa struktur tubuh crustacea?
2. Sebutkan sistem organ dan sistem syaraf dari crustacea?
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN KE 3
1. Indikator
a. Menerapkan prinsip dasar dan alur proses pengolahan hasil perikanan produk
mollusca, crustacea dan pengalengan standar eksport
2. Materi
KARAKTERISTIK UDANG
Udang Memiliki Kepala Dan Kulit Yang Keras: Kandungan Khitin Yang Tinggi
Bagian Yang Dapat Dimakan Umumnya Sekitar 40%, Rasa Lebih Enak Dari Ikan
Konsumsi Udang :
1. Kulit: berwarna terang dan jernih serta cemerlang, utuh belum ada bagian yang
patah atau lepas, belum mengalami perubahan warna, kulit masih melekat pada
daging dengan kuat serta sambungan antar ruas masih kokoh
2. Mata: bulat, hitam, tampak terang dan bercahaya
3. Daging: teksturnya kenyal (menandakan tahap rigor mortis masih berlangsung),
daging dan bagian tubuh lain berbau segar spesifik jenis dan rasanya manis
4. Bila ditaruh dalam air maka udang akan tenggelam
5. Tidak terdapat bercak hitam (black spot)
PENANGANAN UDANG SECARA UMUM
Disimpan Tanpa Kepala Dalam Keadaan Dingin Tahapan Proses Penyimpanan
Udang Segar Adalah
Disortir Berdasarkan Jenis Dan Besarnya
Dibersihkan Dari Kotoran Dan Ikan-Ikan Yang Ikut Tercampur
Dihilangkan Kepala Udang, Dicuci Sampai Bersih, Diberi Es/Didinginkan
Es Yang Digunakan Adalah Es Hancuran (Semua Bagian Udang Dikelilingi Es)
Pendinginan Dapat Dilakukan Dengan Air Laut Yang Telah Didinginkan Dengan
Es, Pendinginan Es Dalam ‘Cool Box’
Jumlah Es Yang Digunakan Lebih Banyak Dari Ikan Karena Udang Lebih Cepat
Membusuk Dari Ikan
Pengangkutan Udang Dalam Bentuk Hidup Sering Tidak Menggunakan Air
Tetapi Dalam Wadah Yang Lembab/Es
Penanganan Udang Utuh Dilakukan Pemilihan Dicuci Dimasukkan Wadah
Kedap Air (Misalnya Drum Plastik ) Berisi Air Laut Atau Air Tawar Yang Diberi
Bongkahan Es
Produk Udang Beku
Dikenal Tiga Macam Produk Udang Beku Yang Sering Dipasarkan Yaitu :
Head On Yaitu Udang Yang Dibekukan Dalam Keadaan Utuh, Tanpa Dikuliti
Atau Dipotong Kepalanya. Tinggi Permintaannya
Head Off Yaitu Udang Yang Dibekukan Sesudah Dipisahkan Kepalanya, Tetapi
Tidak Dikuliti
Peeled Yaitu Udang Yang Dibekukan Sesudah Dikupas Kulitnya Dan Dipisahkan
Kepalanya
Proses Pembekuan Udang Quick Freezing (– 24 ºc Sampai – 40 ºc), Untuk
Mencegah Terjadinya Kristal – Kristal Es Yang Besar Dalam Bahan
Dapat Tahan Sampai 6 Bulan
Untuk Udang Cooked And Peeled Sekitar 2 Bulan
Faktor Utama Yang Mempengaruhi Mutu Produk Beku Adalah Kesegaran Bahan
Baku Ketika Dibekukan. Suhu Udang Harus Di Bawah 4 ºc
Tahap – Tahap Penting Pengolahan Udang Beku
PEMBEKUAN UDANG
10. Pembungkusan
11. Pengepakan
3. Evaluasi
1. Sebutkan ciri-ciri udang yang berkualitas?
2. Ada berapa macam metode pembekuan udang?
3. Jelaskan proses penanganan udang
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN KE 4
1. Indikator
a. Melaksanakan pengolahan hasil perikanan produk mollusca, crustacea dan
pengalengan standar eksport
2. Materi
BENTUK PENGAWETAN KHUSUS (SUSHI EBI)
Udang kupas rebus dengan bentuk lurus (tidak seperti udang kupas rebus biasa)
Khusus diekspor ke jepang
Tahapan proses :
Udang-Udang kecil dibuang
Kepala, ditusuk dengan tusuk gigi (bentuk lurus) direbus larutan garam encer
dalam waktu tertentu tusuk gigi dihilangkan dikupas kulit dan dirapikan
didinginkan dikemas dalam karton dan siap dibekukan
Kemunduran Mutu Udang
Air Tawar/Tambak
Air Laut : Rajungan Bagian Yang Dapat Dimakan 30% Daging Berwarna Putih
Dengan Citarasa Yang Enak Dijual Dalam Bentuk Hidup Kecuali Rajungan
Dalam Bentuk Mati
KOMPOSISI GIZI KEPITING
Protein 20-22% Jenis asam amino dominan adalah (/100 g) : glutamate 3474
mg, aspartat 2464 mg, arginin 1946 mg, lysine 1939 mg dan leusin 1768 mg.
3. Evaluasi
1. Ada Berapa Macam Kemunduran Mutu Udang Dan Jelaskan Masing-Masing
2. Jelaskan Beberapa Penanganan Kepiting/Rajugan