Mengingat produksi (processing) tuna loin hanya memerlukan teknologi pengolahan secara
sederhana, maka fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan juga tidak terlalu rumit. Fasilitas dan
peralatan minimal yang diperlukan dalam pengolahan tuna loin skala kecil yang terdapat di tingkat
skala kecil meliputi :
Ruang proses (processing room), ukuran 6 x 10 m2
Meja potong stainless steel
Meja trimming stainless steel
Pisau fillet stainless steel
Pisau trimming stainless steel
Sterofoam
Cutting board
Sepatu boot
Basket (keranjang) biru
Basket (keranjang) merah
Blong plastik
Timbangan manual kapasitas 100 kg
Meskipun usaha pengolahan tuna loin ini menggunakan teknologi sederhana, tetapi tidak
demikian dengan peralatan yang digunakannya. Peralatan yang digunakan dalam usaha pengolahan ini
cukup mahal dan spesifik. Sebagai contoh pisau fillet stainless steel dan pisau trimming stainless steel
yang tidak dijual di pasar umum, Persyaratan peralatan menurut Standart Nasional Indonesia (SNI) 01-
4104.3-2006 adalah semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam penanganan dan
pengolahan tuna loin beku mempunyai permukaan yang halus dan rata, tidak mengelupas, tidak
berkarat, tidak merupakan sumber cemaran jasad renik, tidak retak dan mudah dibersihkan. Semua
peralatan dalam keadaan bersih, sebelum, selama dan sesudah digunakan. Setelah membaca beberapa
peralatan yang digunakan disalah satu perusahaan pengolahan perikanan, maka untuk lebih mengetahui
lagi tentang peralatan yang digunakan dalam produksi pengolahan ikan segar.
berbagai macam produk olahan ikan segar yang ada di perusahaan yang berkecimpung di
industri pengolahan perikanan standar ekspor yang ada di Indonesia. Cara produksi pengolahan produk
olahan ikan segar standar ekspor di sajikan dalam bentuk alur proses.
Pencucian I/ Washing I
Penimbangan I / Weighing I
Pencucian II / Washing II
Penimbangan II / Weighing II
Pendinginan / Chilling
Pengiriman / Stuffing
Keterangan :
Penerimaan bahan baku tuna / meka /
marlin ditangani dengan cepat dengan suhu
ikan ≤ 4.40C.
Mengecek suhu ikan antara 0 – 4.40C.
mengecek penampakan ikan, untuk tuna
Penerimaan ikan harus utuh dan untuk meka/ marlin
Bahan tanpa kepala.
Baku (Receiving) Mengecek kualitas ikan, untuk tuna/marlin :
segar bau segar, penampakan baik, segar
dan elastis, untuk meka : segar, bau segar,
ada garis merah, elastis.
Suhu ikan harus dicatat menggunakan form
suhu penerimaan ikan.
Pencucian mengguanakan air bersih dan air
klorin 10 – 20 ppm untuk menghilangkan
lendir, darah, benda asing dan menggurangi
Pencucian I dan II
kontaminasi mikroba
(Washing I )
Kulit ikan dan noda dibersihkan dengan
sikat
pencucian menggunakan air dingin.
Tuna / marlin / meka ditimbang dengan
berat kotor.
Penimbangan I Timbangan di periksa dan di kalibrasi
(Weighing I) sebelum digunakan.
Penimbangan dilakukan dengan cepat untuk
mempertahankan suhu ikan.
Ikan harus digantung di penampungan
untuk menjaga kualitas ikan dan
Penampungan
mengontrol temperatur ikan antara 0 –
Sementara
4.40C dengan maksimum 2 hari untuk
(Temporary
marlin / meka dan 3 hari untuk tuna.
Storage)
Penampungan sementara harus menjaga
stabilitas suhu.
Pemotongan Pemotongan kepala secara manual dengan
Kepala menggunakan pisau tajam , kemudian sirip
(Deheading) dan ekor dihilangkan.
Kepala dan benda padat lain dikumpulkan
tempat penampungan dengan cepat untuk
mencegah kontaminasi produk.
Pemotongan kepala dilakukan dengan cepat
untuk menjaga suhu ikan.
Pembuatan loin ikan meka dan marlin
Pembuatan loin harus cepat dan hati-hati
untuk menjaga penurunan suhu dan
kerusakan penampakan dengan menjaga
sanitasi.
Pembuatan loin minimal menjadi 2 bagian
Daging gelap, daging hancur dan duri
dihilangkan menggunakan pisau yang bersih
untuk mencegah kontaminasi mikroba.
Pembuatan Loin Sampah benda padat dikumpulkan dan
dan ditaruh ditempat penampungan
Perapihan I pembuangan.
(Loinning and Pembuatan loin ikan tuna
Trimming I) Ikan tuna dibuat menjadi 4 bagian loin dari
bagian perut dan bagian punggung
Pembuatan loin tuna dilakukan dengan
cepat dan hati-hati untuk menghindari
penaikan suhu dan kerusakan fisik dengan
menerapkan sanitasi.
Daging gelap, daging hancur, tulang
dihilangkan dengan menggunakan pisau
tajam yang bersih untuk mencegah
kontaminasi bakteri.