Anda di halaman 1dari 18

1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

DJUHANDA (1981) mengemukakan bahwa tiga seperempat dari


permukaan bumi ini adalah perairan baik itu perairan laut maupun perairan air
tawar yang didalamnya dihuni oleh berbagai jenis ikan, tidak heran bila sekarang
telah diketahui lebih dari 20.000 macam spesies ikan, dan setiap tahunya
diketemukan lebih dari 100 spesies baru simuka bumi ini.
NELSON (1984) menyatakan bahwa didunia sudah dijumpai empat kelas
ikan, yang terdiri dari 20 ordo, 445 famili, 4044 genus dan 21.723 spesies dan
diperkirakan 8.411 merupakan ikan air tawar.
Indonesia secara geografis terletak didaerah tropis dan merupakan Negara
kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang kedua didunia setelah kanada
selain itu perairan pantai diindonesia memiliki tipe substrat yang beragam
sehingga memungkinkan Indonesia memiliki sumberdaya hayati perairan yang
sangat besar baik ditinjau dari jenis spesies maupun dari kelimpahan spesies
tersebut dihabitatnya.
Setiap jeniss spesies ikan akan memiliki perbedaan perbedaan baik
perbedaan genetic, anatomi, fisiologi maupun perbedaan morfologi, salah satu
cara yang paling mudah dalam membedakan spesies ikan adalah dengan
membandingkan ciri ciri bentuk dari ikan itu sendiri, seperti ; bentuk tubuh ikan,
bentuk sirip dan lain sebagainya.
SAANIN (1984) menyatakan bahwa untuk mengidentifikasi ikan harus
diperhatikan tanda tanda, bentuk dan bagian bagian dari tubuh ikan, misalnya ;
sirip, sisik, gigi san lain lain. Membandingkan bentuk tubuh ikan harus dengan
memperhatikan dan didasarkan pada terminology yang sesuai karena terminology
yang berlaku pada makhluk hidup akan berbeda datu dengan yang lainya
meskipun memungkinkan adanya terjadi kesamaan terminology anatomi pada
beberapa spesies. RIDWAN et al ., mengatakan bahwa terminology yang sesuai
2

dengan ikan adalah terminology anatomica veterinaria yang dipublikasikan oleh


world association of veterinary anatomists.

I.2 Tujuan dan Manfaat


Praktikum bidang dan arah ini membahas ciri bentuk dan terminology
yang dapat menjelaskan bidang bidang khayal yang ada pada ikan sehingga kita
dapat membedakan jenis spesies ikan berdasarkan bentuk tubuh ikan yang secara
umum terbagi dua yaitu bilateral simetris atau non bilateral simetris.
Manfaaat dari praktikum bidang dan arah ini adalah kita dapat mengenali
spesies ikan berdasarkan bentuk tubuhnya dan menemukan nama ilmiah yang
telah ditetapkan oleh para ahli.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan merupakan sumber zat zat yang sangat penting bagi kehidupan oleh
karenanya berbagai usaha dilakukan manusia dalam rangka memanfaatkan
seluruh potensi yang terdapat pada ikan secara arif dan bijaksalah satu cara yang
dilakukan manbusia adalah dengan mempelajari ikan itu sendiri sehingga didapat
hal hal baru yang dapat memberikan faedah bagi manusia itu sendiri.
Ikan tongkol (Euthynnus affinis) adalah salah satu dari sekian banyak jenis
ikan yang memiliki nilai ekonomis. Ikan ini berasal dari jenis ikan scombried
(ikan pelagis) yang hidup didaerah neritik dan oceanic sampai batas kedalaman 50
meter, yang banyak ditemui sisaerah sumatera. Ikan ini siklasifikasikan olen
SAANIN (1984) sebagai berikut ; filum chordate, subfilum vertebrata, kelas
pisces, subkelas teleostei, ordo percomorphy, subordo scombrisea, famili
scombridae, genus Euthynnus, spesies Euthinnus afinis. Ikan tongkol adalah salah
satu jenis ikan perenang cepat dengan makanan berupa ikan ikan kecil, planktonic
crustacean, dan larva larva ikan.
Secara taksonomi ikan mas diklasifikasikan kedalam filum chordate, kelas
pisces, ordo cypriniformes, famili cyprinidae, genus cyprinus, san spesies
cyprinus corpio. (KOTTELLAT ET AL., 1993) sescara morfologi antara spesies
dapat dibedakan berdasarkan warna, sisik, mata, kepala dan bentuk badan
(SUMANTADINATA dan TANIGUCHI). KOTTELLAT ET AL., (1993)
menyatakan bahwa distribusi ekologi ikan mas berasal dari jepang, cina, dan asia
tengah, tetapi kemudian dikenal diseluruh dunia. Ikan mas dapat dipelihara
didaerah tropis pada ketinggian 1000 meter diatas permukaan air laut, tetapi lebih
baik pada ketinggian 150 – 600 meter. Dapat tumbuh dengan baik pada
temperature 20 – 28 celcius, dan tidak berkembanga dengan baik pada
temperature 15 – 18 celcius (HUET, 1971).
Ikan belanak (mugil belanak) termasuk pada keluarga mugilidae,ikan
belanak hidup secara bergeromboldekat pantai ditempat tempat yang dangkal,ikan
ini tertarik pada cahaya lampu, makana ikan belanak hampir sama demngan
4

makanan ikan bandeng terdiri dari ganggang ganggang halus dan kotoran.
Penyebaran ikan belanak sangat luas. Salah satu cirri dari ikan belanak adalah
tubuh dan kepalamya ditutupi oleh sisik,warna tubuh perak, dengan punggung
berwarna lebih gelap.
Ikan selar (caranx) termasuk pada keluarga carangidae. Bentuk tubuh ikan
ikan dari keluarga ini ada yang sedikit gepeng,lonjong dan ada juga yang tinggi.
Ikan ikan dari keluarga carangidae tergolong pada ikan laut perenang cepar dan
kuat, terdiri dari ikan bertubuh besar atau pertengahan penghuni permukaan atau
dekat dekat pantai, terdapat disemua lautan tropis,sehingga memiliki daerah
penyebaran yang luas. Ikan selar sangat banyak jenisnya diantaranya ikan selar
kuning yang umumnya lebih kecil ukuranya dibendingkan ikan selar lainya,
panjang tubuhnya hanya berkisar 16 cm. DJUHANDA , (1991) mengemukakan
bahwa ikan dari keluarga carangidae memiliki cirri cirri seperti sirip ekor
bercagak dua dan lekuk dari cagak tersebut dimulai dari dekat pangkal ekor.
Ikan motan diklasifikasikan kedalam kelas pisces, subkelas teleostei,orso
cypriniformet (KOTTELLAT et al 1993) atau osteriopyshi, (SAANIN, 1984)
subordo cyprinoidea, famili cyprinidae, subfamily cyprininae, genus
thynnicththys, spesies thynnicththys polylepis. Menurut VASS dalam
ALAMSYAH ,(1982) ikan ini merupakan ikan air tawar yang hidup disungai dan
parairan umum lainya dan biasanya .
KOTTELLAT et al., (1993) mengemukakan bahwa ikan subahan
termasuk kedalam ordo osteriophysi dengan sub ordo cyprinoidae, famili
cyprinidae dan memilki genus puntius, spesie puntius bulu.salah satu cirri dari
ikan dengan kelas ini adalah memiliki mulut protaktil.
Klasifikasi ikan katung adalah sebagai berikut, kelas teleostei, ordo
perciformes, famili peristolepididae, genus pristolepis, spesies pristolepis groofi.
Cirri cirim ikan katung adalah memiliki bentuk mulut yang protaktil, dengan
ukuran mulut yang sempit.
5

III. BAHAN DAN METODA

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ikhtiologi dengan judul bidang dan arah ini dilaksanakan pada
hari kamis 3 maret 2005, Pukul 14.30 WIB sampai 17.30 WIB, bertempat di
laboratorium biologi perikanan Fakultas Parikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Riau.

3.2 Bahan dan Alat


Bahan sebagai objek dalam praktikum ini adalah ikan ikan air tawar dan
ikan ikan air laut, yaitu ikan tongkol (Euthynnus affinis) , Ikan selar kuning
(selaroides leptolemis), ikan subahan (Puntius bulu), ikan motan (Thynnicthys
tinoides), ikan belanak (Mugil desumieri)), ikan mas (Cyprinus corpio), dan ikan
katung (Pristoplepis groofi). Ikan ikan tersebut diperoleh dipasar pagi arengka
yang ada dipekan baru.
Sedangkan alat yang yang digunakan pada praktikum ini adalah nampan
sebagai tempat meletakan objek (ikan), alat alat tulis dan gambar untuk
mengambil gambar dan menuliskan ciri dan klasifikasi ikan, panggaris untuk
mangukur panjang ikan, serbet untuk mengelap tangan, alat praktikum dan meja.

3.3. Metoda Praktikum


metoda yang dipergunakan pada praktikum ini adalah metoda langsung
dimana objek yang ditelitin diamati secara langsung oleh praktikan guna diambil
datanya sesuai dengan tuntunan yang terdapat didalam buku penuntun praktikum.

3.4. Prosedur Praktikum


Ikan sebagai objek dalam praktikum dicuci dan dibersihkan, lalu diletakan
kedalam nampan yang telah dipersiapkan untuk kemudian digambar pada buku
gambar yang telah disediakan dan ditulis klasifikasi dan nama ilmiah ikan serta
lukiskan juga bidang bidang khayal serta tentukan arah arah tubuh beserta
siripnya
6

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
1. Ikan mas (Cyprinus corpio) ciri - ciri :
Nama lokal : Ikan mas - Bilateral simetris.
Ordo : Ostheriophysi - Bersisik
Famili : Cyprinidae - Habitat air tawar
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus corpio

Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus corpio)

2. selar kuning (caranx pleptolepis)


Nama lokal : Selar kuning ciri – ciri :
Ordo : Perchomorphy - Bilateral simetris
Famili : Caranidae - Bersisik
Genus : Caranx - Habitat air laut
7

Spesies : Caranx pleptolepis

Gambar 2. Ikan selar kuning (Caranx pleptolepis)

3. Ikan Katung (Pristoplepis groofi)


nama lokal : Ikan katung ciri – ciri :
ordo : Perciformes - Bilateral simetris
famili :Anabantidae - Bersisik
genus : Pristolepis - Habitat air tawar
spesies : Pristoplepis groofi
8

Gambar 3. Ikan Katung (Pristoplepis groofi)


4. Ikan Motan (Thynnicthys thynoides)
Nama lokal : Ikan Motan ciri – ciri :
Ordo : Osheriopishy - Bilateral simetris
Famili : Cyprinidae - Bersisik
Genus : Thynnicthys - Habitat air tawar
Spesies : Thynnicthys thynoides
9

Gambar 4. Ikan Motan (Thynnicthys thynoides)


5. Ikan Tongkol (Euthynous alecterates)
Nama lokal : Ikan Tongkol ciri – ciri :
Ordo : Percomorphy - Bilateral simetris
Famili : Scombridae - Tidak bersisik
Genus : Euthinous - Habitat air laut
Spesies : Euthinous allecterates

Gambar 5. Ikan tongkol (Euthynnous allecterates)

6. Ikan Subahan (Puntius bulu)


Nama lokal : Ikan subahan ciri – ciri :
Ordo : Ostheriophysi - Bilateral simetris
Famili : Cyprinidae - Bersisik
Genus : Puntius - Habitat air tawar
Spesies : Puntius bulu
10

Gambar 6. Ikan subahan (Puntius bulu)

7. Ikan Belanak (Mugil dossumieri)


Nama lokal : ikan belanak ciri – ciri :
Ordo : percesoses - Bilateral simetris
Famili : mugilidae - Bersisik
Genus : mugil - Habitat ait tawar
Spesies : mugil dossumieri

Gambar 7. Ikan belanak (Mugil dossumieri)

4.2 PEMBAHASAN

1. Ikan Tongkol (Euthynnus pelamus)

Ikan tongkol (euthynnus pelamus) berasal dari jenis ikan scombried (ikan
pelagis) yang hidup didaerah neritik dan oceanic sampai batas kedalaman 50
meter, yang banyak ditemui sisaerah sumatera. Ikan ini siklasifikasikan olen
SAANIN (1984) sebagai berikut ; filum chordate, subfilum vertebrata, kelas
pisces, subkelas teleostei, ordo percomorphy, subordo scombrisea, famili
11

scombridae, genus Euthynnus, spesies Euthinnus afinis. Ikan tongkol adalah salah
satu jenis ikan perenang cepat dengan makanan berupa ikan ikan kecil, planktonic
crustacean, dan larva larva ikan. Cirri cirri ikan ini menurut DJUHANDA, (1981)
yaitu bentuk seperti cerutu, tubuh bilateral simetris, kulit licin, sirip dada
melengkung dengan ujung tirus, pangkal leher lebar, selanjutnya ditambahkan
oleh SAANIN, (1984) bahwa ikan tongkol tidak bersisik terkecuali daerah sirip
dada, sirip pada daerah dada seolah olah membentu lapisan tersendiri.
Menurut HADIWIYOTO, (1993) kandungan zat dalam daging ikan
tongkol adalah air; 61,8%, protein 20,9%, lemak 9,8% dan kandungan abu 5,0%.
Komposisi daging ikan tongkol terdapat dalam daging gelap dan daging
terang.daging ikan tongkol relatif mudah dicerna dikarenakan kandungan jaringan
ikatnya rendah dan juga mengandung trace element berupa mineral yang sangat
penting untuk manusia.

2. Ikan Mas (Cyprinus corpio)


Secara taksonomi ikan mas diklasifikasikan kedalam filum chordate, kelas
pisces, ordo cypriniformes, famili cyprinidae, genus cyprinus, san spesies
cyprinus corpio. (KOTTELLAT ET AL., 1993) sescara morfologi antara spesies
dapat dibedakan berdasarkan warna, sisik, mata, kepala dan bentuk badan
(SUMANTADINATA dan TANIGUCHI). KOTTELLAT ET AL., (1993)
menyatakan bahwa distribusi ekologi ikan mas berasal dari jepang, cina, dan asia
tengah, tetapi kemudian dikenal diseluruh dunia. Ikan mas dapat dipelihara
didaerah tropis pada ketinggian 1000 meter diatas permukaan air laut, tetapi lebih
baik pada ketinggian 150 – 600 meter. Dapat tumbuh dengan baik pada
temperature 20 – 28 celcius, dan tidak berkembanga dengan baik pada
temperature 15 – 18 celcius (HUET, 1971). Mulut ikan masterletak diujung
kepala dan pada sudut sudut mulut terdapat dua pasang sungut peraba. Sirip
punggung ikan mas mempunyai 4 jari jari keras dan 16 – 18 jari jari lunak. Sirip
dubur mempunyai 3 jari jari keras dan 5 jari jari lunak. Sirip perut mempunyai 2
jari jari keras dan 8 jari jari lunak. Sirip dada mempunyai 1 jari jari keras dan 13 –
12

16 jari jari lunak. Jumblah sisik sisik gurat sisi ada 33 -37 keping. Yang
dinamakan ikan mas pada dasarnya terdiri dari dua spesies yaitu cyprinus corpio
dan carasius auratus bedanya carasius auratus tidak memiliki sungut peraba di
sudut mulutnya dan memiliki tubuh yang lebih tinggi dibandingkan denga
cyprinus corpio.

3. Ikan motan (Thynnicthys polilepis)


Ikan motan diklasifikasikan kedalam kelas pisces, subkelas teleostei,orso
cypriniformet (KOTTELLAT et al 1993) atau osteriopyshi, (SAANIN, 1984)
subordo cyprinoidea, famili cyprinidae, subfamily cyprininae, genus
thynnicththys, spesies thynnicththys polylepis. Menurut VASS dalam
ALAMSYAH ,(1982) ikan ini merupakan ikan air tawar yang hidup disungai dan
parairan umum lainya dan biasanya . DJUHANDA (1989) menyatakan bahwa
jenis ikan dari famili cyprinidae memiliki ukuran panjang tubuh lebih besar
dibandingkan dengan tinggi badan, badanya ditutupi oleh sisik skloid atau stenoid,
sirip ekor cagak dua, bentuk simetris, mulut terletak dibagian depan kepala, atau
agak kebawah, moncong dapat dimoncongkan (protaktil), mempunyai gelembung
renangyang terbagi dalam dua bagian , dengan bagian depan lebih kecil dari
bagian belakang. Ikan ini mempunyai ciri kepala meruncing, overculum (tutup
ingsang) memiliki kelopak yang besar, mulut dianterior dan kecil, tidak ada bibir
atas dan rahang bawah mempunyai lipatan bibir yang kecil pada sudut rahang.
Garis rusuk lurus dan memanjang ketengah tengagh ekor. Sirip dorsal
kecil, dan terletak hampir sejajar dengan sirip ventral, tidak mempunyai lebih dari
8 ruji cabang, tidak ada sisir insang, dan lamina insang panjang, tidal ada
pseudobranchia (MOHSIN dan AMBAK, 1992) selanjutnya menurut
SUBARDJA et al, 1995 mengatakan ikan motan ini mempunyai ciri ciri bentuk
badan pipih, mulut terletak dibagiab ujung hidung, jumblah sisik pada garis
rususk antara 65 – 75 buah.
13

4. Ikan Subahan (puntius bulu)


KOTTELLAT et al., (1993) mengemukakan bahwa ikan subahan
termasuk kedalam ordo osteriophysi dengan sub ordo cyprinoidae, famili
cyprinidae dan memilki genus puntius, spesie puntius bulu.salah satu cirri dari
ikan dengan kelas ini adalah memiliki mulut protaktil. Ikan ini memiliki tulang
tengkorak yang membungkus dan melindungi otak sehingga otak aman dari
benturan , tengkoraknya tersusun atas dua bagian.

5. Ikan Belanak (Mugil dossumieri)

Klasifikasi ikan belanak manurut para ahli adalah; kelas pisces, subkelas
osteichties, ordo perciformes, famili mugiloisea, genus valamugil, spesies
valamugil dossumieri.
Ikan belanak (mugil belanak) termasuk pada keluarga mugilidae,ikan
belanak hidup secara bergeromboldekat pantai ditempat tempat yang dangkal,ikan
ini tertarik pada cahaya lampu, makana ikan belanak hampir sama demngan
makanan ikan bandeng terdiri dari ganggang ganggang halus dan kotoran.
Penyebaran ikan belanak sangat luas. Salah satu cirri dari ikan belanak adalah
tubuh dan kepalamya ditutupi oleh sisik,warna tubuh perak, dengan punggung
berwarna lebih gelap. Jenis ikan belanak tidak ada yang besarpanjang tubuhnya
hanya berkisar 25 – 30 cm. badan agak langsing, memiliki rahang dan bilateral
simetris. Ikan ini hidup didaerah pasisir dan muara sungaidan juga memasuki
parairan tawar dan sungai sungai.

6. Ikan Selar Kuning (Caranx pleptolepis)


Klasifikasi ikan selar kuning adalah ordo perchomorphy, famili
carangidae, genus ceranx, spesies caranx pleptolepis. Ikan selar (caranx) termasuk
pada keluarga carangidae. Bentuk tubuh ikan ikan dari keluarga ini ada yang
sedikit gepeng,lonjong dan ada juga yang tinggi. Ikan ikan dari keluarga
carangidae tergolong pada ikan laut perenang cepar dan kuat, terdiri dari ikan
14

bertubuh besar atau pertengahan penghuni permukaan atau dekat dekat pantai,
terdapat disemua lautan tropis,sehingga memiliki daerah penyebaran yang luas.
Ikan selar sangat banyak jenisnya diantaranya ikan selar kuning yang umumnya
lebih kecil ukuranya dibendingkan ikan selar lainya, panjang tubuhnya hanya
berkisar 16 cm. DJUHANDA , (1991) mengemukakan bahwa ikan dari keluarga
carangidae memiliki cirri cirri seperti sirip ekor bercagak dua dan lekuk dari
cagak tersebut dimulai dari dekat pangkal ekor. Ikan ini memiliki ciri ciri tubuh
pipih compreset, mempunyai sisik kecil dan tipis dari jenis sikloid, gurat sisi
sempurna.

7. Ikan Katung (Pristoplepis groofi)


Klasifikasi ikan katung adalah sebagai berikut, kelas teleostei, ordo
perciformes, famili peristolepididae, genus pristolepis, spesies pristolepis groofi.
Cirri cirim ikan katung adalah memiliki bentuk mulut yang protaktil, dengan
ukuran mulut yang sempit. Ciri ciri Ikan katung antara lain garis rusuk pertama
dan kedua terdapat dua baris sisik, sirip ekor bundar, memiliki duri operculum
pipih, bersisik sampai batas sudut mulut, tubuh berwarna coklat kemerah merahan
atau merah jambu. Menurut (KETTELLAT, 1993) Daerah penyebaran ikan
katung adalah sumatera dan borneo.
15

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN
Bentuk tubuh ikan secara garis besar terbagi dua yaitu bilateral simetris dan
nonbilateral simetris, untuk menunjukan bentuk tubuh tersebut dapat ditunjukan
dengan adanya garia yang menunjukan bidang bidang khayal pada tubuh ikan
yang telah ditetapkan pada terminology veterinaria yang lebih dianjurkan diikuti
pada terminology ikan. Perbedaan perbedaan inilah yang dapat menunjukan
bahwa terdapat perbedaan jenis spesies ikan, dengan menentukan bidang bidang
khayal yang ada pada ikan dan menentukan arah arah rostal dan caudal dapat
memudahkan kita dalam memahami jenis jenis ikan.

5.2. SARAN
Dalam mempelajari bidang khayal pada ikan ada baiknya jika dilakukan
pemotongan tubuh ikan sesuai dengan bidang khayal yang dilukiskan. Dalam
praktikum bidang dan arah ini ada baiknya praktikan diberi anjuran untuk
membawa ikan yang dapat menunjukan adanya perbedaan tubuh ikan yang secara
dasar adalah bilateral simetris dan nonbilateral simetris misalnya dalam ikan yang
dibawa dianjurkan membawa ikan lidah, sebelah dsb, sehingga dapat mewakili
dan menunjukan adanya perbedaan perbadaan tersebut.
16

DAFTAR PUSTAKA

DJUHANDA, T. 1981. Dunia Ikan. Armico, Bandung. 190 halaman.


HUET, M., 1971. Text book of fish culture.breeding and cultivation of fish;
fishing (books) news. England.
NELSON, J.S. 1984. Fisher of the world 2nd edition jhon wiley and fur new
york.
KOTTELLAT, M., A.J. WHITTEN., S.H. KARTIKA SARI dan S.
WIRJOATMOJO. 1993. Ikan air tawar Indonesia bagian
barat dan sulawesi, periplus edition.
RAHAYU,W.F., 1992. Penuntun praktikum penelitian organoleptik. Jurusan
pangan dan gizi. Fakulas tekhnologi prtanian institut pertanian
bogor. Bogor. 89 halaman
SUMANTADINATA, K and TANIGUCHI., 1990. Studi on morphological
variationin Indonesia common carp stoc. Nippon suisan
gakkaishi. 56 (6).
SAANIN H., taksonomi dan kunci identifikasi ikan jilid 1 dan 2. bina cipta,
Jakarta 120 hal.
SUBARDJA, D.S ., B.B. ABDUL MALIK ,H. dan ASNAWATI ,1995.
Pengenalan jenis jenis ikan perairan umum jambi bagian 1.
ikanikan sungai utama batang hari. Jambi. Dinas perikanan
propinsi daerah tingkat I .Jambi 144 hal
17
18

1. Buku gambar 2. pena

3. Pensil 4. Serbet

5. Penghapus 6. Penggaris

Anda mungkin juga menyukai