Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN

PERCOBAAN III
PISCES (OSTEICHTHYES)

OLEH :
NAMA : FITRIYANI
STAMBUK : F1D1 18 002
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN PEMBIMBING : MUHAMMAD IKHSAN

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air

dan bernapas dengan insang, dan berenang menggunakan sirip serta memiliki sisik.

Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah

spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok

paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan biasanya ikan dibagi

menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag),

ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), (kelas

Osteichthyes) dan sisanya tergolong ikan bertulang keras.

Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter

(45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada

beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai ikan, seperti ikan paus, ikan cumi

dan ikan dapat ditemukan di hampir semua genangan air yang berukuran besar baik air

tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan

hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.

Ikan dapat ditemukan di hampir semua genangan air yang berukuran besar baik

air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan

hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Namun, danau yang terlalu asin

seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Kebanyakan ikan berbiak dengan

cara mengeluarkan telur dan sperma dalam air, kemudian meninggalkannya hingga

tumbuh menjadi ikan. Ada pula ikan misalnya kerapu punggung duri dan ikan sirip
lengkung yang menjaga telur serta anaknya setelah menetas. Berdasarkan uraian diatas

maka dilakukan praktikum pisces ini.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana cara mengamati

berbagai bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari system anatomi Tillappia

mossambical/Oreochromis mosambicus (ikan mujair) atau Oreochromis niloticus (ikan

nila) secara inspection dan section ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui cara

mengamati berbagai bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari system anatomi

Tillappia mossambical/Oreochromis mosambicus (ikan mujair) atau Oreochromis

niloticus (ikan nila) secara inspection dan section

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah dapat mengetahui cara

mengamati berbagai bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari system anatomi

Tillappia mossambical/Oreochromis mosambicus (ikan mujair) atau Oreochromis

niloticus (ikan nila) secara inspection dan section


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ikan
Ikan termasuk golongan hewan yang bersifat ovipar. Ikan tidak mempunyai alat

kawin. Sebagai cara berkembang biak, beberapaikan meletakkan telur dan spermanya

didalam sarang atau celah. Tetapi, beberapa jenis lainnya, ikan jantan dan ikan betina

berenang berpasangan, ikan betina di depan dan ikan jantan mengikutinya. Proses

pembuahan ikan dalam jenis ini terjadi setelah ikan betina mengeluarkan telur – telurnya

dan di ikuti ikan jantan yang mengeluarkan sperma. Terjadilah pembuahan di dalam air.

Telur- telur yang dihasilkan oleh ikan betina tidak di lindungi oleh cangkang setelah

dibuahi, ada jenis ikan yang menjaga telur = telurnya di dalam sarang, ada yang menjaga

telurnya di dalam mulut, dan ada oula yang membiarkan telur – telurnya terapung di air.

(Prawirohartono, 1999).

B. Respirasi Ikan

Ikan bernafas dengan insang yang terdapat disisi kanan dab kiri kepala (kecuali

ikan Dipnoi yang bernafas dengan paru - paru). Selain berfungsi sebagai alat

pernapasan, insang juga berfungsi sebagai alat ekskresi dan transportasi garam – garam.

Oksigen dalam air akan berdifusi kedalam sel – sel insang. Darah di dalam pembuluh

darah pada insang mengikat oksigen dan membawanya ke seluruh jaringan tubuh.

Dalam jaringan tubuh darah akan melepaskan dan mengikat karbon dioksida serta

membawanya ke insang. Dari insang karbon dioksida keluar dari tubuh ke air secara

difusi. Insang ikan tersusun atas bagian – bagian yaitu tutup insang, membran

brankiostega, lengkung insang, lembaran insang dan saringan insang (Pratiwi, 2007).
C. Karakteristik Ikan

Lapisan sisik yang licin dan berlendir melindungi ikan dari parasit dan

membantunya melejit cepat di air sehingga mudah berenang. Sirip ekor berfungsi

sebagai pendorong maju dan sirip-sirip lain sebagai kemudi. Diantara ribuan jenis ikan,

ada beberapa jenis yang luar biasa. Ikan penempel tidak berahang, ikan peloncat lumpur

dapat meloncat diatas permukaan lumpur, dan ikan lele bisa merayap di darat, dan tidak

bersisik sama sekali. Umumnya tubuh ikan terdiri dari bagian kepala, badan, ekor. Tidak

ada batas nyata antaranya, tetapi biasanya tepi ekor, penututp insang dipandang sebagai

batas antara kepala dan badan, anus dipandang sebagai batas antara badan dan ekor.

Pada kepala terdapat celah mulut, sepasang cekung hidung didepan mata, mata dibagian

samping tanpa kelopak, penutup insang yang berfungsi sebagai pelindung kepala dan

insang sebagai pengatur mekanisme aliran air (Surtati, 2002).

D. Bagian Bagian Ikan


Caput atau kepala teridiri dari rima oris (celah mulut), fovea nasalis (cekung

hidung), organon visus (alat penglihatan), dan apparatus opercularis (tutup insang),

bagian truncus atau badan terdiri dari squama (sisik), linea lateralis, anus porus

urogenitalis, pinnae pictorales (sirip dada), pinnae dorsalis (sirip punggung), pinnae

abdominales (sirip perut) dan pinnae analis (sirip belakang) sedangkan cauda terdiri dari

pinnae cuadalis atau sirip ekor (Pratiwi, 2007).


BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 26 Maret 2013 pukul
08.00-10.00 WIB bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat tulis, baki bedah,
buku kerja, dan gunting bedah. Sedangkan bahan yang digunakan adalah Anabas
testidineus, Cyprinus carpio, Claria batrachus, Colosoma macropoma, Heleostoma
teminchiki, Ophiocepallus Striatus, Oreocormis niloticus, Pangasius pangasius, dan
Trichogaster pectoralis.

3.3. Cara Kerja

Langkah pertama yang dapat kita lakukan pada praktikum kali ini ialah dengan
menyiapkan ikan yang akan digunakan lalu letakkan diatas baki. Kemudian amatilah
morfologi ikan tersebut dan lihat yang menjadi ciri khas dari masing – masing ikan
seperti jenis sisik, jumlah sirip, dan jenis sirip lalu ikan dibedah untuk diamati anatomi
serta system ttubuhnya. Dan langkah terakhir yaitu gambarkannya dalam buku kerja
dan agar hasil yang didapat mudah dimengerti sertakan penjelasan dan keterangan pada
gambar tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Anabas testudineus Klasifikasi :


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygli
Ordo : Perciformes
Family : Anabantidae
Genus : Anabas
Spesies : Anabas testudineus
Nama Umum : Ikan betok

Keterangan Gambar :
1. Rimaoris
2. Operculum
3. Organo vircus
4. Pinnae dorsalis
5. Pinnae ventralis
6. Pinna caudalis
7. Linea literalis
Cyprinus carpio Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostaviophysi
Family : Osprochimidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
Nama Umum : Ikan mas

Keterangan Gambar :
1. Remouris
2. Fovea nasalis
3. Operkulum
4. Organo vircus
5. Pinnae dorsalis
6. Pinnae ventralis
7. Pinnae caudalis
8. Linea literalis
Claria batrachus Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygli
Ordo : Perciformes
Family : Anabantidae
Genus : Anabas
Spesies : Anabas testudineus
Nama Umum : Ikan lele

Keterangan Gambar :
1. Remouris
2. Operkulum
3. Organo vircus
4. Pinnae dorsalis
5. Pinnae ventralis
6. Pinnae caudalis
7. Linea literalis
Colossoma macropomum Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Cypriniformes
Family : Characidae
Genus : Colossoma
Spesies : Colossoma macropomum
Nama Umum : Ikan bawal

Keterangan Gambar :
1. Remouris
2. Operkulum
3. Organo vircus
4. Pinnae dorsalis
5. Pinnae ventralis
6. Pinnae caudalis
7. Linea literalis
Heleostoma teminchiki Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygli
Ordo : Labyrinthici
Family : Anabantidae
Genus : Heleostoma
Spesies : Heleostoma teminchiki
Nama Umum : Ikan tambakan

Keterangan Gambar :
1. Remouris
2. Operkulum
3. Organo vircus
4. Pinnae dorsalis
5. Pinnae ventralis
6. Pinnae caudalis
7. Linea literalis
Ophiocepallus striatus Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygli
Ordo : Perciformes
Family : Channidae
Genus : Ophioceppalus
Spesies : Ophioceppalus striatus
Nama Umum : Ikan gabus

Keterangan Gambar :
1. Remouris
2. Operkulum
3. Organo vircus
4. Pinnae dorsalis
5. Pinnae ventralis
6. Pinnae caudalis
7. Linea literalis
Oreocormis niloticus Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygli
Ordo : Perciformes
Family : Anabantidae
Genus : Oreocormis
Spesies : Oreocormis niloticus
Nama Umum : Ikan nila

Keterangan Gambar :
1. Remouris
2. Operkulum
3. Organo vircus
4. Pinnae dorsalis
5. Pinnae ventralis
6. Pinnae caudalis
7. Linea literalis
Pangasius pangasius Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Ostariophysi
Family : Pangasidae
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius pangasius
Nama Umum : Ikan patin

Keterangan Gambar :
1. Remouris
2. Operkulum
3. Organo vircus
4. Pinnae dorsalis
5. Pinnae ventralis
6. Pinnae caudalis
7. Linea literalis
Trichogaster pectoralis Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygli
Ordo : Perciformes
Family : Osphronemidae
Genus : Trichogaster
Spesies : Trichogaster pectoralis
Nama Umum : Ikan sepat

Keterangan Gambar :
1. Remouris
2. Operkulum
3. Organo vircus
4. Pinnae dorsalis
5. Pinnae ventralis
6. Pinnae caudalis
7. Linea literalis
4.2. Pembahasan

Morfologi ikan yang terlihat dengan jelas dari luar seperti bentuk badan, mulut,
cekung hidung, mata, tutup insang, sisik, gurat sisi (linea lateralis), sirip dada, sirip
perut, sirip punggung, sirip belakang, dan sirip ekor, bentuk dari sirip-sirip tersebut
serta warna badan dan atau bagian-bagian badan tersebut. Menurut Surtati (2002: 53)
menyatakan bahwa, morfologi ikan dilihat dari bentuk luar ikan yang merupakan ciri-
ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan
sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Sebelum mengenal
bentuk-bentuk tubuh ikan yang bisa menunjukkan dimana habitat ikan tersebut, ada
baiknya mengenal terlebih dahulu bagian-bagian tubuh ikan secara keseluruhan beserta
ukuran-ukuran yang digunakan dalam identifikasi.
Ikan pati atau Pangasius pangasius memiliki ciri khusus dari ikan lainnya, pada
ikan patin ini mempunyai sirip yang lunak dibagian punggungnya yang dinamakan
sirip adipose. Menurut Anonima (2013: 1) menyatakan bahwa, ikan patin memiliki
sirip lunak (adipose fin) merupakan sirip tambahan berupa lapisan lemak yang ada di
belakang sirip punggung atau sirip belakang, sirip lunak (adipose fin) ini berfungsi
sebagai alat untuk keseimbangan tubuhnya. Ikan patin juga tidak memiliki sisik pada
tubuhnya, hanya ada lendir yang melapisi kulit pada tubuhnya.
Ikan nila memiliki sirip ikan yang berbentuk simetris, dengan sirip keras dan
juga lembut, pada semua bagian pina dorsalisnya. Ikan nila juga memiliki sisik yang
keras, warna bagian punggungnya hitam. Menurut Dorling (2002: 143) menyatakan
bahwa, bentuk-bentuk sirip ekor yang simetris. Bentuk sirip bersegi atau tegak, apabila
pinggiran sirip ekor membentuk garis tegak dari bagian dorsal hingga ventral, contoh
ikan nila (Oreochromis niloticus). Bentuk sirip ekor ikan ada yang simetris, apabila
lembar sirip ekor bagian dorsal sama besar dan sama bentuk dengan lembar bagian
ventral, ada pula bentuk sirip ekor yang asimetris yaitu apabila lembar sirip ekor
bagian dorsal tidak sama besar dan tidak sama bentuk dengan lembar bagian
ventralnya.
Ikan gurami memiliki ciri-ciri bentuk tubuh pipih lebar, dimana tinggi badan
lebih setengah kali dari panjang tubuhnya, sirip ekor yang bentuknya membundar, sirip
punggung panjangnya terdiri dari 12-13 jari-jari, keras dan tajam 11-13 jari-jari lemah,
sirip dubur 9-11 jari-jari keras, dan 9-21 jari-jari lemah. Menurut Anonimb (2013: 1)
menyatakan bahwa, ikan gurame memiliki sirip ekor berbentuk membundar dan gurat
sisi sempurna mulai kepala hingga ekor yang terdiri dari 30-33 keping sisik. Sirip
terdiri atas jari keras dan lemah yang berfungsi sebagai alat peraba. Ikan golongan
omnivora ini sumber makanannya berasal dari bahan-bahan nabati dan hewani, namun
lebih menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang tersedia misalnya (ikan mujair)
Tilapia mossambica, (ikan mas) Ciprinus carpio, (ikan gurami) Osphronemus gorame.
Sisik ikan mempunyai bentuk dan ukuran yang beraneka macam, sisik ganoid
merupakan sisik besar dan kasar, sisik sikloid dan stenoid merupakan sisik yang kecil,
tipis atau ringan hingga sisik placoid merupakan sisik yang lembut. Menurut Surtati
(2002: 54) menyatakan bahwa, umumnya tipe ikan perenang cepat atau secara terus
menerus bergerak pada perairan berarus deras mempunyai tipe sisik yang lembut,
sedangkan ikan-ikan yang hidup di perairan yang tenang dan tidak berenang secara
terus menerus pada kecepatan tinggi umumnya mempunyai tipe sisik yang kasar. Sisik
sikloid berbentuk bulat, pinggiran sisik halus dan rata sementara sisik stenoid
mempunyai bentuk seperti sikloid tetapi mempunyai pinggiran yang kasar.
Ikan lele merupakan ikan rawa, hidup bebas sebagai binatang malam. Ikan ini
senang hidup di dalam air yang tenang, kedalamannya cukup sekalipun kondisi air
yang habitatnya jelek, kotor, keruh, dan kekurangan kadar oksigen. Menurut Anonimb
(2011: 1) menyatakan bahwa, ikan lele memiliki alat bantu pernapasan tambahan selain
insangnya, alat tersebut adalah lipatan kuliut tipis yang menyerupai spons yang
terdapat dalam rongga insang yang melekat pada ikan ini. Ikan golongan karnivora ini
sumber makanan utamanya berasal dari bahan-bahan hewani misalnya ikan belut
(Monopterus albus), ikan lele (Clarias batrachus), ikan kakap (Lates calcarifer).
Beberapa ikan ada yang memiliki satu atau dua sirip punggung. Bentuk, ukuran
dan jumlah sisik ikan dapat memberikan gambaran bagaimana kehidupan ikan tersebut.
Menurut Radiopuetro (1996: 437) menyatakan bahwa, pada ikan bersisirp punggung
tunggal, umumnya jari-jari bagian depan (1-40) tidak bersekat dan mengeras,
sedangkan jari-jari dibelakangnya lunak atau bersekat dan umumnya bercabang.
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, maka diperoleh beberapa


kesimpulan sebagai berikut :
1. Umumnya tubuh ikan terdiri bagian kepala, badan dan ekor.
2. Pangasius pangasius memiliki sirip lunak (adipose fin) berupa lapisan lemak, berfungsi
sebagai alat untuk keseimbangan tubuhnya.
3. Bentuk sirip ekor ikan ada yang simetris, lembar sirip ekor bagian dorsal sama besar dan
sama bentuk dengan lembar bagian ventral.
4. Sisik ikan dapat berbentuk sikloid, stenoid, ganoid, dan placoid.
5. Ikan lele dan ikan gabus memiliki labirin pada insangnya shingga dapat bertahan hidup
di daerah yang kekurangan oksigen.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi., D.A. 2007, Biologi. Erlangga : Jakarta

Prawirohartono,. 1999, Sains Biologi, Bumi Aksara : Jakarta

Pratiwi., 2007, Zoologi, Erlangga : Jakarta

Surtati., 2002, Pisces, PT. Gramedia : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai