Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI HEWAN

PERCOBAAN IV
PENGAMATAN EMBRIO AYAM

OLEH :

NAMA : SITTI NUR AINI


STAMBUK : F1D118014
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN PEMBIMBING : BAHTIAR

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio.

Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan

atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat

sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai tahap sel embriogenik, secara umum

sel embrionik tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase antara lain fase

zigot, fase morula, fase blastula, fase gastrula, fase neurula dan fase

organogenesis. Embrio adalah tahapan awal dari pertumbuhan hewan vertebrata

(hewan yang bertulang belakang).

Ayam kampung (Gallus gallus domesticus) merupakan jenis unggas yang

perkembangbiakannya dilakukan dengan bertelur. Perkembangan embrio ayam

terjadi di luar tubuh induknya. Selama berkembang embrio ayam memperoleh

makanan dan perlindungan dari telur yang berupa kuning telur, albumen dan

kerabang telur. Perkembangan embrio ayam tidak seluruhnya dapat dilihat dalam.

Perkembangannya embrio dibantu oleh kantung kuning telur, amnion dan

alantois, pada dasarnya perkembangan embrio ayam yaitu melalui tahapan

pembelahan morula, blastula, gastrula, neurula dan organogenesis.

Telur memiliki bagian-bagian yang masing-masing memiliki fungsi

tersendiri. Bagian-bagian telur terdiri atas kerabang atau cangkang telur yang

berfungsi sebagai pelindung utama telur serta memiliki pori-pori untuk keluar

masuknya udara. Membran cangkang luar berbentuk tipis, di dalam cangkang

telur pada suatu ujung telur selaput ini tidak menempel pada cangkang sehingga
membentuk rongga udara dan berfungsi sebagai pembentukan plasenta. Membran

cangkang dalam berfungsi sebagai perlindungan sel embrionik yang ada di dalam

telur dan penjaga kestabilan serta pengaturan suhu dalam telur. Kuning telur

berfungsi untuk menahan kuning telur agar tetap pada posisinya dan menjaga

embrio agar tetap ada di atas kuning telur. Membran vitelin membungkus kuning

telur atau kuning telur berfungsi sebagai cadangan makanan embrio. Rongga

udara berfungsi sebagai sumber masuknya oksigen bagi embrio. Berdasarkan

uraian di atas, maka perlu dilakukan praktikum mengenai Pengamatan Embrio

Ayam.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana cara mengamati

struktur morfologi embrio ayam pada berbagai tingkatan perkembangan dan

menentukan umur embrio ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui

struktur morfologi embrio ayam pada berbagai tingkatan perkembangan dan

menentukan umur embrio.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang di dapat pada praktikum ini adalah dapat mengetahui

struktur morfologi embrio ayam pada berbagai tingkatan perkembangan dan

menentukan umur embrio.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Aves

Aves adalah salah satu kelas yang terdapat dalam hewan vertebrata

(bertulang belakang) yang mencangkup hewan-hewan unggas yang ditandai oleh

adanya bulu dan adaptasi terbang lainnya. Kelas aves ini diduga berawal dari

reptil terbang. Kelas aves berevolusi selama radiasi reptilia yang sangat hebat

pada masa mesozoikum. Aves merupakan hewan yang beradaptasi dengan

kehidupan secara sempurna (Herwati, 2016).

B. Perkembangan Embrio

Telur ayam akan menetas 21 hari inkubasi dengan melalui serangkaian

perkembangan embrio secara kompleks. Perkembangan embrio ayam dimulai dari

fertilisasi, blastulasi, gastrulasi, neurulasi dan organogenesis. Fertilisasi

merupakan penggabungan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina membentuk

zigot, tahap selanjutnya adalah pembelahan secara mitosis pada zigot. Blastula

merupakan lanjutan dari stadium pembelahan berupa masa blastomer membentuk

dasar calon tubuh ayam, pada tahap ini terbentuk blastosis. Gastrula adalah proses

selanjutnya dari stadium blastula. Tahap akhir gastrulasi ditandai dengan

terbentuknya gastroselum dan sumbu embrio, sehingga embrio tumbuh

memanjang (Kusumawati, 2016).


Sel telur hanya terdiri atas kuning telur sebuah daerah sitoplasma tipis dan

sebuah nukleus. Fertilisasi terjadi dalam oviduk dan albumin. Cangkang disekresi

sebagai lapisan tambahan oleh kelenjar-kelenjar khusus bergerak menuruni

oviduk. Pembelahan pada aves adalah tipe meroblastik tidak sempurna yaitu

pembelahan pada sebagian zigot yaitu daerah terminal di akses mengandung

kuning telur dalam jumlah yang sangat banyak maka pembelahannya terbatas

pada sebuah turun kecil sitoplasma atau cengkram pada kutub animal . Tahapan

blastula dan gastrula pada aves terjadi pada saat telur masih berada di oviduk

(Sumarmin, 2016).

C. Tahap-Tahap Perkembangan Embrio

Tahapan produksi embrio biasanya menggunakan media yang berbeda-

beda untuk mendukung perkembangan oosit dan spermatozoa sehingga mampu

berkembang mencapai tahap blastosit. Tiga media utama harus tersedia yaitu

media pematangan, media fertilisasi dan media kultur. Penambahan beberapa

komponen spesifik pada setiap media seperti hormone, makromolekul, cairan

fisiologis lainnya dengan komposisi yang dianggap tidak bersifat merusak juga

dibutuhkan (Setiada, 2013).

D. Bagian-Bagian Telur

Membran utama yang menyokong embrio merupakan membran sel yang

berkembang dari membran epitelium yang berada di sisi luar proper embrio.

Kantong kuning telur meluas diatas massa kuning telur. Sel-sel kantong kuning

telur akan mencerna kuning telur dan pembuluh darah yang berkembang di
membran itu akan membawa nutrien ke dalam embrio. Lipatan lateral jaringan

ekstrakembrionik menjulur di atas bagian atas embrio itu dan akan menyatu untuk

membentuk dua membran tambahan yaitu amnion dan kation yang dipisahkan

oleh perluasan ekstrakembrionik sel. Amnion membungkus embrio dalam

kantung yang penuh cairan yang melindungi embrio dari kekeringan dan bersama-

sama dengan karion menyediakan bantalan bagi embrio agar terlindung dari

guncangan mekanis. Membran keempat yaitu alantois berasal dari lipatan keluar

perut belakang embrio. Alantois adalah kantong yang memanjang ke dalam salon

ekstraembrionik. Alantois berfungsi sebagai kantong pembuangan untuk asam

urat itu limbah nitrogen yang tidak larut dari embrio sementara alantois terus

mengembang. Alantois menekan karion ke dalam vitalin yaitu lapisan dalam

cangkang sel telur bersama-sama alantois dan karya membentuk organ respirasi

yang melayani embrio (Campbell, 2008).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini di laksanakan pada hari Selasa, 25 April 2021 pada pukul

13.00-Selesai WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi unit Zoologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang di gunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan kegunaan


No. Nama Bahan Kegunaan
1 2 3
1. Telur ayam umur 2 hari, 3 hari Sebagai bahan uji praktikum
dan 9 hari.
2. Tissue Sebagai bahan untuk membersihkan alat dan
menghisap cairan telur

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan kegunaan.


No. Nama Alat Kegunaan
1 2 3
1. Cawan petri Untuk wadah objek pengamatan
2. Kamera Untuk media dokumentasi objek pengamatan
3. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
4. Pinset Untuk memecahkan cangkang telur
5. Gunting Untuk memecahkan cangkang telur
6. Pipet tetes Untuk menghisap cairan telur
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Memilih telur yang di buahi dengan meneropong, bila telur itu di buahi tampak

ada selaput gelap yang terapung-apung.

2. Mengambil telur ayam yang berumur 2, 3 dan 9 hari.

3. Memecahkan telur berdasarkan umur telur yang di bawah

4. Mengambil bagian embrio yang sudah terbentuk dan meletakkannya di cawan

petri.

5. Menghisap cairan putih telur dan kuning telur dengan menggunakan pipet tetes

atau tissue.

6. Mengamati bagian-bagian dari embrio ayam dan mendokumentasikannya.

7. Membuat hasil pengamatan dan memberikan keterangan gambar.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dlihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil pengamatan embrio ayam (Gallusgallusdomestika)


Gambar
Pengamatan
Sesudah di
Sebelum dipisahkan
No. pisahkan dari Literatur Keterangan
dari kuning telur
kuning telur
1 2 3 4 5

1. 1. Kuning telur
(Yolk)

1 1
Umur 2 hari

2. 1. Putih telur
(Albumin)
2. Bakal jantung
(Cor)
3. Pembuluh
darah
1 2
2 3
Umur 3 hari

3. 1. Bakal leher
(Collum)
2. Kepala (Caput)
3. Sayap (Alae)
4. Bakal mata
(Ocuus)
5. Bakal paruh
6 5 2 1 (Pulmoneum)
4 3 6. Kaki
Umur 9 hari (Ekstremitas
inverioe)
B. Pembahasan

Embrio adalah sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling awal

dari perkembangan. Perkembangan embrio ayam adalah perkembangan terjadi di 

luar tubuh  induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan

perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumen dan kerabang telur,

itulah sebabya telur unggas selalu relatif besar. embrio anak ayam dalam telur

juga mengalami perkembangan yang signifikan dari hari ke hari. Perkembangan

embrio ayam tidak dapat seluruhnya dilihat, dalam perkembangannya, embrio

dibantu kantung oleh kuning telur, amnion dan alantois. Pola dasar perkembangan

embrio ayam yaitu melalui tahapan pembelahan, morula, blastula, gastrula.

Praktikum ini bertujuan untuk untuk mengetahui struktur morfologi

embrio ayam pada berbagai tingkatan perkembangan dan menentukan umur

embrio. Berdasarkan hasil pengamatan telur ayam umur 2 hari dan 3 hari bentuk

awal embrio belum terlihat jelas, namun pada telur umur 3 hari bakal jantung

(Cor) dan pembuluh darah mulai terbentuk. Menurut Nasrul, (2016) menyatakan

bahwa pada telur usia 2 hari adanya jalur pertama pada pusat blastoderm, diantara

extraembrionic annexis nampak membran vitelin yang memiliki peranan utama

dalam nutrisi embrio sedangkan pada telur usia 3 hari embrio berada di sisi kiri,

dikelilingi oleh sistem peredaran darah, membram vitelin menyebar di atas

permukaan kuning telur. Kepala dan badan dapat dibedakan, demikian juga otak.

Nampak juga struktur jantung yang mulai berdenyut. Pengamatan telur umur 9

hari embrio mengalami peningkatan ukuran tubuh dimana embrio membentuk

huruf C, bakal kepala (Caput), bakal sayap (Alae), bakal mata (Oculus), bakal
leher (Collum), bakal paruh (Pulmoneum) dan kaki (Ekstremitas inverioe) sudah

mulai terlihat jelas. Kuning telur dan putih telur mulai berkurang.
V. PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum ini yaitu struktur morfologi telur terdiri dari

cangkang berfungsi sebagai pelindung utama telur. Membran berfungsi untuk

melindungi isi telur dari zat-zat yang tidak di inginkan. Putih telur berfungsi

sebagai cadangan makanan embrio. Kuning telur berfungsi sebagai cadangan

makanan utama bagi calon individu. Kalaza berfungsi untuk menjaga kuning telur

agar tetap posisinya. Keeping lembaga merupakan calon individu baru. Rongga

udara berfungsi menyuplai oksigen untuk embrio. Umur ayam yang diperolah

pada pengamatan terdiri dari umur 2 hari, 3 hari dan 9 hari.

B. Saran

Saran yang dapat saya ajukkan pada praktikum ini adalah sebaiknya semua

teman-teman praktikan lebih aktif lagi baik pada saat mencari bahan maupun pada

saat praktikum sedang dilakukan.


DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. dan Reece, J.B., 2008, Biologi Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.

Herawati, 2016, Pengembangan Modul Keanekaragaman Aves sebagai Sumber


Belajar Biologi, Jurnal Pendidikan LPPM UM Mentro, 1(1): 30

Kusumawati, A., 2016, Perkembangan Embrio dan Penentuan Jenis Kelamin


DOC (Day Old Chicken) Ayam Jawa Super, Jurnal JSV, 34(1): 29-30

Nasrun., 2016, PertumbuahnEmbrio Ayam Buras Umur 18 Hari Hasil Induksi


Asam Amino L-Argini kedalam Telur Selama Masa Inkubasi (In Ovo
Feeding), Skripsi, Universitas Hasanudin, Makassar.

Setiadi, M.A., 2013, Tingkat Perkembangan Awal Embrio Sapi In Vitro


menggunakan Media Tunggal Berbahan Dasar Tissu Culture Medium,
Jurnal Kedokteran Hewan, 7(2): 150

Sumarmin, R., 2016, Perkembangan Sel Hewan, Kencana, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai