I. PENDAHULUAN
umumnya dengan insang, bergerak dengan sirip, memiliki linea lateralis dan
Ikan merupakan hewan air yang memiliki bentuk, ukuran dan warna
yang berbeda tergantung dari spesies dan dimana dia hidup atau beradaptasi
ikan yang yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan
dalam mencari makanan dan menghindarkan diri dari predator maupun terhadap
Bentuk tubuh ikan akan beradaptasi dengan cara, tingkah laku dan
kebiasaan hidup didalam suatu habitat atau lingkungan terhadap bentuk tubuh,
macam-macam alat tubuh dan cara bergerak maupun tingkah lakunya akan
berbeda satu sama lain. Ikan meneyesuaikan diri terhadap faktor-faktor fisika,
kimia, biologis habitat yang bersangkutan, misalnya kedalaman air, arus air, pH,
salinitas dan makhluk-makhluk lainnya seperti plankton, jasad renik, benthos, dan
sebagainya.
2
perbedaan antara ikan yang satu dengan ikan yang lainnya, yang ditinjau dari
morfologi ikan tersebut, baik bentuk tubuh, kepala, sisik, bentuk ekor serta
jenis ikan yang ada di Indonesia hanya dengan melihat dari morfologi ikan
tersebut.
3
besar memanjang dan ditutupi oleh sisik-sisik yang halus, yaitu dengan panjang
bisa mencapai enam kaki dan lebar satu kaki. Ikan barakuda besar memiliki
rahang yang kuat dengan didukung oleh sederetan gigi-gigi yang panjang
meruncing dan tajam, yang sanggup memutuskan jari-jari manusia pada saat
yang kedua 10 duri. Terdapat sekitar 75-90 sisik sepanjang garis lateral. Insang
ikan barakuda hampir berbentuk bulatan. Rahang lebih pendek dari pada rahang
bawah. Seekor ikan Barakuda besar dewasa memiliki bercak hitam yang tidak
beraturan pada sisi bawah perutnya, terutama yang didekat ekor (Suryanto,
2013).
melintang badan melalui garis rusuk. Kedua sirip punggungnya biru kehitaman
dan pada ujung sirip dubur warnanya agak gelap. Warna sirip-siripnya kuning ke
abu-abuan, pada bagian ujung dari sirip punggung kedua, dubur, dan ekor,
dengan menonjol tajam , taring -seperti gigi, mirip piranha, yang semuanya
berbeda ukuran yang ditetapkan dalam soket rahang besar mereka. Mereka
4
memiliki kepala besar dengan menunjuk gigitan bawah dalam banyak spesies.
Insang mereka meliputi tidak memiliki duri dan ditutup dengan kecil sisik. Dua
mereka sirip punggung secara luas dipisahkan dengan sirip anterior memiliki lima
duri, sirip posterior memiliki satu tulang belakang dan sembilan sinar lembut.
Sirip punggung posterior mirip dengan ukuran sirip anal dan terletak di atasnya.
Para garis lateral menonjol dan memanjang lurus dari kepala hingga ekor. Sirip
punggung spinosus ditempatkan di atas sirip pelvis dan biasanya ditarik kembali
dalam alur. Para sirip ekor bercabang ini cukup dengan posteriornya bermata dua-
melengkung dan ditetapkan pada akhir kokoh gagang bunga . Para sirip dada
Dalam kebanyakan kasus, mereka adalah hijau tua, biru tua, atau abu-abu
pada tubuh bagian atas mereka dengan sisi keperakan dan berkapur putih perut.
Warna bervariasi antar spesies. Untuk beberapa spesies, ada bintik-bintik hitam
yang tidak teratur atau deretan gelap lintas-bar di setiap sisi. Sirip mereka
atau SPET (S. sphyraena), ditemukan di Laut Mediterania dan timur Atlantik ,
sedangkan barakuda Besar , picuda atau becuna (S. picuda), mulai di pantai
Atlantik tropis Amerika dari North Carolina ke Brasil dan mencapai Bermuda .
Cabo San Lucas , barakuda India (S. jello) dan hitam-bersirip atau commerson
5
yang barakuda (S. commersoni), dari lautan India dan Semenanjung Melayu dan
Nusantara .
Ikan lele adalah ikan yang hidup di perairan umum dan merupakan ikan yang
bernilai ekonomis, serta disukai oleh masyarakat. Ikan lele bersifat nocturnal,
yaitu aktif mencari makan pada malam hari. Ikan lele memiliki berbagai
gizinya cukup tinggi (Suyanto 2006). Selain itu ikan lele mudah dibudidayakan
karena mampu hidup dalam kondisi air yang jelek dengan kadar oksigen yang
Ikan lele memiliki kulit tubuh yang licin, berlendir, tidak bersisik dan
mempunyai organ arborescent, yaitu alat yang membuat lele dapat hidup di
lumpur atau air yang hanya mengandung sedikit oksigen. Ikan lele berwarna
kehitaman atau keabuan memiliki bentuk badan yang memanjang pipih ke bawah
(depressed), berkepala pipih dan memiliki empat pasang kumis yang memanjang
sebagai alat peraba. Ikan lele mempunyai jumlah sirip punggung D.68-79, sirip
dada P.9-10, sirip perut V.5-6 dan jumlah sungut sebanyak empat pasang, satu
dilengkapi dengan sepasang duri tajam atau patil yang memiliki panjang
mencapai 40 mm terutama pada ikan lele dewasa, sedangkan pada ikan lele yang
sudah tua sudah berkurang racunnya. Panjang baku 5-6 kali tinggi badan dan
perbandingan antara panjang baku dan panjang kepala adalah 1: 3-4. Ukuran
mata sekitar 1/8 panjang kepalanya. Giginya berbentuk viliform dan menempel
6
Pada praktikum ini bahan yang diperlukan untuk praktikum ini ialah
praktikum, penggaris 30 cm, pensil 2B, penghapus, HP, pena, tisu gulung.
pertama kali dilakukan adalah nampan yang berisi berbagai jenis ikan berbeda
yang disediakan asisten praktikum masing-masing dibuka, setelah itu dari setiap
praktikan memilih salah satu jenis ikan yang ada tersebut, ketiga setelah ikannya
didapatkan nama dan klasifikasi ikan tersebut maka praktikan menggambar ikan
tersebut di buku gambar praktikum dan dibuat deskripsi tentang ikan itu sedikit di
buku gambar tersebut dan para praktikan selanjutnya menukar ikan mereka ke
teman satu kelompoknya, jadi di dalam buku gambar praktikan terdapat 2 jenis
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub-filum : Vertebrata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Subordo : Sphyraenoidei
Famili : Sphyraenidae
Genus : Sphyraena
Scientific name : Sphyraena jello
Nama Inggris : Banded Barracuda
Nama Lokal : Ikan Barracuda
Ikan barakuda memiliki mulut yang panjang dan mempunyai gigi yang besar
dan tajam seperti pisau.tubuhnya yang kuat dan ramping membantu barakuda
oleh sisik yang halus, Ikan barakuda memiliki tipe sisik ctenoid, Mulut barakuda
berbentuk superior, Bentuk ekor barakuda yaitu forked tidak memiliki adipose,
10
Dorsal fin : 2, total spines : 6 – 6, total soft-rays : 9 – 9, Anal fin : 1, total spines :
2 – 2 , total soft-rays : 7 – 9.
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygi
Ordo Ostariophysi
Famili : Claridae
Genus : Clarias
Spesies: Clarias Sp
Lele memiliki kepala pipih ke bawah (depressed). Bagian atas dan bawah
kepalanya tertutup oleh tulang pelat, Tulang ini membentuk ruangan rongga di
atas insang. Mulut lele dilengkapi gigi, gigi nyata, atau hanya berupa permukaan
yang kasar dimulut bagian depan. Lele juga memiliki 4 pasang sungut yang
luar, sepasang sungut mandibular dalam, dan sepasang sungut maxilar. Ikan ini
mempunyai alat olfaktori dideket sungut yang berfungsi untuk perabaan dan
penciuman serta penglihatan lele yang kurang berfungsi baik. Mata lele
berbentuk kecil dan tepi orbital yang bebas. Ikan lele mempunyai bentuk tubuh
memanjang, agak bulat,dan tidak bersisik. Badan lele pada bagian tengahnya
berbentuk pipih kesamping (compressed). Sirip ekor ikan lele membulat dan tidak
bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal. sirip perut membulat dan
panjangnya mencapai sirip dubur. Sirip dada lele dilengkapi sepasang duri tajam
5.1. Kesimpulan
mempunyai gigi yang besar dan tajam seperti pisau. Tubuhnya ditutupi oleh sisik
yang halus, Ikan barakuda memiliki tipe sisik ctenoid, Mulut barakuda berbentuk
Mulut lele dilengkapi gigi. Lele juga memiliki 4 pasang sungut yang terletak di
sekiat mulut Ikan lele mempunyai bentuk tubuh memanjang, agak bulat,dan tidak
bersisik. Badan lele pada bagian tengahnya mempunyai bentuk yang membulat,
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Efizon, Deni et al. 2013. “ Kemampuan Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)
dalam mengendalikan populasi kiapu (pistia stratiotes). Jurnal. Fakultas
Perikanan dan Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru.
Nurhidayat, dkk. 2000. Rekayasa dalam peningkatan mutu ikan lele (Clarias sp.)
dalam laporan tinjauan hasil bagian proyek pengembangan teknik budidaya
air tawar sukabumi. Balai budidaya air tawar Sukabumi. Sukabumi hal 53-
61.