Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MAKALAH

PISCES I

Dosen Pengampu : Nur Hidayah, M.Pd


Mata Kuliah : Taksonomi
Vertebrata

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Apriliyanti Septiani (Npm 2111060009)


Aydellia Nazira ( Npm 2111060013)
Putri Masyitha Anwar ( Npm 2111060137)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN
INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun jauh dari kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan
bimbingan-Nya dan menjadi tauladan umat manusia yang merindukan keindahan
syurga.
Kami menulis makalah ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui
ilmu tentang
Pisces dan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
Taksonomi Vertebrata di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, tujuan
selanjutnya adalah untuk mengetahui morfologi dan anatomi mollusca, klasifikasi
mollusca, persebaran pisces dan peran pisces di kehidupan.
Akhir kata, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah
ini.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung,19 Februari 2023

Kelompok
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pisces
B. Ciri-Ciri Pisces
C. Morfologi Pisces
D. Anatomi Pisces

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam membahas ciri-ciri dan pola perkembangan tubuh hewan vertebrata


lebih dulu dipelajari pengertian dari istilah-istilah yang lazim digunakan dalam
ilmu anatomi. Hal ini penting untuk menunjang dalam mempelajari ciri-ciri tubuh
hewan vertebrata. Di samping itu, penting juga mempelajari morfologi dan
anatominya. Adapun untuk mendapatkan gambaran tentang pola perkembangan
struktur tubuh hewan vertebrata, yang pertama kali harus dipelajari adalah
mengenai klasifikasi dari chordata, selain itu juga dipelajari perubahan-perubahan
yang terjadi pada hewan-hewan vertebrata baik ditinjau secara evolusioner
maupun secara embriogeni.
Kingdom Animalia (hewan) berdasarkan ada tidaknya tulang belakang
dibedakan menjadi dua yaitu hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan
tidak bertulang belakang (Avertebrata). Vertebrata atau disebut juga hewan
bertulang belakang, dalam sistem klasifikasi merupakan subfilum dari filum
Chordata.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pisces?
2. Bagaimana ciri- ciri pisces?
3. Bagaimana morfologi dari pisces?
4. Bagaimana anatomi dari pisces?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yakni:
1. Untuk mengetahui pengertian dari pisces
2. Untuk mengetahui ciri- ciri pisces
3. Untuk mengetahui morfologi dari pisces
4. Untuk mengetahui anatomi dari pisces
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pisces
Vertebrata pertama muncul pada akhir Zaman Ordovisium (420 juta tahun
yang lalu). Vertebrata ini tidak berahang, mirip ikan, dan disebut ostrakodermata.
Tulang belakangnya renyah dan tubuhnya terlindung lempeng luar. Bernafasnya
melalui insang berkantung di kedua sisi kepala. Siripnya belum seperti ikan
sekarang. Vertebrata berahang pertama yakni plakodermata, muncul pada Zaman
Silur (1,5 juta tahun yang lalu kalo g salah, CMIIW ) tulang belakangnya lebih
kuat dari kakek buyutnya, meski juga badannya terlindung dari lempeng tulang.
Sirip plakodermata berpasangan dan insangnya bercelah.Plakodermata dan
ostrakodermata sering digolongkan sebagai ikan.1
Ikan primitive ini mempunyai kerangka tulang mempunyai kerangka tulang
yang rawan dan badannya ditutupi tameng tulang. Waktu mereka berevolusi,
kerangka semakin keras dan tameng menghilang. Hilangnya tameng ini
menyebabkan ikan lebih aktif bergerak. Ikan bertulang keras dan ikan bertulang
rawan adalah evolusi dari plakodermata. Adapun ikan berparu-paru merupakan
evolusi dari ikan bertulang keras. Munculnya hamper bersamaan pada jaman
Devon (400juta tahun lalu). Ikan bersirip gelambir adalah “kakeknya”
amfibPisces (ikan) merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat
poikilotermis (berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang
(operculum) dan siripnya serta bergantung pada air tempatnya tinggal sebagai
medium kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak
dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak
bergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Dari
keseluruhan vertebrata sekitar 50.000 jenis hewan, ikan merupakan kelompok
dengan jenis atau spesies terbanyak berkisar 25.988 jenis. Jenis ikan yang ada di
bumi sebagian besarnya ada dilaut karena perairan laut (air asin) lebih besar

1
Burhanuddin, Andi Iqbal. 2018. Vertebrata Laut. Yogyakarta : Deepublish
daripada air tawar. Cabang ilmu biologi yang mempelajari ikan secara ilmiah
dengan penekanan pada taksonomi dan aspek lainnya disebut Ikhtologi atau
Ichthyology.2

Evolusi ikan dari zaman ke zaman dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber Gambar: infolite-infolite.blogspot.com(2011)


Penjelasan dari gambar diatas adalah sebagai berikut:
1. Birkernia adalah ostrakodermata asli. Kepala dan badannya trelindung
oleh lempeng tulang. Ikan ini tak bersirip, tetapi mempunyai deretan duri
yang derjuntai di sepanjang punggung. Ekornya serupa ekor ikan.
2. Dinichthys adalah plakodermata yang sangat besar dan hidup pada ahir
zaman Devon. Panjangnya 10-12 meter dan merupakan vertebrata terbesar
zaman itu. Tulang belakangnya tidak keras. Kepalanya besar dan
terlindung oleh kerangka tulang tebal. Rahangnya sangat kuat dan
dilengkapi dengan tulang tajam atau disebut gigi rahangnya cukup kuat
untuk mengunyah plakodermata lain. Badannya mulus semirip badan hiu.
Ikan ini mempunyai sepasang sirip dada, dan ekor yang kuat yang
menyebabkan dinichthys dapa berenang cepat.

2
Romimohtarto, Kasijan. & Juwana, Sri. 2009. Biologi Laut. Jakarta : Djambatan.
3. Ikan ini mirip dengan dinichthys,namun jauh lebih kecil (40cm). Lehernya
bersendi sehingga kepalanya seakan dapat menengok. Matanya besar
terlindung lingkaran kepingan tulang3.

B. Ciri- Ciri Pisces


 Memiliki ekor dan sirip yang memudahkannya untuk berenang dan
menjaga keseimbangan.
 Umumnya bernapas menggunakan insang.
Pada umumnya memiliki kulit bersisik dan licin karena terdapat selaput
lender
(glandula mukosa), tetapi ada juga yang tidak memiliki sisik. Contoh: ikan
lele.
 Merupakan hewan berdarah dingin suhu tubuhnya dapat berubah-ubah
sesuai dengan suhu lingkungan.
 Pernapasan umumnya dilakukan dengan menggunakan insang.Umumnya
ovipar dan fertilisasi eksternal (di luar tubuh induk) Cor (jantung) terdiri
dari dua ruang yaitu atrium dan ventrikel
 Bentuk tubuh ikan dikelompokkan menjadi delapan, yaitu:

a. Fusiform, dengan ciri bentuk tubuh ramping, potongan dan bentuk badan
elips, bentuk ekor sempit, sering disebut dengan bentuk torpedo.
Contohnya ikan tuna.
b. Compressed, bentuk tubuhnya pipih dan kecepatan berenang konstan.
Contohnya ikan mas.
c. Depressed, badan berbentuk picak. Contohnya ikan pari.
d. Angulliform, bentuk tubuh sangat panjang dan bundar. Contohnya ikan
belut.

3
Romimohtarto, Kasijan. & Juwana, Sri. 2009. Biologi Laut. Jakarta : Djambatan.
e. Filiform, bentuk tubuh panjang seperti benang dan sangat tipis. Contohnya
ikan snipe cel.
f. Taeniform, bentuk tubuh pipih melebar pada bagian badan sampai ekor.
Contohnya, ikan gunmel.
g. Sagitiform, berbentuk panah, contohnya ikan pike dari famili Esocidae.
h. Globiform, berbentuk bola, contohnya ikan in suche
 Memiliki 4 tipe squama (sisik), yaitu:
a. Cycloid : sisik yang berbentuk lingkaran dan tidak bergerigi Terdapat di
ikan jenis teleostei.
b. Ctenoid : sisik yang berbentuk sisir dan terdapat gerigi kecil Terdapat di
ikan jenis teleostei.
c. Ganoid : sisik yang berbentuk belah ketupat, keras dan mengkilap
Terdapat di ikan jenis lepisdosteus, scaphyrynchus.
d. Plakoid 4: sisik yang memiliki struktur seperti gigiTerdapat pada ikan hiu
dan ikan bertulang rawan lainnya.
 Memiliki 4 tipe ekor yaitu:
a. Protocercal : berbentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris Terdapat
pada ikan daun, ikan mola, ikan Oscar, ikan lemon, ikan tigawaja.
b. Diphycercal : berbentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing
Terdapat di ikan paru-paru, ikan sidat dan ikan salamander.
c. Heterocercal : berbentuk pinna caudalis yang simetris dengan sebagian
ujung ventra yang lebih kecil. Terdapat di ikan hiu paus, ikan hiu jemur,
ikan hiu pasir.
d. Homocercal : berbentuk pinna caudalis yang berlekuk dan ditunjang jari-
jarisirip ekor. Terdapat di ikan pedang, ikan marlin hitam, ikan marlin
putih, ikan marlin biru.
 Ada empat jenis tipe mulut ikan yaitu:
a. Tipe Terminal (mulut ikan terletak diujung depan kepala).
b. Tipe Subterminal (mulut ikan terletak didekat ujung depan kepala).
c. Tipe Superior (mulut ikan terletak diujung bagian atas).
4
Campbell, Neil A,. Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2003. Biologi. Jakarta: Erlangga
d. Tipe Inferior (mulut ikan terletak dibawah kepala).
 Ada empat jenis bentuk mulut ikan :
a. Bentuk seperti tabung (tube like)
b. Bentuk seperti paruh (beak like)
c. Bentuk seperti gergaji (saw like)
d. Bentuk seperti terompet Mulut Dapat Disembul dan Tidak.

C. Morfologi Pisces

Pisces dibagi tiga kelas, yaitu Agnatha (ikan tidak berahang), Chondrichthyes
(ikan bertulang rawan), dan Osteichthyes (ikan bertulang sejati).

a) Agnatha (Cyclostomata)
Agnatha (Yunani, an = tidak, gnathus = rahang) terdapat di Amerika
Utara dan Eropa. Sebagian besar Agnatha hidup di dasar perairan laut atau air
tawar dengan memakan bangkai atau parasit pada ikan lainnya. Tubuh
Agnatha berbentuk silindris memanjang, berukuran sekitar 76 – 90 cm.
Agnatha tidak memiliki rahang namun memiliki mulut berbentuk
lingkaran dan berparut, memiliki lidah dan gigi tersusun dari zat tanduk, tidak
memiliki sirip yang berpasangan, kulit tidak bersisik, serta bertubuh lunak dan
berlendir.
Rangka Agnatha tersusun atas tulang rawan. Alat kelamin Agnatha
terpisah atau hermafrodit pada saat larva dan fertilisasi terjadi secara
eksternal. Contohnya belut laut atau lamprey laut (Petromyzon marinus),
lamprey sungai (Lampetra fluviatilis), dan Myxine sp. (hagfish).
Myxine glutinosa (hagfish Atlantik) mampu menghasilkan lendir
dalam jumlah yang sangat banyak. Bila ikan tersebut dimasukkan ke dalam
ember yang berisi 9 liter air laut, air tersebut akan berubah menjadi bahan
berlendir dalam waktu hanya beberapa detik.
5

b) Chondrichthyes
Chondrichrhyes (Yunani, chondros = rawan, ichthyes = ikan) hidup di
laut. Kulit tubuhnya tertutup oleh sisik-sisik plakoid yang kasar, berisi dentin
(mesodermal) dan dilapisi dengan email (ektodermal). Otot-otot tubuh
memiliki segmen (miotom). Rangka atau endoskeleton tersusun atas tulang
rawan. Chondrichrhyes memiliki dua pasang sirip dengan sirip ekor yang pada
umumnya hereroserkal (lobus dorsal lebih besar). Mulut rerletak di bagian
bawah (ventral) dengan lidah dan rahang. Rahang tertutup oleh gigi.
Lubang hidung berpasangan dan berfungsi untuk indra penciuman.
Chondrichthyes bersifat ovipar atau ovovivipar. Contoh Chondrichthyes
antara lain ikan hiu (Squalus sp.), ikan pari (Makararaja sp.), pari listrik
(Torpedo marmorata), pari macan (Taeniura lymma), dan hiu gergaji.

c) Osteichthyes
Osteichthyes (Yunani, osteon = tulang, ichthys = ikan) hidup di laut,
air tawar, dan rawa-rawa. Ukuran tubuh bervariasi, antara 1 cm – 6 m.
Osteichthyes merupakan ikan bertulang sejati dengan endoskeleton yang
mengandung matriks kalsium fosfat yang keras. Kulit ditutupi oleh sisik
bertipe ganoid, sikloid, atau stenoid, namun ada pula yang tidak bersisik. Otot
tubuh bersegmen-segmen.
Saat ini, terdapat sekitar 30.000 spesies Osteichthyes yang
teridentifikasi, antara lain ikan mas koki (Carrasius auratus), ikan terbang
(Cypselurus sp), kuda laut (Hippocampus sp.), ikan lele (Ameiurus melas),
ikangabus(Channastriata),ikan arwana6( Osteoglossumbicirrhosum), dan
bandeng

5
Campbell, Neil A,. Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2003. Biologi. Jakarta: Erlangga
6
Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang : UM Press.
Struktur Tubuh Pisces
Sumber Gambar : https://pak.pandani.web.id/2018/03/berikut-ini-
gambar- anatomi-tubuh-pisces.html

D. Anatomi Pisces

a. Kelas Agnatha. Struktur anatomi dan fungsinya :

 Ciri khususnya memiliki bentuk mulut bulat


 Pada system skeleton atau system rangkanya adalah notochord, yang
terdapat sebagai sumbu tubuh berupa batang silindris dibungkus oleh
jaringan ikat pada bagian tertentu seperti, tulang tempurung kepala, pada
bagian arches viseralis, yang menyokong bagian insang dilindungi oleh
tulang rawan
 Susunan system otot masih sederhana, misal pada bagian badan dan ekor
tersusun oleh sebagian besar otot yang bentuknya pendek dan bagian lidah
otot mempunyai sifat refactor atau menarik, dan protrotae atau
menjulurkan
 Pada system pencernaan makanan atau system digestoria organnya terdiri
dari mulut yang terletak dibagian ventral dari kepala, mulut dilengkapi
oleh pharynx dan saluran oesophagus yang terletak dibagian dorsal,
umumnya tidak mempunyai lambung sehingga dari saluran oesophagus
langsung berhubungan dengan usus atau intestinum
 Pada intestinum terdapat lekukan seperti spiral disebut thyposole atau klep
spiral7
 Intestinum bentuknya memanjang kea rah posterior sampai berakhir pada
anus
 Pada system peredaran darah, jantung atau cor terletak pada bagian
posterior dari kanthung branchialis atau dalam rongga pericardium yang
umumnya berhubungan dengan rongga coelom
 Jantung terdiri dari bagian auriculum dan ventriculum yang dindingnya
tebal, aorta ventralis menyalurkan darah ke bagian depan kemudian di
alirkan melalui 8 pasang saluran different branchialis kedalam insang yang
selanjutnya darah terkumpul kembali melalui different branchialis
kedalam aorta dorsalis yang letaknya diatas insang,kemudian di alirkan
kembali kebagian anterior maupun posterioir
 Dalam system saraf organ otak terdiri dari bagian sepasang lobus
olfactorius dan juga hemisphericus cerebralis yang biasa disebut
diencephalon
 Dibawah diencephalon terdapat bagian infundibulum dan pada bagian
dorsalnya terdapat struktur pineal. Pada bagian otak tengah terdapat lobus
optilus yang letaknya dibagian dorsal
 Otak bagian belakang terdapat cerebellum yang berupa tonjolan kecil
letaknya di bagian dorsal dan pada bagian ventral dari otak belakang juga
terdapat medulla oblongata.
 Didalam otak terdapat rongga yang di sebut ventriculus dan pada otak
dilengkapi dengan 10 pasang cranialis nervechord atau saraf pada bagian
chorda yang dilengkapi dengan saraf spinalis yang berbentuk seperti akar
dan terletak di bagian dorsal dan ventral.
Kelas agnatha dibedakan menjadi dua, yakni sebagai berikut:

7
Burhanuddin, Andi Iqbal. 2018. Vertebrata Laut. Yogyakarta : Deepublish.
1. Myxini
Semua anggota kelas myxini hidup di laut. Sebagian besar di zona
intertidal pada dasar berlumpur lunak dan berpasir. Ikan ini
membenamkan diri ke dasar laut untuk mencari hewan avertebrata yang
lunak sebagai makanan atau memakan bangkai ikan. Bentuknya seperti
belut, tidak mempunyai tulang belakang (vertebrata), tidak mempunyai
rahang matanya rudimenter. Tidak memiliki sirip berpasangan dan tidak
ada sirip dorsal. Bertulang rawan di bagian mulut dan tengkorak, lubang
hidungnya terletak di bagian kepala. Sungutnya sebanyak tiga psang,
terdapat 5-15 kantung insang pada setiap sisi. System garis sisi mengalami
degenerasi. Usus tidak bersila dan telurnya besar. Memiliki sepasang mata
lateral yang mereduksi tapi tetap sensitive terhadap cahaya.

Gambar myxin
2. Cephalaspidomorphi
Salah satu spesies ikan anggota kelas ini adalah ikan lamprey
(Lampreta planeri, Petromyzon marinus). Ditemukan pada lingkungan laut
dan perairan tawar. Mempunyai siklus hidup sebagai larva yang disebut
dengan ammocoete yang hidup di perairan tawar. Biasanya larva
mengubur dirinya di dalam substrat lumpur. Ikan ini termasuk parasit atau
predator. Ia mengisap darah dan cairan tubuh ikan lain, seperti vampir.
Kontradiksi dengan ikan dewasa, larva (ammocoete) hidup membenamkan
diri di lumpur sungai. Di sini ia akan menyaring alga dan detritus. Dua
pola hidup yang berbeda ini merupakan aspek yang sangat menarik.
Jumlah anggota kelas ini tercatat mendekati 40 spesies. Empat spesies
ditemukan di daerah iklim sedang di belahan bumi selatan, dan selebihnya
ada di belahan bumi utara. Bentuk seperti ular. Vertebrae terdiri atas
tulang rawan. Ikan ini tidak mempunyai rahang. Mata berkembang baik.
Tanpa sungut. 8Tidak ada lengkung insang sejati untuk menyokong dan
melindungi insang, dan sebagai gantinya terdapat suatu kantung yang
terletak di luar insang; arteri insang dan saraf insang terletak di dalamnya.

Gambar Cephalaspidomorphi

 Satu lubang hidung. Sirip berpasangan tidak ada. Sirip dorsal satu atau
dua. Usus bersilia. Telur kecil dengan kait.
b. Kelas Chondrichthyes. Struktur anatomi dan fungsinya :

 Ikan yang bertulang rawan


 Mulut dilengkapi dengan gigi yang bentuknya sudah keras
 Pada bagian intestinum terdapat klep spiral yang biasanya disebut
typhosole.
 Rangkanya hamper sebagian besar berupa tulang rawan
 Jantung pada peredaran darah terdiri dari satu rongga ventriculum, hanya
berisi darah dari vena dan terdapat juga beberapa pasang arcus aorticus.

8
Romimohtarto, Kasijan. & Juwana, Sri. 2009. Biologi Laut. Jakarta : Djambatan.
 Pada system pencernaan organ lambung atau ventriculusnya berbentuk
mirip huruf “U” dan bagian posteriornya terdapat otot yang biasanya
disebut sphincter pylorus
 Hati terdiri dari dua bagian yang dilengkapi dengan vesica felea atau
kantong empedu, selain itu juga masih terdapat kelenjar pancreas
Kelompok satu ini juga terbagi ke dalam 2 kelas yaitu Elasmobranchii dan
Holocephali9
1. Elasmobranchii
Vertebra terdiri atas tulang rawan (dengan sedikit pengapuran tetapi
tidak terjadi osifikasi). Ikan ini mempunyai rahang. Jumlah insang dan celah
insang berkisar antara 5 - 7 pasang, yang setiap pasangnya mempunyai sekat
pelat insang. Lengkung insang berupa tulang rawan, yang di dalamnya
terdapat arteri insang dan saraf insang. Spirakel terletak di depan celah insang.
Ikan mempunyai sirip yang berpasangan. Terdapat sepasang nostril
(dirhinous). Bersisik plakoid atau tidak bersisik. Ikan jantan biasanya
mempunyai alat penyalur sperma yang dinamakan klasper (miksopterigium).
Bentuk sirip ekor tidak simetris (heteroserkal)10.

Gambar Elamobranchi

9
Pough, F.H., Christine, M.J., & John, B.H. (2002). Vertebrate life. 6th Edition. New Jersey:
Prentice Hall.
10
Pough, F.H., Christine, M.J., & John, B.H. (2002). Vertebrate life. 6th Edition. New Jersey:
Prentice Hall.
2. Holocephali
Ikan ini umum disebut ratfish karena ekornya yang ramping dan
memanjang serta kepala yang meruncing seperti tikus. Rahang atas menyatu
dengan kranium. Jumlah insang ada empat pasang dan celah insang satu
pasang. Tanpa sisik pada ikan dewasa. Tidak punya spirakel dan tidak ada
kloaka. Ikan yang jantan mempunyai alat penyalur sperma disebut tenakulum,
yang terletak di kepala bagian depan. Kelas Holocephali hanya terdiri atas satu
ordo, yaitu Chimaeriformes. Salah satu anggotanya ialah Chimaera monstrosa
L.

Gambar Holocphali

c. Kelas Osteichtyes. Struktur anatomi dan fungsinya :


 Ikan bertulang sejati
 Skeleton atau rangkanya sebagian besar bertulang sejati tapi ada jenis jenis
yang bertulang rawan.
 Vertebrae mempunyai bentuk yang bermacam-macam dan tipe dari sirip
ekornya atau pinae caudalis adalah homocercal.
 Pada system peredaran darah, jantung terdiri dari dua ruangan yaitu
auriculum dan ventriculum yang dilengkapi juga dengan sinus venosus
dan conus arterium yang biasanya menampung darah dari vena terdapat
juga empat pasang arkus aortikus
 Respirasinya dilakukan dengan menggunakan beberapa pasang insang
yang terletak pada arkus branchius yang berada dalam celah insang dari
kedua tepi pharynx yang tertutup oleh operculum dan biasanya dilengkapi
dengan vesica pneumitica atau gelembung renang.
 Vesica pneumatic mempunyai semacam saluran yang biasanya disebut
ductus pneumaticus.
 Pada system saraf dilengkjapi oleh 10 pasang nervi cranialis11
 Pada system reproduksi mempunyai sepasang gonad, umumnya pada
kelompok ini bersifat ovipar walaupun ada beberapa yang ovovivipar dan
vivipar Pembuahan dilakukan diluar tubuh

Kelompok yang terakhir ini juga terbagi dalam dua kelas yaitu Sarcopterygii dan
Actinopterygii.
1. Sarcopterygii
Ikan ini dideskripsikan oleh JLB Smith dan dinamai Latimeria chalumnae,
sebagai penghormatan bagi Marjorie Courtenay-Latimer dan sebagai pengingat
Sungai Chalumna yang dimukanya merupakan perairan tempat ikan ini
tertangkap. Miss Latimer adalah kurator sebuah musium lokal yang kecil. Dia lah
orang pertama mengenali ikan coelacanth dan memberitahu Smith.
Ikan coelacanth tak berhenti membuat berita, ketika pada tahun 1998 ditemukan
spesies baru di perairan Manado yang kemudian dinamai Latimeria menadoensis.
Sebagian dari kelas ini sudah punah dan tinggal fosil.
Dari antara anggota kelas ini ada satu spesies yang menjadi catatan penting dalam
sejarah iktiologi. Spesies ini adalah coelacanth yaitu fosil dan diperhitungkan
hidup pada kurun waktu antara masa pertengahan Devonian (350 juta tahun yang
lalu) sampai akhir Cretaceous (66 juta tahun yang lalu).12

11
Pough, F.H., Christine, M.J., & John, B.H. (2002). Vertebrate life. 6th Edition. New Jersey:
Prentice Hall.
12
Hasanuddin, Saanin. (1968). Taksonomi dan Kuntji Identifikasi Ikan. Bandung: Binatjipta.
Dunia terkejut ketika tepat sebelum Natal tahun 1938 seekor coelacanth hidup
tertangkap oleh pukat tarik (trawl) pada kedalaman 70 meter di pantai timur
Afrika Selatan. Perhatian dunia tersedot dan takjub, karena sebelumnya ikan ini
hanya dikenal dari fosilnya

Gambar Sarcopterygii

2. Actinopterygii
Kelas Actinopterygii merupakan kelas yang paling banyak di bumi. Nelson (2006)
menegaskan bahwa kelas ini mencakup 44 ordo yang memiliki 26.891 spesies.
Sekitar 44% dari jumlah spesies tersebut adalah ikan air tawar. Cirri-cirinya yaitu
notokorda seperti rangkaian manik, atau seperti manik-manik yang terpisah,
mempunyai rahang (maksila dan premaksila), rangka terdiri atas tulang sejati,
lengkung insang merupakan tulang sejati, yang terletak di bagian tengah insang,
mengandung arteri dan saraf, mempunyai sirip yang berpasangan (sirip dada dan
sirip perut), mempunyai sepasang lubang hidung, mempunyai sisik yang
umumnya bertipe sikloid dan stenoid, tetapi ada juga yang bersisik tipe ganoid
dan beberapa kelompok tanpa sisik, biasanya mempunyai gelembung gas dan
tidak memiliki kloaka13.

13
Hasanuddin, Saanin. (1968). Taksonomi dan Kuntji Identifikasi Ikan. Bandung: Binatjipta.
Gambar Actinopterygii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Pisces merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat


poikilotermis (berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang,
insang (operculum) dan siripnya serta bergantung pada air tempatnya
tinggal sebagai medium kehidupannya.
2. Ciri-ciri pisces yaitu
-Memiliki ekor dan sirip
- Bernapas menggunakan insang
- Hewan yang berdarah dingin suhu tubuh yang dapat berubah-ubah
- Memiliki bentuk tubuh yaitu fusiform, compressed, depressed,
angulliform, filiform, taeniform, sagitiform dan globiform
-Memiliki empat tipe squama (sisik) yaitu cycloid, ctenoid,ganoid dan
placoid
- Memiliki empat jenis mulut yaitu tipe terminal, subterminal, superior dan
inferior
- Memiliki empat jenis bentuk mulut yaitu seperti tabung, paruh, gergaji dan
terompet.
3. Morfologi pisces
Pisces dibagi tiga kelas, yaitu Agnatha (ikan tidak berahang),
Chondrichthyes (ikan bertulang rawan), dan Osteichthyes (ikan bertulang
sejati).
4. Anatomi pisces
-Kelas Agnatha yaitu memiliki bentuk mulut bulat, system rangkanya
adalah notochord, system pencernaan memiliki mulut dan umumnya tidak
memiliki lambung, pada intestinum terdapat lekukan seperti spiral.
- Kelas Chondrichthyes yaitu memiliki tulang rawan, mulut yang dilengkapi
dengan gigi, bagian intestinum terdapat klep spiral,memiliki jantung, hati
dan organ lambung
- Kelas Osteichtyes yaitu memiliki tulang sejati, memiliki banyak tipe sirip
ekornya, memiliki system peredaran darah jantung, memiliki insang, pada
system saraf dilengkapi 10 pasang neryi cranialis.

B. Saran
Dalam makalah ini penulis menyampaikan tentang Mollusca yang diambil
dari beberapa sumber, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, Andi Iqbal. 2018. Vertebrata Laut. Yogyakarta : Deepublish


Campbell, Neil A,. Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2003. Biologi. Jakarta:
Erlangga
Hasanuddin, Saanin. (1968). Taksonomi dan Kuntji Identifikasi Ikan. Bandung:
Binatjipta.
Pough, F.H., Christine, M.J., & John, B.H. (2002). Vertebrate life. 6th Edition.
New Jersey: Prentice Hall.
Romimohtarto, Kasijan. & Juwana, Sri. 2009. Biologi Laut. Jakarta : Djambatan.
Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang : UM Press.

Anda mungkin juga menyukai