REPRODUKSI TERNAK
“Spermatogenesis dan Semen Ternak”
Oleh:
Kelas: D
Kelompok: 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul
dari makalah ini adalah “Spermatogenesis dan Semen Ternak”. Makalah ini merupakan
salah satu komponen penilaian pada mata kuliah Reproduksi Ternak Program Studi
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Semoga
Penulis
ii
iii
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2.Identifikasi Masalah....................................................................... 2
1.3.Maksud dan Tujuan........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1. Spermatogenesis............................................................................. 3
2.2. Semen Ternak............................... .................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 11
iii
1
PENDAHULUAN
Sel gamet dari ternak yang berperan penting dalam reproduksi ternak adalah
sperma dari hewan ternak jantan dan ovum dari hewan ternak betina. Sel gamet tersebut
dihasilkan oleh ternak itu sendiri. Sperma dihasilkan oleh ternak jantan dalam proses
spermatogenesis dan ovum dihasilkan oleh ternak betina dengan proses oogenesis.
sekunder. Tahap masak dari spermatosit sekunder yang akan menghasilkan spermatid
sel yang lebih besar yang kemudian disebut sebagai spermatosit primer. Sel-sel ini
membelah (pertama secara mitosis) menjadi dua spermatosit sekunder yang sama
besar, yang kemudian mengalami pembelahan meiosis menjadi empat spermatid yang
berukuran sama lalu akan mengalami pematangan hingga menjadi spermatozoa yang
berekor.
Semen merupakan hasil sekresi organ reproduksi ternak jantan yang secara
normal diejakulasikan melalui penis ke dalam saluran kelamin betina sewaktu terjadi
kopulasi. Tetapi dengan kemajuan teknologi dapat pula ditampung dengan berbagai
1
2
cara untuk keperluan inseminasi buatan. Semen mengandung dua unsur utama, yaitu
2
3
II
PEMBAHASAN
2.1 Spermatogenesis
Gambar 1. Spermatogenesis
3
4
1) Spermatogonia, sel-sel yang ada pada umumnya terdapat pada perifer tubulus
sekunder.
sitoplasma (spermiogenesis) dari sel yang bersifat non motil menjadi sel motil
4
5
membentuk spermatozoa.
5) Spermatozoa adalah sel kelamin jantan yang ukurannya sangat kecil dan
memiliki bentuk yang khas yang tidak bertumbuh dan membelah diri.
kromosom memendek dan menebal, bentuk spindel dan susunan tetrad secara random
pada bidang equatorial. Kemudian dari tetrad menjadi 2 sel dengan n kromosom yang
yang menstimulasi hipofisa anterior untuk mensekresikan FSH dan LH. Dimana LH
menstimulasi pelepasan testostron dari sel Leydig pada Testis. Testosteron berfungsi
untuk meningkatkan libido akan tetapi testosteron memiliki umpan balik negatif
terhadap hipotalamus dan hipofisa untuk menekan pelepasan hormon FSH dan LH.
Sedangkan pada FSH mempengaruhi sel-sel Sertoli untuk mensekresikan Inhibin yang
memiliki umpan balik negatif terhadap hipofisa anterior yang menekan pelepasan FSH
dan LH.
5
6
protein (ABP) dan Inhibin, ABP merupakan pembawa testosteron, yang membuatnya
membawanya melalui rete testis dan vasa efferentia menuju epididymis, ABP diserap
di edpididymis, mekanisme kontrol umpan balik bekerja antara testis, hipotalamus dan
hipofisa anterior dalam pengaturan pelepasan gonadotropin (FSH dan LH) dan steroid
Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama dengan cairan yang dihasilkan
oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa
bersama cairan dari kelenjar tersebut dikenal dengan nama semen atau air mani. Proses
seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel, sel germinal untuk
kesuburan kelenjar aksesoris dan ciri khas kelamin jantan. Secara histologi
telah dibuktikan bahwa sel kelenjar mengecil dan aktivitas bersekresi mundur.
(Yatim, 1990) :
6
7
spermatogenesis.
d) Estrogen, disekresi oleh sel-sel Sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel
spermatogenesis.
1. Suhu
2. Varicocele
6. Bahan makanan
7
8
7. Minuman beralkohol
8. Stres psikologik
9. Hormon
C. Bentuk atau Morfologi Spermatozoa
Sperma terbentuk dari kepala dan ekor, Pada bagian kepala berisi DNA dan
Pada bagian ekor sperma dibagi menjadi 3 bagian yakni : bagian tengah (middle
piece) yang didalamnya terdapat mitokondria sebagai sumber energi, bagian utama
(main piece) sebagai daya gerak dan bagian ujung (end piece) sebagai navigator.
diejakulasikan ke dalam saluran kelamin betina pada saat kopulasi. Selain langsung
diejakulasikan ke dalam saluran kelamin betina, semen ternak juga dapat ditampung
8
9
untuk keperluan inseminasi buatan. Pada semen ternak terkandunng sperma dan plasma
semen. Sperma merupakan hasil akhir dari proses spermatogenesis sedangkan plasma
semen dihasilkan oleh kelenjar aksesoris. Jadi, yang ternak ejakulasikan tidak
kelenjar vesikularis dan jumlah kecil disekresikan oleh testis. Plasma semen
mempunyai pH sekitar 7,0 dan tekanan osmotis sama dengan darah, yaitu ekuivalen
dengan 0,9 % natrium chlorida (Toelihere, 1985). Selain pada kelenjar vesikularis dan
kalium lebih tinggi di dalam sperma dibandingkan dalam plasma semen, sedangkan
komponen dalam perkawinan alami karena berperan sebagai pembawa dan protektor
mempunyai fungsi utama sebagai medium pembawa sperma dari saluran reproduksi
hewan jantan ke dalam saluran reproduksi hewan betina. Fungsi ini dapat berjalan
9
10
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
tahap pertama dihasilkan oleh testis. Lalu Spermatosit primer yaitu mitosis dari
sekunder. Dan yang terakhir sperma yaitu diferensiasi atau pematangan dari
spermatid.
2. Semen ternak adalah hasil sekresi organ reproduksi ternak jantan yang secara
3.2 Saran
kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis masih banyak kesalahan, baik dari isi
materi maupun cara penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat bermanfaat
bagipara pembaca.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Soeparna dan Nurcholidah Solihati. 2014. Ilmu Reproduksi Ternak. IPB Press. Bogor
11