Disusun oleh:
Alimentary
Athaya Fadhilah Poetry 2302511028
Dengan menyebut nama Allah SWT, mari panjatkan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah, kepada kami. Sehingga kami
dapat menyelesaikan Resume Kuliah Dasar dengan judul “Patologi Klinik pada
Analisis Sperma” dapat selesai tepat waktu. Tugas ini saya buat untuk memenuhi
tugas individu pada Metamorfosa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana. Tugas ini masih jauh dari kata sempurna tetapi
saya sudah berusaha mencoba sebaik mungkin dan semoga tugas kuliah ini
bermanfaat bagi semua orang yang telah membacanya.
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................II
DAFTAR ISI....................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
2.1. Pengertian Sperma....................................................................................................3
2.2 Daya Hidup Sperma...................................................................................................3
a. Faktor Internal......................................................................................................3
b. Faktor Eksternal...................................................................................................4
2.3 Kelainan Pada Sperma...............................................................................................5
2.4 Pemeriksaan Sperma..................................................................................................5
2.5 Analisa Sperma Secara Makroskopis........................................................................6
a. Pengukuran Volume.................................................................................................6
b. pH.............................................................................................................................6
c. Bau Sperma..........................................................................................................6
d. Warna sperma......................................................................................................6
e. Likuifaksi.............................................................................................................7
f. Viskositas (Kekentalan).......................................................................................7
2.6 Pergerakan Sperma....................................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................9
3.1 Simpulan....................................................................................................................9
3.2 Saran...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sperma atau spermatozoa adalah sel yang berfungsi untuk proses pembuahan.
Sel sperma diproduksi dalam testis melalui proses yang dikenal dengan
“spermatogenesis”. Pematangan pada spermatid menjadi sel sperma memerlukan
waktu 64 hari. Pada testis terdapat ruang-ruang yang disebut lobulus testis. Dalam
satu buah testis memiliki 250 lobulus testis. Dalam lobulus testis terdapat tubulus
seminiferus yang merupakan tempat terjadinya spermatogenesis. Sperma
merupakan sel dari sistem reproduksi laki-laki yang dikeluarkan bersamaan oleh
air mani. Sel sperma bersifat haploid serta mengandung setengah dari kromosom
khas pada spesies tersebut. Sperma terdiri dari kepala, badan, dan ekor yang
membuat sperma bisa bergerak bebas. Sperma yang berkualitas dan sempurna
merupakan kunci keberhasilan dalam proses pembuahan untuk terjadinya
kehamilan.
Daya hidup sperma adalah kemampuan sperma dalam setiap kali mengalami
ejakulasi. Persentase normal daya hidup sperma adalah >58% dapat dikatakan
hidup apabila sperma tidak menyerap warna, sebaliknya sperma dapat dikatakan
mati apabila sperma menyerap warna. Daya hidup sperma dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
1. kelainan pada anatomi sperma
3
2. Berat Badan
3. Stres
4. Makanan
b. Faktor Eksternal
1. Alkohol
2. Rokok
3. Obat-Obatan
4
4. Olahraga
Sperma yang normal memiliki kepala berbentuk oval, regular dengan bagian
leher utuh serta ekor tidak melingkar memiliki panjang sekitar 45 mikron. Panjang
kepalanya sekitar 3-5 mikron dengan lebar kepalanya 2-3 mikron. kepala
membulat di bagian kaitan menggunakan bagian tengah, di seluruh kepala yg
masuk kategori bulat telur. Sperma dikatakan abnormal jika ada satu atau lebih
bagian sperma yang tak semestinya. Bila kepalanya oval tetapi bagian tengahnya
menebal maka spermatozoa tadi dikatakan abnormal. Paling sedikit 150
spermatozoa yang diamati serta kategori spermatozoa yang abnormal ada 5
kategori yaitu :
Semua spesimen semen merupakan reservoir yang potensial untuk virus HIV
dan hepatitis, serta tindakan pencegahan standar harus diamati setiap saat selama
analisis. Spesimen dibuang bagai limbah biohazard. Analisis semen untuk
evaluasi pembuahan terdiri dari pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis.
5
Parameter yang dilaporkan terdiri dari penampilan, volum, viskositas, pH,
konsentrasi dan jumlah sperma, motilitas, dan morfologi.
Sperma yang baru keluar selalu menandakan adanya gumpalan atau koagulum
diantara lendir putih yang cair. pada sperma yang normal gumpalan ini akan
segera mencair di suhu kamar pada waktu 15 – 20 menit. insiden ini dikatakan
sperma mengalami pencairan (Likuifaksi). Likuifaksi terjadi karena daya kerja
dari enzim-enzim yang diproduksi oleh kelenjar prostat, yang disebut enzim
seminim.
a. Pengukuran Volume
Volume semen yang normal berkisar antara 2-5 mililiter. Hal tersebut
dapat diukur menggunakan menuangkan spesimen ke dalam silinder
bersih yang dikalibrasi dalam skala volume 0,1 mililiter. Peningkatan
volume dapat dilihat sesudah periode abstinensia yang lama . Penurunan
volume lebih sering berhubungan dengan terjadinya infertilitas serta
mungkin menunjukkan fungsi yang tidak baik berasal dari salah satu organ
penghasil semen, terutama vesikula seminalis.
b. pH
pH semen menunjukkan keseimbangan antara nilai pH dari sekresi prostat
yang asam dan sekresi vesikula seminalis yang bersifat alkali. pH harus
diukur 1 jam dalam ejakulasi karena dapat terjadi penurunan CO2. pH
normal bersifat basa yaitu sekitar rentang 7,2 hingga 8,0. Peningkatan
pada pH menunjukkan bahwa terdapat infeksi di dalam saluran reproduksi.
Penurunan pH berhubungan dengan peningkatan cairan prostat, obstruksi
duktus ejakulataorius, atau vesikula seminalis yang kurang berkembang.
c. Bau Sperma
Bau Sperma yang baru keluar mempunyai bau yang Khas, agar mengenal
bau sperma, seseorang wajib sudah mempunyai pengalaman buat
membaui 13 sperma. Baunya sperma yang sangat khas tersebut
disebabkan oleh oksidasi spermin (suatu poliamin alifatik) yg dikeluarkan
oleh kelenjar prostat.
6
d. Warna sperma
Semen yang normal memiliki warna putih kelabu, dan mempunyai bau
basi yang khas. saat konsentrasi sperma sangat rendah, spesimen mungkin
tampak hampir jernih. Peningkatan kekeruhan putih memberikan adanya
sel darah putih (leukosit) dan infeksi pada dalam saluran reproduksi.
Variasi warna merah berhubungan dengan adanya sel darah merah yang
bersifat abnormal. Warna kuning bisa disebabkan oleh adanya kontaminasi
urin, pengumpulan spesimen setelah abstinensia yang berkepanjangan,
serta obat-obatan. Urin bersifat toksik terhadap sperma, sehingga
memengaruhi evaluasi motilitas.
e. Likuifaksi
Spesimen yang segar ialah semen yang terdapat penggumpalan dan harus
mencair pada 30 sampai 60 menit sesudah penggumpalan. Oleh karena itu,
pencatatan waktu penggumpalan sangat krusial untuk mengevaluasi
pencairan semen. Kegagalan likuifaksi yang terjadi pada waktu 60 menit
bisa ditimbulkan oleh adanya kekurangan enzim prostat dan harus
dilaporkan. Analisis spesimen tidak bisa dimulai sampai likuifaksi telah
terjadi. Jika setelah 2 jam spesimen tidak mengalami likuifaksi, volume
yang sama dari enzim proteolitik mirip alfa-kimotrypsin atau bromelain
bisa ditambahkan untuk menginduksi likuifaksi dan sisanya dari analisis
yang akan dilakukan. Tindakan tersebut dapat memengaruhi pemeriksaan
biokimia, motilitas sperma, serta morfologi sperma, sehingga
penggunaannya wajib didokumentasikan.
f. Viskositas (Kekentalan)
Kekentalan menunjukkan pada konsistensi cairan yang mungkin
berhubungan dengan likuifaksi spesimen. Spesimen semen yang normal
harus mudah ditarik ke dalam pipet dan menghasilkan tetesan kecil yang
tidak menggumpal waktu jatuh dari pipet karena adanya gravitasi. Tetesan
yg membuat benang lebih panjang dari 2 cm disebut sangat kental dan
dicatat menjadi abnormal. Derajat 0 (cair) sampai 4 (mirip gel) bisa
ditetapkan buat laporan viskositas. Viskositas juga dapat dilaporkan
menjadi rendah, normal, atau tinggi. Peningkatan viskositas serta
7
likuefaksi yang tidak sempurna bisa menghambat pemeriksaan gerak
sperma, konsentrasi sperma, deteksi antibodi antisperma, serta pengukuran
marker biokimia.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-airlangga/patologi-klinik/
makalah-patologi-klinik/34122966
http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/
26314/1/6cf4e002154dbcb0ec3b880ab35b5b48.pdf
https://eprints.umm.ac.id/65613/3/BAB%202.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/488/3/BAB%20II%20KTI.pdf
https://www.alodokter.com/spermatozoa-sel-penentu-kesuburan-pria
10