OLEH :
KELOMPOK 3
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Arni Amir, MS
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
Makalah ini disusun sedemikian rupa agar mudah dibaca dan dipahami oleh
pembaca. Dalam penyelesaian makalah ini banyak pihak yang telah membantu,
terutama Prof. Dr. Arni Amir, MS selaku dosen pengampu mata kuliah Embriologi
Kami mengetahui adanya kekurangan baik dalam isi ataupun penjelasan dalam
makalah ini. Dengan demikian, kritik dan saran diharapkan agar makalah ini lebih
sempurna. Terima kasih kepada pembaca yang telah membaca dan mempelajari.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
organisme baru agar kelestariannya tetap terjaga. Proses reproduksi oleh sistem
reproduksi memiliki dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Keduanya memiliki
dan melestarikan agar tidak punah. Pada manusia menghasilkan keturunan yang
yang baru diawali dengan fertilisasi. Untuk dapat mengetahui reproduksi manusia,
maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta
kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada seorang pria testinya
misalnya jambang dan kumis, jenggot , dada tumbuh menjadi bidang , jakun
1
Ovarium telah menghasilkan sel telur ovum dan hormone wanitayanitu
kelamin sekunder yaitu kulit semakin menjadi halus, suara menjadi lebih tuinggi,
Terdiri atas testis, ovarium, dan bagian alat kelamin lainnya. Reprodukis juga
berperapa kelainan-kelaian yang terjadi pada pria maupun wanita. Oleh sebab itu ,
sangatlah penting kita untuk mengetahui apa dan bagaimana itu sex dalam sistem
reproduksi kita.
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah “ Enzim-enzim apa
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Spermatozoa
Dari pembuahan tersebut, nantinya akan tercipta embrio yang selanjutnya akan
genetik pria yang akan menentukan jenis kelamin anak melalui kromosom X
atau Y.
1. Kepala
Kedua bagian ini terletak di antara kepala dan ekor, yang berfungsi
3. Ekor
Bagian yang juga dikenal sebagai flagellum ini merupakan alat gerak
3
Gambar 2.1 Strukrut spermatozoa
reaksi kimia dalam tubuh organisme. Enzim adalah biokatalisator organik yang
dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau
kondisi utuh untuk dapat melakukan fungsi reaksi akrosom pada waktu yang tepat
lapiasan sel telur yaitu lapisan cumulus oofurus, korona radiate, dan zona pelusida.
radiata, sehinga sperma dapat menebus ovum dan berfungsi untuk penetrasi
4
hialuronat yang berfungsi sebagai perkat sel-sel penyusun matriks cumulus
oofurus,
korona radiata dan zona pelusida. Pada bagian kepala terdapat akrosom yang
penting dalam membuka jalan sehingga sperma dapat mencapai ovum. Jika enzim
ini dihambat maka proses fertilisasi tidak akan terjadi. Pada bagian akrosom sperma
a. Hialuronidase
dan sangat penting untuk proses fertilisasi. Akrosin dikeluarkan selama reaksi
pelusida ovum dan atau penetrasi spermatozoa ke dalam zona pelusida. Kadar
sel telur (Adel A. Zalata, et al. 2004). Aktifitas dari akrosin pada spermatozoa
5
dari suatu semen dapat dilihat berdasarkan konsentrasi sperma, persentase
penting yang dapat menghidrolisa zona pelusida dari ovum dan sangat viral
terbentuk oleh serine proteinase dan akrosom spetmatozoa dan teibat dalam
c. Anti Fertilizin, antigen terhadap ovum sehingga sperma dapat melekat pada sel
telur
Akrosom diyakini analog dengan lysosome atau franul zymogen dari sel-sel
pancreas. Sebenarnya zat ini mengandung susunan enzim hydrolitik yang besar.
6
Meski beberapa dar enzim-enzim ini dapat terlokalisir didalam atau permukaan
Hyaluronidase dan akrosin adalah dua jenis enzim akrosom yang telah
matrik akrosom telah ditunjukkan secara meyakinkan dengan tekik citokimia atau
bergabung dengan kuat pada selaput akrosom, akan tetapi bukti dengan mikroskop
akrosom bias memantu konversi enzim-enzim akrosom dari bentuk ion aktif
plasma oosit.. Ini adalah bagian konstitutif penting dari oosit. Zona pelusida
pertama kali muncul pada oosit primer unilaminar. Ini disekresikan oleh oosit
dari sel-sel yang merawat sel telur ketika dipancarkan dari ovarium .
7
Struktur ini mengikat spermatozoa dan diperlukan untuk memulai reaksi
pada protein pada membran plasma sperma. ZP3 kemudian terlibat dalam induksi
Karakterisasi yang tepat dari apa yang terjadi pada spesies lain menjadi lebih
rumit karena protein zona lebih lanjut telah diidentifikasi. Sel yang diovulasikan
1. Corona radiata merupakan lapisan sel-sel granulosa yang melekat di sisi luar
oosit
Struktur :
amplop vitelline.
Fungsi :
8
untuk keberhasilan adesi dan penetrasi sel sperma. Glikoprotein utama dari lapisan
Protein :
adalah ZP1 , ZP2 , ZP3 , dan ZP4 . Mereka mengikat spermatozoa berkapasitas dan
Di mouse:
Proses fertilisasi adalah suatu peristiwa secara seri mulai dari penempelan
fusinya pronuclei yang berasal dari spermatozoa dengan pronuclei yang berasal dari
dimulainya proses perubahan dari sel tunggal menjadi organisme multi selluler
(Evans, 2001).
9
Gambar. Ilustrasi perjalanan spermatozoa sampai fertilisasi
mekanisme yaitu:
epididimis serta saat interaksi dengan cairan dalam saluran reproduksi betina dan
kapasitasi
1994)
Proses fertilisasi di bagi dalam dua tahapan, yaitu pengikatan (binding) dan
penyatuan (fusion) antara sperma dan sel telur. Sperma yang baru diejakulasi
10
belum mampu melakukan pembuahan sebelum dikapasitasi didalam saluran telur.
sel-sel korona radiate sehingga sperma dapat berikatan dengan zona pelusida.
Proses Pengikatan antara kepala sperma dan zona pelusida sel telur disebut
sperma sehingga saluran ion kalsium terbuka. Peningkatan ion kalsium di dalam
sperma yang disebabkan masuknya ion kalsium lewat saluran ion kalsium
selanjutnya akan merangsang reaksi akrosom. Reakasi akrosom adalah suatu proses
mencema pelusida sel telur sehingga memungkinkan membrane sperma dan sel
membrane sel telur disebut penyatuan (fusion). Sebelum penyatuan dimulai terjadi
proses interaksi molekul yang terdapat pada membrane sperma dalam sel telur.
yang berfungsi :
11
Penghambatan fertilisasi dapat juga dilakukan ketika mulai terjadi penyatuan
antara sperma dan sel telur. Bila sebuah sperma telah menembus oosit sekunder,
selsel granulosit di bagian kortek oosit akan mengeluarkan senyawa tertentu yaitu
Fertilizin yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lain.
dihasilkan sebuah ovum yang fungsional dan tiga buah polosit degeneratif.
sperma yang dapat mengenal reseptor pada membran sel telur. Protein ini disebut
fertilizin (PH-30), suatu protein yang ditemukan pada permukan membran sperma
marmut. Fertilin terdiri dari dua sub unit, yaitu: fertilizinn alpha ( a ) yang
merupakan bagian yang terlibat dalam pengikatan dengan membran sel telur.
Diketahui bahwa suatu tripeptida dengan urutan asam amino treonin, aspartat,
dan glutamin (TDE) yang terletak pada daerah "disintegrin" dari fertilin B
merupakan jenis asam amino yang mampu berikatan dengan membran plasma sel
telur dan mengbambat penyatuan antara membran sperma dan sel telur dalam uji
polipeptida buatan yang sisi aktifnya mempunyai asam amino TDE maka molekul
ini akan berfungsi sebagai reaktan kedua pada saat terjadi penyatuan antara
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
reaksi kimia dalam tubuh organisme. Enzim adalah biokatalisator organik yang
dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau
Proses fertilisasi adalah suatu peristiwa secara seri mulai dari penempelan
fusinya pronuclei yang berasal dari spermatozoa dengan pronuclei yang berasal dari
awal dimulainya proses perubahan dari sel tunggal menjadi organisme multi
korona radiata dan zona pelusida. Pada bagian kepala terdapat akrosom yang
penting dalam membuka jalan sehingga sperma dapat mencapai ovum. Jika enzim
ini dihambat maka proses fertilisasi tidak akan terjadi untuk keberhasilan fertilisasi,
spermatozoa harus memilik akrosom dalam kondisi utuh untuk dapat melakukan
13
fungsi reaksi akrosom pada waktu yang tepat dan melepaskan enzim serta
memfasilitasi spermatozoa dalam menembus tiga lapiasan sel telur yaitu lapisan
cumulus oofurus, korona radiate, dan zona pelusida. Enzim-enzim tersebut adalah
3.2 Saran
Manusia penulis serta pembaca dapat mengerti dan memahami mengenai Enzim-
Enzim Yang Terdapat Di Ovum Dan Spermatozoa serta juga dapat mengetahui
hal-hal yang belum diketahui dalam makalah ini sehingga dapat lebih menambah
14
DAFTAR PUSTAKA
15
10/9/2020
S2 KEBIDANAN UNAND
Spermatozoa agen
pembawa materi genetik
pria yang akan
menentukan jenis
kelamin anak melalui
kromosom X atau Y.
1
10/9/2020
1. Kepala
Kepala merupakan bagian inti
spermatozoa yang berisi materi genetik
berupa kromosom.
Enzim hyaluronidase berfungsi untuk
menghancurkan asam hialuronat pada sel
telur, sehingga sperma bisa dengan
mudah masuk ke dalamnya.
3. Ekor
flagellum atau alat gerak spermatozoa,
yang memungkinkan sperma untuk
berenang cepat melalui saluran reproduksi
wanita dan menuju ke sel telur.
Enzim ???
Enzim merupakan protein atau
molekul berbasis protein yang
mempercepat reaksi
Kimia dalam tubuh organisme.
2
10/9/2020
3
10/9/2020
4
10/9/2020
Struktur
• Zona pelusida adalah matriks
tembus pandang dari
glikoprotein yang
mengelilingi oosit mamalia,
dan pembentukannya
sangat penting untuk
keberhasilan pembuahan.
Pada non-mamalia itu
disebut membran vitelline
atau amplop vitelline
5
10/9/2020
Protein :
•ZP1 , ZP2 , ZP3 , dan ZP4
•Mereka mengikat spermatozoa dan menginduksi
reaksi akrosom . Pembuahan yang berhasil
bergantung pada kemampuan sperma untuk
menembus zona pellucida
6
10/9/2020
Fertilin :
Fertilin terdiri dari dua sub unit, yaitu:
› fertilizinn alpha (α) merupakan bagian
integral membran sperma
› fertilin Betha (β) merupakan bagian
yang terlibat dalam pengikatan dengan
membran sel telur.
7
10/9/2020
Fertilisasi
proses penetrasi
sperma
menembus sel-sel
yang mengelilingi
ovum.Dari luar ke
dalam, lapisan
tersebut adalah
kumulus ooforus,
korona radiata
dan zona
pelusida.
Proses pengikatan antara kepala sperma dan zona pelusida sel telur
disebut pengikatan (binding).
8
10/9/2020
TERIMAKASIH