Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR NUSANTARA SEHAT INDIVIDU

PUSKESMAS SUNGAI LIMAU KABUPATEN


DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT

Oleh :

Yusmalia Hidayati, Amd. Keb


Profesi Bidan

NUSANTARA SEHAT IINDIVIDU PERIODE VI


TAHUN 2018-2020
I. IDENTITAS
Nama : Yusmalia Hidayati, Amd. Keb
NRPK : 03.7.0402992
Jenis tenaga kesehatan : Bidan
Tempat, Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 30 Okt 1992
Alamat e_mail : yusmaliajasmine@gmail.com
Asal Insitusi Pendidikan : STIKes Darussalam Lhokseumawe
Asal Domisili : Lhokseumawe, Aceh

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


Nama Puskesmas Penugasan : Puskesmas Sungai Limau
Status akreditasi puskesmas : Terakreditasi Madya
Jumlah nakes di puskesmas : 52 Orang
Jumlah anggota NST di puskesmas : 0
Jumlah NSI di puskesmas : 15 Orang
Fasilitas yang disediakan puskesmas:
a. Tempat tinggal : Rumah Dinas
b. Sumber listrik : PLN
c. Sumber air bersih : Sumur Bor
d. Jaringan internet : 3G/4G

KEADAAN GEOGRAFI
1. Lokasi Puskesmas
UPT Puskesmas Sungai Limau merupakan satu-satunya puskesmas yang ada
di Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya. UPT Puskesmas Sungai Limau
didirikan di atas tanah + 2000 M2, Terletak di Jorong tembulun Kenagarian Sungai limau
Kecamatan Asam Jujuhan. Mulai aktif pada tanggal 1 November 2007.

2. Batas Wilayah
Wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Limau terdiri dari perbukitan dan

dataran rendah, Adapun batas-batas wilayah UPT Puskesmas Sungai Limau adalah

sebagai berikut:

 Sebelah Utara : berbatasan dengan Kenagarian Koto Gadang

 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Provinsi Jambi

 Sebelah Timur : berbatasan dengan Provinsi Jambi

 Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Solok Selatan

3. Luas Wilayah
Luas wilayah kerja UPT Puskesmas sungai Limau sekitar 6.344.028 ha yang
terdiri dari 5 Nagari, 22 Jorong, dengan di tempuh untuk sampai ke masing masing jorong
sebagian bisa di lewati oleh kendaraan roda 4, kendaraan roda 2 dan berjalan kaki. Jarak
Puskesmas dengan Nagari terdekat + 1 km dan terjauh + 40 km serta jarak dengan
Ibukota Kabupaten dan RSU + 98 km.

DEMOGRAFI
Menurut data yang di peroleh Badan Pusat Statistik wilayah kerja UPT
Puskesmas Sungai Limau dimana jumlah penduduk 13.759 jiwa yang tersebar di 5
Nagari.

Tabel 1. Penduduk Kecamatan Asam Jujuhan Tahun 2019

KECAMATAN Penduduk 2018


JORONG Laki-laki Pr Jml
Puskesmas Sungai 7.128 6.631 13.759
Limau
Sungai Limau Sungai Limau 195 205 400
Pincuran Tujuh 175 146 321
Tembulun 200 207 406
Koto Tuo 165 148 313
Sungai Kayu 287 261 548
Aro
Sinamar Sinamar 521 339 860
Sinamar Barat 770 635 1405
Sinamar Timur 301 343 644
Sungai Berawan 398 323 722
Lubuk Besar Lubuk Besar 176 159 335
Mangun Jaya 946 869 1815
Koto Tuo 260 243 502
Sungai Betung 510 449 959
Tanjung Alam Ranah Lamo 89 89 177
Aur Kuning 66 71 137
Muaro Simatap 113 109 222
Tanjung Alam 115 118 233
Alahan Nan Tigo Batu Kangkung 194 216 409
Lubuk Beringin 188 205 393
LubukBaru 291 312 602
Sungai Papo 125 142 268
Bukit Sembilan 1043 1043 2086
Sumber : Data Statistik Kec. Asam jujuhan

KEADAAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

1. Adat Istiadat
Penduduk yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Limau
sebagian besar adalah besar penganut agama Islam. Sedangkan bahasa pengantar dalam
pergaulan sehari-hari adalah bahasa Minang.

2. Mata Pencaharian
Untuk memenuhi kebutuhan penduduk sehari-hari, sebagian besar mata
pencaharian penduduk adalah bertani sawit dan karet.
3. Sarana Pendidikan
Mayoritas penduduk wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Limau

berpendidikan SLTP ke bawah dan saat ini karena perkembangan ilmu sudah banyak

masyarakat sungai limau yg mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Adapun

distribusi jumlah sarana pendidikan dan menurut tingkatannya dapat dilihat pada tabel 2.2

di bawah ini.

Tabel 2. Distribusi Jumlah Sarana Pendidikan menurut Tingkatannya

No Nagari PAUD TK SD SMP SMA


1 Sungai Limau 2 2 1 1 1
2 Alahan Nan Tigo 1 2 2 - -
3 Lubuk Besar 1 3 3 - -
4 Sinamar 1 2 2 - -
5 Tanjung Alam 0 1 1 - -
5 10 9 1 1

SARANA PELAYANAN KESEHATAN

1. Fasilitas Kesehatan

UPT Puskesmas Limau merupakan Puskesmas Rawatan, dimana dalam

melaksanakan programnya baik program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun

Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP).

Tabel 3. Distribusi Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Limau
Tahun 2019

NO JENIS PELAYANAN JUMLAH KETERANGAN


1 Poskesri 6 -
2 Posyandu 14 -
4 Ambulance 2 1 Rusak Parah

2. Sumber Daya Manusia


Untuk upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan, maka
tenaga kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Limau harus memadai jumlahnya.
Tabel 3. Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Sungai Limau Tahun 2019

Status Kepegawaian
No. Jenis Tenaga
PNS NS Kontrak/ Sukarela
1 Dokter Umum 1 Magang
2 Dokter Gigi 1
3 D
Perawat 3 6 2 2
4 Bidan 4 2 10 5
5 Kesehatan Masyarakat 1 1
6 Kesehatan Lingkungan 1 1
7 Gizi 1 2
8 Apoteker 1
9 Analis Kesehatan 1
10 Asisten Kesehatan 1
11 Tenaga Non Kesehatan 6

Perilaku masyarakat di wilayah kerja puskesmas yang perlu diubah:


1. Keluarga belum menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan SEhat (PHBS) di dalam rumah
tangga.
2. Guru dan siswa belum menerapkan PHBS di sekolah
3. Perilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan) masih tinggi
4. Kebiasaan merokok di tempat-tempat umum dan di dalam ruangan
5. Kebiasaan membuang sampah ke sungai
6. Kurang nya konsumsi sayur dan buah dilihat dari banyaknya prevalensi PTM
7. Masih ada nagari yang ibu hamil bersalin ke dukun bayi tanpa pendampingan tenaga
kesehatan
8. Keterlambatan pengambilan keputusan saat melakukan rujukan pasien karena menunggu
hasil musyawarah keluarga yang cukup memakan waktu
9. Kurangnya kesadaran pasangan usia subur tentang pentingnya program KB
10. Masih tingginya pernikahan dan kehamilan diusia dini
11. Tingginya penggunaan NAPZA dikalangan remaja

10 Penyakit terbanyak berdasarkan laporan program TW III Tahun 2020 :


1. ISPA : 321 Kasus
2. Gastritis : 184 Kasus
3. Hipertensi : 157 Kasus
4. Diare : 146 Kasus
5. DM : 108 Kasus
6. Kecelakaan : 96 Kasus
7. Febris : 91 Kasus
8. Myalgia : 74 Kasus
9. Dyspepsia : 65 Kasus
10. Gout : 35 Kasus
10 Penyebab kematian tertinggi berdasarkan laporan program TW III 2020 :
1. Gastritis Akut : 3 Kasus
2. DM : 3 Kasus
3. Hipertensi : 1 Kasus
4. Febris : 1 Kasus
5. PSMBA : 1 Kasus
6. Gagal Ginjal : 1 Kasus
7. GEA : 1 Kasus
8. Asfiksia : 1 Kasus
9. Drowning : 1 Kasus
10. Anemia : 1 Kasus

Pelaksanaan PIS-PK:

No. Kegiatan Keterangan


1 Sosialisasi PIS-PK dari dinas Sudah Dilaksanakan
kesehatan
2 Pendataan Keluarga Sehat Capaian (80,43%), ada 1 desa di wilayah kerja
Puskesmas Sungai Limau belum dilakukan pendataan
3 Intervensi hasil pendataan Belum dilaksanakan
4 Entry data hasil pendataan Capaian data hasil pendataan yang telah di entry 20,2
%, selebihnya masih dalam proses pengentrian. IKS
PKM 0,08 % yang Tidak Sehat
5 Sosialisasi IKS Sudah Dilaksanakan
6 Pemanfaatan IKS Sudah Dilaksanakan

II. TUGAS INDIVIDU


URAIAN TUGAS
YANG
PERIODE DITETAPKAN DESKRIPSI TUGAS
KEPALA
PUSKESMAS
Tahun 1. Bidan Pelaksana 1. Pelayanan KIA meliputi: pemeriksaan ibu hamil
penugasan
I di Poli KIA (3 normal, pemberian imunisasi TT pada Ibu hamil
bulan) selanjutnya dan imunisasi dasar pada bayi, pemeriksaan catin
ditugaskan di 2. Pelayanan KB meliputi : Suntik KB dan pelayanan
UGD dan Ruang pada kegiatan-kegiatan KB serentak (Pelayanan
Persalinan KB Gratis)
3. Pelayanan ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru
lahir di ruangan bersalin, dengan melibatkan
klien/keluarga meliputi; persalinan normal,
amniotomi, episiotomi dan penjahitan perineum
tingkat I dan II, pemberian suntikan uterotonika,
manajemen atonia uteri (termasuk KBE/KBI),
perawatan tali pusat, resusitasi pada BBL dengan
asfiksia ringan
4. Pelayanan diruang tindakan UGD untuk pasien
non-kebidanan meliputi : vital sign, pemasangan
infus, pelayanan KDM, hecting luka, GV,
pemberian suntikan dibawah pengawasan dokter,
perawatan pasien di ruang rawat inap, pembuatan
laporan tindakan dan rawatan, merujuk pasien ke
fasilitas kesehatan lanjutan
5. Di posyandu pemeriksaan ibu hamil normal,
pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dan
imunisasi dasar pada bayi.
2. Penanggung 1. Menyusun rencana kegiatan Program ISPA
Jawab Program 2. Pelaksanaan
ISPA 3. Pelaporan penggunaan obat rasional untuk pasien
dengan diagnosa ISPA non-pneumonia dan ILI
3. Pelimpahan Penanggung Jawab Aset & Bendahara Barang :
Tugas sementara 1. Monitoring inventaris ruangan
meliputi : 2. Pertemuan rekonsiliasi bersama bendahara
Penanggung
Pengelola ASPAK (Aplikasi Sarana, Prasarana dan
Jawab Aset,
Alat Kesehatan) :
Bendahara
1. Mendata seluruh sarana, prasarana dan alat
Barang, Pengelola
kesehatan yang ada di puskesmas, meliputi : merk,
ASPAK,
jumlah, kode barang, tahun pengadaan, kondisi
Penanggung
barang
Jawab Program
2. Mengupdate seluruh data ke aplikasi ASPAK
PTM dan
hingga didapat data riil 100% sesuai keadaan
Posyandu Lansia
sarana, prasarana dan alat kesehatan
3. Mengikuti monitoring dan evaluasi ASPAK di
Dinas Kesehatan

Posbindu PTM & Posyandu Lansia :


1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan
posbindu PTM dan posyandu lansia berdasarkan
data program puskesmas dan pedoman kerja
2. Melaksanakan kegiatan kesehatan PTM & lansia
meliputi pendataan sasaran, penjaringan kesehatan,
pelayanan kesehatan, penyuluhan kesehatan PTM
& lansia, senam lansia dan koordinasi lintas
program sesuai pedoman kerja program posbindu
dan lansia
3. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan kesehatan
PTM & lansia secara keseluruhan setiap mini loka
karya
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang
tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung
jawanban kepada atasan
Tahun 1. Penanggung 1. Membuat LPLPO berdasarkan permintaan tiap
penugasan
II Jawab Gudang program terkait, melaporkan ke dinas kesehatan
Farmasi PKM dan dan menerima distribusi dari Instalasi Gudang
Pengelola Obat Farmasi Kabupaten (IGFK) dalam hal ini Dinas
Kesehatan Kab. Dharmasraya
2. Mendistribusikan obat dari gudang farmasi
puskesmas ke unit (Apotik, UGD, Bidan Desa dan
Program)
3. Membuat pencatatan barang masuk dan barang
keluar gudang farmasi puskesmas pada form
pelaporan bulanan maupun update kartu stok
4. Melaksanakan kegiatan program obat dan
membuat laporan program obat meliputi :
 LiMPO
 Laporan Fornas
 Laporan Narkotika
 Laporan Psikotropika
 Laporan Efedrin
 Laporan Penggunaan Obat Rasional
 Laporan Pelayanan Farmasi
 Laporan Ketersediaan Obat Esensial dan
Emergensi
 Laporan Vaksin
5. Monitoring Obat Esensial dan Emergensi di Unit
(Apotik, UGD)
6. Mengikuti pertemuan-pertemuan terkait
pengelolaan obat, rakon dan bimtek sesuai
undangan dari Dinas Kesehatan Kab. Dharmasraya
7. Mengkoordinasi kegiatan sosialisasi POR
(Penggunaan Obat Rasional) dengan fasilitator dari
Dinas Kesehatan Kab. Dharmasraya
III. TARGET DAN CAPAIAN KINERJA NSI
(Capaian kinerja terkait profesi dan jabatan/tanggungjawab selama di puskesmas
penugasan)

NO. INDIKATOR KINERJA TARGET % PENCAPAIAN KINERJA


TW III TAHUN 2020
1. Cakupan K1 100% 53,56%
2. Cakupan K4 100% 44,35%
3. Cakupan Bumil Resti 100% 53,06%
4. Cakupan Persalinan Nakes 100% 49,12%
5. Cakupan KF 100% 50,88%
6. Cakupan KN 100% 51,83%
7. Cakupan Kunjungan Bayi 100% 50,92%
8. Cakupan Kunjungan Anak Balita 100% 24,09%
Cakupan Kunjungan Anak Pra
9. 100% 33,4%
Sekolah
10. Cakupan SIDDTK 100% 28,17%
11. Cakupan Kunjungan MTBS 100% 72,76%
12. Cakupan Maternal Komplikasi 100% 69,39%
13. Cakupan Neonatus Komplikasi 100% 37,21%

IV. BEFORE & AFTER PENEMPATAN NSI (menurut jenis nakes)

No. Sebelum Penempatan NSI Setelah Penempatan NSI


1. PUSKESMAS
Puskesmas belum terakreditasi Puskesmas terakreditasi dengan status
Madya
2. UKP
 Kurangnya tenaga medis dan  Ada penambahan tenaga meskipun
paramedik belum mencukupi
 Kartu stok obat di gudang farmasi  Sudah ada kartu stok (lengkap) dan diisi
puskesmas tidak lengkap dan tidak secara rutin
diisi secara rutin  Tenaga NS profesi bidan melaksanakan
 Tidak ada tenaga farmasi tugas tenaga farmasi mengisi
puskesmas kekosongan pengelola obat
3. UKM
 Posyandu belum dilaksanakan  Posyandu terlaksana secara Tim
secara Tim
 Posbindu PTM dan Posyandu  Posbindu PTM dan Posyandu Lansia
Lansia belum terlaksana secara rutin terlaksana secara rutin
 Belum ada senam lansia  Ada senam lansia yang dilaksanakan di
Posyandu Lansia
 Belum ada sosialisasi POR  Sosialisasi POR terlaksana
(Penggunaan Obat Rasional)

V. HAMBATAN DAN SOLUSI

NO. MASALAH AKAR ALTERNATIF SOLUSI


MASALAH
1. Praktik dukun Kemitraan bidan  Bidan hendaknya membina hubungan
bayi dan dukun bayi baik dengan dukun bayi dan masyarakat
belum berjalan  Meningkatkan kepercayaan masyarakat
maksimal akan pentingnya bersalin di nakes
 Meningkatkan peran serta masyarakat,
tokoh masyarakat dan pemangku
kebijakan dalam mengawal kemitraan
ini
2 Tingginya angka Kesadaran remaja  Meningkatkan edukasi dan konseling
pernikahan dan dan orangtuanya pada masyarakat tentang kespro
kehamilan diusia tentang kesehatan  Mengajak kelompok usia dini untuk
dini reproduksi masih aktif dalam kegiatan-kegiatan positif di
rendah, kurangnya sekolah (Ex. SBH, PKPR, Konselor
edukasi kespro Sebaya, Sanggar Seni)
remaja dari nakes,  Membentuk posyandu remaja terutama
bagi remaja yang putus sekolah
3 Tingginya angka Kurangnya  Tingkatkan kepedulian orangtua dan
penggunaan edukasi dari nakes, masyarakat agar remaja terhindar dari
NAPZA kurangnya perilaku yang tidak menguntungkan
dikalangan pengawasan  Tingkatkan peran nakes dalam
remaja orangtua dan pemberian edukasi tentang bahaya
kepedulian penyalahgunaan NAPZA
masyarakat  Tingkatkan peran Babinsa dan
Bhabinkamtibmas dalam mengawal
perilaku penyalahgunaan NAPZA serta
pemberian sanksi tegas sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
4 Tingginya Kurangnya  Tingkatkan kesadaran masyarakat
perilaku kesadaran melalui penyuluhan dan pesan-pesan
merokok di masyarakat, kesehatan oleh nakes melalui media-
dalam ruangan kurangnya media sosial
dan di tempat- pembinaan remaja  Terapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
tempat umum oleh nakes dan sesuai peraturan perundang-undangan
sektor terkait,  Pemerintah daerah hendaknya membuat
belum diterapkan peraturan daerah berwawasan kesehatan
Kawasan Tanpa  Tingkatkan sosialisasi IKS (Indikator
Rokok (KTR) Keluarga Sehat)
5 Rendahnya Kurangnya  Tingkatkan sosialisasi GERMAS
Perilaku Hidup kesadaran terutama terkait PHBS
Bersih dan Sehat masyarakat dan  Tingkatkan penerapan protokol
(PHBS) di pemangku kesehatan terutama di era pandemi
tingkat rumah kebijakan akan covid-19 ini
tangga maupun pentingnya ber-
instansi-instansi PHBS
pemerintah
6 Kebiasaan Rendahnya  Penyediaan kontainer sampah dan
membuang kesadaran pengelolaannya baik oleh pemerintah
sampah ke masyarakat daerah maupun melalui swadaya
sungai tentang sanitasi air masyarakat
dan pemeliharaan  Tingkatkan Usaha Kesehatan Bersumber
lingkungan, tidak Daya Masyarakat (UKBM)
tersedianya  Pemangku kebijakan hendaknya
container sampah membuat himbauan dan peraturan
daerah tentang larangan membuang
sampah sembarangan terutama ke sungai
 Terapkan sanksi hukum bagi pelanggar
sesuai dengan peraturan yang ada
7 Perilaku BABS Rendahnya  Galakkan Desa ODF (Open Defecation
yang masih kesadaran masy, Free) oleh nakes dan sektor terkait
tinggi tingkat ekonomi  Ajak masyarakat untuk berswadaya. Ex.
rendah, Arian jamban
pemukiman padat  Fasilitasi dengan cetakan jamban
penduduk  Pemerataan penduduk agar tidak
(penduduk terkonsentrasi disuatu tempat yang dapat
terkonsentrasi menghambat pembuatan saptic tank
dibeberapa titik)
8 Keterlambatan Paradigma  Berdayakan tokoh masyarakat, ninik
pengambilan musyawarah yang mamak dan stakeholder untuk menjadi
keputusan saat masih kurang role model kesehatan di tengah
merujuk pasien tepat, penentu masyarakat
keputusan  Tingkatkan pengetahuan masyarakat
bukanlah pasien tentang orientasi pengambilan keputusan
dan suaminya klinik adalah berada ditangan pasien itu
sendiri sendiri (Pasien dengan kesadaran :
Composmentis)
VI. KEGIATAN DALAM BIDANG PROFESI
Butir-butir program/kegiatan yang berhasil dilakukan bersama-sama dengan tenaga
puskesmas setempat maupun tenaga kesehatan NSI lainnya terutama yang bersifat
inovatif.

NO
PROGRAM/KEGIATAN DOKUMENTASI
.
1. GERMAS Zone (Kampanye
GERMAS) Tahun 2019

Kegiatan:
Sosialisasi GERMAS, aktivitas
fisik dan makan buah bersama

2. Posyandu Rutin

Kegiatan:
Pemeriksaan Ibu Hamil (ANC
10 T) dan Imunisasi Dasar
Lengkap
3. Program Triple Eliminasi

Kegiatan:
Screening triple eliminasi pada
ibu hamil meliputi rapid test
Hepatitis B, HIV dan sifilis,
konseling.

4. Posyandu Lansia

Kegiatan:
Pemeriksaan kesehatan lansia,
senam lansia, minum
susu/makan buah bersama dan
konsultasi gizi

5. Posbindu PTM

Kegiatan :
Penyuluhan penyakit tidak
menular, pemeriksaan kesehatan
kelompok umur 15-59 Tahun,
konsultasi gizi
6. Dinas Rutin di Ruang Bersalin
dan UGD

Kegiatan:
Anamnesa pasien, pemberian
tindakan di bawah pengawasan
dokter, pencatatan dan
pelaporan, merujuk pasien ke
fasilitas kesehatan tingkat lanjut.

7. Sosialisasi Penggunaan Obat


Rasional (POR)

Kegiatan :
Mengkoordinasi kegiatan
sosialisasi POR dengan
fasilitator Kabid yan-SDK Dinas
Kesehatan Kab. Dharmasraya
Tahun 2019

8. Pendataan PIS-PK Tahun 2019

Kegiatan :
Pendataan PIS-PK di Nagari
Alahanan Tigo Jorong Lubuk
Baru dan Nagari Sinamar
9. Pelatihan SBH dan Partisipasi
Lomba Perticap Tahun 2019

Kegiatan :
Pelatihan kader Saka Bakti
Husada, partisipasi dalam
perlombaan Perticab Kab.
Dharmasraya
Juara Favorite

10. Mengelola Gudang Farmasi


Puskesmas Sungai Limau di
tahun kedua Penugasan

Kegiatan:
Permintaan (LPLPO), menerima
distribusi dari Intalasi Gudang
Farmasi Kabupaten (IGFK),
mendistribusikan ke unit-unit
(Apotik, UGD, Bidan Desa),
membuat pencatatan dan
pelaporan.
11. BIMTEK Pengelolaan Farmasi
Puskesmas

Kegiatan:
Bimbingan Teknis Kefarmasian,
perbaikan
12. Gerakan Serentak Pelayanan KB
Gratis dalam rangka HUT IBI
Tahun 2020

Kegiatan:
Pelayanan KB Gratis meliputi :
Pil, kondom, suntik, implant,
IUD dengan tetap menjalankan
protocol kesehatan selama
pelayanan diberikan

13. Pemberian Obat Cacing

Kegiatan:
Pemberian obat cacing pada
bulan februari dan agustus tahun
2019 s/d 2020 pada sasaran anak
usia 12-59 bulan

VII. KESAN DALAM BERTUGAS

Uraian pengalaman berharga selama bertugas yang meninggalkan kesan mendalam bagi

peserta.

1. Sambutan masyarakat yang begitu hangat dengan kehadiran Tenaga Nusantara Sehat

di Puskesmas Sungai Limau dan wilayah kerjanya memberikan kesan yang sangat

mendalam, keindahan alam terutama beberapa titik air terjun di wilayah kerja

puskesmas memang sangatlah perlu disyukuri.

2. Pernah dipercaya membantu proses persiapan akreditasi puskesmas yang penilaiannya

dilaksanakan pada bulan kedua penempatan kami di Puskesmas Sungai Limau, saya

dipercaya membantu BAB IX sebagai anggota Tim Mutu, dengan hasil Terakreditasi

Madya.
3. Dipercaya sebagai bidan pelaksana di poli KIA selam 3 bulan lalu menjadi bidan

pelaksana di ruang bersalin dan UGD pada tahun pertama penugasan dan sebagai

penanggung jawab gudang farmasi puskesmas pada tahun kedua penugasan.

4. Dipercaya menggantikan petugas yang cuti melahirkan untuk mengelola aset, barang,

ASPAK, Posbindu PTM, Posyandu Lansia, pengkleman Jasa Medis UGD selama 3

bulan.

5. Dipercaya membantu puskesmas mengelola Channel Youtube puskesmas dan

membuat video-video edukasi baik untuk lomba maupun untuk penginformasian

pelayanan kepada masyarakat di wilayah kerja puskesmas sungai limau.

Link :

https://youtu.be/leGZzUtFxWI (Judul : Kenali Alur Pelayanan Puskesmas Anda)

https://youtu.be/lACroIwVA9c (Judul : Senam Peregangan di Tempat Kerja)

https://youtu.be/hrXBWd2t6tw (Judul : Protokol Isolasi Mandiri Covid-19)

6. Dipercaya menjadi instruktur senam sehat di puskesmas dan senam lansia di wilayah

kerja Puskesmas Sungai Limau.

VIII. HARAPAN PERBAIKAN

Harapan dan masukan terhadap pelaksanaan program penugasan Nusantara Sehat

Individu di semua level meliputi pemangku kebijakan :

a. Tingkat Masyarakat

Harapan :

Harapan saya, tingkat partisipasi yang baik dari masyarakat, tokoh-tokoh

masyarakat dan pemangku kebijakan (stakeholder) dalam kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan oleh puskesmas bersama tenaga Nusantara Sehat dapat dipertahankan

dan terus ditingkatkan.

Masukan :

Pemangku kebijakan hendaknya dapat membuat kebijakan-kebijakan berwawasan

kesehatan terhadap perilaku BABS masyarakat dan buang sampah sembarangan

yang masih ada dibeberapa tempat, AMDAL dari perusahaan-perusahaan yang

membuang limbahnya di wilayah kerja kita hendaknya dapat ditingkatkan

monitoring dan evaluasinya oleh sektor terkait.


Terkait kemitraan bidan dan dukun bayi semoga dapat dikawal dengan baik oleh

petugas, stakeholder dan seluruh elemen masyarakat dalam upaya mencegah

komplikasi maternal dan neonatal yang dapat berujung pada AKI dan AKB.

b. Tingkat Puskesmas

Harapan :

Harapan saya terhadap Puskesmas Sungai Limau, dengan keberadaan Tenaga

Nusantara Sehat hendaknya menjadi semangat baru dalam mencapai visi

puskesmas.

Masukan:

Hendaknya dalam memberikan tugas tambahan diluar tupoksi profesi, puskesmas

tidak mengesampingkan tugas utama dari keberadaan profesi NS itu sendiri. Agar

Tenaga Nusantara Sehat tersebut dapat berkontribusi aktif dibidang sesuai

profesinya meskipun dengan tambahan tugas yang lain dikarenakan kondisi

puskesmas yang kekurangan petugas.

c. Tingkat Kabupaten

Harapan :

Keberadaan Tenaga Nusantara Sehat di Kabupaten Dharmasraya terbilang cukup

banyak dan ini sesuai dengan kebutuhan tenaga dari Puskesmas di wilayah kerja

Dinas Kesehatan Kabupaten, mengingat masih ada beberapa puskesmas yang

jumlah tenaga nya masih kurang. Untuk itu memang penempatan Tenaga

Nusantara Sehat cukup membantu memenuhi kebutuhan tenaga yang masih kurang

tersebut.

Masukan :

Hendaknya Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya dapat memperbanyak lagi

tambahan tenaga-tenaga kesehatan yang asalnya dari PNS, Kontrak Daerah,

maupun Kontrak Puskesmas dan ini juga butuh sinergi yang baik dari pemerintah

pusat dengan pemerintah daerah terutama untuk usulan CPNS di Kabupaten

Dharmasraya dan penambahan lokus penempatan bagi Tenaga Nusantara Sehat di

Kab. Dharmasraya. Selain itu, pelaksanaan komitmen daerah terkait keberadaan


Tenaga Nusantara Sehat hendaknya dapat lebih ditingkatkan, terutama komunikasi

antara Dinas Kesehatan dengan Tenaga Ns yang ditempatkan di kabupaten ini.

Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya

hendaknya dapat memberikan rekomendasi kepada putra putri daerah terlebih

dahulu dalam mendukung putra putri daerah untuk memilih lokus penempatan di

daerah asalnya masing-masing.

d. Tingkat Pusat (Kemenkes)

Harapan :

Saya berharap program Nusatara Sehat ini dapat terus dilaksanakan mengingat

banyak daerah-daerah yang masih membutuhkan bantuan tenaga terutama di

daerah DTPK, serta penambahan lokus penempatan terutama bagi tenaga bidan.

Jika memungkinkan secara regulasi dan keamanan petugas, mungkin bisa di

usulkan untuk penempatan tenaga bidan di desa-desa baik di pustu maupun

polindes/poskesri, karena melihat kondisi saat ini banyak bidan desa yang telah di

PNS kan di desa justru ditarik menjadi tenaga bidan di Puskesmas, sehingga

akhirnya desa kekosong tenaga bidan. Ini tentu akan berdampak pada pemerataan

pelayanan kesehatan terutama di daerah-daerah yang akses jalan menuju

puskesmas masih sulit.

Masukan :

Terkait penempatan, akan lebih baik jika pemerintah pusat dalam hal ini

Kementerian Kesehatan dapat menempatkan Tenaga Nusantara Sehat di suatu

daerah yang tenaga kesehatan tersebut berasal dari putra-putri daerah, dengan

pertimbangan etnografi tentunya ini akan mempermudah dalam beradaptasi, juga

dengan harapan dapat meningkatkan semangat putra putri daerah untuk mengabdi-

membangun kesehatan di daerahnya sendiri.

Demikian laporan akhir ini saya sampaikan dengan sebenar-benarnya sebagai

dokumen pertanggung-jawaban saya bertugas sebagai NSI periode VI Tahun 2018-2020

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai