LAPORAN KASUS
A. DATA SUBJECTIVE
1. Biodata
Nama Ibu : Ny. M Nama Suami : Tn. O
Umur : 28 Tahun Umur : 29 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : D-III Pendidikan : S-1
Pekerjaan : Pegawai Swasta Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Padang Alamat : Padang
No. Hp : 0812-7070-xxxx
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 22-03-2021
TP : 29-12-2021
4. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke :1
Usia saat kawin : 26 Tahun
Lama perkawinan : 2 Tahun
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Keadaan
Tahun Tempat Jenis Anak
No UK Penolong Nifas Anak
Partus Partus Partus JK/BB
Sekarang
1.
2.
7. Riwayat Imunisasi
TT : Menjelang menikah dapat TT 1 Kali, saat usia kehamilan 4-5 minggu dapat TT 1
Kali.
11. Riwayat KB
Belum Pernah ber-KB.
B. DATA OBJECTIVE
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital :
TD : 114/67 mmHg P : 18 x/i
N : 98 x/i S : 36,6°C
BB sebelum hamil : 61 Kg
BB sekarang : 73 Kg
TB : 165 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala dan Wajah : Normal, tidak terlihat ada kelainan
Konjungtiva : Tampak pucat
Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid (melalui
inspeksi)
Abdomen : Tidak terlihat ada luka bekas operasi, TFU 3 jari diatas
pusat, DJJ : 147 x/i
Ekstremitas : Tidak terlihat adanya oedema dan tidak terlihat varises
Reflek patella : (+) kanan dan kiri
3. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 11,4 gr %, Feritinin : 72,19 mcg/L
C. ASESSMENT
G2P1A0H1
Usia Kehamilan 24-25 Minggu
Janin Hidup Intrauterin, DJJ dalam batas normal
D. PLAN
Informasi, edukasi dan terapi :
1. Hidup sehat bagi ibu dan janin.
2. Tanda bahaya yang mungkin terjadi.
3. Makan makanan tinggi kandungan zat besi.
4. Kunjungan Ulang saat usia kehamilan 32 minggu atau jika ada keluhan.
5. Tablet Fe untuk mengontrol feritinin ibu, asam folat dan vitamin C.
LEMBAR IMPLEMENTASI
Pengkajian dan pengumpulan data dasar merupakan tahap awal dari asuhan kebidanan,
dilaksanakan dengan cara pengkajian data subjektif, data objektif dan data penunjang lainnya.
Pengkajian data subjektif pada Ny. M usia 28 thn yaitu Ibu mengatakan ini kehamilan
keduanya dan pernah keguguran satu kali pada kehamilan sebelumnya. Ibu mengatakan
HPHT 22 Maret 2021. Ibu mengatakan ia datang ke RS untuk pemeriksaan kehamilan, ibu
mengeluhkan bahwa ibu merasa lemah dan lesu. Ibu mengatakan rutin melakukan
pemeriksaan ke poliklinik kebidanan RS Unand yaitu kepada petugas kesehatan baik bidan
maupun dokter. Berdasarkan tinjauan teori keluhan yang dialami oleh Ny. M sesuai dengan
gambaran klinis dari anemia defisiensi besi antara lain adalah ibu merasa lemah, letih, lesu
dan lunglai. Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin (Hb) <11 gr/dL pada
trimester pertama dan <10,5 gr/dL pada trimester kedua dan ketiga, dan <10 gr/dL postpartum
Anemia fisiologis atau anemia pengenceran pada kehamilan diamati pada wanita
hamil yang sehat sebagai akibat dari ekspansi volume plasma yang relatif lebih besar yaitu
sebesar 30-40% dibandingkan dengan peningkatan massa Hb dan volume eritrosit sebesar 20-
25%. Hal ini menyebabkan sedikit penurunan kadar Hb, menciptakan keadaan viskositas
rendah, yang meningkatkan transportasi oksigen ke plasenta dan janin (Avantika Gupta,
2018).
transfusi feritinin 2 kali. Pada pengkajian data objektif saat ini didapatkan dari hasil
pemeriksaan fisik pada Ny. M antara lain : keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD
BHSI Skrining anemia pada ibu hamil yaitu (Tran Khai dan McCormack Suzanne, 2019) :
1. Anemia harus didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin (Hb) <11 gr/dL pada
trimester pertama dan <10,5 gr/dL pada trimester kedua dan ketiga, dan <10 gr/dL
postpartum.
2. Konsentrasi hemoglobin harus diukur secara rutin sebelum usia kehamilan 28 minggu.
3. Jika anemia tanpa penyebab lain yang jelas terdeteksi, uji diagnostik besi oral harus
diberikan tanpa penundaan, dengan hitung darah lengkap berulang dalam 2-3 minggu.
4. Strategi diagnostik yang optimal untuk anemia pada kehamilan tidak diketahui tetapi
skrining rutin yang tidak dipilih dengan feritin serum di luar konteks penelitian saat ini
tidak direkomendasikan.
5. Serum feritin harus diukur pada wanita dengan hemoglobinopati yang diketahui untuk
6. Wanita non-anemia yang berisiko kekurangan zat besi harus diidentifikasi dan diberi zat
besi profilaksis secara empiris atau memeriksakan feritin serum terlebih dahulu.
7. Tingkat feritin serum <30 g/l pada kehamilan merupakan indikasi defisiensi zat besi.
Tingkat yang lebih tinggi dari ini tidak mengesampingkan kekurangan zat besi.
Berdasarkan rekomendasi BHSI di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi Ny. M saat
ini sedang berada pada batas normal (stabil). Namun tetap diperlukan pemeriksaan kehamilan
secara rutin dan pola hidup sehat dengan memperbanyak makan makanan yang kaya akan zat
besi serta suplementasi tablet Fe untuk mempertahankan kondisi normal ibu sampai saat
Anemia pada kehamilan disebabkan oleh banyak faktor yang saling berkaitan satu
sama lain. Anemia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, seperti defisiensi mikronutrien
(zat besi, folat, dan vitamin B12), kelainan genetik, atau kondisi lain yang dapat menyebabkan
kehilangan zat besi atau penurunan penyerapan zat besi, penyakit ginjal kronis, neoplasma,
dan penyakit autoimun. Kekurangan zat besi merupakan faktor utama penyebab anemia di
negara berkembang. Sekitar 50% kasus anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi (Nunes,
2020). Penyebab anemia pada kehamilan adalah sebagai berikut (Kemenkes, 2020):
1. Pola makan yang kurang beragam dan bergizi seimbang. Pada masa kehamilan ibu
dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, karbohidrat dan zat gizi
mikro (vitamin dan mineral) yang lengkap. Ibu hamil juga sangat dianjurkan
mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti hati, ikan, telur daging, tahu ,
tempe, sayuran bewarna hijau dan buah berwarna. Pola makan yang tidak baik pada ibu
hamil akan menyebabkan ibu mengalami kekurangan nutrisi terutama zat besi yang bisa
2019). Sebanyak 90% anemia dalam kehamilan disebabkan oleh asupan zat besi yang
2. Mengalami infeksi yang menyebabkan ibu kehilangan zat besi yaitu Infeksi paracitic
3. Kehamilan yang berulang dalam waktu singkat (jarak kehamilan kurang dari 2 tahun).
Jarak kehamilan yang dekat menyebabkan tubuh ibu mengalami anemia dikarenakan
tubuh ibu tidak punya waktu yang cukup untuk memulihkan kondisi setelah kehamilan
sebelumnya.
4. Ibu hamil mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) dengan Lingkar Lengan Atas
Berdasarkan pengkajian data subjektif dan data objektif dapat ditegakkan diagnosa
Ny. M G2P0A1H0 usia kehamilan 24-25 minggu janin hidup tunggal intrauterin dengan
anemia defisiensi besi. Hal ini sesuai dengan kajian teori bahwa dalam menegakkan diagnosis
anemia defisiensi besi diperlukan anamnesa dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang lainnya.
cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi
komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas,
berat badan bayi lahir rendah (BBLR), dan angka kematian perinatal meningkat. Disamping
itu, perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemia
dan lebih sering berakibat fatal karena wanita yang anemia tidak dapat mentolerir kehilangan
darah (Rahmawati, 2020). Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang
sangat ringan hingga terjadinya masalah terhadap kelangsungan kehamilan seperti abortus,
partus imatur/prematur, gangguan proses persalinan (perdarahan), gangguan masa nifas (daya
tahan terhadap infeksi dan stres kurang produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin
(abortus, dismaturitas, mikrosomi, cacat bawaan, BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain)
Dalam perencanaan asuhan Ny. M konseling, informasi dan edukasi yang diberikan
antara lain:
1. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup terutama makanan yang kaya zat
besi seperti : sayur-sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, hati ayam, buah bit,
dsb. Kurangi konsumsi cafein agar tidak menghambat penyerapan zat besi, dan
2. Istirahat yang cukup dan minta bantuan suami/keluarga untuk melakukan pekerjaan
mg/hari.
5. Menyepakati kunjungan ulang 01 November 2021 pada usia kehamilan 32 minggu atau
Dalam penatalaksanaan Ny. M juga perlu berkolaborasi dengan dokter obgyn yaitu
menyarankan ibu untuk ANC rutin sesuai waktu yang direkomendasikan, USG untuk menilai
kesejahteraan janin serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan Hb dan serum feritinin
untuk menilai perkembangan kondisi anemia ibu. Hal ini sesuai dengan teori berdasarkan
rekomendasi BHSI 2019, penanganan anemia pada ibu hamil diantaranya (Tran, Khai dan
1. Setelah Hb dalam kisaran normal, konsumsi tablet tambah darah harus dilanjutkan selama
simpanan besi.
2. Penambahan zat besi secara IV harus dipertimbangkan dari trimester kedua dan
seterusnya untuk wanita dengan anemia defisiensi besi yang dikonfirmasi tidak toleran,
A. Kesimpulan
Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin (Hb) <11 gr/dL pada trimester
pertama dan <10,5 gr/dL pada trimester kedua dan ketiga, dan <10 gr/dL postpartum (Tran
Khai dan McCormack Suzanne, 2019). Anemia yang sering terjadi adalah anemia defisisensi
zat besi yaitu menyerang lebih dari 600 juta manusia. (SUPAS, 2015).
Pengkajian data subjektif pada Ny. M usia 28 tahun yaitu Ibu mengatakan ini
kehamilan keduanya dan pernah keguguran satu kali pada kehamilan sebelumnya. Ibu
memiliki riwayat transfusi feritinin 2 kali. Pada pengkajian data objektif didapatkan hasil
antara lain : keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD : 114/67 mmHg, P : 18 x/i,
Berdasarkan pengkajian data subjektif dan data objektif dapat ditegakkan diagnosa
Ny. M G2P0A1H0 usia kehamilan 24-25 minggu janin hidup tunggal intrauterin dengan
anemia defisiensi besi. Perencanaan pada kasus Ny. M telah dilakukan. Pemberian
asuhan/implementasi dilakukan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. pada tahap
evaluasi didapatkan bahwa Ny. M paham dengan informasi yang diberikan dan berjanji akan
B. Saran
Berdasarkan kasus di atas, diharapkan kepada tenaga kesehatan terutama bidan untuk
melakukan upaya promotif dan preventif dengan melakukan peningkatan pelayanan ANC
yang berkualitas, pemeriksaan laboratorium, edukasi gizi dan meningkatkan keterampilan dan