PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembelajaran klinik merupakan fokus pembelajaran
dan pengajaran yang melibatkan klien secara langsung
serta merupakan jantung pembelajaran pada pendidikan
klinik keperawatan. Pada pendidikan profesi ini peserta
didik dimungkinkan untuk memperoleh kesempatan praktik
klinik sebanyak-banyaknya dan mengenal area klinik di
awal pembelajaran.
Latar belakang diadakannya pendidikan klinik ini
adalah 1) mahasiswa tidak mempunyai gambaran klinik, 2)
mahasiswa
sulit
mengintegrasikan
ilmu
yang
sudah
masih
kurang,
6)
pembimbing
klinik
belum
sebelumnya
didapat
dari
akademik
kemudian
(2007)
peserta
didik
termotivasi
oleh
peserta
didik
untuk
belajar
pemeriksaan
fisik,
Rumusan Masalah
Bagaimana strategi belajar mengejar dalam lingkungan
klinik preceptorship?
1.3
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui
strategi
belajar
mengejar
dalam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Pembelajaran
klinik
merupakan
pembelajaran
mengaplikasikan
teori
yang
diperoleh
dari
didik
juga
diharapkan
mampu
mengasah
tujuan
pendidikan
dan
kemampuannya
dalam
dalam
pembelajaran
klinik
menurut
klinik
kadang
kurang
kondusif
untuk
Masalah
utama
dalam
pembelajaran
klinik
diantaranya:
1. Belum jelasnya tujuan yang ingin dicapai
2. Lebih cenderung pada aspek pengetahuan berdasarkan
fakta daripada pengembangan sikap serta ketrampilan
memecahkan masalah
3. Peserta didik lebih banyak melakukan observasi pasif
daripada partisipasi aktif
4. Supervisi
yang
belum
adekuat
serta
kurangnya
kurikulum
pendidikan
keperawatan
termasuk
dalam
kesiapan
memberikan
bimbingan
peranan
sangat
tatanan
laboratorium
sampai
pada
tatanan
klinik/lapangan nyata.
Pengalaman
pendidikan
tinggi
menumbuhkan
keperawatan
dan
keperawatan
membina
dan
dengan
klinik
atau
keperawatan
professional.
pengembangan
adalah
belajar
cara
disertai
lapangan
diperlukan
kemampuan
Salah
pengendalian
untuk
sikap
satu
cara
mutu
keperawatan
mengembangkan
dengan
dan
pada
lahan
adanya
untuk
praktik
pembinaan
Tanggung
jawab
keperawatan
dalam
professional,
dengan
masyarakat
professional
melaksanakan
keperawatan
system
nilai
dan
tradisi
sebagai
keperawatan
pendidikan
adalah
professional.
merupakan
Lahan
komponen
besar bagi
Preceptor
Salah satu metode pembelajaran klinik yang efektif
dilakukan adalahpreceptorship. Menurut Mahen dan Clark
(1996) dalam Nursalam (2007), preceptor adalah seorang
perawat yang mengajar, memberikan bimbingan, dapat
menginspirasi rekannya, menjadi tokoh panutan (role
model),
serta
perkembangan
mendukung
pertumbuhan
jangka
dan
waktu
preceptorship
sendiri
makro
bertujuan
untuk
melibatkan
baru,
sehingga
diskusi
untuk
mikro
(bagi
individu)
mengurangi
(Kramer:1974
dampak
dalam
dari
Nursalam:
syok
2007),
realita
dan
untuk
Fokus
pada
efisiensi
dan
efektivitas
memberikan
bimbingan,
menjadi role
Nursalam
(2007)
menganjurkan
perawat
yang
bahwa
memiliki
memberikan
berperan
bimbingan
sebagai role
variabel
preceptee,
yang
diteliti
mulai
dari
kepuasan
preceptor
signifikan
lebih
mendukung
model
bagi
preceptor
dalam
mengembangkan
memang
sudah
banyak
perawat
yang
mempunyai
kualifikasi
sebagai
4)
keterbatasan
sarana
dan
prasarana
dalam
mengaplikasikan
negara
lain
maka
untuk
berkualitas
mendapatkan
dalam
melakukan
di
rumah
sakit
yang
dijadikan
rumah
sakit
sebanding
dengan
jumlah
perawat
klinis
yang
umum
jika
disimpulkan
syarat
untuk
komunikasi
keputusan,
yang
4)
baik,
3)
mendukung
kemampuan
perkembangan
beradaptasi
dengan
kebutuhan
pembelajaran
pelatihan
saja
akan
perkembangan.
tetapi
Dengan
harus
pelatihan
terus
8mengalami
preceptorship
ini
nantinya
diharapkan preceptorakan
perkembangan
ilmu
terus
keperawatan
mengikuti
dan
bisa
tetap
bisa
berjalan
dalam
Faktor-faktor
Faktor penting dari pengembangan dan implementasi
modelpreceptorship ini adalah keterlibatan semua staf
yang berpengalaman di semua tingkatan, ketersediaan
literatur
dalam
pengembangan
praktik
keperawatan,
keperawatan
dengan
juga
merupakan
diadakannya
audit
faktor
bagi
penting.
kompetensi
dari preceptor.
Jika melihat kenyataan sekarang untuk metode
preceptorship ini memang sudah ada institusi pendidikan
yang mengaplikasikan, akan tetapi untuk prakteknya masih
banyak
sekali
kekurangannya
diantaranya
adalah:
1)
2)
tingginya
beban
kerja
perawat
yang
hambatan
dalam
sistem
pendidikan
klinik.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Secara
umum
jika
disimpulkan
syarat
untuk
komunikasi
keputusan,
yang
4)
10
baik,
mendukung
3)
kemampuan
perkembangan
beradaptasi
dengan
kebutuhan
pembelajaran
individu.
3.2
Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
banyak kekurangan, maka dari itu kami membutuhkan
berbagai masukan-masukan ataupun saran yang bersifat
konskruktif
untuk
memperbaiki
pembuatan
makalah
selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?isbn=9793027665
pustaka.unpad.ac.id/Korelasi-Metode-Pembelajaran-preceptorship
www.academia.edu/Pendidikan_dalam_Keperawatan
11
12
KATA PENGANTAR
atas
berkat
rahmat-Nya
sehingga
penulis
dapat
bahwa
masih
terdapat
banyak
kekurangan-
Penulis,
i
13
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .........................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1
2
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3
2.4
Pengertian ......................................................
Masalah Pembelajaran Klinik ..........................
Preceptor ........................................................
Faktor-faktor ..................................................
3
3
5
8
ii
14
10
10
MAKALAH
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DALAM
LINGKUNGAN
KLINIK PRECEPTORSHIP
Oleh :
NAMA : YUSIANA WULANDARI S
NIM
2014.C.05b.0075
16