TINJAUAN PUSTAKA
A. Program Profesi
1. Definisi
Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program
pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Lulusan pendidikan profesi
akan mendapatkan gelar profesi (Anonim, 2010).
Program pendidikan profesi adakalanya disebut juga sebagai proses
pembelajaran klinik. Istilah ini muncul terkait dengan pelaksanaan
pendidikan profesi yang sepenuhnya dilaksanakan di lahan praktik seperti
rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin, panti wherda, dan keluarga serta
masyarakat atau komunitas (Reilly, 2002).
Berdasarkan Penjelasan Pasal 15 UU No.20/2003 menyebutkan
bahwa Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program
sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
persyaratan keahlian khusus.
2. Tahap Pendidikan Profesi
Pendidikan perawat terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap pendidikan
Reilly (2002 dalam Satria, 2010) yang membagi pendidikan keperawatan
menjadi dua disiplin yaitu disiplin akademik dan disiplin profesional. Masih
menurut Reilly (2002 dalam Satria, 2010), disiplin akademik lebih
menekankan pada pengetahuan dan pada teori yang bersifat deskriptif,
sedangkan disiplin professional diarahkan pada tujuan praktis, sehingga
menghasilkan teori preskriptif dan deskriptif. Disiplin profesi hanya akan
didapat di lingkungan klinis atau lahan praktik karena lingkungan klinis
merupakan lingkungan multiguna yang dinamik sebagai tempat pencapaian
berbagai kompetensi praktik klinis di dalam kurikulum profesional.
Lingkungan klinis memfasilitasi peserta didik untuk belajar menerapkan teori
tindakan ke dalam masalah klinis yang nyata. Tujuan dari praktik klinis dapat
6
7
B. Pembimbing Klinik
1. Definisi
Pembimbing klinik merupakan tenaga perawat yang ditunjuk atau
diangkat oleh instansi yang digunakan sebagai lahan praktek. Membimbing
adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis
dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian diri
dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan
diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian
diri dengan lingkungan (Asyahadi, 2004).
2. Sasaran bimbingan
Proses bimbingan diharapkan mempunyai sasaran yang maksimal
dalam membantu individu. Sasaran tersebut :
a. Pengungkapan, pengenalan dan penerimaan diri
Melalui proses bimbingan diharapkan dapat membantu
mahasiswa untuk mengenali dirinya baik dari segi kemampuan maupun
keterbatasan.
b. Pengenalan terhadap lingkungan
Lingkungan dari proses bimbingan seharusnya merupakan
lingkungan dengan iklim yang kondusif sehingga akan memudahkan
11
c. Kemampuan membimbing
Kemampuan dalam membimbing termasuk diantaranya
kemampuan kebutuhan proses bimbingan bagi peserta didik,
merencanakan bahan pembimbingan (plan instruction) dalam tiap-tiap
bagian atau pokok bahasan dan tujuan yang harus dicapai, mensupervisi
peserta didik dan mengevaluasi proses bimbingan. Seorang pengajar
yang efektif juga memberikan informasi yang terstruktur, memberikan
penjelasan yang lengkap dan langsung kepada peserta didik, menjawab
pertanyaan secara jelas, mendemonstrasikan prosedur dan beberapa
proses perawatan lainnya dengan efektif. Pembimbing klinik juga harus
mampu mengkomunikasikan atau mentransfer pengetahuan ke peserta
didik.
d. Karakteristik pribadi
Karakteristik pribadi dapat mengasosiasikan antara dinamisasi
dari program studi dengan semangat untuk pengajaran di area klinik.
Pengamatan yang tajam atau kepandaian dalam memutuskan dan
semangat tersebut bisa didapat jika merasa nyaman bekerja dengan para
peserta didik dan memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan
mengajarnya dan ketrampilan kliniknya. Penelitian lain menyatakan
karakteristik lainnya yaitu bersahabat, dapat memahami, mendukung,
dan bersemangat tinggi . Kejujuran, kemampuan untuk mengakui
kesalahan dan keterbatasan serta kekurangan dalam pengetahuan.
a. Metode Observasi
Metode yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman yang
nyata dengan mengembangkan perilaku baru untuk pembelajaran masa
mendatang.
Metode ini meliputi :
1) Observasi lapangan
2) Field trip
3) Ronde keperawatan
4) Metode demonstrasi
b. Metode bedside teaching
Merupakan metode bimbingan yang dilakukan disamping tempat
tidur klien dengan mempelajari klien terhadap asuhan keperawatan yang
dibutuhkan oleh klien.
c. Metode nursing clinic
Metode nursing clinic adalah metode penyajian pasien dengan
menggunakan kehadiran seorang pasien yang dipilih sebagai fokus
diskusi kelompok dengan tujuan dapat memberikan pengalaman
langsung dalam pembahasan prinsip - prinsip dan prosedur perawatan
dari pasien.
d. Metode penugasan membuat catatan dan laporan tertulis
(eksperensial)
Metode yang digunakan dengan memberikan penugasan
untuk membuat catatan dan laporan secara tertulis di lahan praktik.
e. Metode Studi Asuhan Keperawatan (Nursing care study)
Studi asuhan keperawatan merupakan suatu kegiatan
pemecahan masalah dimana peserta didik melakukan pengkajian
secara mendalam dan menyeluruh mengenai masalah klinik yang
mendasari pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap
tindakan yang dilakukan.
17
D. Pengetahuan
1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini tejadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui pancaindra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba ( Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seorang (overt behaviour). Dari pengalaman
pengertian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmodjo, 2003).
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan dalam aspek kognitif menurut Notoatmodjo tahun 2003, dibagi
menjadi 6 (enam) tingkatan yaitu :
a. Tahu ( know )
Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,
dari seluruh bahan yang dipelajari. Termasuk kedalam tingkat ini adalah
mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pprngatahuan yang
paling rendah. Kasta kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
yang dipelajari yang artinya hanya sekedar tahu.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami ini diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi ke kondisi sebenarnya. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan
terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (Aplication)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebaggai
aplikasi atau hukum–hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainyadalam konteks atau situasiyang lain. Misalnya dengan
18
E. Kerangka teori
F. Kerangka konsep
G. Variabel Penelitian