BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pendahuluan
1
Pasal 2
Pengertian-pengertian Istilah
1. Pembelajaran Klinik atau Pengajaran klinik adalah suatu proses belajar mengajar
untuk mencapai kompetensi klinik sesuai dengan kurikulum.
2. Pendidik klinis/dosen klinik adalah :
a. Model yang akan dicontoh oleh peserta didik selama masa praktek di klinik
dan merupakan seseorang yang bertanggungjawab dan berkewajiban
melaksanakan pengajaran klinik. Idealnya rasio pembimbing klinik dan
peserta didik adalah 1 : 5 yang disebut preceptor
b. Seseorang yang melaksanakan bimbingan pembelajaran klinik dalam bentuk
tindakan edukatif untuk memberikan pengalaman nyata dan membantu peserta
didik secara optimal agar mereka dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan
3. Bimbingan praktek klinik adalah segala bentuk tindakan edukatif yang
dilaksanakan oleh instruktur klinik untuk memberikan pengalaman nyata secara
optimal dan membantu peserta didik agar mereka dapat mencapai kompetensi
yang diharapkan.
4. Sarana Pembelajaran klinik adalah tempat mahasiswa mengaplikasikan teori ke
dalam pengalaman belajar klinik yang sering disebut lahan praktik, adapun dalam
pedoman ini yang dimaksud lahan praktik adalah di RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar
5. Mahasiswa atau Peserta didik adalah seorang yang sudah dinyatakan boleh
mengikuti praktek klinik di lahan praktek sesuai persyaratan yang sudah
ditentukan oleh RSIA Siti Khadijah 1 dan institusi pendidikan.
6. Pedoman pembelajaran klinik adalah sebuah buku yang berisi tuntunan
pembelajaran dan kompetensi-kompetensi yang akan dicapai oleh mahasiswa
selama proses pembelajaran klinik. Pedoman pembelajaran disusun oleh
pembimbing dan disesuaikan dengan kompetensi serta kewenanangan lulusan
keperawatan .
7. Rancangan Praktik Klinik adalah suata perencanaan yang harus dilakukan oleh
pendidik klinis/dosen klinik sebelum peserta didik melakukan kegiatan di rumah
sakit atau tatanan pelayanan lainnya agar saat pembimbingan, pembimbing klinik
sudah mempunyai konsep yang jelas dalam melakukan pembimbingan pada
peserta didik 1
8. Metode Penugasan adalah suatu bentuk bimbingan yang diberikan kepada peserta
didik dengan memberikan kegiatan mandiri. Peserta didik melaksanakan kegiatan
memberikan asuhan keperawatan atau asuhan kebidanan sesuai dengan kasus
yang ditunjuk serta sesuai dengan target pencapaian tujuan
9. Evaluasi adalah proses perubahan pendidikan pada diri peserta didik yang yang
dinamis, terus menerus dan saling terkait dengan proses belajar mengajar yang
yang menekankan pada adanya hubungan perkembangan peserta didik. Evaluasi
dapat juga kumpulan keterangan atau data yang sistematis untuk menetapkan
apakah terjadi perubahan tertentu pada individu yang akan diambil data sesuai
dengan tingkat perubahan yang telah ditetapkan.
BAB II
TUJUAN PEMBELAJARAN KLINIK
1
Pasal 3
Tujuan Umum
Pasal 4
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan Pendidikan Profesi, mahasiswa mampu
mencapai kompetensi secara terintegrasi, yaitu mampu:
1. Menjelaskan pengetahuan dasar kedokteran mengenai anatomi,
fisiologi, etiologi, patofisiologi, patogenesis, gejala klinis, dasar
pengelolaan farmakologi maupun non-farmakologi penyakit yang
banyak dijumpai di wahana tempat rotasi klinik dilaksanakan.
2. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
tertentu, mengumpulkan dan mengintrepretasikan data anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpenunjang.
1
3. Melakukan analisis, sintesis secara komprehensif dari data anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dalam upaya
menegakkan diagnosis dan diagnosisbanding.
4. Melakukan penatalaksanaan kasus yang sering dijumpai pada praktik
kedokteran berupa kasus gawat darurat, kasus kritis, rawat jalan, rawat
inap, dan kasus lainnya pada Usaha Kesehatan Perseorangan (UKP)
maupun Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM).
5. Menghasilkan karya ilmiah berdasarkan kasus dan/atau studi
kepustakaan.
6. Merujuk dan menindaklanjuti pasien yang telah selesaidirujuk.
7. Menerapkan keterampilan manajerial dalam Usaha Kesehatan
Masyarakat dan bekerjasama dalamtim.
8. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang ditindaklanjuti dalam
bentuk penelitian danmempublikasikannya.
9. Menjelaskan dan menerapkan pengetahuan Kedokteran
Keluarga , dan KedokteranKomunitas.
10. Menerapkan pengetahuan Kedokteran Forensik, Etika dan Hukum
Kedokteran.
11. Menunjukkan kemampuan entrepreneur berupa kreativitas,
inovasi, dan kepemimpinan dalam bidang kesehatan.
1
BAB III
PERSIAPAN PEMBELAJARAN KLINIK DI RSIA SITTI KHADIJAH 1
Pasal 5
1. Persiapan Administrasi
a. Perjanjian Kerja Sama (PKS) / Memorandum of Understanding (MOU)
b. Surat Keputusan penunjukan pendidik klinis/dosen klinik dari RSIA Sitti
Khadijah 1 dan institusi pendidikan.
c. Surat pemberitahuan tentang praktik klinik dari pendidikan (1 bulan
sebelum pelaksanaan praktik klinik)
d. Pembiayaan praktek klinik disesuaikan dengan kebijakan yang ada di
RSIA Sitti Khadijah 1
1
BAB IV
PEMBIMBING KLINIK
Pasal 6
Kriteria Pembimbing Klinik/Klinikal Instruktur (CI) RSIA Sitti Khadijah 1
Pasal 7
Peran Pembimbing Klinik (CI) RSIA Sitti Khadijah 1
b. Tugas :
1) Menunjukkan responsibilitas & akontabilitas
2) Menghargai hak individu & orang lain
3) Mendemonstrasikan kemampuan klinis secara Profesional
4) Sikap profesionalisme
5) Meningkatkan pengetahuan & kemampuan
6) Aktif dalam pembelajaran klinik
7) Trampil dalam komunikasi
Pasal 8
Tugas Pembimbing Klinik RSIA Sitti Khadijah 1
1. Fase Persiapan
a. Memberikan informasi tentang kasus terpilih
b. Mengorientasikan peserta didik yang meliputi :
1) Ruangan dan alat-alat perawatan
2) Staf perawat, dokter, dan non perawat yang ada di ruangan
3) Lain-lain yang dianggap perlu dalam menunjang kegiatan praktik.
c. Menempatkan peserta didik dengan membuat jadwal penempatannnya,
termasuk menentukan dinas jaga di ruang perawatan dengan
memperhatikan tujuan praktik.
2. Fase pelaksanaan
1) Memberikan bimbingan langsung kepada peserta didik
2) Menerapkan metode bimbingan bervariasi
3) Mendampingi peserta didik sesuai tingkat kemandiriannya
4) Memberi sanksi kepada mahasiswa yang melakukan kesalahan sesuai
aturan yang telah disepakati
5) Melaporkan ke Divisi Diklat RSIA Sitti Khadijah 1 bila ada masalah dalam
pelaksanaan praktik termasuk pelanggaran disiplin.
6) Melaksanakan pre conference – conference - post conference
3. Fase Evaluasi
1) Menganalisa laporan peserta didik
1
2) Memberikan nilai terhadap target pencapaian kompetensi
3) Mengirimkan hasil penilaian dan absensi mahasiswa ke Divisi Diklat
melalui Manajemen Pelayana Keperawatan .
4) Memberikan umpan balik
4. Pencatatan dan Pelaporan
1) Pencatatan hasil bimbingan ditulis pada lembar kerja untuk setiap
peserta didik (biasanya disiapkan oleh institusi pendidikan, dan kalau
tidak disiapkan maka CI harus menyiapkan), apakah pada tingkat
bantuan penuh, dapat dilepas dengan sedikit bantuan atau sudah mandiri
dengan mengerjakan tindakan keperawatan atau kebidanan sesuai
standar.
2) Hasil bimbingan dilaporkan kepada pembimbing institusi pendidikan
dengan beberapa catatan khusus apabila diperlukan.
1
BAB V
KONSEP RANCANGAN PRAKTEK KLINIK
Pasal 9
RotasiKlinik
Rotasi Klinik dilaksanakan secara tidak berurutan, namun ada beberapa
Bagian/Depertemen/Lab menetapkan prasyarat sebelum rotasi. Sebaran Rotasi
Bagian/Departemen/Laboratorium beserta Beban Studi (SKS) nya tercantum
pada tabel 1.
Tabel 1. Sebaran Rotasi, Lama Stase dan Beban Studi Rotasi Klinik.
Pulmonologi 2 1
Kardiologi 2 1
3 Ilmu Kesehatan Anak IKA 8 4
4 Ilmu Bedah IB 8 4
5 Ilmu Kebidanan dan OBG
8 4
Kandungan
6 Ilmu Kesehatan Masyarakat IKM-KP
8 4
dan Kedokteran Pencegahan
7 Kedokteran Keluarga PDK 4 2
8 Neurologi NEURO 4 2
9 Ilmu Kesehatan Jiwa IKJ 4 2
10 Ilmu kesehatan Mata 1
IKM 4 2
11 Ilmu THT IKTHTKL 4 2
12 Ilmu Kesehatan Kulit & IKKK
4 2
Veneorogi
13 Kedokteran Emergensi dan EM
3 1,5
Disaster
14 Ilmu Kedokteran Fisik dan IKFR
2 1
Rehabilitasi
15 Radiologi RAD 4 2
16 Anestesi AN 3 1,5
17 Ilmu Kedokteran Forensik dan IKF
4 2
Medikolegal
18 Ujian Komprehensif
2 0
(termasuk libur akademik)
JUMLAH 96 47
Prasyarat Rotasi ke IKM-KP dan EM: IPD, Bedah, Ilmu Kesehatan Anak,
Ilmu Kebidanan dan Kandungan
PrinsipKegiatan
Mahasiswa PSPD FKUB melakukan kegiatan berupa:
1. Mempraktekkan standar pelayanan kedokteran dibawah pengawasan dosen,
kegiatannya berupa Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) dan Usaha
Kesehatan Masyarakat(UKM)yang baik, dengan menyadari keterbatasan
kemampuannya dan mengutamakan keselamatan pasien/ keluarga/
masyarakat.
2. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan
kesehatan (Iptekdokes) dalam rangka pendidikan profesi kedokteran agar
dapat mencapai kompetensi sebagai dokter layananprimer.
3. Membangun, meningkatkan komunikasi dan memelihara hubungan baik
dengan pasien, kolega, petugas kesehatan lainnya.
4. Bekerjasama secara efektif dengan teman
1 sejawatnya sesama Dokter Muda
dan tenaga kesehatan dannon-kesehatan.
5. Jujur dan bertindak serta berperilaku berdasarkan Janji Dokter Muda, kaidah
ilmiah, etika danhumanistik
6. Memelihara kesehatan pribadinya sehingga tidak membahayakan diri dan
oranglain.
KegiatanPendidikan
Kegiatan pendidikan dilakukan di wahana pendidikan profesi dengan
mekanisme penempatan mahasiswa sebagai berikut:
1. Penempatan mahasiswa diatur berdasarkan siklus yang terdiri dari satuan unit
penempatan selama 2minggu
2. Penempatan mahasiswa profesi dalam upaya mencapai kompetensi
diupayakan sebagai suatu kombinasi pengalaman di Rumah Sakit Pendidikan
Utama, Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi, Rumah Sakit Pendidikan Satelit
dan wahana pendidikan kedokteranlainnya.
3. Untuk siklus rotasi dengan lama rotasi 3-4 minggu, penempatan di Rumah
Sakit Pendidikan Utama minimal 1minggu.
4. Untuk siklus rotasi dengan lama rotasi 8-14 minggu penempatan di Rumah
Sakit Pendidikan Utama minimal 2minggu.
5. Koordinasi dan manajemen pendidikan profesi di Rumah Sakit Pendidikan
Afiliasi, Rumah Sakit Pendidikan Satelit dan wahana pendidikan kedokteran
lainnya berada di bawah koordinasi Laboratorium di Rumah Sakit
PendidikanUtama.
Kegiatan pembelajaran selama stase harus merupakan kombinasi antara
metode setara perkuliahan dan praktikum/kegiatan lapangan (tabel 2). Pilihan
kombinasi metode pembelajaran disesuaikan dengan sumber daya yang ada di
masing-masing laboratorium.
1
Tabel 2. Jenis Kegiatan/Metode Pembelajaran dan Durasi Minimal yang
digunakan selama Rotasi
Jam/2
Kegiatan/Metode Pembelajaran minggu
(1 SKS)
Setara Perkuliahan
Expertsession
Referat
Case reportsession
Morningreport
Manajemens Kasus 16 jam
Journalreading
Setara Kegiatan Lapangan
Penyuluhan
Penelitian
Setara Praktikum
BedsideTeaching 24 jam
Praktek ketrampilan klinik
1
BAB VI
METODE PENUGASAN PRAKTIK KLINIK DI RSIA Sitti Khadijah 1
Pasal 10
Metode Pembelajaran Klinik
2. Jenis Penugasan :
a) Penugasan Lisan :
Disampaikan secara lisan oleh pembimbing dan peserta didik mencatat
b) Penugasan Tertulis :
Disampaikan dalam bentuk studi kasus tertulis
1
BAB VII
EVALUASI PEMBELAJARAN KLINIK
Pasal 11
Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Klinik
BAB VIII
KETENTUAN DI LAHAN PRAKTIK RSIA SITTI KHADIJAH 1 MUHAMMADIYAH
CABANG MAKASSAR
Pasal 12
1
Ketentuan Pelaksanaan Mahasiswa Praktik Keperawatan di RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar, meliputi :
1. Ketentuan Pokok
a. Adanya perjanjian kerjasama antara RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar dengan Institusi Pendidikan yang
bersangkutan.
b. Institusi pendidikan yang bersangkutan mengajukan surat permohonan
kepada Direktur RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar,
dengan melampirkan proposal tembusan kepada Divisi Diklat RSIA Sitti
Khadijah 1 dan Manajer Pelayanan Keperawatan RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar .
c. Permohonan diajukan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelumnya
guna penyusunan jadwal praktik mahasiswa dan jadual pembimbingan
klinik oleh CI RSIA Sitti Khadijah 1.
d. Sebelum praktik di ruangan mahasiswa yang bersangkutan wajib
mengikuti pengarahan dari pimpinan RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar atau pejabat yang ditunjuk.
e. Wajib mengikuti orientasi di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah
Cabang Makassar
f. RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar berhak
memutuskan hubungan dengan pihak Institusi pendidikan yang
bersangkutan apabila tidak mematuhi atau melanggar aturan atau
ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Ketentuan Khusus
a. Lama praktik klinik di setiap ruangan minimal 1 minggu atau menurut
waktu yang disepakati dengan Institusi Pendidikan yang bersangkutan.
b. Jumlah mahasiswa praktik dalam satu shift praktik dibatasi maksimal 6
mahasiswa dengan satu orang pembimbing klinik (CI) per ruangan.
c. Mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik harus sudah mendapatkan
teori praktik klinik dan teori laboratorium klinik dari institusi pendidikan
sesuai dengan ruangan yang akan digunakan untuk praktik klinik.
1
d. Pembimbing mahasiswa dari institusi yang bersangkutan melakukan
bimbingan dan secara aktif memantau mahasiswanya yang sedang
praktik di lapangan.
e. Mahasiswa wajib menguasai dan memahami Tujuan Instruksi Umum dan
Khusus ( TIU dan TIK ).
k. Datang dan pulang tepat pada waktunya serta mengisi daftar hadir/
absensi di ruangan tempat praktik yang telah tersedia dengan jam praktik
klinik pagi ditentukan yaitu pukul 07.00 – 14.00 dan praktik klinik sore
yaitu pukul 14.00-21.00, dan malam yaitu pukul 21.00-07.00. Waktu
praktik dapat disesuaikan dengan kebutuhan RSIA Sitti Khadijah 1 dan
institusi pendidikan.
1
l. Bila berhalangan hadir, wajib membuat surat keterangan yang syah
kepada Pembimbing Praktik atau Kepala Ruangan yang telah disyahkan
oleh institusi pendidikan.
m. Setelah selesai menjalankan praktik diwajibkan minta ijin kepada
pembimbing praktik, penanggungjawab ruangan yang ditempati, serta
diwajibkan menulis saran dengan jujur di buku yang telah disediakan
untuk perbaikan bimbingan selanjutnya.
7. Tugas Mahasiswa
a. Melaksanakan tugas Praktik klinik keperawatan sesuai dengan jadwal
yang diberikan.
b. Memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan tujuan Praktik.
c. Melaksanakan prosedur keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien
d. Meminta bimbingan dan penilaian prosedur ketrampilan kepada
pembimbing klinik (CI) di ruangan atau perawat senior yang ditunjuk
sesuai target yang dicapai.
e. Membuat studi kasus atau laporan kegiatan bimbingan praktik klinik
keperawatan Mengumpulkan hasil studi kasus atau laporan kegiatan
praktik klinik keperawatan.
8. Sanksi
a. Apabila mahasiswa tidak hadir praktik 1 hari tanpa pemberitahuan
sebelumnya, maka harus mengganti 3 hari praktik.
b. Apabila mahasiswa tidak masuk praktik dengan pemberitahuan
sebelumnya, maka harus mengganti 2 hari praktik.
c. Apabila mahasiswa tidak masuk karena sakit dengan melampirkan surat
keterangan sakit dari dokter, maka harus mengganti sesuai dengan
jumlah hari tidak masuk.
d. Terlambat lebih dari 15 menit, wajib mengganti 1 hari dinas
e. Apabila memecahkan alat, harus mengganti alat atau uang sesuai dengan
harga Rumah Sakit.
1
f. Apabila salah dalam pemberian tindakan baik berdampak ringan atau
fatal, maka akan diberikan sanksi lain yang akan ditentukan oleh institusi
pendidikan.
g. Apabila tugas dan praktik tidak tercapai pada waktu yang telah
ditentukan, maka harus melengkapinya pada waktu pengkayaan.
BAB IX
EVALUASI KINERJA PEMBIMBING PRAKTIK KLINIK
Pasal 13
Petunjuk Teknis Penilaian dan Remunerasi CI
1
1
BAB X
PENUTUP
Pasal 14