Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KLINIK MAHASISWA

DI RSIA SITTI KHADIJAH I MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pendahuluan

Dalam rangka membina hubungan baik dengan lembaga Institusi Pendidikan


yang terkait dalam proses pembelajaran para mahasiswanya untuk praktik di RSIA
Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar, diperlukan adanya pedoman
pengelolaan pembelajaran klinik profesi dokter untuk menunjang dan memperlancar
proses praktik klinik profesi dokter.
Pengelolaan pembelajaran klinik dapat diartikan sebagai proses membelajarkan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan sesuai dengan
kewenangan tingkat pendidikannnya. Pembelajaran klinik merupakan satu kesatuan
proses pembelajaran yang dimulai di kelas dan dilanjutkan di klinik dimana klien
berada yakni meliputi pemahaman pengetahuan, ketrampilan dan sikap keperawatan
dan proses sosialisasi keprofesian.
Komponen yang terkait dalam pembelajaran klinik adalah pendidik klinis/dosen
klinik, lahan praktek, panduan praktek klinik, mahasiswa dan evaluasi praktek klinik.
Berikut ini akan dibahas tentang Pedoman Pengelolaan Pembelajaran Klinik,
yang didalamnya akan membahas antara lain : pengertian-pengertian istilah, tujuan
bimbingan praktik klinik, persiapan pembelajaran klinik, pembimbing klinik, konsep
rancangan praktik klinik, metode penugasan praktik klinik, evaluasi pembelajaran
klinik, dan ketentuan di lahan praktek yakni di RSIA Siiti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar melalui “Pedoman pengelolaan pembelajaran
klinik profesi dokter di RSIA. Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang
Makassar”.

1
Pasal 2
Pengertian-pengertian Istilah

1. Pembelajaran Klinik atau Pengajaran klinik adalah suatu proses belajar mengajar
untuk mencapai kompetensi klinik sesuai dengan kurikulum.
2. Pendidik klinis/dosen klinik adalah :
a. Model yang akan dicontoh oleh peserta didik selama masa praktek di klinik
dan merupakan seseorang yang bertanggungjawab dan berkewajiban
melaksanakan pengajaran klinik. Idealnya rasio pembimbing klinik dan
peserta didik adalah 1 : 5 yang disebut preceptor
b. Seseorang yang melaksanakan bimbingan pembelajaran klinik dalam bentuk
tindakan edukatif untuk memberikan pengalaman nyata dan membantu peserta
didik secara optimal agar mereka dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan
3. Bimbingan praktek klinik adalah segala bentuk tindakan edukatif yang
dilaksanakan oleh instruktur klinik untuk memberikan pengalaman nyata secara
optimal dan membantu peserta didik agar mereka dapat mencapai kompetensi
yang diharapkan.
4. Sarana Pembelajaran klinik adalah tempat mahasiswa mengaplikasikan teori ke
dalam pengalaman belajar klinik yang sering disebut lahan praktik, adapun dalam
pedoman ini yang dimaksud lahan praktik adalah di RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar
5. Mahasiswa atau Peserta didik adalah seorang yang sudah dinyatakan boleh
mengikuti praktek klinik di lahan praktek sesuai persyaratan yang sudah
ditentukan oleh RSIA Siti Khadijah 1 dan institusi pendidikan.
6. Pedoman pembelajaran klinik adalah sebuah buku yang berisi tuntunan
pembelajaran dan kompetensi-kompetensi yang akan dicapai oleh mahasiswa
selama proses pembelajaran klinik. Pedoman pembelajaran disusun oleh
pembimbing dan disesuaikan dengan kompetensi serta kewenanangan lulusan
keperawatan .
7. Rancangan Praktik Klinik adalah suata perencanaan yang harus dilakukan oleh
pendidik klinis/dosen klinik sebelum peserta didik melakukan kegiatan di rumah
sakit atau tatanan pelayanan lainnya agar saat pembimbingan, pembimbing klinik
sudah mempunyai konsep yang jelas dalam melakukan pembimbingan pada
peserta didik 1
8. Metode Penugasan adalah suatu bentuk bimbingan yang diberikan kepada peserta
didik dengan memberikan kegiatan mandiri. Peserta didik melaksanakan kegiatan
memberikan asuhan keperawatan atau asuhan kebidanan sesuai dengan kasus
yang ditunjuk serta sesuai dengan target pencapaian tujuan
9. Evaluasi adalah proses perubahan pendidikan pada diri peserta didik yang yang
dinamis, terus menerus dan saling terkait dengan proses belajar mengajar yang
yang menekankan pada adanya hubungan perkembangan peserta didik. Evaluasi
dapat juga kumpulan keterangan atau data yang sistematis untuk menetapkan
apakah terjadi perubahan tertentu pada individu yang akan diambil data sesuai
dengan tingkat perubahan yang telah ditetapkan.

BAB II
TUJUAN PEMBELAJARAN KLINIK

Memberikan kesempatan kepada Sarjana Kedokteran (S.Ked.) untuk mencapai


kompetensi sebagai dokter pelayanan primer atau dokter umum sesuai Standar
Pendididikan PSPD yang mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012.
Dengan mengintegrasikan 7 area kompetensi dasar dan 3 kompetensi unggulan yakni
(1) Profesionalitas yang Luhur;
(2) Mawas Diri dan Pengembangan Diri;
(3) Komunikasi Efektif;
(4) Pengelolaan Informasi;
(5) Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran;
(6) Keterampilan Klinis;
(7) Pengelolaan Masalah Kesehatan;
(8) Biomedik;
(9) Kedokteran Emergensi dan Tanggap Bencana;
(10) Entrepreneurship dan Kepemimpinan dalam bidang kesehatan

1
Pasal 3
Tujuan Umum

Setelah mengikuti Pendidikan Profesi PSPD FKUB mahasiswa mampu:


1. Mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh selama
Pendidikan Akademik dan mengaplikasikannya dalam pelayanan kesehatan
primer.
2. Melakukan pelayanan kedokteran secara holistik dan berbasis bukti dan
berorientasi pada Kedokteran Keluarga sesuai dengan standar profesi dan
perkembangan iptekdok bertaraf internasional.
3. Berperan serta dan bekerjasama dalam tim pelayanan kesehatan secara terpadu
dan paripurna (Interprofessional collaboration).\
4. Bekerja secara profesional, bertanggung jawab dalam batas kewenangan hukum
dan etika.
5. Mempraktekkan belajar sepanjang hayat (Continous Professional Development).

Pasal 4
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan Pendidikan Profesi, mahasiswa mampu
mencapai kompetensi secara terintegrasi, yaitu mampu:
1. Menjelaskan pengetahuan dasar kedokteran mengenai anatomi,
fisiologi, etiologi, patofisiologi, patogenesis, gejala klinis, dasar
pengelolaan farmakologi maupun non-farmakologi penyakit yang
banyak dijumpai di wahana tempat rotasi klinik dilaksanakan.
2. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
tertentu, mengumpulkan dan mengintrepretasikan data anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpenunjang.
1
3. Melakukan analisis, sintesis secara komprehensif dari data anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dalam upaya
menegakkan diagnosis dan diagnosisbanding.
4. Melakukan penatalaksanaan kasus yang sering dijumpai pada praktik
kedokteran berupa kasus gawat darurat, kasus kritis, rawat jalan, rawat
inap, dan kasus lainnya pada Usaha Kesehatan Perseorangan (UKP)
maupun Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM).
5. Menghasilkan karya ilmiah berdasarkan kasus dan/atau studi
kepustakaan.
6. Merujuk dan menindaklanjuti pasien yang telah selesaidirujuk.
7. Menerapkan keterampilan manajerial dalam Usaha Kesehatan
Masyarakat dan bekerjasama dalamtim.
8. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang ditindaklanjuti dalam
bentuk penelitian danmempublikasikannya.
9. Menjelaskan dan menerapkan pengetahuan Kedokteran
Keluarga , dan KedokteranKomunitas.
10. Menerapkan pengetahuan Kedokteran Forensik, Etika dan Hukum
Kedokteran.
11. Menunjukkan kemampuan entrepreneur berupa kreativitas,
inovasi, dan kepemimpinan dalam bidang kesehatan.

1
BAB III
PERSIAPAN PEMBELAJARAN KLINIK DI RSIA SITTI KHADIJAH 1

Pasal 5
1. Persiapan Administrasi
a. Perjanjian Kerja Sama (PKS) / Memorandum of Understanding (MOU)
b. Surat Keputusan penunjukan pendidik klinis/dosen klinik dari RSIA Sitti
Khadijah 1 dan institusi pendidikan.
c. Surat pemberitahuan tentang praktik klinik dari pendidikan (1 bulan
sebelum pelaksanaan praktik klinik)
d. Pembiayaan praktek klinik disesuaikan dengan kebijakan yang ada di
RSIA Sitti Khadijah 1

2. Penentuan kompetensi pembelajaran


a. Terdapat tujuan praktik klinik yang jelas dari pihak pendidikan
b. Adanya target kompetensi berdasarkan skala yang ditetapkan oleh pihak
pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi RSIA Sitti Khadijah 1
c. Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan metode pembelajaran yang
disepakati antara RSIA Sitti Khadijah 1 dan institusi pendidikan.
d. Kontrak waktu kegiatan praktik klinik disesuaikan dengan target
kompetensi yang sudah ditentukan
e. Terdapat instrumen penilaian pencapaian kompetensi
f. Adanya pengorganisasian pembelajaran klinik

3. Persiapan peserta didik


a. Telah mendapatkan teori dan lulus ujian laboratorium
b. Telah mengikuti kegiatan pembekalan dari pendidikan
c. Memiliki buku panduan pembelajaran klinik dari pendidikan
d. Menyusun kontrak belajar

4. Persiapan pembimbing klinik RSIA Sitti Khadijah 1


Membuat rancangan praktek klinik yang meliputi diantaranya :
a. Menentukan tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik
1
b. Membuat jadwal peserta didik
c. Menentukan jumlah peserta didik
d. Target pencapaian kompetensi berdasarkan skala kompetensi
e. Pengorganisasian peserta didik
f. Metoda yang digunakan dalam pembelajaran klinik
g. Mekanisme, strategi dan proses penilaian

1
BAB IV
PEMBIMBING KLINIK

Pasal 6
Kriteria Pembimbing Klinik/Klinikal Instruktur (CI) RSIA Sitti Khadijah 1

Perawat yang ditunjuk oleh pimpinan RSIA Sitti Khadijah 1


Muhammadiyah Cabang Makassar yang dianggap mampu dalam membimbing
praktik keperawatan di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar.
Persyaratan/ kemampuan yang harus dimiliki pembimbing praktik (CI) adalah :
1. Persyaratan Profesional
a. Lulusan S-I Keperawatan (profesi Ners)
b. D-III Keperawatan/ Kebidanan
c. Dapat sebagai role model yang baik
d. Memiliki kompetensi pada unit kompetensi yang diujikan
e. Latar belakang profesi harus sesuai dengan program/ sesuai dengan
bidang kerjanya
f. Berasal dari unit pelayanan yang digunakan sebagai lahan praktik atau
unit-unit khusus yang dapat diperbantukan dalam bimbingan klinik.
g. Pengalaman klinik minimal 5 tahun (termasuk 1 tahun di area klinik
yang dikelola bagi CI dari ruangan perawatan).
h. Mempunyai Sertifikat Pelatihan Klinikal Instruktur (CI)
i. Bersedia mengembangkan diri untuk mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan pelayanan keperawatan
2. Persyaratan Pribadi
a. Mempunyai minat sebagai CI
b. Mempunyai komitmen
c. Dapat memahami dan memotivasi mahasiswa dalam mencapai tujuan
belajar.
d. Mempunyai perhatian dan minat baik terhadap individu maupun
terhadap mahasiswa
e. Mempunyai sifat bersahabat dan penuh semangat
f. Bersedia menerima pendapat orang lain
1
g. Ada kemauan mengembangkan karier
h. Mempunyai etika baik/ kepribadian yang menarik
3. Persyaratan Sosial
a. Mampu mengkomunikasikan bimbingannya dengan jelas
b. Dapat menjadi teladan bagi mahasiswa
c. Dapat menjalin hubungan baik dan dapat bekerja sama dengan tim
kesehatan lain
d. Mau menghadiri rapat koordinasi pembimbing klinik yang dilaksanakan
oleh Divisi Diklat maupun Manajemen Pelayanan Keperawatan .

Pasal 7
Peran Pembimbing Klinik (CI) RSIA Sitti Khadijah 1

1. Peran sebagai perencana


a. Fungsi :
Merencanakan pembelajaran klinik dalam rangka mencapai tujuan
kompetensi yang ditetapkan
b. Tugas :
1) Mengidentifikasi kasus untuk mencapai tarjet kompetensi
2) Merencanakan kegiatan pre dan post klinik
3) Membagi klien berdasarkan kasus sesuai kompetensi
4) Mempersiapkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
5) Menyusun jadual untuk bed-side teaching
6) Membahas rencana kegiatan bimbingan bersama pembimbing
Institusi
7) Menentukan sumber-sumber yang mendukung proses pembelajaran
8) Menyusun rencana penempatan peserta didik sesuai jadwal

2. Peran sebagai fasilitator


a. Fungsi :
1) Memfasilitasi sesuai kompetensi
2) Menyiapkan fasilitas dan lingkungan belajar
b. Tugas :
1) Membantu mencapai tujuan pembelajaran
2) Membantu proses adaptasi 1
3) Memfasilitasi kegiatan untuk mencapai kompetensi
4) Mengidentifikasi kasus-kasus yang dibutuhkan
5) Mendiskusikan kasus – kasus bersama pembimbing Institusi
6) Membantu menyelesaikan masalah belajar peserta didik

3. Peran sebagai motivator


a. Fungsi :
Memberikan dorongan dan membangkitkan semangat peserta didik
selama proses pembelajaran dlm mencapai kompetensi
b. Tugas :
1) Proses orientasi dgn mempelajari SOP & tata tertib
2) Membantu proses adaptasi
3) Memberikan saran untuk penyelesaian masalah
4) Memberikan penghargaan atas keberhasilan

4. Peran sebagai “Role Model”


a. Fungsi :
Melaksanakan praktik profesional sesuai standar dan kewenangan
profesi

b. Tugas :
1) Menunjukkan responsibilitas & akontabilitas
2) Menghargai hak individu & orang lain
3) Mendemonstrasikan kemampuan klinis secara Profesional
4) Sikap profesionalisme
5) Meningkatkan pengetahuan & kemampuan
6) Aktif dalam pembelajaran klinik
7) Trampil dalam komunikasi

5. Peran sebagai evaluator


a. Fungsi :
Mengevaluasi keberhasilan belajar peserta didik secara terus-menerus
berdasarkan tujuan
b. Tugas : 1
1) Mengidentifikasi penampilan kerja peserta didik
2) Melaksanakan evaluasi dengan pembimbing Institusi
3) Membahas hasil evaluasi
4) Mencatat hasil evaluasi klinik peserta didik
5) Mengkomunikasikan hasil evaluasi pada peserta didik
6) Memberi kesempatan peserta didik untuk merefleksikan hasil
pencapaian belajar

Pasal 8
Tugas Pembimbing Klinik RSIA Sitti Khadijah 1
1. Fase Persiapan
a. Memberikan informasi tentang kasus terpilih
b. Mengorientasikan peserta didik yang meliputi :
1) Ruangan dan alat-alat perawatan
2) Staf perawat, dokter, dan non perawat yang ada di ruangan
3) Lain-lain yang dianggap perlu dalam menunjang kegiatan praktik.
c. Menempatkan peserta didik dengan membuat jadwal penempatannnya,
termasuk menentukan dinas jaga di ruang perawatan dengan
memperhatikan tujuan praktik.

2. Fase pelaksanaan
1) Memberikan bimbingan langsung kepada peserta didik
2) Menerapkan metode bimbingan bervariasi
3) Mendampingi peserta didik sesuai tingkat kemandiriannya
4) Memberi sanksi kepada mahasiswa yang melakukan kesalahan sesuai
aturan yang telah disepakati

5) Melaporkan ke Divisi Diklat RSIA Sitti Khadijah 1 bila ada masalah dalam
pelaksanaan praktik termasuk pelanggaran disiplin.
6) Melaksanakan pre conference – conference - post conference
3. Fase Evaluasi
1) Menganalisa laporan peserta didik
1
2) Memberikan nilai terhadap target pencapaian kompetensi
3) Mengirimkan hasil penilaian dan absensi mahasiswa ke Divisi Diklat
melalui Manajemen Pelayana Keperawatan .
4) Memberikan umpan balik
4. Pencatatan dan Pelaporan
1) Pencatatan hasil bimbingan ditulis pada lembar kerja untuk setiap
peserta didik (biasanya disiapkan oleh institusi pendidikan, dan kalau
tidak disiapkan maka CI harus menyiapkan), apakah pada tingkat
bantuan penuh, dapat dilepas dengan sedikit bantuan atau sudah mandiri
dengan mengerjakan tindakan keperawatan atau kebidanan sesuai
standar.
2) Hasil bimbingan dilaporkan kepada pembimbing institusi pendidikan
dengan beberapa catatan khusus apabila diperlukan.

1
BAB V
KONSEP RANCANGAN PRAKTEK KLINIK

Pasal 9
RotasiKlinik
Rotasi Klinik dilaksanakan secara tidak berurutan, namun ada beberapa
Bagian/Depertemen/Lab menetapkan prasyarat sebelum rotasi. Sebaran Rotasi
Bagian/Departemen/Laboratorium beserta Beban Studi (SKS) nya tercantum
pada tabel 1.

Tabel 1. Sebaran Rotasi, Lama Stase dan Beban Studi Rotasi Klinik.

No Laboratorium Kode Lam


SKS
Uru a
t Stase
(Minggu)
1 Keterampilan Medik Tramed 8 4
2 Ilmu Penyakit Dalam : IPD
 Ilmu PenyakitDalam 10 5

 Pulmonologi 2 1

 Kardiologi 2 1
3 Ilmu Kesehatan Anak IKA 8 4
4 Ilmu Bedah IB 8 4
5 Ilmu Kebidanan dan OBG
8 4
Kandungan
6 Ilmu Kesehatan Masyarakat IKM-KP
8 4
dan Kedokteran Pencegahan
7 Kedokteran Keluarga PDK 4 2
8 Neurologi NEURO 4 2
9 Ilmu Kesehatan Jiwa IKJ 4 2
10 Ilmu kesehatan Mata 1
IKM 4 2
11 Ilmu THT IKTHTKL 4 2
12 Ilmu Kesehatan Kulit & IKKK
4 2
Veneorogi
13 Kedokteran Emergensi dan EM
3 1,5
Disaster
14 Ilmu Kedokteran Fisik dan IKFR
2 1
Rehabilitasi
15 Radiologi RAD 4 2
16 Anestesi AN 3 1,5
17 Ilmu Kedokteran Forensik dan IKF
4 2
Medikolegal
18 Ujian Komprehensif
2 0
(termasuk libur akademik)
JUMLAH 96 47
Prasyarat Rotasi ke IKM-KP dan EM: IPD, Bedah, Ilmu Kesehatan Anak,
Ilmu Kebidanan dan Kandungan

PrinsipKegiatan
Mahasiswa PSPD FKUB melakukan kegiatan berupa:
1. Mempraktekkan standar pelayanan kedokteran dibawah pengawasan dosen,
kegiatannya berupa Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) dan Usaha
Kesehatan Masyarakat(UKM)yang baik, dengan menyadari keterbatasan
kemampuannya dan mengutamakan keselamatan pasien/ keluarga/
masyarakat.
2. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan
kesehatan (Iptekdokes) dalam rangka pendidikan profesi kedokteran agar
dapat mencapai kompetensi sebagai dokter layananprimer.
3. Membangun, meningkatkan komunikasi dan memelihara hubungan baik
dengan pasien, kolega, petugas kesehatan lainnya.
4. Bekerjasama secara efektif dengan teman
1 sejawatnya sesama Dokter Muda
dan tenaga kesehatan dannon-kesehatan.
5. Jujur dan bertindak serta berperilaku berdasarkan Janji Dokter Muda, kaidah
ilmiah, etika danhumanistik
6. Memelihara kesehatan pribadinya sehingga tidak membahayakan diri dan
oranglain.

KegiatanPendidikan
Kegiatan pendidikan dilakukan di wahana pendidikan profesi dengan
mekanisme penempatan mahasiswa sebagai berikut:
1. Penempatan mahasiswa diatur berdasarkan siklus yang terdiri dari satuan unit
penempatan selama 2minggu
2. Penempatan mahasiswa profesi dalam upaya mencapai kompetensi
diupayakan sebagai suatu kombinasi pengalaman di Rumah Sakit Pendidikan
Utama, Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi, Rumah Sakit Pendidikan Satelit
dan wahana pendidikan kedokteranlainnya.

3. Untuk siklus rotasi dengan lama rotasi 3-4 minggu, penempatan di Rumah
Sakit Pendidikan Utama minimal 1minggu.
4. Untuk siklus rotasi dengan lama rotasi 8-14 minggu penempatan di Rumah
Sakit Pendidikan Utama minimal 2minggu.
5. Koordinasi dan manajemen pendidikan profesi di Rumah Sakit Pendidikan
Afiliasi, Rumah Sakit Pendidikan Satelit dan wahana pendidikan kedokteran
lainnya berada di bawah koordinasi Laboratorium di Rumah Sakit
PendidikanUtama.
Kegiatan pembelajaran selama stase harus merupakan kombinasi antara
metode setara perkuliahan dan praktikum/kegiatan lapangan (tabel 2). Pilihan
kombinasi metode pembelajaran disesuaikan dengan sumber daya yang ada di
masing-masing laboratorium.

1
Tabel 2. Jenis Kegiatan/Metode Pembelajaran dan Durasi Minimal yang
digunakan selama Rotasi
Jam/2
Kegiatan/Metode Pembelajaran minggu
(1 SKS)
Setara Perkuliahan
 Expertsession
 Referat
 Case reportsession
 Morningreport
 Manajemens Kasus 16 jam
 Journalreading
Setara Kegiatan Lapangan
 Penyuluhan
 Penelitian
Setara Praktikum
 BedsideTeaching 24 jam
 Praktek ketrampilan klinik

1
BAB VI
METODE PENUGASAN PRAKTIK KLINIK DI RSIA Sitti Khadijah 1

Pasal 10
Metode Pembelajaran Klinik

1. Metode pembelajaran klinik keperawatan yang efektif adalah bimbingan di


samping tempat tidur dimana klien berada yang lazim disebut dengan “ bed
side teaching “ yang diawali dengan pre conference dan diakhiri dengan post
conference

2. Jenis Penugasan :
a) Penugasan Lisan :
Disampaikan secara lisan oleh pembimbing dan peserta didik mencatat
b) Penugasan Tertulis :
Disampaikan dalam bentuk studi kasus tertulis

3. Prinsip metoda Penugasan :


a) Tujuan yang akan dicapai harus jelas
b) Kerangka kerja jelas
c) Mempertimbangkan latar belakang peserta didik
d) Hasil penugasan dapat segera dinilai oleh pembimbing
e) Hasil evaluasi lebih komprehensif
f) Segera mendapatkan umpan balik
g) Segera dapat memberikan pujian untuk peserta didik

4. Pelaksanaan Bimbingan Metode Penugasan :


a) Menjelaskan tujuan pembelajaran klinik
b) Memberi petunjuk tentang isi tugas
c) Memberikan umpan balik dan hasil

1
BAB VII
EVALUASI PEMBELAJARAN KLINIK

Pasal 11
Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Klinik

Prosedur Evaluasi Pembelajaran Klinik/ teknik evaluasi merupakan cara–


cara yang ditempuh untuk melaksanakan evaluasi. Evaluasi perlu direncanakan
dengan baik agar tujuan evaluasi dapat dicapai sesuai dengan harapan. Tahap-
tahap pelaksanaan evaluasi pembelajaran klinik adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan evaluasi.


Penentuan tujuan evaluasi harus mempertimbangkan filosofi dan
tujuan institusi pendidikan. Tujuan evaluasi harus sejalan dengan tujuan
pembelajaran klinik yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian
aspek yang akan dievaluasi harus dijelaskan dalam tujuan sehingga tidak
menyimpang dari harapan.

2. Menentukan metode evaluasi


Penentuan metode disesuaikan dengan aspek yang akan dievaluasi,
apakah kognitif, afektif atau psikomotor. Penentuan metode juga
dimaksudkan untuk memberikan evaluasi yang tepat kepada peserta didik.
1
3. Menentukan alat evaluasi.
Alat evaluasi harus memenuhi persyaratan; valid/ benar, dapat
dipercaya, obyektif dan praktis atau mudah digunakan. Dengan demikian
dapat digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Alat evaluasi
harus menggambarkan apa yang akan diukur, hasil apa yang diharapkan,
bagaimana mengukurnya, kapan dilakukan pengukuran dan dimana alat
ukur dipergunakan. Langkah untuk menentukan alat evaluasi adalah :
a. Menetapkan tujuan ketrampilan yang harus dikuasai peserta didik.
b. Menentukan komponen spesifik yang akan dinilai. Tinjau kembali tiap –
tiap komponen untuk menghindari istilah yang kabur.
c. Susunlah komponen tersebut sesuai dengan urutan kerja.
d. Membuat skala penilaian untuk mengevaluasi tiap prosedur kerja atau
setiap komponen yang akan dinilai.
e. Menentukan norma penilaian secara kualitatif .
f. Mengubah nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif.

4. Menentukan team evaluasi


Team evaluasi harus melibatkan pembimbing klinik dari ruangan
maupun dari institusi pendidikan, terutama yang membimbing peserta didik
secara langsung. Hal ini dimaksudkan untuk memberi penilaian yang lebih
obyektif, dan mengurangi kecemasan peserta didik sehingga akan
memberikan gambaran tentang pelaksanaan bimbingan.
5. Menentukan waktu evaluasi
Waktu pelaksanaan perlu ditetapkan, agar penguji dan peserta didik
lebih siap untuk melakukan evaluasi. Waktu evaluasi juga berguna untuk
membatasi tujuan evaluasi yang ditetapkan. Seperti telah dijelaskan diatas,
evaluasi formatif untuk menentukan bimbingan selanjutnya dan evaluasi
sumatif untuk menentukan kemampuan dan standar kelulusan peserta didik.
6. Melaksanakan evaluasi
1
Pelaksanaan evaluasi merupakan waktu evaluasi dilaksanakan sesuai
dengan tujuan, metode dan aspek evaluasi serta alat evaluasi yang telah
ditetapkan.

BAB VIII
KETENTUAN DI LAHAN PRAKTIK RSIA SITTI KHADIJAH 1 MUHAMMADIYAH
CABANG MAKASSAR

Pasal 12

1
Ketentuan Pelaksanaan Mahasiswa Praktik Keperawatan di RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar, meliputi :
1. Ketentuan Pokok
a. Adanya perjanjian kerjasama antara RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar dengan Institusi Pendidikan yang
bersangkutan.
b. Institusi pendidikan yang bersangkutan mengajukan surat permohonan
kepada Direktur RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar,
dengan melampirkan proposal tembusan kepada Divisi Diklat RSIA Sitti
Khadijah 1 dan Manajer Pelayanan Keperawatan RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar .
c. Permohonan diajukan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelumnya
guna penyusunan jadwal praktik mahasiswa dan jadual pembimbingan
klinik oleh CI RSIA Sitti Khadijah 1.
d. Sebelum praktik di ruangan mahasiswa yang bersangkutan wajib
mengikuti pengarahan dari pimpinan RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar atau pejabat yang ditunjuk.
e. Wajib mengikuti orientasi di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah
Cabang Makassar
f. RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar berhak
memutuskan hubungan dengan pihak Institusi pendidikan yang
bersangkutan apabila tidak mematuhi atau melanggar aturan atau
ketentuan yang telah ditetapkan.

2. Ketentuan Khusus
a. Lama praktik klinik di setiap ruangan minimal 1 minggu atau menurut
waktu yang disepakati dengan Institusi Pendidikan yang bersangkutan.
b. Jumlah mahasiswa praktik dalam satu shift praktik dibatasi maksimal 6
mahasiswa dengan satu orang pembimbing klinik (CI) per ruangan.
c. Mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik harus sudah mendapatkan
teori praktik klinik dan teori laboratorium klinik dari institusi pendidikan
sesuai dengan ruangan yang akan digunakan untuk praktik klinik.

1
d. Pembimbing mahasiswa dari institusi yang bersangkutan melakukan
bimbingan dan secara aktif memantau mahasiswanya yang sedang
praktik di lapangan.
e. Mahasiswa wajib menguasai dan memahami Tujuan Instruksi Umum dan
Khusus ( TIU dan TIK ).

3. Kewajiban RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar


a. Memberikan fasilitas dan sarana berupa tempat Praktik klinik dan
bantuan pembimbing praktek klinik di lapangan.
b. Mengatur mahasiswa dalam melaksanakan Praktik klinik di RSIA Sitti
Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar.
c. Memberikan pengarahan umum tentang kebijakan RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar.
d. Memberikan bimbingan dan pengalaman praktek klinik kepada
mahasiswa yang menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap
sesuai dengan tujuan praktek.
e. Memberikan teguran/ sanksi kepada mahasiswa yang melakukan
kesalahan dalam praktik asuhan keperawatan atau mengembalikan
mahasiswa praktek kepada isntitusi pendidikan apabila telah melanggar
disiplin dan ketentuan atau tata tertib dari RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar.
f. Memberikan evaluasi kepada mahasiswa dan masukan untuk perbaikan
sistem bimbingan praktek kepada institusi pendidikan diakhir dinas/
praktek.
g. Berhak menugaskan mahasiswa kapan saja apabila pada saat itu ada KLB
(Kejadian Luar Biasa) di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang
Makassar yang tertuang dalam perjanjian kerjasama.

4. Kewajiban Pihak Institusi Pendidikan


a. Membekali mahasiswa yang akan praktik dengan teori dan praktik
laboratorium di kelas.
1
b. Mematuhi peraturan atau ketentuan tentang praktek klinik keperawatan
yang telah ditentukan oleh Pimpinan RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar
c. Memberikan bimbingan dan memantau secara aktif pada mahasiswanya
yang sedang menjalankan praktik di lapangan.
d. Memberikan evaluasi/ masukan untuk perbaikan terhadap sistem
bimbingan praktek lapangan.
e. Memberikan bimbingan kepada pembimbing klinik (CI) Rsia Sitti
Khadijah 1 melalui in house training atau workshop yang dilaksanakan di
RSIA Sitti Khadijah 1. Pelaksanaan bimbingan kepada CI RSIA Sitti
Khadijah 1 oleh institusi pendidikan diberikan setidaknya 1 kali selama
berlangsungnya Kerja Sama Praktik Klinik dengan RSIA Sitti Khadijah 1.
f. Membayar biaya praktik klinik sesuai ketetapan yang berlaku di RSIA
Sitti Khadijah 1 sebelum melaksanakan praktik klinik. Pembayaran
dilakukan melalui Instalasi Bendahara RSIA Sitti Khadijah 1. Biaya praktik
ini sudah termasuk penggantian waktu praktik oleh mahasiswa yang
menerima sanksi mengganti jadual praktik dengan terlebih dahulu
menyampaikan surat permohonan penambahan waktu praktik dari
institusi pendidikan selambat-lambatnya 3 hari sebelum pelaksanaan
praktik klinik ke Direktur RSIA Sitti Khadijah 1 dengan tembusan ke
Divisi Diklat dan Manajemen Pelayanan Keperawatan . Pelaksanaan
penggantian praktik paling lama satu minggu.

5. Kewajiban Mahasiswa Yang Menjalankan Praktek


a. Wajib mematuhi peraturan/ ketentuan yang telah ditetapkan oleh RSIA
Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar.
b. Wajib mengikuti acara orientasi atau pengarahan dari Pimpinan RSIA
Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar atau pejabat yang
ditunjuk.
c. Wajib mengikuti bimbingan dari Kepala Ruangan, Clinical Instructure (CI)
dan perawat ruangan .
d. Wajib mematuhi tata tertib yang ada di ruangan masing-masing
e. Wajib mengikuti evaluasi akhir yang diberikan oleh pembimbing di
1
ruangan.
6. Tata Tertib Mahasiswa
a. Menggunakan pakaian dan identitas yang telah ditentukan dari RSIA Sitti
Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar dan tidak boleh memakai
perhiasan, kecuali jam tangan.
b. Mengikuti kegiatan belajar mengajar atau diskusi, visite dan operan jaga
di tempat kerja.
c. Dapat membantu kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan di
RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar.
d. Dapat menjaga rahasia jabatan, berlaku sopan dan ramah, baik kepada
staf perawat, dokter, non perawat, teman sejawat, dan terutama pasien
maupun keluarga pasien yang ada di RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar.
e. Harus menjaga kebersihan lingkungan, serta berpartisipasi dalam
program penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya.
f. Selalu menjaga dan menggunakan alat yang ada di RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar sesuai dengan petunjuk yang ada.
g. Tidak diperkenankan meminjam alat-alat RSIA Sitti Khadijah 1
Muhammadiyah Cabang Makassar atau membawa pulang/ keluar Rumah
Sakit tanpa seijin Kepala Ruangan.
h. Mahasiswa yang sengaja atau tidak sengaja telah membuat rusak atau
hilang alat yang ada di tempat praktik diwajibkan menggantinya.
i. Wajib membuat laporan kegiatan sesuai denga ketentuan yang ada dan
harus diketahui dan diteliti Pembimbing Praktik atau ruangan praktik.
j. Mahasiswa yang melanggar tata tertib di atas akan mendapat sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

k. Datang dan pulang tepat pada waktunya serta mengisi daftar hadir/
absensi di ruangan tempat praktik yang telah tersedia dengan jam praktik
klinik pagi ditentukan yaitu pukul 07.00 – 14.00 dan praktik klinik sore
yaitu pukul 14.00-21.00, dan malam yaitu pukul 21.00-07.00. Waktu
praktik dapat disesuaikan dengan kebutuhan RSIA Sitti Khadijah 1 dan
institusi pendidikan.
1
l. Bila berhalangan hadir, wajib membuat surat keterangan yang syah
kepada Pembimbing Praktik atau Kepala Ruangan yang telah disyahkan
oleh institusi pendidikan.
m. Setelah selesai menjalankan praktik diwajibkan minta ijin kepada
pembimbing praktik, penanggungjawab ruangan yang ditempati, serta
diwajibkan menulis saran dengan jujur di buku yang telah disediakan
untuk perbaikan bimbingan selanjutnya.

7. Tugas Mahasiswa
a. Melaksanakan tugas Praktik klinik keperawatan sesuai dengan jadwal
yang diberikan.
b. Memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan tujuan Praktik.
c. Melaksanakan prosedur keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien
d. Meminta bimbingan dan penilaian prosedur ketrampilan kepada
pembimbing klinik (CI) di ruangan atau perawat senior yang ditunjuk
sesuai target yang dicapai.
e. Membuat studi kasus atau laporan kegiatan bimbingan praktik klinik
keperawatan Mengumpulkan hasil studi kasus atau laporan kegiatan
praktik klinik keperawatan.

8. Sanksi
a. Apabila mahasiswa tidak hadir praktik 1 hari tanpa pemberitahuan
sebelumnya, maka harus mengganti 3 hari praktik.
b. Apabila mahasiswa tidak masuk praktik dengan pemberitahuan
sebelumnya, maka harus mengganti 2 hari praktik.
c. Apabila mahasiswa tidak masuk karena sakit dengan melampirkan surat
keterangan sakit dari dokter, maka harus mengganti sesuai dengan
jumlah hari tidak masuk.
d. Terlambat lebih dari 15 menit, wajib mengganti 1 hari dinas
e. Apabila memecahkan alat, harus mengganti alat atau uang sesuai dengan
harga Rumah Sakit.

1
f. Apabila salah dalam pemberian tindakan baik berdampak ringan atau
fatal, maka akan diberikan sanksi lain yang akan ditentukan oleh institusi
pendidikan.
g. Apabila tugas dan praktik tidak tercapai pada waktu yang telah
ditentukan, maka harus melengkapinya pada waktu pengkayaan.

9. Hal Lain Yang Perlu Diperhatikan Mahasiswa


a. Melakukan praktik klinik sesuai etika keperawatan.
b. Melakukan praktik dengan serius
c. Mengetahui perasat (standar prosedur) yang harus dikerjakan atau bisa
menyebutkan secara benar
d. Dapat mengerjakan perasat atau prosedur kerja secara aktif dan
didampingi CI atau perawat ruangan.
e. Dilarang meninggalkan ruangan tanpa ijin Kepala Ruangan atau
Pembimbing Ruangan.
f. Apabila membuat kesalahan dalam mengerjakan perasat harus membuat
surat pernyataan diketahui Kepala Ruangan./ Pembimbing Ruangan
g. Sesuai dengan kebijakan Manajemen Operasional RSIA Sitti Khadijah 1
bahwa ruangan kelas II, I, Utama, VIP dan VVIP tidak diperkenankan
untuk dipakai praktik klinik (termasuk untuk ujian akhir).
h. Seluruh mahasiswa wajib mengikuti pertemuan akhir praktik klinik pada
akhir masa praktik dengan waktu yang ditentukan sesuai kesepakatan
bersama institusi pendidikan dan RSIA Sitti Khadijah 1. Pertemuan akhir
diikuti oleh Bidang Keperawatan, Komite keperawatan, Koordinator CI,
Pembimbing Klinik Ruangan (CI), Pembimbing Institusi Pendidikan dan
Kepala Ruangan tempat Praktik Klinik dilaksanakan. Dalam pertemuan
akhir dapat dilakukan seminar ilmiah keperawatan atau seminar ilmiah
kebidanan yang teknis pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1) Sebelum pelaksanaan seminar, koordinator CI membagi kelompok
mahasiswa praktik menjadi beberapa kelompok. Selanjutnya,
koordinator CI menetapkan topik yang akan diseminarkan,
penanggungjawab dari masing-masing kelompok, dan pelaksana
seminar (moderator dan notulen).
1
2) Persiapan ruang dan perangkat seminar di RSIA Sitti Khadijah 1 oleh
Pembimbing klinik (CI) RSIA Sitti Khadijah 1 (proyektor, konsumsi
dan undangan).
3) Setiap kelompok mahasiswa disediakan waktu melaksanakan seminar
selama 40 menit (10 menit presentasi, 15 menit diskusi dan 15 menit
kritisi oleh Pembimbing Klinik RSIA Sitti Khadijah 1/ institusi
pendidikan, Manajemen Keperawatan dan Komite Keperawatan).
Seluruh peserta seminar wajib mengisi daftar hadir seminar.
4) Hasil diskusi telah diserahkan kepada Koordinator CI selambat-
lambatnya 3 hari setelah seminar dilaksanakan setelah terlebih
dahulu dilakukan perbaikan oleh kelompok dengan bimbingan dari
Pembimbing Institusi Pendidikan/ RSIA Sitti Khadijah 1).
5) Makalah seminar yang akan diserahkan kepada koordinator CI telah
diketik dan dijilid rapi serta diperbanyak 3 (tiga) eksemplair.

BAB IX
EVALUASI KINERJA PEMBIMBING PRAKTIK KLINIK

Pasal 13
Petunjuk Teknis Penilaian dan Remunerasi CI

1. Manajemen Pelayanan Keperawatan selaku penanggungjawab praktik klinik


mahasiswa menerima 5% dari total pembagian jasa untuk CI Rsia Sitti
Khadijah 1 dalam satu siklus praktik klinik mahasiswa. Pejabat manajemen
pelayanan keperawatan yang sekaligus menjabat koordinator CI tidak dapat
menerima pembagian jasa yang tersebut dalam poin ini.
2. Koordinator CI menerima 10% dari total pembagian jasa untuk CI RSIA Sitti
Khadijah 1 selaku supervisor/ penilai pelaksanaan bimbingan klinik oleh
pembimbing klinik (CI) RSIA Sitti Khadijah 1.
3. Pembimbing Klinik (CI) menerima 85% dari total jasa bimbingan CI dengan
besaran nilai yang diberikan kepada setiap pembimbing klinik (CI) RSIA Sitti
Khadijah 1 ditetapkan berdasarkan rumusan remunerasi.
1
4. Rumusan remunerasi yang dimaksud pada poin 3 meliputi penjumlahan hasil
akhir dari kategori penilaian yang ditetapkan sebagai berikut :
a. Kehadiran pembimbing di lahan praktik klinik : kehadiran pembimbing
klinik di lahan praktik sesuai jadual dan waktu yang telah disusun
koordinator CI pada lahan praktik .
1) Sangat Sesuai : Mengisi daftar hadir dan melakukan bimbingan selama
≥ 5 jam.
2) Sesuai : Mengisi daftar hadir dan melakukan bimbingan selama 4-5
jam.
3) Kurang Sesuai : Mengisi daftar hadir dan melakukan bimbingan ≤ 4
jam..
b. Pelaksanaan bimbingan klinik : bimbingan terhadap mahasiswa praktik
meliputi (1) absensi mahasiswa praktik, (2) memeriksa laporan Askep,
ADL, seminar, LP, dan lainnya, (3) menguji mahasiswa praktik, (4)
membimbing seminar sesuai jadual, (5) menilai sikap dan keterampilan
mahasiswa, dan (6) menandatangani dan mensyahkan Rencana
Perawatan (NCP) yang dibuat mahasiswa.
1) Sangat Sesuai : Pelaksanaan bimbingan mahasiswa mencakup 6
unsur.
2) Sesuai : Pelaksanaan bimbingan mahasiswa mencakup 4-5 unsur
3) Kurang Sesuai : Pelaksanaan bimbingan mahasiswa mencakup < 4
unsur
c. Laporan hasil bimbingan : Laporan dibuat dengan akurat mencakup (1)
kenyataan yang terjadi di lapangan (2) telah dicek dan diklarifikasi, (3)
tidak ada manipulasi data walaupun hanya 1%
1) Sangat Sesuai : Bila memenuhi 3 unsur.
2) Sesuai : Bila memenuhi 2 unsur
3) Kurang Sesuai : Bila tidak membuat laporan.
5. Format kehadiran pembimbing klinik, pelaksanaan bimbingan mahasiswa
dan laporan hasil bimbingan dibuat dalam format Bimbingan Klinik
sebagaimana terlampir.

1
1
BAB X
PENUTUP

Pasal 14

1. Pedoman Praktik Klinik ini dibuat oleh Manajemen Pelayanan Keperawatan


melalui Kepala Divisi Asuhan Keperawatan untuk dapat dijadikan acuan
kerja bagi kepentingan bimbingan praktik klinik Keperawatan di RSIA Sitti
Khadijah 1.
2. Pedoman Praktik Klinik Mahasiswa Keperawatan di RSIA Sitti Khadijah 1 ini
akan menjadi bagian dari setiap Perjanjian Kerja Sama (PKS)/MOU Praktik
Klinik Mahasiswa antara RSIA Sitti Khadijah 1 dan institusi pendidikan.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan dibuat secara bertahap
berdasarkan masukan dan musyawarah sesuai dengan kondisi dan
perkembangan kegiatan RSIA Sitti Khadijah 1.

Anda mungkin juga menyukai