Oleh :
Kelompok E
Perawatan ini memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam. Kriteria klien pada
klasifikasi ini adalah klien masih dapat melakukan sendiri kebersihan diri,
mandi, dan ganti pakaian, termasuk minum. Meskipun demikian klien perlu
diawasi ketika melakukan ambulasi atau gerakan. Ciri-ciri lain pada klien
dengan klasifikasi ini adalah observasi tanda vital dilakukan setiap shift,
pengobatan minimal, status psikologis stabil, dan persiapan pprosedur
memerlukan pengobatan.
2. Intermedit Care
a. Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian
• Membutuhkan bantuan satu orang untuk naik-turun tempat tidur
• Membutuhkan bantuan untuk Ambulasi / berjalan
• Membtuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
• Membutuhkan bantuan untuk makan (disuap)
• Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
• Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
• Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK
b. Post operasi minor (24 jam)
c. Melewati fase akut dari post operasi mayor
d. Fase awal dari penyembuhan
e. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
f. Gangguan emosional ringan
Perawatan ini memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam. Kriteria klien pada
klasifikasi ini adalah klien masih perlu bantuan dalam memenuhi kebersihan
diri, makan dan minum. Ambulasi serta perlunya observasi tanda vital setiap
4 jam. Disamping itu klien dalam klasifikasi ini memerlukan pengobatan
lebih dan sekali. Kateter Foley atau asupan haluarannya dicatat. Dan klien
dengan pemasangan infus serta persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
3. Total Care
a. Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu
perawat yang lebih lama
• Membutuhkan dua orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur
ke kereta dorong / kursi roda
• Membutuhkan latihan pasif
• Kebutuhan nutris dan cairan dipenuhi melalui terapi intravena (infus)
atau NGT
• Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
• Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
• Dimandikan perawat
• Dalam keadaan inkontinensia, menggunakan kateter
b. 24 jam post operasi mayor
c. Pasien tidak sadar
d. Keadaan pasien tidak stabil
e. Observasi TTV setiap kurang dari jam
f. Perawatan luka bakar
g. Perawatan kolostomi
h. Menggunakan alat bantu pernapasan (respirator)
i. Menggunakan WSD
j. Irigasi kandung kemih secara terus menerus
k. Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)
l. Faktur dan atau pasca operasi tulangbelakang /leher
m. Gangguan emosional berat, bingung dan disorientasi
Perawat ini memerlukan waktu 5-6jam/24 jam. Kriteria klien pada
klasifikasi ini adalah klien harus dibantu tentang segala sesuatunya. Posisi
yang diatur, observasi tanda vital setiap 2 jam, makan memerlukan selang
NGT (Naso Gastrik Tube), menggunakan terapi intravena, pemakaian alat
penghisap (suction), dan kadang klien dalam kondisi gelisah/disorientasi.
Keterangan :
A : jam efektif/24 jam → waktu perawatan yang dibutuhkan klien
B : sensus harian (jumlah pasien) → BOR x Jumlah tempat tidur
C : jumlah hari libur 365 : jumlah hari kerja selama 1 tahun
3.1 Kesimpulan
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan
personalia pada suatu organisasi yang dimulai sejak perekrutan tenaga kerja,
pengembangan sampai dengan usaha yang dilakukan agar setiap tenaga kerja
dapat bekerja secara maksimal kepada organisasi tersebut. Manajemen ketenagaan
keperawatan memerlukan peran orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi
posisi masing-masing sehingga diperlukan fungsi-fungsi yang jelas mengenai
manajemen. Pada suatu pelayanan profesional, jumlah tenaga yang diperlukan
tergantung pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasien.
3.2Saran
Bagi mahasiswa
Di harapkan bagi mahasiswa dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan tentangf manajemen keperawatan. Bahkan mengewmbangkan
metode perhitungan dalam perencanaan tenaga keperawatan yang sesuai
dengan kebutuhan rumah sakit di indonesia.
Bagi perawat
Diharapkan bagi perawat agar tidak hanya meningkatkan keterampilan
dalam memberikan pratik keperawatan (care giver), tetapi juga
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam hal manajerial
(koordinator) baik dalam manajemen kasus atau mengorganisasi pelayanan
kesehatan sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2002). Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Dit Jen
Yanmed, cetakan 1. Jakarta: Depkes
Parks Janet B., Zanger Beverly R. K., & Quarterman Jerome. (2007).
Contemporary sport management third edition. USA: Human Kinetics.
Tampilang, Ram M., J.S.B. Tuda, & Herman Warouw. (2003). Hubungan
Supervisi Kepala Ruangan Dengan Kepuasan Perawat Pelaksana Di
RSUD Liunkendage Tahuna. Jurnal e-NERS (eNS), Volume 1, Nomor 1,
Maret 2013, hlm. 21-26. Diakses dari
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eners/article/view/1763 [17
September 2018]